logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 3 Negeri Bunga

Jeslyn sangat kagum pada tempat yang dia kunjungi sekarang yang baginya ini serasa mimpi. Di saat Yibo asyik menjelaskan tentang isi rumahnya, Jeslyn malah tertinggal jauh di belakangnya karena terlena akan keindahan di depan matanya. Bagi Jeslyn, kesempatan ini mungkin tidak akan datang kedua kalinya. Jadi, dia mencoba untuk merekam semua yang di lihatnya untuk di jadikan inspirasi sebuah cerita nantinya. Jeslyn memang suka menulis, namun jurusan yang diambilnya sangat bertolak belakang.
Setalah tersadar bahwa dia tertinggal oleh Yibo, dia pun buru-buru mengejar Yibo sebelum tertinggal jauh. Namun naas, di saat Jeslyn mencoba mengejar Yibo, dia malah terpeleset dan jatuh menimpa sebuah vas bunga. Alhasil, vas itu jatuh dan membuat tangannya teriris karena mencoba untuk membersihkan pecahan vas bunga. Yibo dan ibunya yang mendengar hal tersebut langsung lari menghampiri Jeslyn. Mereka sangat khawatir kalau terjadi apa apa pada Jeslyn.
"Ya ampun nak, tanganmu berdarah. Sudah jangan di bersihkan lagi, Yibo bantu dia mengobati tangannya," ucap Bu Kemuning sambil mengambil alih vas bunga tersebut. Dengan kekuatan yang dimilikinya, vas bunga itu kembali utuh. Jeslyn sempat menoleh sebentar di saat Bu Kemuning memperbaiki vas bunga tersebut dan membuat Jeslyn kaget tidak percaya dengan apa yang di lihatnya. Namun, dia berpura pura tidak melihatnya dan terus berjalan.
"kamu duduk di sini duluh ya. Aku ambil obat untuk mengobatimu," ucap Yibo dan mempersilahkan Jeslyn duduk.
Setelah Yibo pergi, Jeslyn mencoba memikirkan hal yang menurutnya tidak masuk akal itu. Di saat sedang memikirkan hal tersebut, dia teringat lagi tentang kejadian di taman yang membuat dia mengerti mengapa Bu Kemuning bisa melakukan hal hal di luar nalar.
Tidak lama kemudian, Yibo kembali dengan semangkuk obat obatan yang telah di raciknya. Aroma dari obat itu sempat membuat Jeslyn terhipnotis, pasalnya aromanya sangat harum dan ternyata mengandung obat bius walaupun tidak banyak. Yibo memang sengaja menambahkan ramuan itu dengan tujuan supaya Jeslyn tidak terlu merasakan sakit saat lukanya di obati.
"Jeslyn, kamu harus menahan sakitnya. Sakitnya hanya sebentar saja, jadi kamu haru menahan. Awalnya memang sangat sakit, tapi lama lama kamu pasti merasa nyaman. Jadi, kamu harus tetap duduk di sini sampai sakitnya tidak terasa lagi," ucap Yibo lalu pergi membawa mangkok bekas obat tadi.
Tidak lama setelah kepergiannya, Jeslyn mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Rasanya seakan tulang tulangnya di remukkan semua. Hal ini membuat Jeslyn sangat kesakitan dan mulai berteriak.
"Mengapa rasa sakitnya sampai sekujur tubuh? bukannya yang sakit hanya tanganku saja ya, kok bisa sakitnya sampai seperti ini. Obat apa yang di berikan ya," batin Jeslyn sambil menahan rasa sakit yang teramat sangat. Yibo yang mendengar teriakkan Jeslyn pun datang dan memegang tangan Jeslyn untuk menenangkannya.
Setelah beberapa saat lamanya, Jeslyn akhirnya tertidur karena obat bius tersebut. Kemudian Bu Kemuning datang dan menyuruh Yibo untuk membawa Jeslyn ke kamarnya. Yibo pun mengangguk lalu mengangkat tubuh Jeslyn dan membawanya ke kamarnya.
Setelah sampai di kamar, Yibo lalu membaringkan Jeslyn dan menyelimutinya lalu keluar. Rupanya Yibo pergi ke dapur untuk membuatkan makanan untuk Jeslyn. Dia membuat bubur yang sangat enak, yang terbuat dari campuran jamur dan beberapa rempah rempah lainnya. Pasalnya, vas bunga yang mengenai tangan Jeslyn bukanlah vas bunga biasa melainkan vas bunga beracun untuk menumbuhkan tanaman beracun. Tapi jangan salah, Bu Kemuning memelihara tanaman beracun karena itu sangat berguna dalam dunia pengobatan. Itulah sebabnya Yibo membuat ramuan herbal dan memasukkan obat bius agar Jeslyn tidak terlalu merasakan sakitnya.
****
Setelah pingsan cukup lama, Jeslyn pun tersadar dan merasakan kepalanya sangat pusing. Yibo yang menunggunya sampai ketiduran langsung terbangun setelah mendengar teriakan Jeslyn.
"Ehhh kamu sudah sadar? ayo pelan pelan bangunnya," ucap Yibo sambil membantu Jeslyn bangun.
"Kamu makan bubur dukuh ya supaya tenaga kamu cepat pulih. Sepertinya teman teman dan gurumu sudah mengkhawatirkan kamu sekarang," ucap Yibo lagi sambil menyuapi Jeslyn. Jeslyn lalu tersadar dan baru ingat kalau dirinya sedang tersesat sekarang.
Jeslyn sangat lahap memakan bubur yang di buatkan oleh Yibo. Pasalnya bubur itu sangat enak dan menurutnya bubur itu akan laku keras apabila di jual di kotanya.
"Terima kasih telah membantuku, aku tidak tahu apa yang akan terjadi apabila kamu dan ibumu tidak membantuku," ucap Jeslyn berterima kasih atas bantuan Yibo dan ibunya. Bu Kemuning pun muncu di pintu dan ikut bergabung dengan Yibo dan Jeslyn.
"Kamu itu anak baik, itulah sebabnya kamu bisa sampai ke tempat ini. Hanya orang yang berhati tulus, setia dan baik itulah yang bisa masuk ke tempat ini," ucap Bu Kemuning setelah duduk di samping Jeslyn.
"Terima kasih atas bantuanmu Bu, aku akan mengingat hal ini dengan baik," jawab Jeslyn sambil tersenyum. Bu Kemuning pun tersenyum kembali lalu keluar dari kamar Yibo dan pergi ke tempat semedinya. Saat bersemedi, Bu Kemuning harus fokus tanpa ada gangguan gangguan. Untuk itulah tempat semedinya sangat tenang.
Setelah Bu Kemuning pergi, Jeslyn pun mencoba untuk membaringkan dirinya sambil menunggu proses pemulihannya. Namun, di saat Jeslyn hendak berbaring, tiba tiba dia muntah dan cairannya berwarna hitam pekat. Yibo pun membantu dengan sabar sampai Jeslyn berhenti muntah. Setelah itu Yibo membantu Jeslyn untuk berbaring dan dia pergi membuat ramuan pemulihan.
"Begini amat sih hidup aku. Sudah nyasar, terkena racun pula mana kepala sakit banget lagi," ucap Jeslyn sambil terus meratapi nasibnya. Tidak lama setelah itu dia pun pingsan untuk kedua kalinya akibat racun yang sudah keluar semua dari tubunya yang menguras tenaganya.
*****
Jeslyn bangun, kamu harus meminum ramuan pemulihan ini agar tubuhmu kembali pulih," ucap Yibo dengan lembut sambil menggoyang goyangkan lengan Jeslyn. Setelah beberapa saat dan tidak ada respon, Yibo pun panik sendiri. Pasalnya, obat itu harus segera di minum. Kalau tidak, akibatnya akan sangat buruk. Yibo pun berpikir sangat keras dan mulai mencari bagaimana caranya agar Jeslyn bisa meminumnya.
Setelah lama berpikir, akhirnya Yibo pun pergi mengambil sendok dan mencoba menyuapi Jeslyn. Namun, percobaan ini gagal karena Jeslyn tidak menelan obat itu. Yibo pun pusing di buatnya dan entah apa yang di pikirkannya saat ini. Tidak lama setelah itu, Yibo pun mengerutkan keningnya.
"Haruskah aku memakai cara itu?" tanya Yibo pada dirinya sendiri yang mulai frustasi.
"Baiklah, aku akan mencobanya. Maafkan aku," ucap Yibo lalu meminum obat itu dan membuka mulut Jeslyn lalu memberikan obat itu melalui mulutnya. Yibo berulang kali minta maaf untuk hal itu. Pasalnya, dia juga mengenal dunia manusia karena sering pergi kesana untuk mempelajari dunia manusia.
Baginya, dunia manusia itu sangat aneh. Dimana kejahatan dan kebaikan bisa terjadi secara bersamaan. Misalkan, orang yang berpura pura baik lalu menawarkan minum pada orang yang sedang kehausan. Namun nyatanya, air yang di tawarkan itu ternyata mengandung racun yang sangat mematikan. Begitulah kira kira sebuah kejahatan yang terjadi secara bersamaan dengan kebaikan.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (167)

  • avatar
    Afifah

    ceritanya menarik sungguh sangat menghibur

    28/08/2022

      0
  • avatar
    AdeliaIcha

    1000/100

    9h

      0
  • avatar
    Jejen Jejen Jejen

    bikin penasaran cerita novel ini

    2d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด