logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 6 Jika bukan karena andra.

Pagi berlalu dengan cepat berganti siang.....
Vindra sedang berjalan menyusuri lorong sekolah dengan santai. Tangan nya dimasukan didalam saku sebelah.
Seperti biasa Vindra selalu menjadi pusat perhatian disekolahnya begitu pun Andra. Namun tiba-tiba saja.....
Brakkk......
Terdengar suara gebrakan meja yang begitu keras, dari dalam ruangan kepala sekolah. Disertai bentakan-bentakan  seorang wanita....
Vindra terkejut, dan penasaran ada apa sebenarnya disana.....
Dia pun langsung mendekati ruangan tersebut. Matanya membulat seketika, betapa dia terkejut melihat sosok Cinta......
Ternyata wanita yang suara bentakan nya nyaring itu adalah Tante Dewi. Ibunda Andra, sedangkan diatas sofa Om Angga yang juga ayah Andra. Sedang duduk memangku kaki, sembari menyeruput segelas teh....
Sedangkan Cinta tertunduk membungkuk dilantai. Air matanya mengalir begitu derasnya. Seiring dengan kata-kata kasar dari Dewi.....
Dewi sengaja melabrak Cinta, karna telah mendapatkan info. Jika Cinta dan Andra memiliki hubungan spesial, alias pacaran.
Tentu saja orang tua Andra tak terima, mengingat dari sisi mana saja Cinta. Sama sekali tidak pantas untuk Andra.....
Dewi menghempaskan berkas beasiswa Cinta dilantai hingga terhambur. Cinta pun menyusun kembali dengan hati-hati....
Tiada hentinya air matanya keluar, sampai dada nya sesak karna terisak. Cobaan apa lagi yang menerpa nya kini.....
Sebegitu hina nya kah dirinya dimata ibunda sang kekasih. Yang lebih miris membuat hatinya sakit....
Andra tidak ada disana untuk membantunya......
" Cihhh.....saya tidak sudi jika kamu berpacaran dengan anak saya " ucap Dewi garang.
" Tapi tante sa...saya.... "
Plakk......
Belum selesai Cinta berkata, satu tamparan sudah melayang dipipinya. Dia memegangi pipinya itu yang terasa panas dan perih akibat tamparan keras tangan Mina. Sungguh tega.....
Cinta semakin terisak.......
Apa yang harus dilakukan nya? Melawan? Membela diri? Atau mengakui jika dia memang memiliki hubungan dengan Andra?
Dia begitu bingung....
" Saya akan mencabut beasiswa mu sekarang juga.... "
Dewi merampas kembali berkas beasiswa ditangan Cinta dengan kasarnya. Cinta menengadah memandang berkas tersebut, sembari menggelengkan kepalanya....
Bibir nya tak kuat lagi untuk berkata. Apakah cukup sampai disini saja pendidikan nya. Mengingat sebentar lagi ujian kelulusan.
Dengan kejam nya Dewi hendak merobek berkas tersebut, namun......
Dengan cepat Vindra berhasil merampas berkas tersebut, dari tangan Dewi.....
Dewi, Angga, dan Cinta terkejut dengan kedatangan Vindra.....
" Nak Vindra.... " ucap Dewi sembari melirik suaminya.
" Vindra..... " Angga pun beranjak berdiri.
Sedangkan Cinta, dia mengerinyit heran. Saat mendengar Dewi dan Angga menyebutkan nama Vindra. Nama yang begitu familiar.....
" Vindra? " Bathin Cinta.
" Apa-apaan ini tante? " tanya Vindra menatap tajam kedua orang tua sahabatnya itu.
" Tante dan Om sudah memutuskan untuk mencabut beasiswa anak sialan ini " tutur Dewi pedas.
" Tapi kenapa? " Vindra sedikit menaikan nada ucapan nya.
" Dia sudah berani-berani nya menjalin hubungan dengan Andra.... " jawab Dewi geram.
" ....memangnya dia ini siapa? "
Lanjut nya, sembari kembali menggapai rambut panjang Cinta. Dan menjambak nya, tetapi langsung dicegah oleh Vindra....
" Agghhh.....sakit....maafkan aku....maaf " Ringis Cinta, Vindra semakin tak tega.
" CUKUP....HENTIKAN..... " bentak Vindra, membuat Dewi beserta Angga tersentak kaget.
" Atas dasar apa Tante menuduh nya seperti itu... "
Vindra menjadi kesal dan tersulut emosi, melihat sikap kejam Dewi terhadap Cinta.
" Ada yang memberi tahu Tante.....Vindra sebaiknya kamu tidak perlu ijut campur, dan membela pela**r ini "
Ucap Mina kembali dia menghina Cinta dengan kasar. Melihat Vindra membela Cinta, membuat Dewi semakin geram dan kesal.
Vindra pun menghela nafas dengan kasar, dan menyibakan rambut depan nya kebelakang.
" Tante salah.....dia ini bukan pacar Andra!! Tetapi lebih tepat nya pacar Vindra "
Sahut Vindra dengan penuh penekanan.
Pengakuan Vindra sontak membuat semua nya terkejut. Dewi dan Angga saling menatap tak percaya.
Sedangkan Cinta benar-benar tak bisa berkata apa-apa......
" Apa maksud pria ini? Kenapa dia mengaku sebagai pacarku? " Bathin Cinta.
Kenapa? Kenapa dia berkata seperti itu? Apakah dia sudah bersedia, menerima permintaan terakhir sahabatnya itu.....
Dia pun tak sadar dengan ucapan nya sendiri, saking emosi nya. Dia mengeluarkan kata-kata asal dari mulut nya.....
Raut wajah Dewi dan Angga berubah seketika, ada rasa bersalah yang mereka rasakan sekarang. Mereka telah dibohongi oleh orang yang memberikan informasi palsu itu ternyata.....
Vindra pun menunduk dan memapah Cinta agar berdiri. Namun kaki Cinta terasa lemas akibat dorongan kuat yang dilakukan Dewi padanya.
Dengan sigap Vindra langsung menggendong Cinta.......
" Vin....Om minta maaf!! Om tidak bermaksud untuk.... " ucap Angga merasa bersalah.
" Benar Vin, maafkan Tante juga!! Tante tidak tahu jika dia ternyata pacarmu bukan pacar Andra " lanjut Dewi.
Vindra menoleh tajam.....
" Lain kali jangan suka menindas orang-orang, yang kalian anggap dibawah, jika tidak ingin dianggap rendahan..... "
Ucap Vindra sangat ketus. Lalu dia berlalu melangkah pergi dari ruangan itu.
Sepeninggal Vindra dan Cinta, Dewi langsung menghubungi seseorang yang memberikan informasi palsu itu. Dan memaki nya tiada henti.
Jujur saja dia merasa malu, dihadapan anak sahabat mereka. Terlebih telah menyakiti pacar nya. Bagaimana jika dia mengadu pada orang tua nya, pasti akan jadi canggung.....
*****
Vindra mendudukan Cinta diranjang uks sekolah. Dia menyuruh Cinta agar meluriskan kaki nya kedepan.
Nampak luka lecet karna kemaren terbuka kembali, akibat benturan lantai tadi. Terlebih ada memar merah disekelilingnya. Pasti sangat sakit.....
Vindra pun mengambil obat P3K dan mengobati luka tersebut. Tak ada sepatah kata dari kedua nya. Mereka hanya saling diam, namun pandangan mata Cinta tak ada hentinya memandang Vindra.
Siapa dia? Apa tujuan nya membantuku? Dan dimana seseorang yang seharusnya membantuku bukan dia?
Tangisan nya pun kembali pecah, mengingat perlakuan serta kata-kata kasar Dewi tadi. Sakit sungguh sakit hatinya, sebegitu bencinya orang itu padanya....
Bagaimana kelanjutan hubungan nya dengan Andra kelak? Cinta benar-benar tak habis fikir, jika hatus berpisah dengan Andra. Mengingat betapa dia mencintai Andra.....
Vindra terkejut saat Cinta kembali menangis, bahkan terisak. Dia berdiri dihadapan gadis itu....
Entah kenapa hatinya ikut merasa sakit melihat wanita itu menangis. Perasaan iba menghampirinya.
Perlahan Vindra mengangkat tangan nya, dan mengarah kan nya ke kepala Cinta. Saat hendak menyentuh.....
Vindra terhenti mengingat sosok Andra, sahabatnya itu. Dia pun kembali memasukan tangan nya kedalam saku.
Dia pun memutuskan untuk pergi dari sana.....
" Kenapa kamu bantuin aku, hiks hiks " ucap Cinta terbata.
" ...memangnya kamu siapa? Lancang mengakui ku sebagai pacarmu " lanjut nya.
Vindra menghela nafas panjang, mencoba untuk setenang mungkin. Lalu dia menoleh kepada Cinta.....
Wanita itu masih terisak menatap Vindra. Beberapa detik mereka saling tatap, kemudian memalingkan wajah kembali.
" Jika bukan karna Andra, aku juga gak mau berurusan dengan cewek kayak kamu "
Ucap Vindra ketusnya, sembari berlalu meninggalkan Cinta yang masih menangis itu.
" Andra? Kamu kenal Andra? Dimana dia sekarang? Katakan padaku dimana Andra hiks hiks hiks? "
Tangisan nya semakin pecah, saat mendengar nama Andra dibawa-bawa. Dia memegang dadanya yang begitu sesak.
Dimana? Kenapa kekasihnya itu berada? Apakah dia tidak tahu, jika saat ini Cinta sangatlah membutuhkan kehadiran nya! Membutuhkan pelukan hangatnya, tetapi Andra sama sekali tidak muncul......
" Dimana kamu Andra? Aku sangat membutuhkan mu sekarang.... " gumam Cinta ditengah isakan nya.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (21)

  • avatar
    Raye Selekby

    good

    15/04

      0
  • avatar
    Dela Cruz Erika

    it so nice its so wonderful story.

    25/10

      0
  • avatar
    SquishyErik

    wow

    26/05/2023

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด