logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Chapter 5

"Mama berhentilah menangis. Kenapa Mama tidak bisa berhenti menangis sejak pulang dari rumah sakit semalam," Tanya Raga pada Mamanya yang tidak bisa menghentikan tangisan nya sejak semalam.
Semalam Kayla hanya perlu menghabiskan cairan infus. Setelah cairan infus itu habis, Ia sudah diperbolehkan untuk pulang. Jadi saat ini Wanita itu sudah berada dirumah Raga.
"Dasar anak nakal ! Mama menangis karena bahagia !! Hiks Mama senang akhirnya Mama akan mempunyai cucu. Mama menangis karena terharu,"
"Mama jangan menangis. Mama membuatku ikut sedih," Sahut Kayla.
Tidak ingin melihat menantunya itu bersedih, Nyonya Monika mencoba untuk menghentikan tangisan nya. "Mama tidak akan menangis lagi. Kayla, Kalau Kamu membutuhkan atau menginginkan apapun itu Kamu bisa bilang ke Mama atau Raga ya. Jangan pernah sungkan, Pokoknya Kamu dan Calon Cucuku harus sehat,"
"Raga ! Lihat sekarang Kayla sudah bisa memberikan apa yang Mama inginkan dari dulu jadi kamu harus menjaga mereka ! Aku tidak mau tahu pokoknya Kamu harus lebih sering memperhatikan Kayla dan calon cucu Mama,"
Kayla tersenyum bahagia. Tampaknya kehamilannya benar-benar membuat mertuanya sangat bahagia.

"Apa katamu ? Istri kedua suamimu hamil ?"
Seperti biasa, Jika sedang dalam mood yang tidak baik maka Celine akan pulang kerumah orang tua nya. Wanita itu menceritakan pada Mama nya tengang Kayla yang sedang hamil anak Raga.
"Iya Ma. Aku harus bagaimana ? Aku tidak Mau Mas Raga semakin peduli padanya, Apalagi nenek tua itu. Ah Aku harus bagaimana ?"
"Tidak! Ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus menyusun rencana. Kita harus bisa membuat wanita sialan itu keguguran. Dengan begitu mertua mu itu akan sangat kecewa padanya,"
✨✨
Malam harinya keluarga Dirgantara mengadakan makan malam bersama sekaligus merayakan kehamilan Kayla. Tidak hanya keluarga Dirgantara saja yang datang, ada beberapa kerabat dan juga orang tua Celine yang turut hadir.
"Maaf kami sedikit terlambat, dan maaf juga karena suami saya tidak bisa datang karena sedang ada bisnis diluar negri," ucap Nyonya Hana datang bersama anak laki-lakinya, Brian yang tak lain adalah adik kandung Celine.
"Tidak apa, Ayo silahkan duduk kita semua sudah menunggu kalian," ucap Tuan Brama.
Acara makan malam pun berjalan dengan damai diselingi sedikit obrolan santai. Beberapa kerabat Raga terlihat saling bergantian memberi ucapan selamat atas kehamilan Kayla. Mereka semua cukup bahagia mendengar kabar itu.
"Ngomong ngomong berapa usia kandungannya sekarang ?"
"Baru berjalan 1 minggu, Tante," Jawab Kayla.
"Wah masih sangat rentan. Kamu harus menjaganya baik-baik Kay. Jangan terlalu berkegiatan yang melelahkan dan jangan terlalu banyak pikiran,"
Melihat bagaimana hampir seluruh keluarga Dirgantara sibuk dengan Kayla, Nyonya Hana pun akhirnya bersuara. Wanita paruh baya itu memperkenalkan dirinya sebagai orang tua kandung dari Celine pada Kayla karena memang mereka belum sempat berkenalan secara resmi.
"Ngomong-ngomong, Kay. Dimana orang tua mu? Kenapa mereka tidak datang? Oh iya, Apa pekerjaan mereka? Pasti orang tua mu seorang pengusaha juga kan, mengingat Kamu menikah dengan anak dari pengusaha kaya raya," Tanya Nyonya Hana setelah berkenalan dengan Kayla.
Dengan sopan Kayla menjelaskan jika dirinya adalah seorang yatim piatu. Wanita itu juga mengatakan jika orang tua nya bukanlah pengusaha dulunya.
"Oh maaf Aku tidak tahu. Berarti kamu sudah tidak punya siapa-siapa dong ? Terus pekerjaan orang tuamu sebelum nya apa ? Pasti bagus kan pekerjaannya ? Soalnya pekerjaan orang tua Celine juga terpandang sama seperti keluarga Dirgantara,"
"Aku rasa Kayla tidak perlu menjawab pertanyaanmu yang tidak terlalu penting itu" sahut Nyonya Monika merasa tidak nyaman dengan pertanyaan yang keluar dari mulut besan nya itu.
"Memangnya kenapa ? Mama hanya bertanya memangnya tidak boleh? Gapapa kan Kay?" Sahut Celine.
Raga yang sedari tadi hanya diam pun akhirnya meminta mertuanya untuk tidak melanjutkan pertanyaannya. Namun Celine kekeh ingin tahu pekerjaan orang tua Kayla sebelumnya hingga membuat wanita itu dan Raga terlihat adu mulut didepan semua keluarga.
"Kenapa Kamu selalu membelanya? Aku hanya ingin bertanya memangnya ada yang salah?" Tanya Celine.
"SUDAH KUBILANG DIAM, KAMU TULI HA?!!" Bentak Raga. Pria itu sudah sangat muak dengan sikap Celine.
Tidak terima dengan perlakuan keluarga Raga, Nyonya Hana pun mengajak Celine dan Brian untuk pergi dari sana.
"Maaf Ma, Pa. Aku ingin kebelakang sebentar," Sahut Kayla sebelum kemudian melangkahkan kakinya pergi diikuti Raga.
Kayla berjalan cepat menuju kamarnya, sejak tadi Wanita itu sudah berusaha mati-matian untuk tidak menangis didepan semua keluarga Raga. Raga yang melihat istrinya itu menangis dengan pelan menghampirinya.
"Hiks, Apa pilihanku ini salah? Apa seharusnya dari awal Aku tidak perlu menrima tawaran ini?"
"Apa yang Kamu katakan?"
Kayla menoleh, Dengan cepat wanita itu menghapus air matanya. "Mas Raga ngapain disini?"
Raga mendudukkan dirinya tepat disamping istrinya. Tangan Pria itu terulur menghapus air matanya "Maafkan Aku. Seharusnya Aku bisa membela dan menjagamu tadi,"
"Mas Raga tidak perlu minta maaf. Mas Raga sama sekali tidak bersalah. Seharusnya dari awal Aku sadar siapa diriku. Aku hanyalah seorang yatim piatu yang dengan beruntung mendapat suami kaya seperti Mas Raga. Seharusnya Aku sadar Kalau sampai kapanpun Aku tidak akan pantas bersanding dengan Mas Raga,"
"Stt apa yang Kamu katakan? Jangan pernah menganggap dirimu tidak pantas. Tentu saja Kamu layak dan pantas. Justru Akulah yang tidak pantas mendapat istri sebaik Kamu. Kay, Aku tahu pernikahan kita hanyalah didasari oleh perjodohan. Tapi, Seiring berjalannya waktu Aku merasa jika saat Aku berada di dekatmu Aku merasa nyaman. Saat didekatmu Aku merasakan sesuatu yang tidak pernah Aku rasakan sebelumnya. Kay, Aku rasa Aku mulai menyukaimu,"
Kayla terdiam, Wanita itu cukup terkejut dengan pengakuan Raga barusan. Apakah benar Pria itu menyukainya? Tapi rasanya sangat tidak mungkin. Dari segi mana yang membuat Pria itu menyukainya ? Pikir Kayla.
Dengan cepat Kayla menggeleng. Wanita itu tidak bisa membiarkan Raga menyukainya walaupun sejujurnya Ia sendiri juga mulai mempunyai perasan padanya. Bagaimanapun perjanjian awal mereka adalah menikah untuk mempunyai anak, Tidak boleh ada yang menyimpan rasa satu sama lain.
"Mas Raga, Aku lelah. Bisakah Mas Raga keluar? Maaf, Sepertinya malam ini Aku ingin tidur sendiri. Tak apa kan?"
"Kay,"
"Mas Raga Aku mohon. Biarkan Aku sendiri dulu. Aku butuh waktu untuk sendiri,"
Menghela nafasnya panjang, Raga mengangguk. Dengan berat hati Pria itu berdiri dari duduknya. "Baiklah, Maaf untuk kejadian malam ini. Aku keluar ya, Selamat malam," Ucapnya kemudian mencium pelan kening Kayla sebelum beranjak keluar dari kamar itu.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (222)

  • avatar
    Galuh

    mantap

    1d

      0
  • avatar
    LestariJengkol

    💗💗💗

    6d

      0
  • avatar
    GintingIgnasius Kevin Kazuo

    bagus

    11d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด