logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Eps 4

Via menyusun pakaiannya di lemari yang telah disediakan dikamar yang baru ia tempati, setelah itu dia meminta mbok Siti mengantarnya ke kamar nona Cherry.
Sambil berjalan menuju kamar si kecil Cherry, mbok Siti menjelaskan kebiasaan gadis kecil tersebut, dan menceritakan siapa Cherry dirumah itu.
"Maaf mbok nona Cherry rewel nggak ya? mm maksud Via anaknya itu gimana ya mbok." tanya Via
"Oh non Cherry ma anak yang baik cuman sayang sekarang lebih banyak diem dikamar"
"Emang kenapa mbok?" tanyanya lagi ingin lebih banyak tau tentang Cherry anak yang akan diasuhnya.
"Non cherry kehilangan kedua orang tuanya sebulan yang lalu neng"
"Hah! innalillahi wainnailaihi rojiun." Via memegang dadanya yang terasa nyeri seakan dia merasakan perasaan yang dirasakan Cherry sekarang.
Matanys berkaca-kaca teringat jika dirinya juga sudah tak memiliki orang tua sama seperti Cherry, jika dirinya saja yang sudah dewasa terpuruk ketika orang tuanya meninggalkan dunia, apalagi Cherry yang masih anak-anak, disaat anak seusianya membutuhkan kasih sayang kedua orang tua, disaat itu pula dia tak bisa mendapatkannya.
"Oh Cherry betapa malangnya nasibmu" pikir Via
Hiks...hiks...
"E..eh...kenapa neng Vis menangis? mbok Siti tiba-tiba jadi panik mendengar suara tangis tertahan dari Via.
"Mbok pasti sekarang Cherry masih sedih ya, dia pasti merasa sendiri," ujar Via yang sesenggukan bicara sambil terbata-bata
"Hah!" mbok Siti menghembuskan nafasnya kasar, "Neng Cherry anak yang kuat dan pintar, pasti dengan berjalannya waktu dia bisa melalui semua ini."
Via mengangguk mendengar ucapan mbok Siti
"Oh ya mbok dirumah ini ada siapa saja mbok?
"Ada tuan besar namanya Ferdi Sanjaya, tapi beliau sakit sakitan, maklum sudah tua, suami nyonya Ira lagi tugas keluar negri namanya Aldo Sanjaya, terus tuan muda Kevin Sanjaya, kalo nona Cherry itu anak adiknya tuan Aldo, almarhum Alex Sanjaya dan Tania Putri."Jelas mbok Siti
Mereka tiba di depan pintu kamar Cherry
Ceklek...pintu kamar terbuka menampilkan tubuh mungil Cherry yang masih terlelap dalam tidurnya
"Apa non Cherry belum bangun mbok dari pagi?" bisik Via pelan takut membangunkan Cherry
"Belum neng"
"Jadi dia belum sarapan juga?"
Mbok Siti menggelengkan kepalanya, gadis kecil itu susah sekali makan.
"Mbok saya ambil sarapan dulu ke dapur ya buat non Cherry" ucap Via segera ke dapur menyiapkan sarapan buat gadis mungil itu, Via melihat ada nasi goreng, tapi mungkin itu kurang menarik perhatian anak-anak, jadi Via berinisiatif manambahkan telur yang di bentuknya lucu seperti boneka.
"Semoga adanya Via neng Cherry bisa kembali ceria" harapan mbok Siti dalam hati
"Tara sudah jadi, semoga Cherry suka," gumam Via, sampai ke kamar Cherry, Via meletakkan nampan diatas nakas, dan mendudukkan bokongnya di pinggir ranjang.
"Non..non Cherry" Panggil Via lembut sambil membelai lembut rambut Cherry dan memanggil namanya.
"Hoam" Cherry menggerakkan tangannya menutup mulutnya yang menguap, mengerjapkan mata bulatnya berulang kali sampai kesadarannya penuh.
Di lihatnya wanita cantik yang tersenyum manis menatapnya, "Siapa?" kenapa ada dikamar Cherry pikirnya
"Kakak ciapa? pain di kamal chelly?" ucapnya dengan cadel
"Eh kita kenalan dulu ya anak cantik, nama kakak Via, kakak yang akan menemani Cherry bermain, kakak juga yang jagain Cherry terus, mau nggak?" ucapnya lembut
"Tapi Chelly masih mau sendili" ucapnya sedih
Via paham gadis mungil didepannya itu masih terus bersedih karna ditinggal orang tuanya.
"Boleh kakak jadi teman Cherry, kalau kita berteman, kakak akan bawa Cherry ke taman bermain, terus kakak juga bisa bawa Cherry melepas rindu pada papa dan mama Cherry, kita bisa berkunjung ke makam, Cherry bisa menceritakan apapun pada mereka. Apa Cherry mau?" rayu Via.
Cherry mengerjap-ngerjapkan mata bulatnya mencerna apa yang dikatakan kakak Via pengasuhnya itu.
"Mm oke, teman" sahut Cherry memberikan jari kelingkingnya kemudian Via mengaitkannya dengan kelingkingnya dan tersenyum. Akhirnya dia bisa meluluhkan hati Cherry permulaan yang bagus bukan.
Via tersenyum dan menggendong Cherry ke kamar mandi.
"Karns kita teman sekarang Cherry cuci muka terus sarapan ya.
"Hm" Cherry menganggukkan kepalanya
"Wah nasi golengnya lucu sekali, apa kakak yang buat?" tanya sambil terus menatap sepiring nasi goreng di hadapannya.
"Tentu, kakak buat spesial buat adek cantik seperti Cherry, ayo makan dan habiskan ya."
POV Via
Aku berpikir Cherry lebih beruntung dari aku, masih di kelilingi keluarga lain yang menyayanginya dengan tulus, tak seperti dirinya, yang kehilangan orang tua dan hanya memiliki paman yang selalu meminta uang padanya, bahkan Cherry hidup dengan layak tak perlu bekerja keras untuk mengisi perut dan mencari uang setiap hari, pasti Cherry akan mendapatkan pendidikan yang terbaik nantinya.
Suara dering hape membuyarkan pikirannya, dia menatap layar telp dan melihat siapa yang menghubunginya...
"Hah" ...mau apalagi pamannya, karna sudah beberapa kali tak dihiraukannya, akhirnya diangkat juga
(hallo paman)
(kamu dimana via)
(aku bekerja paman)
(jam berapa kamu pulang bekerja via)
(maaf paman aku menginap)
(memangnya kerja dimana?)
(aku sudah tidak bekerja direstoran paman, jadi ku putuskan menerima pekerjaan lain, ada perlu apa paman?)
(bisakah kau memberi paman uang, paman butuh)
(maaf paman tapi tidak ada)
(kalau begitu akan paman gadaikan rumah peninggalan orang tuamu)
(silahkan kalau paman bisa)
Kik Via mematikan panggilan sepihak, "Hah" Via menghela nafas teringat pesan Sari sahabatnya, untung dia membawa serta sertifikat rumahnya. "Terima kasih Sari telah mengingatkan" gumam Via.
POV Kevin
Pertama kali membuka pintu kamar Cherry, ada perempuan cantik yang duduk disebelahnya, menatap lembut dengan sayang walau baru pertama bertemu, terlihat jelas tatapan tulus dari matanya, gadis cantik berwajah polos tanpa make up, manis sekali, matanya berbinar cerah, saat mendekat ke dua orang berbeda usia itu, aku merasa getaran aneh dihatiku, getaran yang sebelumnya belum pernah kurasakan, apa ini, kenapa aku jadi grogi gini...aneh.
Kami menuruni tangga untuk berkumpul diruang tamu, tak lama setelahnya handphonenya berbunyi beberapa kali, kulirik dirinya yang duduk sedikit jauh dari kami, akhirnya dia mengangkat panggilannya, terdengar dia menjawab obrolan diseberang sana, suaranya terdengar menghela nafas berulang kali, mungkin ada masalah, dia melirik kearahku, ku tampilkan senyum manis kepadanya.
Dia mengakhiri panggilannya, dan wajahnya terlihat sendu, mungkin ada masalah tapi aku tak berani mempertanyakannya.
Aku lihat Cherry yang masih tenang dipangkuanku, kasihan sekali gadis mungil ini, tak ada yang bisa menghibur hatinya, pekerjaanku akhir-akhir ini banyak sekali, bahkan aku harus lembur dan pulang malam, sehingga tak ada waktu menemaninya, selama ini Cherry cukup dekat denganku, semoga dengan adanya Via membawa perubahan besar pada diri Cherry, tapi aku harus mencari tau tentang Via, karna kami belum mengetahui identitasnya, bisa saja dia gadis yang berpura-pura baik, Hah...bukan bermaksud suujon, tapi itu lebih baik dari pada kami menyesal nanti.
🌻🌻🌻🌻
"Kak Via sini sama Chelly" seru Cherry dan di angguki oleh Via
"Non Cherry mau apa?" ucap Via mendekat
"Ih kakak napa panggilnya non, Chelly aja kak..." seru Cherry dengan suara manjanya
"Nggak apa-apakan mom," tanyanya Cherry pada mommy Ira.
Mom Ira menggeleng dan disertai senyuman
"Itu kan tak apa-apa kak Cis, panggil Chelly aja hm.." ucapnya manja
"Ya Cherry...sayang," tangan Via mengusel rambut ikal Cherry
"Sekarang temenin Chelly menggambal ya kak" Cherry mengambil buku gambar yang ada di dalam lemari kamar bermainnya.
"Ya sudah ayo..." sahut Via
Mereka tertawa berulang kali karna mengulang gambar yang salah, Cherry terlihat bahagia, semoga senyum selalu terukir dibibir cantiknya, melupakan kesedihan yang sebelumnya.
"Mom kapan papa kembali?" tanya Kevin pada mommynya
"Mungkin lusa sayang...kenapa nak?" tanyanya
"Hah! banyak sekali pekerjaan mom, Kevin harus menghandel dua perusahaan sekaligus rasanya benar-benar lelah.." ucap Kevin dengan manja kepada momnya tak memperdulikan mata orang sekitar yang memandangnya.
"Ish kak Kevin sepelti chelly aja, kak Kevin uda gedek tau! ucap Cherry pada sang kakak yang sedang bersandar di pundak mommy Ira.
"Biarin aja....kakakkan tetep anak mommy yang kecil ya kan mom?" sahut Kevin.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (9)

  • avatar
    NantiongLina

    Wow ceritanya semakin seru🤩🤩🤩

    03/03/2023

      0
  • avatar
    s******4@gmail.com

    makin seru

    23/02/2023

      1
  • avatar
    HananiYusrina

    five star

    08/02/2023

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด