logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

bab 10 pesan teror

di sekolah nara terus memikirkan siapa yang telah mengirimkan pesan itu padanya, nara melihat ke arah arya dan menemukan arya yang terus memperhatikannya.
"yedam kemarin aku mendapatkan pesan teror dari nomor tidak di kenal."kata nara sedikit ketakutan
"boleh aku lihat"kata yedam menatap nara.
"nih coba kamu lihat, menurut mu siapa yang mengirim ini"kata nara memperlihatkan pesan dari peneror itu.
"menurutku itu pasti dari laila, kalau bukan dia siapa lagi yang bisa melakukan itu"kata yedam terus memperhatikan pesan yang di tujukan oleh nara.
"kita datangi saja laila minta dia untuk tidak menerorku"kata nara bangun dari duduknya.
"kita tidak punya bukti dialah yang melakukannya, aku yakin laila pasti tidak menggunakan nomor aslinya"kata yedam menarik nara untuk duduk kembali.
"benar juga kata mu yedam, terus apa yang harus kita lakukan"kata nara menghembuskan napasnya frustasi.
"kamu jauhi saja arya kan mudah"kata yedam santai.
"oke"kata nara menundukkan kepalanya.
"tenang saja aku akan melindungimu"kata yedam menepuk pundak nara dengan pelan.
tak berselang lama guru masuk ke kelas mereka dan mulai menjelaskan materi kepada semua siswa, nara tidak terlalu mendengarkan penjelasan dari guru fokus nara hanya tertuju pada pesan teror.
sampai guru selesai menjelaskan nara tetap tidak fokus sampai sedari tadi yedam memanggilnya tidak kedengaran di telinga nara.
"nara nara"kata yedam mengguncang tubuh nara.
"astaga ada yedam bikin terkejut saja"kata nara memenganggi dadanya.
"aku panggil dari tadi gak di jawab-jawab."kata yedam kesal.
"ya maaf gak kedengaran"kata nara menatap yedam.
"jangan terlalu di pikirkan nara ayo kita pergi"kata yedam menarik tangan nara.
saat yedam hendak menarik tangan nara, tangan yedam di hentikan oleh arya. arya langsung melepaskan tangan yedam dari tangan nara.
"kamu bisa ikut aku sebentar"kata arya menarik tangan nara.
tanpa persetujuan dari nara, arya langsung membawanya pergi menjauh dari yedam. nara berusaha melepaskan tangan arya.
"arya lepaskan tangan ku, kamu mau bawa aku kemana"kata nara memberontak.
yedam tidak tinggal diam dia langsung mengikuti arya dan nara, yedam memegang tangan nara sehingga langkah mereka berdua berhenti.
"hentikan kamu mau bawa nara kemana"kata yedam melepaskan paksa tangan arya.
"aku cuman mau mengajaknya ke kantin"kata arya dengan santai.
"kenapa pakai acara pemaksaan"kata yedam kesal.
nara langsung berlindung di belakang yedam dia tidak berani melihat ke arah arya, yedam yang semakin kesal langsung membawa nara menjauh.
"kamu tidak apa-apa"kata yedam khawatir.
"aku tidak baik-baik saja, cuman terkejut saja tadi"kata nara memenganggi pergelangan tangannya yang sakit.
"sini aku lihat" kata yedam sambil meniup-niup luka nara.
nara menatap yedam dengan intens, tiba-tiba saja di mendapatkan pesan lagi dari nomor tak dikenal.
"apa kamu senang jadi perebutan laki-laki nara, dasar perempuan murahan" pesan.
nara melihat pesan itu menjadi ketakutan dia mulai melihat kesekeliling tapi tidak menemukan keberadaan laila sama sekali di sana.
"kamu kenapa "kata yedam khawatir.
"lihat yedam aku mendapatkan pesan teror lagi "kata nara memperlihatkan handphonenya.
"berarti dia selalu mengawasi setiap aktifitas kamu nara" kata yedam kesal.
"aku takut yedam bagaimana kalau dia benar-benar akan membunuhku, " kata nara ketakutan.
"tenang saja nara selama ada aku di sisimu tak akan ada yang berani menyakiti kamu" kata yedam percaya diri.
"iya iya yedam adalah malaikat pelindungmu " kata nara tertawa.
yedam melihat nara tertawa membuat dia ikut tertawa bersama dengan nara, tanpa di ketahui oleh mereka ada yang memperhatikan mereka dari jauh.
"ayo kita ke kantin" kata yedam menarik tangan nara.
"aku malas ke kantin, kita pergi ke kelas saja" kata nara melepaskan genggam tangan yedam.
"oke kita pergi kekelas, nara maaf aku tadi menarik tangan mu" kata yedam khawatir.
"tidak apa-apa yedam lagi pula tidak terlalu sakit" kata nara mengangkat tanganya yang terluka.
yedam dan nara pun berjalan menuju kelas mereka, yedam terus memperhatikan nara terbentuk senyuman dari wajahnya.
sesampainya di kelas nara dan yedam langsung duduk di bangku mereka, nara melihat ke arah arya yang sudah datang mendahului mereka.
"yedam kamu tidak boleh meninggalkan ku, aku takut saat aku sendirian timbul masalah seperti tadi" kata nara menepuk pundak yedam.
"sudah aku bilang tadi, aku akan melindungimu" kata yedam tersenyum.
yedam melipat kedua tangannya untuk menjadi bantal, lalu dia tidur di meja dengan posisi duduk dan tangan di lipat.
sementara itu nara tiba-tiba di kejutkan clara dari belakang, dia membuka sebuah hadiah terbungkus dengan rapi.
"nara maaf terlambat, aku selalu lupa membawanya" kata clara menaruh hadiahnya di meja nara.
"aku kira kamu lupa dengan ulang tahunku" kata nara sedikit bercanda.
"aku takkan mungkin lupa ulang tahun sahabat ku sendiri." kata clara menolak tuduhan nara.
nara mulai membuka kado pemberian dari clara, nara begitu senang saat menbuka kado dari clara mendapati hadiah yang di berikan oleh clara adalah boneka beruang berukuran kecil.
"apa kamu suka, itu lah yang pertama aku pikirkan saat ingin memberikan kamu kado" kata clara takut hadiahnya tidak di sukai oleh clara.
"tentu saja aku suka, malah suka banget." kata nara bersemangat.
"oh iya kamu dari mana saja tadi?" kata clara dengan nada bertanya.
"seperti biasa aku sibuk dengan uurusan osis apa lagi sebentar lagi kita akan lulus, jadi banyak rapat " kata clara menghela napasnya.
"untung saja aku tidak ikut ekskul apa pun" kata nara bangga.
"aku kembali ke bangku ya nara" kata clara berjalan kembali kebangkunya.
"iya clara terima kasih bonekanya" kata nara tersenyum lebar
,
nara terus memandangi boneka pemberian dari clara, walau terlambat clara memberikan kadonya dia tetap merasa senang.
yedam melihat nara tersenyum melihat boneka pemberian dari clara, juga ikut senang di buatnya.
"jangan terlalu memandangi boneka itu, takutnya boneka itu bisa hidup"kata yedam menakut-takuti nara.
"jangan menakuti ku, mana mungkin boneka bisa hidup" kata nara kesal.
nara di buat kesal karena ulah yedam yang menakuti nya , nara pun langsung menaruh boneka itu kedalam tas.
tak terasa jam pulang pun tiba nara dan yedam pun menaikki sepeda pulang kerumah masing-masing yedam menggoes sepeda dengan pelan di sepanjang jalan nara terus memikirkan pesan itu lagi.
nara juga tidak berani untuk membalas pesan dari nomor yang tidak kenal itu, nara terus melihat pesan itu tanpa membalasnya.
sesampainya di rumah nara langsung bergegas menuju ke kamarnya, nara meletakkan hpnya di meja belajar, lalu nara tinggal mandi. saat nara meninggalkan handphone nya, nara mendapatkan notifikasi dari handphonenya nara yang sedang mandi tidak menyadari hal itu.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (164)

  • avatar
    saputraIndri

    cerita di novel ini bagus bgt, bucinnya yedam sama Nara akhirnya terbalaskan juga 👍👍

    27/01/2022

      0
  • avatar
    AoliyaSitiya

    Lumayan ceritanya suka

    3d

      0
  • avatar
    janSuparjan

    sangatbagus

    08/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด