logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

CHARISMA

CHARISMA

Ynnid


Prolog

Aku memandang cemas layar pengumuman jadwal keberangkatan pesawat. Berkali-kali melirik gelisah ke arah penerbangan Jakarta-London. Tinggal 30 menit lagi, aku menghembuskan nafas berat. Tidak ada pilihan lain sepertinya, masa indah remajaku harus berakhir dengan pertunangan bersama seorang anak teman ayah yang paling kubenci. Charisma Vi Zuggers.
Aku bergidik mengingat nama itu.
Keluarga Zuggers memang telah banyak membantu kesuksesan perusahaan papa. Hingga papa merasa tidak punya sesuatu yang istimewa yang pantas ia berikan dan pada akhirnya menawarkan putri sulungnya untuk anak tunggal keluarga itu. Papa rela mengorbankan diriku untuk membalas jasa mereka.
Membayangkan malam itu membuatku ingin menangis kembali.
”Lusa kamu harus pergi ke London menemui anak tunggal Mr. Zugers.” Dinner keluarga berubah mencekam ketika papa membahas masalah pertunanganku.
“Kenapa aku yang harus ke sana? Kenapa tidak dia saja yang ke Indonesia?” aku berusaha mengendalikan emosi, tidak ingin terlihat sangat tidak suka dengan ucapan papa.
“Ini perintah Sarah, jangan mengelak apapun yang terjadi padamu. Masa depanmu telah ditentukan.”
Tapi usiaku masih delapan belas. Sarah ingin meneruskan kuliah, bekerja dan menjadi wanita karir yang sukses. Menjadi istri konglomerat bukanlah masa depanku.
Kupejamkan mata, seharusnya kalimat itu yang kuucapkan pada papa, bukannya memasang wajah penurut lalu menangis seharian di dalam kamar.
Kini aku duduk sendirian di tengah keramaian manusia yang disibukan dengan segala aktivitasnya. Aku mengerti tidak ada yang bisa mengantarku. Papa sibuk bekerja walau sebenarnya aku tidak menginginkan ia ada di sini, mama terlalu syok dan sering pingsan mengingat anak tunggalnya pergi dan tidak tahu kapan pulang, ia terlalu lemah untuk jadi mamaku, dan Liona adikku harus mengikuti ujian sekolah. Hanya supir pribadi keluarga yang mengantarku ke bandara dan bergegas kembali ke rumah.
Aku benar-benar sendiri.
Samar-samar suara pemberitahuan pesawat tujuanku terdengar. Aku berdiri dan menarik koperku mendekat. Sebuah ide gila terlintas dibenakku. Aku tersenyum tipis, itu tidak mungkin.
Kulangkahkan kaki ke antrian penumpang dan suara-suara di kepalaku terdengar semakin keras. Aku masih terlalu takut, namun suara-suara penyemangat itu, entah suara malaikat atau devil… membuatku bertindak.
Sekarang atau tidak sama sekali.
***
Liona baru saja pulang sekolah ketika mendapati rumahnya telah dipenuhi banyak orang, sanak saudara yang bersedih dan menunjukkan wajah empati padanya. Dengan menyembunyikan perasaan heran ia masuk ke dalam, mendengar tangisan histeris mama dan saudara yang lain.
“Ada apa ini?”
“Liona, ya ampun Liona!” salah satu adik mama menghampirinya dengan berurai air mata. ia segera memeluk Liona yang masih bingung.
“Sabar ya, nak…”
“Ada apa, tante?” tanyanya sambil melepas pelukan yang ia tidak mengerti untuk apa.
“Pesawat yang ditumpangi kakakmu Sarah, tadi pagi mengalami kecelakaan. Informasi terakhir mengatakan bahwa seluruh penumpang dan awak pesawat dinyatakan tewas di tempat, termasuk Sarah.” Papanya menjawab dengan suara pelan. Tatapannya kosong dan ekspresi penyesalan jelas tersirat di wajah otoriter-nya.
Hening sejenak, Liona berusaha memahami keadaan yang sebenarnya. Dan seketika itu juga ia pun tidak dapat menahan air matanya lebih lama lagi.
***

หนังสือแสดงความคิดเห็น (75)

  • avatar
    BotOrang

    bagus

    21/08

      0
  • avatar
    WahyuningsihNita

    Bagus endingnya👍

    21/03

      0
  • avatar
    NoepRoslin

    Kalau dah jodoh tak kan ke mana. Walaupun terpisah pasti akan berdatu kembali..🥰🥰

    22/07/2023

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด