logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 5 Diabaikan

Karena tidak memiliki ijazah, Vannie harus puas dengan posisinya yang hanya sebagai pembantu karyawan di perusahaan itu.
"Vannie," suara panggilan seorang pria botak yang adalah atasannya.
"Iya, Pengurus Shen!" sahut Vannie yang menghampiri atasannya itu.
"Dalam kantor ku adalah dokumen penting yang akan digunakan rapat besok. malam ini kamu harus menyalin semuanya," perintah atasannya itu.
"Pengurus Shen, aku bisa lakukan sekarang juga!" jawab Vannie.
"Tidak usah! malam saja kamu mengerjakannya, sekarang kamu harus pergi mengantar file ini ke alamat ini!" perintah Pengurus Shen sambil memberikan file dan selembar kertas yang tercantum alamat kepada Vannie.
"Baik! dan aku harus mengunakan kendaraan apa ke sana?"
"Panggil saja taksi, biar lebih cepat. jangan sampai dia menunggu lama!" jawab Pengurus Shen.
Vannie langsung terdiam saat mendengar ucapan bosnya itu.
"Kenapa kamu diam saja?" tanya Pengurus Shen.
"Pengurus Shen, mengenai biaya ongkosnya?"
"Gunakan dulu uangmu, setelah terima gaji aku akan membayarmu," jawab Pengurus Shen yang melangkah masuk ke dalam ruang kantornya.
"Selalu saja begini, setiap bulan gajiku hanya tetap dan tidak pernah membayar biaya taksinya," gumam Vannie.
"Vannie, apakah dia masih menyuruhmu mengantar file?" tanya Yula yang menghampiri Vannie.
"Iya," jawab Vannie.
"Alamatnya pasti jauh lagi, dan kamu harus mengunakan uang sendiri untuk biaya taksinya," ujar Yula.
"Bukankah Pengurus Shen memiliki asisten, kenapa tidak menyuruhnya yang antar?" tanya Vannie.
"Kamu seperti tidak tahu saja sikap kedekutnya, kalau menyuruh asistennya maka harus mengunakan mobilnya. kalau kamu yang antar dia hemat minyak mobilnya. dia selalu saja mengunakanmu," jawab Yula.
"Iya, selama ini aku memang dibodohi oleh atasan sendiri, harus sampai tepat waktu. kalau lambat akan ditegur dan sebagai gantinya harus bekerja hingga larut malam," ujar Vannie.
"Tugasmu harus menuruti semua permintaan manusia yang bekerja di gedung ini. hari ini kondisimu masih tidak sehat. iya...apakah tadi Kenny mengantarmu ke perusahaan?"
"Tidak! aku jalan kaki! dia menerima panggilan dari perusahaannya dan
langsung pergi," jawab Vannie.
"Dia benar-benar pria tidak bertanggung jawab, bisanya meninggalkanmu begitu saja," ucap Kenny.
"Yula, biarkan saja! lagi pula aku juga tidak yakin lagi dengan hubungan ini. aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan," kata Vannie.
"Semua ini adalah keputusanmu sendiri, kalau sudah tidak bahagia jangan dipaksa, masih banyak pria yang baik di luar. tidak semestinya harus dia," ujar Yula.
"Aku pergi dulu!"
"Hati-hati!" ucap Yula.
Vannie yang diperintah oleh atasannya menuju ke suatu tempat membuatnya harus menahan panas di siang hari itu.
Setelah turun dari taksi, Vannie mencari alamat yang diberikan oleh atasannya. setelah mencari selama dua jam tetap saja tidak berhasil menemukan alamat tersebut.
"Kenapa tidak ada di sini alamatnya?" ucap Vannie yang kepanasan mulai pucat wajahnya.
Gadis itu kemudian mengeluarkan handphonenya menghubungi atasannya itu.
"Aku sudah mencari selama dua jam, tapi alamat yang Anda berikan tidak ada," kata Vannie.
"Aku baru ingat, alamat yang aku berikan padamu adalah alamat klien yang lain," jawab pengurus Shen.
"Apa? salah alamat? Pengurus Shen, aku sudah mencari selama dua jam di sini, kenapa baru sekarang memberitahuku?" tanya Vannie dengan sedikit kesal.
"Aku sedang sibuk di sini, bukan sedang duduk. akan ku kirim alamatnya ke kamu," jawab Pengurus Shen dengan nada sedikit tinggi.
"Tadi aku sudah memberitahu tidak ada alamatnya di sini, tapi, kenapa Pengurus Shen tidak memberitahu salah beri alamat?"
"Jangan melawan! jangan lupa kamu hanyalah karyawan rendahan di sini. kalau tidak suka jangan bekerja lagi!" ketus Pengurus Shen yang memutuskan panggilannya.
"Selalu saja begini, padahal salah sendiri," gumam Vannie.
Siang itu Vannie harus berjalan sambil mencari alamat yang harus dia datangi. setelah setengah jam kemudian akhirnya alamat itu pun ditemukan.
"Akhirnya tugasku selesai juga, kenapa cuaca hari ini panas sekali. di sini tidak ada taksi yang lewat," gumam Vannie.
Vannie mencari tempat singgah karena kepanasan dan masih merasa tidak nyaman pada tubuh sendiri.
"Di tempat ini memang jarang ada taksi yang lewat, kecuali kalau mengantar penumpang sampai ke tempat ini. tidak tahu apakah Kenny bisa menyuruh Kane menjemputku sebentar?" gumam Vannie yang mengeluarkan handphonennya. gadis itu menghubungi Kenny yang sedang berada di perusahaannya.
"Hallo," sahut Kenny yang di seberang di sini.
"Kenny, apakah aku bisa meminta tolong denganmu?" tanya Vannie.
"Ada apa?" tanya Kenny.
"Aku sedang mengantar file ke suatu tempat, dan di sini tidak ada taksi. apakah bisa minta tolong Kane menjemputku?"
"Apakah kamu pergi tidak mengunakan mobil perusahaan?"
"Tidak!" jawab Vannie.
"Seharusnya kamu meminta atasanmu yang menjemputmu, ini adalah tanggung jawab dia," ujar Kenny.
"Aku tahu! tapi dia sering menolak dengan alasan mobilnya tidak ada di perusahaan dan digunakan oleh istrinya," jawab Vannie.
"Kalau begitu suruh saja dia datang menjemputmu, dan kamu harus menunggu dia datang, agar dia tahu tanggung jawab sebagai atasan," jawab Kenny.
"Kenny, di sini sangat panas sekali," kata Vannie yang mengelap keringatnya.
"Vannie, kalau tidak sesuai kerjanya tinggalkan saja dan cari yang lain!"
"Tidak mudah mencari pekerjaan lain, aku bukan ahli komputer atau memiliki keahlian lainnya. oleh sebab itu pekerjaanku sekarang cocok denganku. aku juga tidak bisa berhenti," kata Vannie.
"Kalau kamu masih bersikeras bekerja di sana maka kamu urus sendiri saja kalau ada kesulitan," jawab Kenny yang kemudian memutuskan panggilannya.
"Hallo! Hallo! kenapa matikan panggilanku," ucap Vannie.
"Kenapa sama sekali tidak peduli denganku, hari ini panas sekali. kalau tidak jalan kaki hingga malam juga tidak bisa sampai ke perusahaan. tidak tahu malam ini harus bekerja sampai jam berapa. Pengurus Shen selalu saja mengambil kesempatan dan menindasku," gumam Vannie.
"Betul kata Kenny, tapi dia tidak tahu kalau aku berhenti kerja aku harus kerja di mana lagi, aku tidak memiliki keahlian apapun. setiap bulan harus membayar sewa apartemen. setiap hari aku hanya bisa makan roti untuk mengisi perut. demi hemat uang sewa terkadang harus menahan lapar. Kenny, kamu mengira aku senang bekerja di sana? setiap hari aku disuruh ke sana ke sini.semua karyawan di sana juga memandang rendah padaku karena mereka adalah tamatan perguruan tinggi. atasanku juga sering menindasku. hanya Yula yang baik padaku," batin Vannie.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (182)

  • avatar
    Siti Ayuni

    sedih tpi best💜💜

    28d

      0
  • avatar
    Mila abdullah

    Ending yang sedih. Cerita nya menarik.

    02/08

      0
  • avatar
    Rohoss Ali Hassan

    Terima kasih kepada kamu yang sudah membuat aku menangis dari malam sampai pagi ini... 😭😭😭... Kesian.. Benci dengan lelaki tu.. Aaarrhhhhh 😭😭

    04/07

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด