logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Chapter 4

Sudah 1 bulan lebih Kayla menjadi istri kedua Raga. selama 1 bulan ini hubungan keduanya juga mulai lebih baik dari biasanya walaupun masih sama-sama merasa canggung dan seperti orang asing.
"Bagaimana ? Apa Kamu sudah mengandung cucuku, Kay?"
"Uhuk uhuk," Kayla tersedak saat tiba tiba mertuanya itu menanyakan tentang apakah dirinya sudah hamil atau belum. jangankan hamil, bahkan melakukannya sama belum pernah.
"Mama tidak perlu menanyakan itu, kalau sudah saat nya juga pasti Aku akan memberitahu Mama," sahut Raga kesal. Hampir setiap hari itulah yang selalu Mamanya tanyakan.
"Bukan begitu, Kalian kan sudah 1 bulan lebih menikah masa iya Kayla belum hamil juga,"
"Mungkin dia sama sepertiku. Tidak bisa mempunyai anak," celetuk Celine dengan entengnya. Dalam hati wanita itu berharap jika Kayla benar tidak bisa mempunyai anak sepertinya.
Mulai tidak nyaman dengan topik pembicaraan itu, Raga pun mengajak Kayla untuk pergi kekamar mereka.

"Maafkan pertanyaan Mama tadi. Jangan terlalu diambil Pusing," ucap Raga, Pria itu tidak ingin Kayla tersinggung atau tidak nyaman dengan pertanyaan Mama nya tadi.
Kayla tidak langsung menjawab, Wanita itu terlihat tengah memikirkan sesuatu. Ada hal yang ingin Ia katakan pada Raga tapi dia terlalu takut dan bingung harus memulainya dari mana.
"Mas Raga, Ayo kita mencobanya,"
Kalimat yang baru saja keluar dari mulut Kayla itu berhasil membuat Raga terkejut bukan main. Pria itu tidak menyangka jika Kayla akan mengatakan ini. "Kay, Kamu yakin?"
"Ah maksudku ayo kita mencoba lebih dekat lagi. Hmm selama ini Aku merasa Kita seperti orang asing, Aku merasa kita harus lebih dekat lagi. Saling mengenal satu sama lain. Itupun jika kamu setuju,"
"Ah begitu ya," gumam Raga sedikit kecewa dengan penjelasan Kayla barusan. Pria itu pikir Kayla akan mengajaknya mencoba seusuatu yang membuat otak nya berfikir kemana-mana.
"Baiklah, Aku mau. Kamu benar, selama ini kita terlihat seperti orang asing. Jujur Aku tidak nyaman dengan situasi seperti ini jadi mulai sekarang Aku akan lebih dekat denganmu. Aku akan lebih sering memperhatikanmu dan...
"Dan ?" tanya Kayla penasaran.
"Dan Aku akan lebih sering tidur denganmu agar Mama cepat mempunyai cucu,"
✨✨
Beberapa hari ini Kayla merasa tubuhnya sangat lemah. Bahkan hanya untuk turun dari ranjang pun tak sanggup. Kepalanya juga tiba-tiba merasakan pusing yang begitu hebat sejak siang tadi.
"Kalian mau kemana ?" tanya Nyonya Monika pada Raga dan Celine yang sudah terlihat sangat rapi.
Malam ini Raga akan menemani Celine pergi ke acara pernikahan temannya. Sebenarnya Raga sudah menolaknya karena lelah, tapi Celine memaksanya dan akhirnya Pria itupun mengalah.
Saat Raga dan Celine hendak berangkat, Salah satu pelayan datang dan mengatakan jika Kayla sedang tidak enak badan dan tidak ingin ikut makan malam. "Nona Kayla bilang sedang tidak enak badan,"
Mendengar Kayla tidak enak badan, Celine sudah was-was. Dengan cepat wanita itu segera mengajak Raga untuk berangkat sekarang sebelum Nyonya Monika menggagalkannya.
"Kamu tetap ingin pergi? Kayla sedang sakit, tidak mau kah Kamu melihat keadaannya sebentar?" Sahut Nyonya Monika sebelum mereka benar-benar pergi.
Raga yang sudah ingin melihat keadaan Kayla itupun sudah lebih dulu ditarik paksa oleh Celine. Bahkan tariakan Nyonya Monika tidak membuat Celine menghentikan langkahnya.
Tidak ingin terlalu pusing memikirkan anak dan menantu kurang ajar nya itu, Nyonya Monika memutuskan untuk pergi ke kamar Kayla guna melihat keadaan menantu kesayangannya itu. "Sayang kamu kenapa ? Kamu sakit ? Kita kerumah sakit sekarang ya ?" Tanya nya begitu sampai dikamar Kayla.
Kayla menggeleng, Wanita itu mengatakan jika dirinya baik-baik saja. Hanya sedikit tidak enak badan dan butuh sedikit istirahat. Tidak ingin memaksa menantunya, Nyonya Monika akhirnya meminta pelayan untuk membawakan makan malam untuk Kayla.
"Mama tidak perlu sampai seperti itu, Aku bisa makan dimeja makan nanti," Sahut Kayla merasa tidak enak jika harus makan dikamarnya.
"Sudahlah turuti saja perintah Mama atau Mama akan membawamu kerumah sakit,"
✨✨
"Bella!! Selamat atas pernikahanmu. Akhirnya Kamu menikah juga," Ucap Celine pada temannya yang saat ini sedang mengadakan acara pesta pernikahan.
"Selamat atas pernikahan kalian. Maaf Saya tidak sempat membawa kado, Celine mendadak memberitahu Saya," Sahut Raga.
"Tak apa, Anda sudah datang ke acara pernikahan Kami saja itu sudah sangat berkesan bagi Kami,"
Kedua pasangan itu mulai berbincang-bincang. Hingga ditengah perbincangan tiba-tiba ponsel Raga berbunyi. Mamanya baru saja menghubunginya dan mengatakan jika Kayla dilarikan kerumah sakit karena pingsan. Mamanya memintanya agar cepat menyusul sekarang juga.
"Mas Raga kenapa?"
"Celine, Kayla pingsan. Sekarang dia berada dirumah sakit. Aku harus kesana sekarang,"


Sesampainya dirumah sakit Raga langsung menghampiri Mama nya yang sedang duduk didepan sebuah ruangan inap. Mamanya mengatakan jika Kayla sedang diperiksa dan dia harus menunggu sampai dokter yang memeriksanya keluar.
Beberapa saat kemudian seorang suster keluar dari ruangan dimana Kayla berada. Suster itu meminta anggota keluarga untuk masuk. Didalam ruangan, Raga, Celine dan Nyonya Monika melihat Kayla yang sudah sadarkan diri namun terlihat masih sangat lemah.
"Apa Anda suaminya? Ada yang ingin Saya sampaikan,"
"Saya suaminya, Dok. Bagaimana keadaan Istri Saya? Dia baik-baik saja kan?"
Dokter itu tersenyum "Istri Anda baik-baik saja, Saya ingin mengucapkan selamat karena Istri Anda hamil. Usia kehamilannya sudah menginjak minggu pertama,"
Raga dan Nyonya Monika terlihat sangat terkejut dengan ucapan dokter itu. Kayla hamil? Apa mereka tidak salah dengar? Bahagia, itulah yang saat ini Raga dan Nyonya Monika rasakan. Akhirnya setelah cukup lama mereka bisa mempunyai Anak dan Cucu.
"Hamil ? Sialan wanita itu hamil ? Tidak, nenek tua itu pasti akan semakin perhatian padanya. Ckk kenapa bisa hamil sih. Aku harus melakukan sesuatu. Wanita itu tidak boleh hamil," batin Celine.
Dengan cepat Raga langsung menghampiri Kayla yang terbaring lemah diatas ranjang kesakitan. Pria itu tidak henti-henti nya mencium kening sang Istri karena saking bahagianya. Nyonya Monika yang juga berada disana pun tidak kalah bahagia nya bahkan wanita paruh baya itu sudah menangis haru.
Berbeda dengan Raga dan Nyonya Monik yang tampak bahagia dengan kehamilan Kayla, Celine tampak sangat kesal dan juga marah mendengar kabar kehamilan wanita yang sangat ia benci itu. Jika Kayla hamil, Maka posisi nya akan sangat bahaya. Bisa-bisa seluruh keluarga Dirgantara akan sangat perhatian pada Kayla. Ditambah lagi jika suatu saat Anak itu lahir pasti akan menjadi ahli waris kekayaan keluarga Dirgantara, Bisa-bisa dia tidak akan mendapatkan apapun.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (222)

  • avatar
    Galuh

    mantap

    1d

      0
  • avatar
    LestariJengkol

    💗💗💗

    6d

      0
  • avatar
    GintingIgnasius Kevin Kazuo

    bagus

    11d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด