logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

bab 11 bantuan dari yedam

setelah selesai mandi nara membuka lemari pakaiannya, nara memilih baju tidur bermotif bunga. nara menghidupkan handphonenya dia mendapatkan pesan teror lagi.
nara merasa dengan pesan yang terus di kirim kan kepadanya, di satu sisi nara juga merasa ketakutan dia takut orang itu akan melakukan hal buruk padanya.
"kenapa dia terus mengirimi ku pesan teror apa salah ku"kata nara frustasi.
"apa lebih baik aku blokir saja nomor ini"kata nara bimbang.
saat nara merasa bimbang dia mendapat pesan dari yedam.
"keluar, aku tunggu di depan rumah mu"yedam.
"oke, aku keluar"nara.
nara langsung bergegas keluar setelah mendapat pesan dari yedam, di depan rumahnya terlihay yedam yang sudah menunggunya.
"ada apa kamu menyuruhku keluar"kata nara penasaran.
"sini handphone"kata yedam menadahkan tangannya.
"buat apa "kata nara memberikan handphonenya.
"aku mau melacaknya, jadi kita tau siapa pelaku sebenarnya"kata yedam mengotak-atik hpnya.
"bukannya laila lah pelakunya"kata nara penasaran.
"itu cuman dugaan kita saja, kalau laila lah pelakunya kita butuh bukti"kata yedam fokus dengan hp nara.
yedam mengembalikan hp nara setelah menyalin data hp nara ke hpnya.
"kamu tidak akan mendapatkan pesan teror lagi , karena aku sudah memindahkan nomor mu dengan punyaku"kata yedam santai.
"jadi nanti kamu lah yang akan mendapatkan pesan teror."kata nara tambah penasaran.
"iya, untuk sementara aku pakai nomor mu, untuk melacaknya"kata yedam memberika handphone nara.
"aku pergi dulu"kata yedam meninggalkan nara.
nara melihat yedam yang sudah masuk ke dalam rumahnya, nara mulai mengecek hpnya di menemukan hpnya sudah tidak pesan teror itu lagi.
"apa yedam menghapusnya, dan kenapa hp ku tampak berbeda"kata nara bingung.
nara tak ambil pusing dia langsung masuk kerumah dan merebahkan dirinya ke kasur, di sisi lain yedam tengah sibuk dengan komputernya.
yedam melacak nomor peneror itu menggunakan komputer dia menyalin semua data, dan menemukan data yang cocok dengan nomor handphone peneror itu.
yedam tersenyum saat menemukan siapa peneror itu, di langsung menutup laptop nya tak lupa di menyalin bahan bukti di handphonenya.
ke esokkan harinya nara benar-benar tidak menemukan pesan teror itu lagi, yedam benar-benar menukarkan nomornya dengan nomor nara.
"aku merasa tidak enak, jadi yedam yang mendapatkan pesan teror itu"kata nara merasa bersalah.
nara meletakkan hpnya dan mulai bersiap-siap ke sekolah, setelah berpamitan dengan orangtuanya nara berjalan keluar dia mendapati yedam yang sudah siap dengan sepedanya.
"nara aku sudah dapat buktinya"kata yedam tersenyum.
"benarkah"kata nara antusias.
"naik lah nanti kita bahas lagi"kata yedam mengisyaratkan nara untuk naik.
nara langsung naik kesepeda yedam, di sepanjang perjalanan nara mulai memikirkan kebaikkan yang yedam berikan padanya.
"walaupun yedam selalu menjahilinya dan mengejekku, tapi dia selalu datang membantuku disaat aku benar-benar butuh"kata nara dalam hatinya.
sesampainya di sekolah nara tak hentinya memperhatikan yedam, nara mengeluarkan senyumannya yedam mulai berjalan ke arah nara dan memangang tangannya.
nara melihat ke arah tangannya yang sedang di pegang yedam, nara mengeluarkan senyumannya.
"apa aku sudah mulai suka dengan yedam, tidak mungkin itu cuman perasaanku saja."kata nara menangkis pikiran nya yang mulai kejauhan.
saat nara hendak masuk ke dalam kelas di mendapati laila menatapnya dengan tajam, lalj tersenyum sinis ke arah laila.
nara yang melihat itu menjadi ketakutan, karena melihat perawakan laila yang seperti hendak membunuhnya.
yedam melepaskan genggamnya dari tangan nara, yedam pun duduk di bangku yedam melihat kearah nara yang sedang menunjukkan ekspresi ketakutan.
"nara kamu baik-baik saja"kata yedam menepuk pundak nara.
"aku tadi melihat laila di depan kelas dia tersenyum sinis padaku"kata nara ketakutan.
"kamu tenangkan diri dulu"kata yedam mengelus-elus punggung nara.
tiba-tiba dari arah lain clara datang ke meja nara.
"nara kamu tau aku merasa ada yang aneh dengan laila"kata clara sedikit gelisah.
"aneh kenapa"kata nara penasaran.
"aku dan laila satu ekskul, jadi waktu itu aku lihatnya tertawa sendiri"kata clara merinding.
"aku juga jadi takut"kata nara juga ikur merinding.
yedam mendengarkan percakapan yang terjadi antara nara dan clara dengan seksama, saat di sedang fokus dengan nara yedam mendapatkan pesan teror lagi.
"aku akan membuat hidup mu menderita"pesan.
yedam mendapatkan pesan teror itu mengeluarkan senyuman sinisnya.
"benarkah kita lihat saja nanti siapa yang akan menderita"yedam
"kita lihat saja nanti"pesan.
yedam langsung berjalan keluar kelas, meninggalkan nara yang tengah sibuk mengobrol dengan clara. yedam berjalan menuju kelas laila.
"permisi bisa aku bertemu dengan laila"kata yedam sopan.
"bentar aku panggilkan"kata zahra ketua kelas.
"ada apa kamu memanggilku yedam"kata laila dingin.
yedam langsung menarik tangan laila tanpa mengeluarkan sepatah kata pun menuju halaman belakang sekolah yang sepi dan jarang ada siswa yang datang ke sana.
"kamu kan yang mengirimi pesan teror ini pada nara"kata yedam memperlihatkan hpnya.
"kamu bahkan tidak ada bukti, kenapa kamu bisa menuduhku"kata nara tersenyum sinis.
"kamu pikir aku sebodoh itu, akan aku sebarkan buktinya ke media sosial dan semua kejahatan mu"kata yedam mengancam laila.
"bukti apa yang kamu punya, sehingga bisa mengancamku"kata laila mulai ketakutan.
"lihat lah ini adalah bukti yang aku punya"kata yedam menunjukkan bukti.
"dapat dari mana kamu foto itu dan semua informasi ku"kata laila semakin ketakutan.
yedam mulai berjalan maju, sementara laila berjalan mundur yedam mulai membisikkan sesuatu di telinga laila.
"akan aku buat hidup mu seperti di nereka kalau kamu berani menganggu nara lagi"kata yedam berbisik.
"dan akan kupastikan semua bukti akan tersebar begitu saja, bagaimana pendapat mereka saat mengetahui laila yang mereka sangka baik ternyata memiliki hati yang busuk"kata yedam tersenyum sinis.
"aku tidak akan menganggu nara lagi, jadi aku mohon jangan di sebarkan"kata laila ketakutan.
"ok, jangan berani muncul di hadapan nara lagi"kata yedam berjalan meninggalkan laila.
di sisi lain nara menunggu yedam yang tak kunjung kembali ke kelas, padahal sebentar lagi kelas akan di mulai.
"kemana perginya yedam sebentar lagi guru akan datang "kata nara cemas.
tak lama yedam pun sampai ke dalam kelas dan duduk di bangkunya seakan-akan tidak terjadi apa-apa.
"kamu dari mana saja , kenapa lama sekali dari luar " kata nara penasaran.
"aku tadi sedang ada urusan" kata yedam santai.
"ohhh, urusan apa memangnya" kata nara semakin penasaran.
"hal yang akan membuat mu tenang, oh iya kemari kan handphone mu" kata yedam membuka telapak tangannya.
nara memberikan handphone kepada yedam, lagi-lagi yedam mulai mengotak-atik handphone nara seperti malam tadi.
"nih aku kembalikan kartu mu, tenang saja tidak akan ada lagi yang menerormu" kata yedam sembari memberikan handphone nara.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (164)

  • avatar
    saputraIndri

    cerita di novel ini bagus bgt, bucinnya yedam sama Nara akhirnya terbalaskan juga 👍👍

    27/01/2022

      0
  • avatar
    AoliyaSitiya

    Lumayan ceritanya suka

    3d

      0
  • avatar
    janSuparjan

    sangatbagus

    08/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด