logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Cinta Yang Lain

Cinta Yang Lain

ApriliaChoi


บทที่ 1 PROLOG

~ Aku melakukan semua ini karena cinta dan peduli denganmu, meskipun kamu belum mencintaiku ~
Abhimana Pratama
So maybe it's true... that I can't live without you...
Dering ponsel membangunkan Ayla dari tidur lelapnya, entah sudah berapa lama lagu yang dinyanyikan oleh grup musik Boys Like Girls dan Taylor Swift itu mengalun. Namun sang pemilik masih enggan mengambil benda pipih itu untuk segera menjawabnya.
And maybe two... is better than one...
Merasa tidurnya terganggu, akhirnya Ayla pun terpaksa bangun. Wanita itu menyibak selimut yang menutupi tubuhnya, mengikat rambutnya dengan asal lalu segera meraih ponsel yang ia letakkan di atas meja samping tempat tidurnya. Ia pun duduk bersandar pada sandaran tempat tidur, karena masih mengantuk wanita itu memicingkan mata saat melihat nama pemanggil yang tertera di ponsel miliknya. Ternyata itu adalah panggilan dari sang suami yang saat ini sedang berada di luar negeri untuk urusan pekerjaan.
[Ya, halo ....]
Jawab wanita itu dengan suara parau karena baru bangun tidur. Ia pun menguap kecil sambil menutupi mulutnya dengan satu tangan, sedang tangan satunya masih setia memegang ponselnya.
[Assalamualaikum Sayang, bukan halo saja.]
[Waalaikumsalam ... maaf lupa Mas.]
[Lupa hampir setiap hari, itu bukan lupa namanya. Kamu pasti baru bangun kan, sudah salat belum tadi?]
Ayla menghela napas berat saat mendengar ocehan dari sang suami yang hampir setiap hari tak pernah absen membuat telinga wanita itu panas. Bagaimana tidak? Hampir setiap waktu suaminya itu selalu meneleponnya untuk mengecek apa saja yang dilakukan oleh wanita itu.
[Iya maaf Mas, sudah kok ....]
[Ya sudah ... setelah ini kamu mandi terus jangan lupa sarapan ya, mas nggak mau kamu sampai sakit.]
[Iya Mas ... aku bukan anak kecil lagi, nggak perlu lah kamu ingatkan setiap hari begini.]
Ayla menjawab dengan nada yang mulai kesal, ia mengusap wajah dengan kasar menggunakan satu tangannya. Merasa bosan dengan obrolan bersama sang suami yang hampir sama setiap harinya.
[Mas seperti ini karena cinta dan peduli dengan kamu, Sayang. Meskipun ... kamu belum cinta sama mas.]
Suara sang suami terdengar lirih di akhir kalimat saat mengucapkan bahwa istrinya itu belum bisa mencintainya.
[Sudahlah Mas, jangan mulai lagi.]
[Maaf ... mas hanya merasa sedih. Sudah dua tahun kita menikah, kamu masih belum bisa mencintaiku. Tapi bersama Davin yang baru kamu kenal, kamu bisa jatuhkan hatimu dengan begitu mudahnya.]
Sang suami tersenyum getir saat mendengar perkataan yang meluncur dari mulutnya sendiri.
[Mas ... haruskah kita berdebat tentang masalah ini setiap waktu? Sudah kubilang kan, kalau Mas nggak mau dengan hubungan seperti ini lebih baik kita ce—“]
Tut! Tut! Tut!
“Halo ... Mas!”
Ayla menatap layar ponselnya yang telah dimatikan sepihak oleh suaminya.
“Issh .... menyebalkan!” gerutunya seraya melempar ponsel miliknya ke atas tempat tidur.
**
Ayla dan Abhi sudah menikah selama dua tahun, Ayla menikah dengan Abhi di usianya yang masih 23 tahun sedangkan Abhi 27 tahun. Keduanya terpaut usia empat tahun saat melangsungkan pernikahan yang merupakan hasil perjodohan orang tua mereka.
Meskipun dijodohkan, perlahan Abhi mulai mencintai Ayla dan hanya wanita itu satu-satunya yang ada di hati Abhi. Namun sebaliknya, meski sudah dua tahun hidup bersama tapi Ayla tetap tidak bisa membuka hatinya untuk sang suami. Ia seolah tak bisa mencintai lelaki itu, padahal Abhi telah melakukan segalanya dan memberikan semua yang wanita itu inginkan. Kehidupannya pun terjamin, namun tetap saja dalam hati kecilnya merasa hampa.
Sering ditinggal sang suami untuk urusan pekerjaan ke luar negeri, membuat dirinya semakin merasa kesepian. Terlebih, mereka belum memiliki buah hati karena Ayla yang selalu meminum obat penunda kehamilan. Tentu saja itu dilakukannya tanpa sepengetahuan sang suami, keluarga besar mereka terus saja mendesak untuk segera memiliki keturunan. Namun Ayla merasa masih belum siap, sehingga ia melakukan cara itu dan menutup telinganya rapat-rapat saat keluarga mereka menanyakan tentang hal tersebut.
Suatu ketika, Ayla yang sedang merasa bosan pergi ke sebuah kafe di dekat rumahnya. Di sana, ia bertemu dengan seorang lelaki yang sedang mengisi acara di kafe tersebut. Entah mengapa ia merasa tertarik dengan pria itu, beruntungnya ternyata pria itu adalah Davin teman baik dari Rian yang merupakan suami sahabatnya, yaitu Lena.
Akhirnya Ayla dan Davin pun saling berkenalan, berawal dari perkenalan itulah pertemuan demi pertemuan terus terjadi menimbulkan suatu perasaan pada diri Ayla yang belum bisa ia rasakan pada suaminya, yaitu cinta.
Tanpa bisa ia cegah, perasaan itu terus tumbuh begitu saja mengisi setiap relung hatinya yang hampa. Ia seperti menemukan dunianya serta tempat yang nyaman untuknya melabuhkan hati saat sedang bersama dengan Davin. Begitu pun juga Davin, meski telah mengetahui status Ayla yang merupakan istri orang. Ia tidak dapat mencegah hatinya untuk tak jatuh hati pada wanita itu.
Sampai suatu ketika saat Abhi baru pulang dari luar negeri dan melihat sang istri tengah bermesraan dengan lelaki lain, membuat Ayla akhirnya mengakui perasaannya yang tengah dilanda asmara pada Davin. Tanpa ia duga, Abhi malah mengizinkan mereka melanjutkan hubungan gelap itu hingga saat ini.
**

หนังสือแสดงความคิดเห็น (172)

  • avatar
    Advantur Advan

    sangat seru ceritanya

    07/08

      0
  • avatar
    Viina Siagian

    bagus

    31/07

      0
  • avatar
    MadzimElty

    Very good

    26/07

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด