Kabuuan : 31Bab 1
Sebuah teriakan menggema dalam kegelapan malam telah melahirkan seekor monster kosong tak berperasaa
readmore Bab 2
Vivian membeku melihat Kathryn tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang berceceran di mana-man
readmore Bab 3
“Tuhan akan murka jika kau menolaknya!” kata ibunya sambil menampar kedua pipi Vivian dengan keras. “
readmore Bab 4
Video berdurasi sekitar dua menit itu benar-benar menggemparkan seisi kampus. Berbagai macam komenta
readmore Bab 5
“Hah?” Vivian masih tidak percaya. “Si Asher itu sangat bersemangat, biasa, deh, kelebihan glukosa.”
readmore Bab 6
Eowyn memperhatikan suasana yang ada di dalam ruangan ini sekarang. Menjenguk orang sakit itu bukanl
readmore Bab 8
Kehebohan kelas Asher dan Vivian terdengar oleh mahasiswa yang lain. Tidak sedikit yang ikut nimbrun
readmore Bab 9
Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, Leon menghentikan langkahnya. Lalu ia menghela napas
readmore Bab 10
Malam itu Kathryn memperhatikan hasil jepretannya dalam kegelapan. Ia terus tersenyum memperhatikan
readmore Bab 11
Asher melirik ke sekitarnya, tiba-tiba saja ia merasakan suara langkah kaki yang hendak mendekati me
readmore Bab 12
Keringat mulai membasahi pelipisnya, napasnya semakin pendek serta langkah kaki yang mulai melambat
readmore Bab 13
Pagi itu matahari telah memaksa masuk melalui celah-celah tirai. Vivian perlahan- lahan membuka matan
readmore Bab 14
Seminggu sejak kejadian itu, Sarah dan Helen mengajukan cuti ke pihak kampus dengan alasan kesehatan
readmore Bab 15
Pagi itu Blesta masuk ke kelas seperti biasanya. Mengikuti dua kelas pagi dengan biasa, namun menuru
readmore Bab 16
Blesta mendorong tubuh Eomyn agar menjauh darinya. Rasa kecewanya tidak bisa ia sembunyikan, ia mena
readmore Bab 17
Blesta tidak terdengar kabarnya di hari tenang kampus. Namun, Blesta baru menampakan dirinya ketika
readmore Bab 18
Ibu tiri Blesta menampar pipi Blesta dengan cukup keras, membuat anak angkatnya terjatuh. Meninggalk
readmore Bab 19
Betapa terkejutnya Vivian dan Eomyn saat mereka mendengar pertengkaran hebat di dalam rumah itu. Par
readmore Bab 20
Blesta terbangun dan mendapati dirinya sedang berbaring di kamar Eowyn. Ia melihat Vivian yang duduk
readmore Bab 21
Sore itu saat Vivian hendak menuruni tangga, ia melirik keluar jendela. Ia mengintip ke bawah, dilih
readmore Bab 22
Asher menarik kepala Vivian, ia menggertakan giginya sebagai bentuk kelemahan pertahanannya. Seharia
readmore Bab 23
Sore itu di dalam kapel, Kathryn bersimpuh dengan terus memanjatkan do'a. Sudah tiga bulan lamanya i
readmore Bab 24
Paket itu dibungkus oleh kardus dan dilapisi lakban berwarna hitam. Tidak tertulis pengirimnya dari
readmore Bab 25
“Kathryn.” Tebak Vivian. Vivian kemudian berdiri dan membersihkan roknya. Sungguh di luar dugaan, apa
readmore Bab 26
Vivian teringat dosen pembimbing akademik kelas Vivian sebelumnya adalah bapak Lee yang pernah menan
readmore Bab 27
Vivian menutup pintu kostnya, ia sulit tidur. Air matanya tak kunjung berhenti mengingat dirinya tel
readmore Bab 28
Asher menarik Vivian keluar dari gedung jurusan, lalu membawanya ke tempat parkiran. Langkah kakinya
readmore Bab 29
Darah itu terus keluar melalui mulut Asher dan membuat tubuhnya melemas. Vivian kemudian mencoba unt
readmore Bab 30
“Kau! Kau yang membuat semuanya seperti ini!” Teriak Vivian penuh amarah. Setelah ia meneriakan ucapa
readmore Bab 31
Malam itu kapel Oujakyo dipenuhi oleh lilin-lilin dan bunga-bunga berwarna putih. Seluruh umat Oujak
readmore Bab 32 [End]
Seluruh wanita Oujakyo yang ada di dalam ruangan itu meningalkan Vivian dan Victor sendiri di ruanga
readmore
bgus
08/05
0bagus bnget
05/04
0baguss
06/03
0Tegang
06/02
0baik
07/11
0bapaknya bokep
13/10
0bagus👍🏻
03/08/2023
0iy k
22/07/2023
0sangat bagus sekali
08/06/2023
0bagus
21/05/2023
0