logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 3 TEMPAT RAHASIA

BAB 3 TEMPAT RAHASIA
Keluarga Robert mulai berkemas kemas meninggalkan rumah yang mereka tinggali selama bertahun tahun dan kemudian akan menempati sebuah toko dengan rumah dibagian belakangnya. Corra membantu ayahnya mengepak barang dan memasukkannya ke dalam gerobak dorong yang akan mereka bawa. berbeda dengan Anna sang ibu dia mengenakan baju mahalnya dan begaya seakan dia wanita bangsawan.
" bisakah kamu bantu kamu Anna!!!!" ajak Robert pada istrinya itu. tapi diluar dugaan meski awalnya senyum menerak dibibir Anna namun setelah itu
" tidakkah kamu lihat aku begitu anggun dengan gaun mahalku? kenapa juga aku harus membereskan barang bersama kalian!" ucap Anna ketus. melihat sang ayah hampir tersulut emosi Corra langsung menarik tangan ayahnya dan memberikan kode untuk membiarkannya saja.
Anna berjalan mendahului Robert dan Anna yang berada jauh dibelakangnya mendorong barang bawaan mereka yang kebanyakan milik Anna. berkali kali tubuh tua Robert kelelahan tapi segera mereka mempercepat langkah agar bisa sampai di toko itu secepatnya.
" berarti aku akan bisa lebih sering mengunjungi tempat bunga bunga itu,karena jaraknya tidak terlalu jauh" batin corra dalam hatinya.
sampai ditoko mereka membereskan semua barang yang mereka bawa dari rumah lama mereka. hanya ada 1 kamar utama ditoko itu, sisanya loteng.
lalu dimana Corra akan tidur? sudah jelas loteng tempat corra tinggal disana bersama tikus tikus yang berkeliaran diatasnya. Corra membersihkan loteng dengan riang,menangkap beberapa tikus yang berkeliaran kemudian membuangnya, juga dia menutup tembok loteng yang berlubang dan dijadikan jalan bagi para tikus tikus yang berkeliaran.
melihat hal tersebut Robert tidak tega dengan anaknya itu. dia mencari keberadaan istrinya yang sedang bercermin dibalik meja riasnya yang sepertinya itu baru karena mereka tidak memilikinya dirumah lama dan berkata pada istrinya.
" bagaimana kalau aku dan Corra tinggal dirumah lama kita saja, kamu bisa tinggal disini sendiri. kasihan corra harus tidur diloteng" tapi reaksi Anna sebagai ibu sangatlah diluar dugaan dengan mata mendelik Anna berkata.
" kalau kamu tidak ingin corra tinggal diloteng carikan dia tempat tinggal lain, tempat itu bukan rumahnya!!!" perkataan Anna bagaikan ada petir menyambar disiang bolong yang terik. Robert langsung menutup mulut Anna dengan tangannya dan berbisik.
" pelankan suaramu!! jangan sampai anak itu dengar sampai kapanpun corra itu anakku!!!" ucao Robert dengan sedikit gertakan kecil.
" baiklah urus dengan baik anak kesayanganmu itu" ucap Anna seakan tidak perduli.
sementara Graft yang berjalan ke pasar tidak menemukan keberadaan corra saat itu, dia heran kenapa corra tidak ada ditempat biasa dia menjajakan mantolnya? bahkan Graft heran karena Robert juga tidak ada di tempat pandai besi.
" apa yang terjadi pada mereka ya?" batin Graft dalam hatinya sambil menggaruk garuk rambutnya pertanda bingung.
graft berjalan pulang dengan kecewa, tapi sebelum itu dia pergi ketempat rahasia yang dia tunjukkan pada Corra saat itu. dengan langkah lesu dia melangkah maju kemudian membuka pintu diujung lorong.
" Graft......!!!!!!!" corra memanggilnya sambil melambaikan tangan. sontak membuat Graft yang tadinya lesu langsung sumringah dan berlari ketempat dimana corra berdiri.
" kenapa kamu tidak ada dipasar?" ucap Graft kemudian
" apakah kamu hari ini kepasar?" tanya corra polos,yang dijawab anggukan kepala oleh Graft. corrapun tersenyum dan berkata
" aku mungkin tidak lagi kepasar mulai sekarang, karena ibuku membuka sebuah toko dipinggiran kota, kalau kamu ingin membeli segala macam rajutan bisa kesana saja" sambil tangannya memetik bunga yang tampak begitu cantik untuk dijadikan pemanis di atas kamar lotengnya.
" apakah ibumu baik padamu?" tanya Graft tiba tiba melihat beberapa tambalan di baju yang Corra pakai dengan jahitan tidak rapi menandakan itu merupakan jahitan tangan kecil corra. corra pun melihat kearah langit lalu menghela nafas.
" dia tidak begitu baik padaku, tapi aku menyayanginya untung ayahku sangat menyayangiku" ucap Corra kemudian tersenyum manis. Graft melihat ada gurat kesedihan dalam wajahnya tapi corra kecil sangat pintar menyembunyikan perasaannya.
" memang apa yang kamu lakukan sampai ibumu seperti itu?" ucap Graft yang mulai penasaran dengan kehidupan corra.
" entahlah tapi sepertinya keberadaanku membuatnya tidak senang, seolah aku bukan anaknya saja" jawab corra sembari menghela nafas. sontak Graft mengalihkan pembicaraan mereka dan membantu Corra memetik beberapa bunga.
langit senja berwarna jingga dihiasi dengan sekumpulan burung yang terbang kembali ke sarangnya. begitupula dengan Corra dan Graft mereka berpisah dipersimpangan jalan lalu mereka melambaikan tangan mereka menandakan mereka akan berpisah disana.
corra berjalan dengan riang menuju rumah barunya. sampai di rumahnya anna telah memasak hidangan lezat beraroma menggiurkan membuat perut corra bergejolak.
ayahnya yang melihat putri cantiknya memasuki rumahpun langsung menyapa corra.
" sini nak, ayo kita makan malam hari ini ada makanan enak sayang" ucap ayahnya sambil menarik putrinya untuk duduk dimeja makan baru milik mereka. anna yang melihat keranjang penuh bunga pun langsung berkata
" kamu habis memungut bunga itu? cucilah tanganmu sebelum memakan makanan dimeja" ucap anna ketus sontak membuat Corra langsung beranjak dan mencuci tangannya.
" darimana kamu mendapatkan uang sebanyak ini? sampai hidup kita jadi lebih baik" tanya Robert penasaran pada istrinya yang tiba tiba menjadi memiliki banyak uang. karena Robert hanya memberikan sedikit uang penghasilannya sisanya ia gunakan untuk membeli bahan makanan dan benang yang digunakan oleh Anna untuk merajut.
" tentu saja tabunganku! tidak usah banyak bertanya dan nikmati saja semuanya!" ucap anna sambil melahap makanannya.
corra yang mendengar pembicaraan mereka sengaja tak bersuara apapun agar tak dianggap anak yang tidak memiliki sopan santun.
selesai makan corra membereskan piring dimeja dan mencucinya kemudian membereskan semuanya. sedangkan Anna duduk didepan perapian sambil menikmati secangkir teh.
" ternyata tempat ini nyaman setelah ada banyak hiasan bunga disini" gumam corra sambil tersenyum berbaring di kamar lotengnya kemudian memejamkan mata.
sementara itu Michele bersama Mark suaminya sedang berbincang diatas ranjang mereka.
" hari ini aku kepasar sendiri, aku mencari keberadaan anak perempuan itu tapi dia tidak ada disana" ucap Michele pada suaminya.
" memang kenapa dengan anak itu?" ucap Mark.
" hanya saja dia sangat mirip denganku saat aku kecil dulu. sungguh membuatku penasaran sayang" jawab Michele pada suaminya.
" atau dia anak kita yang menghilang 7 tahun yang lalu??" lanjut Michele.
" kalaupun dia anak kita pasti yang menemukannya seharusnya mengembalikannya pada kita karena sampai saat ini selebaran hilangnya anak kita juga masih tertempel dikota" ucap Mark logis. membuat Michele berfikir benar juga kata suaminya itu segera ditepisnya mungkin anak itu memang bukan anaknya dan hanya sekedar mirip dengannya saja.
"GRAAAAFFFFTTTT!!!!!!" teriak jose memanggil anaknya yang sedang berdiri menatap keluar jendela. sontak Graft langsung menoleh kearah pintu dimana anaknya berteriak memanggilnya. disana Jose berdiri dengan wajah sumringah dan berkata.
" bisakah kamu ikut ayah malam ini? ayah akan membunuh orang yang tidak bisa melunasi hutangnya pada kita hahahaha" tawa Jose bergema dikamar Graft. sebenarnya Graft ingin menolak untuk berbuat kejam, tapu dia tidak ingin dipukul oleh laki laki didepannya itu sekaligus adalah ayahnya. Graft hanya mengangguk patuh.
Malam itu entah kenapa Corra mengingat dia memiliki barang yang harus dia ambil dirumah lamanya. sebuah kotak berisi gelang dengan pelat emas serta benang merah bertuliskan namanya corra.
corra keluar dari rumahnya secara diam diam. langit malam begitu cerah dihiasi dengan sinar bulan yang begitu indah
corra berjalan dengan langkah cepat menuju rumah dipinggiran hutan itu. sampai disana corra langsung mencari kotak itu dan mengambilnya kemudian pergi meninggalkan rumah lamanya itu. ditengah perjalanan dia melihat siluet seseorang yang dikenalnya.
"graft???" batin Corra. dibawah sinar bulan wajah Graft tampak begitu mempesona sampai gadis berusia 7tahun seperti Corra pun tersenyum melihatnya kemudian dengan riang senyum corra langsung mengikuti kemana Graft akan berjalan, berniat akan mengagetkannya.
Graft terus berjalan memasuki hutan Corra pun mengikutinya sambil sesekali bersembunyi dibalik pepohonan dengan batang pohon yang besar dan daunnyapun rimbun agar tidak diketahui oleh Graft.
sampai tiba ditengah hutan ada sebuah gubug kecil terbuat dari kayu. Graft mengetuk pintu itu dan masuk kedalamnya. Corra yang penasaran mencoba mengintip apa yang ada didalam sana dari celah celah kayu rumah itu.
corra mendelik dan menutup mulutnya melihat apa yang dilihatnya.
Graft memegang sebuah belati dengan gagang perak dan ujung belati itu sangat runcing. kemudian seorang lelaki setengah baya terlihat menendak pria yang sudah terkulai lemas itu. segera Graft menjambak rambut pria yang sedang dalam bahaya itu lalu berjongkok didepannya dan tersenyum lalu menusukkan belati itu pada jantung lelaki itu. darah merembes disana dan tangan Graft pun berlumuran darah.
corra masih tak percaya apa yang dilihatnya. Graft yang dikenalnya sangat baik membunuh orang???
" ayah semakin bangga padamu Graft" ucap lelaki yang berdiri melihat Graft sedari tadi menepuk pundaknya.
corra berjalan kebelakang karena kaget dan menginjak ranting kering disana sontak membuat Jose berteriak.
" siapa itu!!! coba kamu lihat Graft" mendengar hal tersebut Corra langsung bersembunyi diantara semak semak sambil menahan ketakutannya.
" kalau itu manusia bunuh saja dia Graft sisanya biar ayah yang membereskannya" ucap Jose berteriak.
membuat Corra mendelik dan ketakutan. Graft yang keluar memeriksa seluruh sudut rumahnya, kemudian dia menuju semak semak tapi baru mau melangkah terlihat seekor kukang diujung rumahnya membuat Graft kembali kedalam gubug itu dan berkata kalau itu hanyalah binatang.
Corra berlari pulang kerumahnya selama berlari dia terus celingak celinguk kebelakang mengawasi andai andai dia dikejar oleh Graft. sampai dirumah dia yang terengah engah langsung masuk ke kamarnya diloteng. kemudian membayangkan Graft yang tadi menusuk pria disana sambil tersenyum.
" mulai sekarang aku tidak akan lagi menemui Graft atau aku akan bernasib sama dengan pria itu" gumam corra.sambil berusaha memejamkan matanya. jantungnya terus berdegup kencang membuat corra tidak bisa memejamkan matanya.
" apa yang harus aku lakukan,bahkan aku sudah memberikan alamat rumah ini pada Graft. oh Tuhan aku sangat ketakutan" gumam corra kemudian.
hari demi hari berlalu minggu demi minggu berlalu corra tidak lagi datang ke tempat rahasianya untuk menemui Graft. Graft terus menunggu kehadiran corra disana tapi tak pernah melihat batang hidungnya datang disana.
graft yang penasaran kenapa corra tidak kesana lagi khawatit kalau dia sakit atau terjadi hal buruk padanya.
Graft segera berlari dan mencari keberadaan toko rajutan milik ibunya Corra. dengan cepat Graft menemukannya karena cat tempat itu sangat mencolok dengan tulisan papan nama sangat besar dan jelas. Graft pun tersenyum dan memasuki toko tersebut. melihat Corra sedang melayani pembeli membuat Graft lega. Graft mengambil sebuah sweater rajut berwarna abu abu dan membawanya pada corra. corra yang sedang memasukkan uang kedalam kotak tidak menyadari keberadaan Graft didepannya.
" aku ingin membayar rajutan ini" ucap Graft
" baiklah...." sontak corra terkejut dan menelan ludahnya kenapa ada Graft disini? pikirnya. lalu corra tersenyum dan menerima uang dari Graft.
" kenapa kamu tidak datang ke tempat rahasia kita? " ucap Graft penasaran.
" aku sibuk menjaga toko untuk ibuku" ucap Corra singkat.
" apakah kamu tidak ingin memetik bunga lagi disana?" tanya Graft ramah. tapi justru membuat corra bergidik dan mengingat kejadian malam dimana Graft membunuh orang ditengah hutan.
" aku sudah menanamnya di belakang rumahku, jadi sepertinya aku tidak akan kesana lagi" jawab Corra sambil memaksakan tersenyum dihadapan Graft.
" sebaiknya kamu segera pergi karena toko ini akan segera tutup dan aku harus membantu ibuku menyiapkan makan malam" lanjut corra. memaksa Graft melangkahkan kakinya pergi.
corrapun bernafas lega akhirnya dia tidak perlu merasa takut pada graft karena dia sudah pergi.
"klinting...... " suara bel pintu terbuka. disana berdiri seorang anak remaja tampan sepertinya bangsawan pikir corra. ya dia memang bangsawan dia Frans yang ingin membelikan hadiah untuk ibunya Michele.
" hai apakah rekomendasi terbaik ditoko rajutan ini? sesuatu untuk hadiah ibuku" ucap Frans pada Corra.
" bagaimana dengan syal motif hati ini?" ucap Corrq sambil mengulurkan syal berwarna putih dengan motif hati berwarna pink itu. frans mengamati kemudian menyetujui untuk membayarnya. saat Corra membungkusnya tiba tiba Frans bertanya.
" siapa namamu, sepertinya aku akan sering kesini karena rajutan disini sangat indah" ucap Frans.
" corra aku corra, baiklah silahkan datang kembali" ucap Corra sambil tersenyum memberikan bingkisan pada Frans. sambil menerima bingkisan itu frans berkata.
" aku frans...aku pasti akan merekomendasikan toko ini untuk para bangsawan dikota" ucap Frans sambil tersenyum kemudian corra pun ikut tersenyum pada Frans.
sungguh Frans sudah bertemu dengan anak dari Michele, seorang anak perempuan yang Michele inginkan untuk menjadi istri Frans suatu saat nanti. tapi mereka berdua tidak mengetahuinya.
sedangkan Graft dia memiliki gelang yang sama seperti yang corra miliki. dan kata seorang ahli nujum dikota menyebutkan bahwa gelang itu ada sepasang dan mereka akan berjodoh dikemudian hari. tentu saja saat orang tua asli corra membelinya sewaktu corra lahir dia membelinya karena tau kalau satu gelang pasangannya telah dibeli seorang wanita yang cantik dan baik untuk diberikan kepada putranya saat itu. mendengar hal itu Michele sangat berharap anaknya akan berjodoh dengan anak lelaki yang dimaksud. tetapi sejak hilangnya anaknya, sekarang impiannya hanyalah menemukan anaknya dan menikahkannya dengan Frans anak angkat yang mengobati rasa kesepian dihati Michele.
apakah yang akan terjadi selanjutnya?
terus baca bab selanjutnya
semoga jodoh benang merah menghibur kalian

หนังสือแสดงความคิดเห็น (17)

  • avatar
    s******r@erhoei.com

    GG gimang

    20/05/2022

      0
  • avatar
    Haru Chan

    awesome

    09/04/2022

      0
  • avatar
    RamliZana

    Cool

    22/01/2022

      1
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด