THE PAIN DUA PULUH -- A REASON

Gadis itu menggerakkan bola mata, masih dengan mata tertutup, berusaha mencapai titik kesadarannya.

THE PAIN DUA PULUH SATU -- DIDESAK KEADAAN

"Gue ada nih, Nya. Psikiater pro, keren dan masih muda dong anjir," kata Raina memandangi sahabatnya

THE PAIN DUA PULUH DUA -- IT'S TIME

Anya mengeryit pelan, memandang layar ponsel yang kini tengah mencoba menghubungi Raina, sahabatnya.

THE PAIN DUA PULUH TIGA -- PERAN

"Lo gila?!" pekik Raka tidak sadar. Ia dan Raina kini sedang duduk berdua di salah satu cafe yang cu

THE PAIN EPILOG -- NORMAL

Haloooo. Hore, kita sudah berada di penghujung acara -- eh, penghujung cerita maksudnya. So, epilog

THE PAIN SPESIAL PART -- RASA YANG BERBEDA

Halo, Everybody!:3

THE PAIN SPESIAL PART -- RASA YANG BERBEDA

THE PAIN EPILOG -- NORMAL

THE PAIN DUA PULUH DUA -- IT'S TIME

THE PAIN DUA PULUH TIGA -- PERAN

THE PAIN DUA PULUH SATU -- DIDESAK KEADAAN

THE PAIN DUA PULUH -- A REASON