logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Part 6

"Delia, lo harus ke rumah sakit sekarang! Wisnu udah sadar" teriak Daren.
"Urusan kita belum selesai" tekan Delia tajam kepada Arya.
Langkah Delia bergerak ke kelas lantas pergi ke belakang sekolah.
"Liaaa lo mau kemana"
"Diem la!Aku mau ke rumah sakit, Wisnu udah sadar.  Absenin aku nanti pelajaran kimia, bilang aja aku sakit"
Ella mengangguk "nitip salam buat Wisnu"
"Eh Delia mau kemana sih?" Tanya Aulia yang baru datang dengan satu mangkuk bakso di tangan nya.
"Rumah sakit, liat Wisnu katanya udah sadar"
"Trus dia mau bolos?"
"Ya iyalah Ul, masa Wisnu mau di bawa kesini" kesal Ella, sahabat nya memang sangat lemot sekali
"Heran deh gue sama Wisnu, perhatian dikit gitu sama Delia. Atau gak ya romantis lah, Delia udah berkorban semua lho tapi apa Wisnu ma-"
"Wisnu kenapa?" Potong seseorang dari belakang.
Keduanya menoleh ke belakang, lantas memutar bola matanya jengah.
"Wisnu apa?" Tanya iqbal
"Wisnu gak tau diri! Kaya lo lo lo semua itu"  Tatapan mata Aulia lebih menekan ke arah Satria.
"Dah yuk El cabut mendadak gak nafsu makan gue"
"Eh eh tapi,, "
"Terserah" jawab Aulia meninggalkan kantin terlebih dahulu.
"Duluan ya Rio" senyum manis Ella tercetak kala melihat Rio.
Ketiga nya menatap Satria yang pura pura biasa saja. Tapi bohong, disini tidak ada yang pandai berbohong kecuali Wisnu.
"Gausah sok kuat, lo bisa perjuangin sekali lagi " Iqbal menepuk pundak Satria, se olah memberi semangat kepada lelaki itu
"Mario Iqbal " Seloroh Daren heboh
"Bacot njing" sahut Rio
"Kita ikut bolos gak? Wisnu kan udah hidup lagi" Celetuk Daren
"Bahasa lo berat banget cuk " sahut Rio receh.
"Kek hampir mati aja" Iqbal menambahi.
"Ke kelas duluan gue"
Ketiganya menatap Satria bingung. Bukannya Mereka baru memasuki kantin?
"Yang mau nyusul Bang Sat?" Lagi lagi iqbal bertanya se enak nya.
"Wanjer bang Sat"
"Bang Sat ria  hahahah" imbuh Daren.
"Makan skuy, urusan satria mah gampang"
Tanpa ba bi bu Iqbal sudah terlebih dahulu menerobos antrian.
"Bukan temen Gue" celetuk Rio yang di tanggapi gelak tawa oleh Daren.
Saat menuju lorong kelas nya, Satria melihat Aulia yang sedang membawa tumpukan buku. Seperti kesusahan dan entahlah mengapa hati kecil satria ingin sekali membantu nya.
"Aduh" dengan cekatan Satria bergerak ke arah aulia dan membantu nya membereskan buku buku yang berserakan.
"Ul, lo gak apa apa? Sini gue bantu"
Baru saja Satria ingin mengambil alih buku buku yang di tangan Aulia, gadis itu sudah merebutnya kasar.
"Gak perlu gue bisa sendiri" setelah mengatakan itu Aulia pergi ke arah perpustakaan.
Satria hanya mampu melihat langkah kaki itu menjauh, ada penyesalan yang mendalam di sana.
****
"Assalamualaikum,Wisnu kamu udah sadar? Gimana keadaan nya? Ada yang sakit? Udah minum air putih belum? Tadi dokternya pas meriksa kamu dia bilang apa aja?"
"Berisik!!"
Delia terperanjat, ulu hatinya merasa perih. Namum ia tak menyerah begitu saja.
"Eh iya ini aku beliin bubur kesukaan kamu. Dimakan ya,"
Praggg
Bubur itu di lempar keras oleh Wisnu ke lantai hingga berserakan dimana mana. Air mata Delia menetes.
"Gausah drama! Cengeng, gitu aja nangis " cibir Wisnu tajam.
Delia menggeleng menghapus air matanya
"Aku beresin ini dulu ya, kamu jangan kemana mana"
10 menit kemudian Delia kembali ke kamar rawat Wisnu dengan membawa lap  pembersih lantai.
"Wisnu aku mau tanya" Delia mendekat kala ia sudah selesai membersihkan tumpahan bubur tadi.
Seperti biasa wisnu diam dan tak mau menjawab.
"Wisnu " panggil Delia sekali lagi.
Karena jengah Delia langsung ke inti pembicaraan nya.
"Kenapa kamu balapan?"
"Suka suka gue" hanya itu jawaban Wisnu.
"Wisnu sayang, dalam pelajaran bahasa indonesia kalau pertanyaan nya mengapa itu jawaban nya karena bukan suka suka gue"
Wisnu semakin muak mendengar omelan Delia.
"Lo ngapain kesini sih? Pulang sana kalau cuma mau bawel gak jelas" tindas wisnu.
Delia menghela nafasnya pelan, "Aku minta maaf"
Tidak ada sahutan Wisnu lagi, lelaki itu lebih memilih memejamkan mata nya.  Delia bergerak ke arah sofa dan akan duduk disana.
"Mau kemana?"
"Duduk disini " lirih Delia pelan.  Ia takut salah menjawab.
"Siapa yang nyuruh lo duduk di sana?!"
Lantas Delia harus duduk dimana? Apakah ia harus terus terusan berdiri? Atau malah duduk di lantai rumah sakit?
"Tidur samping gue!"
Sungguh Delia kaget bukan main.
"Lo budek apa gimana sih? Gue nyuruh lo kesini!"
"I-iyya" Delia bergerak ke Ranjang wisnu dan mulai menidurkan diri di samping Wisnu.
"Lo geser kepala lo gue gak dapet bantal"
Baru saja Delia ingin bergeser, ternyata Wisnu malah menarik kepalanya dan menidurkan tepat di atas dada lelaki itu.
"Jangan di sini Wisnu, nanti kamu gak bisa nafas gimana?" Delia mendongak mencoba menatap Wisnu.
"Tidur!" Itu perintah dan wajib hukumnya di taati.
Dari pada cari mati,Delia memilih memejamkan mata nya. Lagi pula semalam dia tak punya waktu banyak untuk sekedar tertidur.
Di rasa Delia sudah nyenyak tertidur mimik wajah Wisnu berubah 360° . Wajah itu berubah teduh dan penuh kasih sayang. Tangan kekar Wisnu bergerak membelai lebut kapala Delia, pelan sekali namun penuh kasih sayang.
Delia sedikit menggerakan kepala nya, matanya masih terpejam.  Cantik sekali dan ini hanya milik Wisnu. Wisnu bersumpah tidak akan ada siapa pun yang bisa mengambil Delia dari nya dan Wisnu jamin tak akan pernah bisa.
Kini pandangan Wisnu teralih kepada bibir tipis pink milik Delia.  Wisnu mengusap pelan bibir itu, oh shit sejak kapan Wisnu kecolongan bahwa Delia diam diam memakai lipcream?
Perlahan lahan Wisnu mendekatkan wajahnya ke arah Delia. Delia yang masih berada di alam mimpinya hanya diam dan memuakkan mata kala Wisnu semakin  mendekatkan wajahnya.
"Sekali aja ya Del" lirih Wisnu semakin dekat hingga-
Ceklek
"Bangsat  mata gue ternodai, anjay gue gak liat gue gak liat" seperti biasa, Iqbal heboh sendiri.
Daren, Satria dan Rio memang sempat sedikit melihat namun mereka tak se alay Iqbal.
Wisnu berdecak dan menjauhkan wajahnya dari Delia.
"Anjay tidur bareng, gue iri boss " celetuk Rio sarkas.
"Berisik lo pada, ganggu!"
"Alah alah iyeee iyeee yang mau ciuman mah. Eh itu Delia kenapa bisa tidur disitu? Gak lo racun kan wis?"
Satria yang dari tadi diam kini menjadi geran sendiri.
"Lo tuh antara goblok apa gila sih Bal? Kagak ngotak banget "
" ya gitu deh kalau pas pembagian otak dia gak dateng, jadi cuma dapet otak sumbangan "
Tawa ketiganya pecah saat itu juga dan iqbal menjadi kesal sendiri dengan Rio.
Delia yang merasa terusik tidurnya bergerak menyamping dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Wisnu.
"Diam apa pulang!!" Ucap Wisnu penuh penekanan.
Sontak mereka langsung diam tak menyahut hingga 15 menit lama nya barulah Daren membuka suara.
"Delia dari beberapa hari yang lalu sering banget bolos sekolah dan pelajaran karna lo, dan tadi dia rela ninggalin latihan olimpiade nya demi liat lo sembuh. Apalagi pas malem dimana dia dapet kabar kalau lo kecelakaan disana dia bawa mobil sendiri buat nyariin lo tadi pagi jam istirahat dia sempet ribut sama Arya dan-"
" Dia nyentuh kulit Delia gak?" Potong Wisnu cepat.
Daren mengangguk "mungkin cuma gue gak tau"
"Shit, bener bener cari gara gara" guman Wisnu pelan.
"Gue rasa lo jangan kasar kasar lagi sama dia, kasihan lama lama" lanjut Daren.
"Terserah gue!! Delia cewek gue mau gue apain juga bukan urusan kalian"
Bersambung........
Yogyakarta 16 Desember 2020
Puputri_

หนังสือแสดงความคิดเห็น (143)

  • avatar
    Mads Kiks

    good

    21/06

      0
  • avatar
    PerezKim Jhan

    Laocoon Wood* 71

    25/04

      0
  • avatar
    ParamitaAdelia

    ☺️☺️

    18/04

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด