logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 4 DATANG LAGI

BAB 4 DATANG LAGI
klintiiiinggggg..... suara pintu toko terbuka membuat Corra terkejut. dan merapikan dirinya
" frans....??? apa ada yang perlu kamu beli lagi saat ini?"ucap corra bertanya dengan wajah sumringah.
" tentu saha aku ingin membeli selimut rajut disini" ucap Frans tersenyum. segera corra mengambil selimut rajut berwarna abu abu dan memberikannya pada Frans.
" apa kamu bisa menemaniku sebentar corra?" tanya Frans dengan sopan
" aku sedang membantu ibuku disini,aku tidak bisa meninggalkan toko ini" ucap Corra halus. Anna yang mendengar corra menolak ajakan seorang anak bangsawan itu langsung berkata.
" antarlah temanmu kemana dia ingin pergi, tapi jangan terlalu lama" ucap Anna tanpa senyum.
jelas saja Anna berkata begitu. karena kalau corra bisa disukai bangsawan maka dia akan menerima banyak perhiasan dan sutra nantinya setelah mereka dewasa. hanya ada uang dipikiran Anna.
" benarkah ibu? baiklah kalau begitu corra ijin mengantar Frans" ucap Corra.
sementara itu Graft mondar mandir di dalam tempat rahasia dan berfikir.
" apakah corra benar benar tidak akan datang kesini?" gumam Graft sambil menendang rerumputan.
Frans mengajak Corra berjalan menyusuru pertokoan dan melihat toko baju yang sangat indah kemudian menarik tangan Corra dan masuk kedalamnya.
Corra hanya tersenyum dan mengikuti Frans, wahar karena Corra masih berumur 7tahun
Frans mengajak Corra menyusuri jalanan pertokoan pinggiran kota dan mengajaknya masuk kedalam toko bunga.
" apakah kamu menyukai bunga?" ucap Frans
" ya... aku sangat menyukainya... kenapa kita kesini Frans" ucap Corra sambil matanya melihat kesana kemari dia kagum melihat bunga bunga yang sangat indah.
" aku ingin memberi ibu angkatku bunga, karena dia sangat menyukai bunga" ucap Frans.
" emmmm kalau untuk ibumu berikan dia anyelir merah jambu ini Frans akan sangat indah bila dia menaruhnya disudut meja" ucap Corra dengan semangat. Frans pun tersenyum dan segera meminta dibuatkan bouket bunga anyelir merah jambu untuk ibunya.
pemilik tokopun menatap Corra sikecil cantik yang kesana kemari melihat bunga dengan hati sangat gembira karena biasanya dia hanya melihat bunga bunga liar saja. meskipun bunga di taman rahasia milik Graft juga sangat cantik tetapi ini jauh lebih cantik bagi Corra. kemudian Corra teringat Graft untuk sesaat.
" apakah Graft benae benar membunuh orang?" gumam Corra.
" siapa yang membunuh?" ucap Graft mengagetkan Corra. yang membuat Corra dengan tergagap menjawab Frans
" e.. eee... eee .... ada kumbang terbunuh" ucap corra berusaha mencari jawaban. Frans pun hanya tersenyun dan mengajaknya pergi dari toko bunga itu.
" mau makan kue itu?" ucap Frans sambil menunjuk sebuah toko kue diseberang jalan. Corrapun menjawabnya dengan anggukan Frans segera menarik tangan Corra dan membeli beberapa potong kue untuk dia bungkus agar corra dan keluarganya bisa makan bersama.
didikan Michele dan Mark memanf sangat bagus untuk Frans, sehingga Frans menjadi anak bangsawan dengan hati yang baik tidak seperti bangsawan yang angkuh dan sombong.
Graft terus menunggi Corra ditempat rahasiapun kelelahan dan dia memutuskan untuk ke toko milik ibu Corra. Graft mondar mandir didepan toko tapi tak dilihatnya ada Corra disana. hanya ada wanita gemuk dengan dandanan menor sepertinya itu Anna ibu dari Corra.
" Corra aku akan mengantarkan kamu pulang dengan kereta" ucap Frans sambil mengajak Corra masuk kedalam kereta kuda jemputan dari keluarga Mark.
Corra hanya menurut saja pada Frans dan dia duduk disamping Frans.
sesampainya ditoko Frans tidak ikut turun karena dia harus segera menghadiri kelas belajarnya dirumahnya.
Corra melangkahkan kakinya keluar dari kereta kuda milik keluarga Mark. yang sebenarnya itu adalah keluarga aslinya.
" Corra......!!!!" panggil Graft dari seberang jalan. melihat Graft disana Corra bergidik ngeri tangannya bergetar ketakutan. Graft berlari kearah Corra dan langsung bertanya dengan polos.
" kenapa kamu tidak datang ke tempat rahasia kita? dan dari mana kamu? itu kan kereta milik bangsawan?" ucap Graft tanpa jeda membuat Corra bingung ingin menjawab apa.
" aku hanya menemani seorang teman" ucap Corra sambil menengok kearah ibunya yang sedari tadi memandangnya dari balik kaca tokonya.
" aku kan juga temanmu corra?" ucap Graft mencoba menjelaskan tapi Corra enggan menjawabnya dan dia mulai melangkah mundur melihat Graft.
" emmm ibuku sudah menungguku selamat malam" ucap Corra sambil berlari memasuki toko yang sesaat lagi akan tutup.
sebenarnya Corra hanya merasa ngeri berada ditempat yang sama dengan Graft karena dia telah melihat semua perbuatan Graft dihutan saat itu. bahkan bayangan itupun sulit untuk hilang dari ingatannya. Corra kecil tidak tau harus bercerita dengan siapa. kalaupun dia mengatakan pada Ayahnya pasti ayahnya akan khawatir, kalau dengan ibunya itu tidak mungkin bahkan dia tidak pernah sedekat itu dengan ibunya.
Sementara itu dikediaman Michele Frans telah memberikan bunga anyelir merah jambu ke ibu angkatnya itu. dan Michele sangat senang sampai dia menaruhnya disudut meja riasnya. persis seperti yang dikatakan Corra pada Frans. membuat Frans beertanya tanya padahal Corra dan ibunya tidak saling mengenal tapi bagaimana bisa sifat dan sikap Corra sangat mirip dengan ibu angkatnya ini? Frans hanya menggeleng kemudian pergi menuju ruang belajar dirumah itu.
sementara itu Jose seperti biasa sedang menunggu anak kesayangannya pulang kerumah dengan duduk bersama para bawahannya sambil tawanya menggema keseluruh ruangan.
dengan langkah lesu Graft melangkah masuk, dia masih heran kenapa Corra bersikap seperti itu? seolah dia ketakutan melihat Graft dan mencoba menghindarinya setiap kali mereka bertemu. pertanyaan demi pertanyaan terus berkeliling dikepala Graft.
Jose yang melihat anaknya terlihat lesu langsung berdiri dan menghampirinya.
" kamu kenapa Graft!!!! " ucap Jose pada anaknya dengan nada ketus.
" tidak apa ayah aku hanya ingin sendiri" ucap Graft.
" hei hei.... jangan pernah berbicara seperti itu pada ayahmu Graft!!!" ucap Jose sambil menepuk nepuk kepala anaknya. membuat Graft tersadar kalau dia kali ini pasti akan jadi sasaran pukulan ayahnya lagi.
" ikut ayah ke ruang bawah tanah, kamu bisa melampiaskan segalanya disana" ucap Jose menyeret anaknya kesana, dan dengan terpaksa langkah Graft pun mengikuti Jose. sampai di ruang bawah tanah Graft melihat ada beberapa orang terikat disana.
" pukuli saja mereka jangan sampai mati, luapkan semua emosimu" ucap Jose terbahak bahak. Graft pun hanya menuruti permintaan ayahnya karena dia juga takut dipukuli oleh ayahnya.
Corra yang sedari tadi berbaring dikamar lotengnya tiba tiba mendengar suara panggilan dari ibunya.
" hehhh anak pemalas, tidakkah kamu mau membantuku menyiapkan makan malam" teriak Anna. yang langsung membuat Corra turun dari loteng kemudian bergegas ke dapur untuk membantu anna memasak masakan untuk dimakan bersama dengan ayahnya nanti, karena hari ini ayahnya ke hutan untuk mencari beberapa kayu bakar untuk musim dingin.
cekleeeekkkkkk..... suara pintu belakang terbuka munculah Robert disana. Corra yang sedari tadi menunggunyapun langsung berlari kearah Ayahnya itu dan memeluknya.
" tidak terjadi apa apa kan padamu ayah?" ucap Corra penuh dengan kekhawatiran. Robert pun tersenyum dan menepuk punggung Corra anaknya yang cantik itu dan berkata.
" apakah sesayang itu kamu pada ayah nak, sampai ayah kehutan kamu sangat kawatir" jawab Robert lembut membuat Corra melepaskan pelukannya dan memukul perut ayahnya itu. membuat Robert tertawa.
Robert langsung mencuci tangannya dan menuju meja makan.
" apakah kamu pernah melihat rumah ditengah hutan?" tanya Robert pada Anna istrinya. membuat Corra yang sedang menenggak air minum tersedak dengan reflek Robert mengelus punggung anak kesayangannya itu dan mengisyaratkan untuk melakukan sesuatu secara perlahan.
" tidak tau rumah terakhir dikota ini ya rumah pinggir hutan milik kita" ucap Anna menjelaskan. Robert menggelengkan kepalanya dan melanjutkan percakapannya.
" tapi itu sepertinya sudah lama dibuat, aku juga mengintip kedalamnya ada beberapa bercak darah disana" ucap Robert membuat Corra berkeringat.
" mungkin itu tempat penjagalan babi hutan" jawab Anna singkat Robert pun mengangguk menandakan itu masuk akal. tapi tidak dengan Corra yang mengetahui rumah apa itu sebenarnya.
selesai makan Corra langsung membereskan meja dan kembali kekamar lotengnya sambil membuka jendela disana dan melihat langit malam itu.
sementara itu Michele yang baru saja makan malam bersama suaminya dan Frans duduk bersama di ruang baca kediaman mereka sambil menikmati secangkir teh krisan.
" Frans, ibu sangat suka bunga anyelir pilihanmu sangat indah" ucap Michele tersenyum pada Frans sontak membuat Mark ikut tersenyum
" kamu benar benar anak yang baik Frans" ucap Mark kemudian
" sebenarnya itu bukan pilihanku bu, tapi aku memiliki teman dia seorang gadis berumur 7tahun dia sangat cantik dan cerdas aku bertemu dengannya saat membeli rajutan" ucap Frans menjelaskan dengan seksama, Michele pun tersenyum dan berkata
" anak itu pasti sangat beruntung memiliki teman seperti kamu Frans" ucap Michele dengan senyum terus menghiasai wajahnya. Mark pun ikut tersenyum dia sangat senang istrinya bisa kembali ceria seperti sedia kala karena semenjak kehilangan anak mereka Michele sempat kehilangan keceriaannya sampai membuat Mark sangat menghkhawatirkan kesehatan istrinya itu.
"syukurlah kini semuanya baik baik saja" batin Mark sambil menatap Michele yang sedang tersenyum.
" sebenarnya aku yang sangat beruntung karena dia anak yang baik" ucap Frans merendah. membuat Frans tersenyum.
Buuuukkkkk!!!!!buuuukkkkk!!!!! Graft terus memukuli beberapa orang yang terikat diruang bawah tanah. setelah emosinya sedikit berkurang Graft segera meninggalkan mereka dan masuk kekamarnya. karena memang jamnya para budak dan lelaki hidung belang hampir dimulai. bahkan beberapa penjudipun sudah memenuhi rumah tersebut.
Graft merebahkan dirinya diranjang kamarnya yang sangat besar,kemudian menghela nafas. dan kembali memikirkan Corra tapi pikirannya buyar karena Ketukan pintu kamarnya mengagetkannya segera Graft membuka pintu kamarnya disana ada Alice membawakan makan malam untuk Graft.
Graft segera menyuruh Alice memasuki kamarnya dan menunggu Graft menghabiskan makananya sambil terus menatap remaja pria yang hampir beranjak dewasa itu tampak sangat tampan, bahkan ketampanannya melebihi Jose ayahnya.
Alice mulai berandai andai kalau suatu saat dia akan bisa menjadi tangan kanan Graft, maka dia tidak akan mengurus Jose lagi begitu pikiran Alice.
" aku sudah menghabiskannya kamu bisa keluar" ucap Graft pada Alice, sontak Alice cemberut dan langsung menggelayut manja pada lengan Graft.
" apakah kamu tidak menginginkannya?" tanya Alice menggoda. Graftpun hanya menghela nafas dan berkata.
" lebih baik kamu tidak mengangguku saar ini!" ucap Graft tegas dan mendorong Alice keluar kamarnya. membuat Alice terheran heran.
" sebenarnya Graft itu orang seperti apa?" ucap Corra sambil memandang langit dengan hamparan bintang disana. kemudian Corra menghela nafas.
" andai aku seeprti Frans, menjadi anak seorang bangsawan pasti bajuku juga akan sebagus bajunya" keluh Corra, keluhan wajar seorang anak berumur 7 tahun yang menginginkan menjalani hidup nyaman seperti orang lain.
" aku sangat ingin bertanya tentang rumah tengah hutan itu juga tapi kalau aku ketahuan sampai disana aku akan dibunuh" gumam Corra yang langsung diikuti dengan dia menutup jendela kamarnya dan berbaring.
sesaat dia memikirkan kehidupan Frans sesaat kemudian Corra sangat penasaran dengan apa yang sebenarnya dilakukan Graft sampai membunuh orang ditengah hutan. pikiran pikiran itu terus bergantian setiap detik. hingga membuat Corra sulit memejamkan matanya bahkan setelah dia diam diam kebawah dan meminum susu yang ada dilemari penyimpanan keluarga mereka kemudian dia mondar mandir dibawah lalu kembali lagi merebahkan dirinya di kamar lotengnya. tetapi matanya tetap enggan terpejam mungkin saja karena otaknya terus dia paksa untuk berfikir sehingga matanya tidak bisa diajak bekerja sama untuj istirahat.
" oh ayolah aku ingin memejamkan mataku,tetapi kenapa sangat sulit" ucap Corra sambil berbalik kekanan dan kekiri. menutup wajahnya dengan selimut kemudian membuka selimutnya kembali
tanpa disadari matanya mulai terpejam, dan Corra mulai memasuki dunia mimpinya, keringat dingin membasahi keningnya entah mimpi apa yang dia alami sampai membuatnya berkeringat padahal malam itu tidak panas udaranya. sontak Corra tersentak bangun dengan kata kata yang terus terngiang ngiang ditelinganya.
" aku akan membunuhmu corra lihat saja" begitu kalinat yang terus terngiang ngiang ditelinganya kata kata yang terbawa dari dalam mimpi. kata kata yang diucapkan oleg Graft dengan wajah menyeringai didalan mimpinya.
Corra terengah engah dan menyeka keringatnya serta menyadarkan kalau itu hanya mimpi belaka, bukan ada dalam kenyataan jadi dia berusaha mengatur nafasnya kembali dan kembali berusaha memejamkan matanya karena malam masih sangat panjang dan esok hari pekerjaan membantu ibunya sudah menantinya.
apakah yang akan terjadi selanjutnya?
apakah Graft akan berubah menjadi seorang lelaki kejam? ataukah Frans akan terus menjadi teman bagi Corra? dan apakah Michele akan mengetahui kebenaran kalau Corra adalah anaknya yang dulu hilang sewaktu masih bayi. akan kah merka bertemu kembali? akankah Takdir berpihak pada Corra? Bagaimana dengan Corra saat dia sudah dewasa nanti?
terus ikuti kelanjutan ceritanya hanya di jodog benang merah. jangan lewatkan kelanjutan ceritanya. dan baca terus semua karya author agar kalian selalu terhibur.
*saran author saat kalian membaca novel berjudul Jodoh Benang Merah jangan lupa sambil mendengarkan musik klasik agar kalian terbawa masuk kedalam ceritanya.
semoga terhibur

หนังสือแสดงความคิดเห็น (17)

  • avatar
    s******r@erhoei.com

    GG gimang

    20/05/2022

      0
  • avatar
    Haru Chan

    awesome

    09/04/2022

      0
  • avatar
    RamliZana

    Cool

    22/01/2022

      1
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด