logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

7. Bad News

Syean sudah berada di kosannya sekarang. Seenak-enaknya tidur di rumah orang lain tetap lebih enak tidur di kamar sendiri. Walau waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, tapi hari minggu adalah hari yang selalu digunakan untuk berleha-leha dan bersantai ria bagi Syean.
Sambil rebahan dia meraih telepon selulernya dan sesaat berjengit melihat puluhan panggilan tak terjawab dari Raka. Begitu juga dengan SMS yang masuk.
Maafkan gue, Syean. Gue cuma bercanda. Please, angkat teleponnya.
Syean memutar bola mata dan men-delete semua panggilan tidak terjawab serta SMS dari Raka. Bagaimanapun lelaki tersebut telah merendahkan harga dirinya. Syean memblokir nomor Raka saking kesalnya dia sama lelaki tampan itu.
"Astaga, gue lupa. Gue janji nge-gym hari ini bareng Samanta! Dia pasti udah nungguin gue di G-Sport!" Syean buru-buru ngecek Line-nya, dan benar Samanta, sahabat karibnya yang kerja sebagai resepsionis hotel tersebut telah mengirimkan berbagai macam emoticon di aplikasi berwarna hijau tersebut.
"Sorry, Sam! Gue ketiduran!" balasnya di telepon. Yang ditelepon terdengar merungut-rungut kesal dan menyuruh Syean untuk bergegas ke gym.
Tidak sampai lima belas menit Syean sudah berada di G-Sport Center, pusat kebugaran di kota Padang. Syean bergegas ke cafe dan melihat Samanta sedang berbicara dengan seseorang. Seorang pria, membelakangi Syean. Syean segera menghampiri meja tersebut dan sesaat dia tertegun melihat siapa teman bicara Samanta.
"Syean?" ujar lelaki tersebut sambil berdiri. Dia terlihat salah tingkah. Syean memandangnya malas.
"Mau apa lagi lu, Ka? Apa belum puas membuat gue kesal?" Syean melipat tangannya dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Gue salah, Syean. Maafkan gue!" ujar Raka dengan wajah menyesal.
"Tidak sekarang, Ka. Gue masih butuh waktu. Untuk sementara tolong jauhi gue. Bagi gue, lu itu sudah bukan siapa-siapa gue lag. Yuk, Sam!" Syean meraih tangan Samanta dan tanpa bicara lagi dia meninggalkan Raka yang memandangnya dengan perasaan galau.
"Ada masalah apa lu sama Raka, Syean?" Samanta menoleh ke arah Syean yang wajahnya terlihat begitu kesal.
"Tau akh, malas bahasnya, Sam. Kalo lu mau tau banget, tanya aja langsung sama dia. Gue lagi bete!"
Syean dan Samanta sampai di ruang ganti. Mereka menaruh pakaian di locker. Syean menyempatkan waktu mencuci muka di westafel. Setidaknya air mampu menyegarkan suasana hatinya yang tiba-tiba keruh. Ucapan Raka semalam, kembali terngiang di telinganya.
"Btw, sebenarnya ada yang ingin gue sampaikan sama lu, Syean!" Samanta memegang tangan Syean ketika perempuan tersebut hendak melangkah keluar.
Syean menatap Samanta dan merasakan ada yang tidak beres dengan sahabatnya itu.
"Apa Sam? Apakah semuanya baik-baik saja?"
Namun nyatanya semua tidak baik-baik saja. Samanta memeluk Syean erat dan tangisnya pecah.
"Lu kenapa, Sam? Ada masalah apa?" Syean membelai rambut Samanta. Pertanyaan Syean semakin membuat Samanta menangis.
"Gue ... Gue ...!" Samanta menggigit bibirnya. Dadanya terasa sesak.
"Lu kenapa, Sam?" Syean merasakan dadanya berdebar kencang. Ada firasat tidak enak yang kini menguasai pikirannya.
"Gue hamil!" Suara Samanta laksana petir di siang bolong. Mengejutkan Syean. Namun, dia lebih kaget lagi mendengar lanjutan kalimat Samanta.
"Dan Rakalah ayah dari anak yang gue kandung!"

หนังสือแสดงความคิดเห็น (33)

  • avatar
    lepaspenulis

    keren, Cuy

    16/08/2023

      0
  • avatar
    Novel_Triboy

    mantap jiwa

    28/02/2023

      0
  • avatar
    Nabila

    keren ceritanya

    14/01/2023

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด