logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

BAB 4 Teman baru

Laki -laki yang di tolak sama perempuan itu bernama Rizki,
" sial udah cewe ke 2 yang nolak " ujar Rizki
Rizki membalikan badan tampak ia melihat Iqba yang dari tadi memperhatikan dirinya, Iqbal sangat kaget ketika Rizki membalikan badan secara tiba - tiba, ia pun segera mungkin melihat ke arah lain dan berpura-pura meminum air, Rizki menghampiri Iqbal dengan wajah yang agak sedikit kesal.
" kamu, liat kejadian barusan ya ? " tanya Riki
" cuma sedikit ko " Iqbal menjawab pertanyaan Rizki tanpa melihat mukanya
" malu-maluin !! " lirih dalam hati Rizki, dia tampak malu dan menutup mata oleh kedua tanganya.
" tolong rahasiakan kejadian tadi ya ! eh BTW kamu murid pindahan tadi ya ? Tanya Rizki
" i,iya sepertinya kita satu kelas " jawab Iqbal
" namaku RIZKI, salam kenal " ucap Rizki sambil menjulurkan tangan terhadap Iqbal dengan bibir penuh senyuman.
Iqbal pun menyabut baik tangan Rizki, mereka berdua bersalaman " aku Iqbal " jawab Iqbal
*****
16.00 Sore
waktu sudah menjelang sore, Ia bersiap-siap untuk pulang dia membereskan barang yang ada di meja belajar, dia berjalan kaki menuju keluar kelas, Iqbal kini pulang sekolah di temani teman barunya yaitu rizki, dia tampak santai mengobrol dengan temanya.
" sampai jumpa Iqbal, kutraktir makan siang kau besok - besok ha-ha-ha " ucap Rizki
" kau membungkamku ? usaha yang bagus " Ujar Iqbal
Senja mulai menyapa dihiasi mega-mega. Aku berjalan kaki menuju halte bus. Dua ratusan meter jarak sekolah dengan halte bus. Hari ini ada mata pelajaran tambahan di sekolah sampai pulang sore. Jarak rumah ke sekolah sekitar 15 km, sehingga pulang pergi naik bus atau mobil angkutan.
Akhirnya masih ada bus yang lewat senja itu. Penumpang sepi bisa dihitung jari tangan sebelah. Bus melaju pelan menuju terminal. Tidak lupa aku membeli minun di terminal.
Ketika bus lanjut jalan, penumpang tinggal dua orang. Aku yang duduk di bangku depan dengan seorang nenek berkebaya hijau di tengah. Pak sopir di temani kondektur. Jadilah di dalam bus hanya ada aku, sopir, kondektur dan seorang nenek di belakang, Sampai persimpangan jalan, naik lagi tiga orang penumpang. Kelihatannya mereka satu keluarga. Lega rasanya. Akhirnya tujuanku hampir sampai. Aku berdiri untuk mendekat ke pintu keluar. Hanya ada tiga penumpang sedang bersenda gurau. Kuedarkan pandangan setiap sudut dalam bus. "Sudah sampai, dek " Pak Sopir membuyarkan lamunanku. Aku turun dari bis dan berjalan kaki menuju rumah nenek.
sesampainya di depan pintu rumah nenek ia membuka pintu secara perlahan.
" nenek aku pulang " ujar Iqbal dia menutup pintu kembali ia berjalan kaki menuju dapur, terlihat nenek ada di sana sedang mencuci piring dan gelas.
" oh, kau sudah pulang Iqbal, bagaima sekolah di hari pertamamu ? " Tanya Nenek
" ini aneh tapi... sepertinya aku dapat teman " jawab Iqbal, sambil menyimpan sepatu yang ada di ruang dapur
" ha ha ha apa anehnya dengan mendapat teman " ucap Nenek,
dia berjalan kaki menuju kamar ia tampak lelah di hari pertama ia sekolah, Iqbal mengambil handuk di balik pintu kamar, badan dia begitu terasa lengket bercampur keringat, dia menuju kamar mandi untuk membersihkan badan.
*****
12.00 Siang
Iqbal begitu lapar hari ini, ia ingin melihat kantin, dia belum pernah ke kantin semenjak pindah sekolah, ia tampak penasaran seperti apa kantin di sekolah ini
" woi Iqbal " sapa Rizki yang memanggil dari kejauhan.
Iqbal pun menoleh ke arah belakang, dia melihat Rizki menghampiri dirinya
" bukankah kubilang hari ini aku mau traktir kamu, kenapa masih disni " ujar Rizki yang merangkul Iqbal dengan erat
" aw!! aw!! s sakit lepasin " Iqbal sedikit kesakitan
mereka berdua menuju kantin yang berada di ujung sekolah, sesampainya di kantin Iqbal melihat sekeliling kantin ia tampak bingung harus memilih makanan apa, di kantin sekolahnya banyak jajanan yang kekinian, mata Iqbal tertuju pada makanan mie ayam, dia sudah lama tidak memakan mie ayam sesampainya di Bandung, masing - masing dari mereka memesan mie ayam satu, ciri khas mangkuk mie ayam dari pedagang ialah, mangkuk si ayam jago. mereka berdua pun menyantap mie ayam yang masih panas, mereka berdua berbincang hangat sambil mengunyah mie ayam,
" jadi yang seperti apa tipemu ? " tanya Rizki
" eh " jawab Iqbal tampak kebingungan dengan pertanyaan Rizki
" cewe, cewe apalagi coba ? ucap Rizki menatap tajam terhadap Iqbal
" ehmm entahlah aku belum begitu memikirkannya " ujar Iqbal, dia sebelum nya belum pernah berpacaran dia ingin lebih fokus dulu mengejar mimpinya di banding berpacaran.
" jangan bohong, sebagai anak baru, kau pasti mengincar mereka " ucap Rizki, dia tampak tidak mempercayai omongan Iqbal
" berhenti menilaiku seperti itu " ujar Iqbal sambil meminum teh manis yang ada di meja
" matamu bagaikan mata serigala yang melihat sekawanan domba " jawab Rizki yang tampak meledek Iqbal
" gue timpuk paket mangkok lo " ucap Iqbal yang tampak kesal dengan temanya itu
" karena kamu murid baru, maka tuan Rizki ini akan memberikan informasi dasar mengenai sekolah tercinta kita ini " ucap Rizki yang tampak bersemangat untuk menjelaskan tentang semua sekolahnya.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (55)

  • avatar
    KorneliaEbby

    menarik sekali

    26/07

      0
  • avatar
    EfaaTsaqisyad

    good

    08/07

      0
  • avatar
    atiqahnurul ainaa

    best

    03/07

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด