logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Episode 2

Di dalam toilet, janda cantik itu langsung memuntahkan cairan kekuningan dan sedikit berbau alkohol. Setelah merasa lega, Ruby lalu membasuh wajahnya dengan air agar lebih segar dan menghilangkan efek mabuknya.
Tapi matanya membulat saat melihat seorang lelaki berjalan masuk ke dalam toilet itu, begitu pun dengan lelaki itu, dia juga terkejut melihat Ruby.
"Apa yang kau lakukan di sini? Kau mau macam-macam, ya?" Tuduh Ruby dengan sorot mata yang tajam.
"Bicara apa kau ini?" Tanya lelaki itu bingung.
"Jangan pura-pura bodoh! Dasar mesum! Kau pasti mau mengintip, kan? Ayo ngaku!" Sergah Ruby sembari memukul lelaki itu dengan tasnya.
"Apa-apaan kau? Jangan sembarangan!"
"Tolong! Ada yang mau mengintip!! Tolong!!!" Teriak Ruby.
"Hei, jangan teriak-teriak!" Bentak lelaki itu seraya berusaha menangkis pukulan Ruby.
Tak berapa lama beberapa orang lelaki masuk ke dalam toilet sebab mendengar suara teriakkan Ruby. Karena sudah ramai, Ruby pun berhenti memukuli lelaki itu.
"Ada apa ini? Kenapa Mbak bisa ada di sini?" Cecar seorang cleaning servis laki-laki dengan wajah bingung.
"Kenapa malah tanya saya, sih? Seharusnya kamu tanya dia, kenapa dia ada di sini?" Sungut Ruby sembari menunjuk ke arah lelaki itu. "Pasti dia ingin mengintip!"
Semua orang seketika tertawa mendengar kata-kata Ruby, membuat janda cantik itu kebingungan.
"Mbak, inikan memang toilet pria, wajarlah kalau Mas itu ada di sini. Kalau Mbak, baru tidak wajar." Ucap cleaning servis itu.
Ruby tercengang. "Masa, sih? Jadi ini bukan toilet wanita?"
"Bukan, Mbak. Sepertinya Mbak salah masuk toilet."
Ruby terperangah dengan wajah yang memerah menahan malu, karena tergesa-gesa dan tak fokus, dia sampai tidak memperhatikan tulisan di depan toilet.
"Jangan-jangan Mbak ini yang mau mengintip." Celetuk seorang lelaki bertubuh gemuk dan disambut gelak tawa yang lainnya.
"Tidak! Enak saja!" Sahut Ruby.
Takut-takut Ruby berbalik memandang lelaki yang dia pukul tadi dan lelaki itu hanya menatapnya dengan wajah dingin.
"A-aku minta maaf, ya." Ucap Ruby canggung sebab merasa tak enak hati dan buru-buru hendak pergi, tapi lelaki itu menarik lengannya.
"Eh, kau mau ke mana?"
"Aku mau pergi. Ini kan toilet pria." Jawab Ruby.
"Tidak bisa!"
"Kenapa tidak bisa? Aku sudah minta maaf, jadi apa lagi?"
"Kau pikir bisa semudah itu pergi setelah menuduhku sembarangan dan memukuliku? Kau harus tanggung jawab!"
"Tanggung jawab apa? Kau bahkan tidak terluka sama sekali." Protes Ruby sembari menarik lengannya yang dipegang oleh lelaki itu. Tapi tenaganya kalah kuat.
"Lalu ini apa?" Lelaki itu menunjukkan lengannya yang terluka akibat terkena tas Ruby saat dia menangkis pukulan dari wanita itu tadi.
"Itu hanya luka kecil, besok juga sembuh." Sanggah Ruby. "Jadi sekarang tolong lepaskan aku!"
"Tidak semudah itu! Kau harus ikut aku untuk tanggung jawab!" Lelaki itu menarik Ruby keluar dari toilet.
"Aku tidak mau! Lepaskan aku!!" Ruby memberontak, tapi lelaki itu tak menghiraukannya.
Tak kehabisan akal, Ruby pun nekat menggigit lengan lelaki itu.
"Aaaaarrrgghh ...." Lelaki itu berteriak kesakitan dan langsung melepas cengkeramannya dari lengan Ruby.
Dan situasi ini dimanfaatkan oleh Ruby untuk kabur.
"Hei, tunggu!" Teriak lelaki itu, tapi Ruby tak peduli.
Ruby bergegas keluar dari klub malam dan mencari taksi, sementara lelaki itu hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Sebenarnya dia hanya ingin menggoda Ruby sebab merasa lucu dengan tingkah konyol wanita itu saat di toilet tadi.
"Dia cantik dan lucu." Tutur lelaki itu, sepertinya dia mengagumi Ruby.
Setelah mendapatkan taksi, Ruby pun naik dengan tergesa-gesa.
"Pak, cepat jalan!" Pinta Ruby.
Janda cantik itu bisa bernapas lega saat taksi mulai melesat menjauh dari klub malam itu.
"Gila itu orang! Dia pasti mau memanfaatkan aku." Gumam Ruby.
Ruby kemudian mengirimkan pesan kepada Laura dan mengatakan dia pulang duluan karena merasa tidak enak badan.
***
Ruby tiba di rumah, dia berjalan dengan langkah yang lemah. Sejujurnya kepala Ruby terasa sedikit berat dan pusing, perutnya juga masih terasa mual. Safira yang melihat sang Kakak segera menghampirinya.
"Kakak sudah pulang? Cepat sekali?" Tanya Safira.
"Iya, tadi ada sedikit masalah, jadi Kakak pulang lebih awal." Jawab Ruby.
Safira menautkan kedua alisnya. "Masalah apa, Kak?"
Ruby pun menceritakan kejadian di toilet tadi, tawa Safira sontak pecah mendengar kejadian konyol yang menimpa sang Kakak.
"Ya, ampun, Kak. Pasti malu banget pas sadar kalau sebenarnya Kakak yang salah masuk."
"Iya, Kakak malu banget. Tapi tetap saja Kakak kesal dengan pria itu, dia pasti ingin memanfaatkan Kakak. Untung saja Kakak bisa kabur."
"Harusnya Kakak jangan kabur, siapa tahu kayak di drama-drama itu, berawal dari salah sangka, kalian malah jadi cinta." Ledek Safira.
"Apaan, sih? Itukan di drama. Kalau dia berniat jahat gimana?"
"Iya juga, sih." Tukas Safira. "Oh iya, Kak. Kantor aku sedang buka lowongan pekerjaan ini, gimana kalau Kakak melamar kerja ke sana."
"Benarkah? Lowongan bagian apa?"
"Katanya sih bagian marketing dan administrasi. Kakak tinggal pilih saja mau di bagian apa?"
"Baiklah, besok Kakak akan kirim lamarannya."
"Kirim via email saja, Kak. Nanti aku kasih alamat email nya."
Ruby mengangguk. "Baiklah."
"Kerja di kantor aku asyik, loh. Teman-temannya baik dan seru, Bosnya juga ganteng banget. Aku saja selalu berharap bisa jadi kekasihnya."
"Yeee, kamu ini mengkhayal jangan tinggi-tinggi! Mana mau orang kaya seperti dia punya kekasih rakyat jelata." Ruby meledek adiknya itu.
"Mungkin saja, Kak. Siapa tahu nasib aku seperti Cinderella." Sahut Safira.
"Sudah, ah. Kakak yang minum, malah kamu yang mabuk." Seloroh Ruby dan beranjak dari duduknya. "Kakak mau istirahat, dulu. Selamat malam."
"Selamat malam, Kak." Balas Safira. "Aku juga mau tidur, biar bisa mimpi pangeran ku."
Ruby hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala mendengar ocehan Safira, dia sedang berusaha terlihat baik-baik saja, meskipun sesungguhnya merasa sangat hancur. Tapi dia tahu, terpuruk dalam kesedihan bukanlah cara yang tepat. Dia harus bangkit dan menata ulang hidupnya, dia tak ingin terlihat menyedihkan di mata orang lain.
***

หนังสือแสดงความคิดเห็น (207)

  • avatar
    Sya Salim

    ceritanya best

    17/04/2022

      1
  • avatar
    Lovely

    bagus ceritanya...... gak sabar nunggu episode lanjutannya....cepat up dong 😁

    20/01/2022

      0
  • avatar
    azaro 2septian

    wah semakin seru nah ceritanya sangat bagus g bnyk ML nya aku mersa puas jd tambah penasaran coba cepet lanjut g sabaran nih

    19/01/2022

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด