logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 4 Angel Smile

Bab 4
Ya, siapa yang tak gugup bila tiba-tiba seorang pria yang baru 2 hari dikenal mengajak kencan. Begitu juga Angel ingin menolak tapi Ryan kelihatan serius mengajaknya tapi jika dia iyakan bukankah itu terlalu cepat?
"Angel, jangan banyak pikir lagi. Ini pertama kali nya ku lihat kak Ryan mengajak seseorang kencan." Bisik Dara membuyarkan lamunan Angel.
"Hei Dara, dari mana kamu tau ini yang pertama kali dia mengajak kencan seseorang?" Bisik Angel penasaran.
"Percaya padaku, aku cukup kenal dengan kak Ryan" Bisik Dara meyakinkan Angel.
"hmm"
kedua gadis itu pun langsung diam.
"Jika kalian mau berdiskusi lebih baik aku pergi saja. Sepertinya aku ditolak." Jawab Ryan dengan nada sedih. Dara menyikut lengan Angel bermaksud supaya Angel segera menjawab pertanyaan Ryan.
"mmm, senior serius mengajak ku kencan?" Tanya Angel pelan.
"Apa aku terlihat sedang bercanda?" Tanya Ryan balik membuat gadis itu jadi merasa tidak enak hati dan sambil mengoyangkan kedua tangan nya mengisyaratkan bukan itu maksudnya.
"Baiklah senior."
"baiklah apa?" Tanya Ryan.
"Anu, itu.... Tadi kan senior mengajak ku kencan kan?" Jawab Angel pelan hampir tidak terdengar namun cukup jelas didengar Ryan. Ia pun tersenyum.
"Oke, kita bertemu hari minggu jam 10 pagi ditaman kota dekat air mancur." Jelas Ryan lalu segera pergi. Namun, segera dia berbalik badan dan berkata.
"Kamu harus datang tepat waktu, mengerti!" Tegas Ryan.
" Hah? I-iya." Jawab Angel gugup.
Setelah Ryan pergi...
"Bagaimana ini Dara?" Tanya Angel dengan wajah panik sambil memegang jantung nya berdetak sangat cepat, muka nya terlihat panik sambil memegang dadanya.
Dara yang melihat kepanikan temannya hanya bisa menertawakannya.
"Angel, kamu sungguh beruntung." Gumam Dara pelan.
"hah, apa kamu bilang? aku tidak mendengarnya tadi." Tanya Angel lagi.
"Tidak, tidak ada. Ayo kita harus cepat memilih buku sebentar lagi waktu istirahat habis." Dara mengabaikan pertanyaan Angel dan kembali memilih buku sejarah yang mau diambil sementara Angel masih bengong dan terlihat sesekali mencubit pipi dan memegang dada nya merasakan detak jantungnya yang masih berdebar debar kencang.
"Ini bukan mimpi kan?" tanya pada diri nya sendiri.
..................
"Aku sudah selesai makan. Mama terima kasih. makanan hari ini sangat enak." Puji Angel sambil mengacungkan kedua jempolnya.
"Kamu kenapa Angel? Apa masakan mama sebelumnya tidak enak?" Tanya mama menggoda anak gadisnya.
"Ah tidak mama. Masakan mama selalu enak. Mama Love You." Ucap Angel sambil mengangkat tangannya membentuk hati dikepalanya membuat mamanya tertawa senang.
"Kamu terlihat begitu gembira. Apa ada kejadian menyenangkan disekolah?" Tanya papa pada nya.
"Tentu saja papa, teman teman sekolah sangat baik sekolahpun jadi menyenangkan juga hehehehe. O ya, ma pa, besok pagi aku ada janji dengan teman. Aku boleh pergi kan?" Tanya Angel pada kedua orang tuanya.
"Apa? Apa kamu mau pergi berkencan?" Akhirnya Jhon buka suara juga.
"Kencan? Ah b-bukan kak. Cuma ketemu teman saja cuma, yah teman." Ucap Angel berusaha meyakinkan kakaknya.
"Baiklah Angel kamu boleh pergi besok" Jawab papa bijak.
"Benarkah pa?" Mata besar Angel berbinar-binar senang.
"Papa, kenapa mengijinkan Angel pergi? Kita kan belum kenal dengan temannya itu. Bisa saja nanti mereka menipu dan melukai nya." Protes Jhon yang membuat Angel melirik kesal padanya.
"Mama rasa tidak apa sesekali Angel pergi bersama temannya. Dia pasti bosan dirumah terus, ya kan sayang?" Jawab mama yang disambut anggukkan senang Angel.
"Tapi ingat, kamu tidak boleh terlalu capek ya." Ujar mama mengingatkan nya.
"Oke mama. Ma, pa thank you. Aku kekamar dulu ya." Ucap Angel disambut anggukkan kedua orangtuanya.
"Ma, kenapa biarkan dia pergi?" protes Jhon tidak puas.
"Tidak apa apa Jhon, adik mu sudah besar. Dia bisa menjaga dirinya sendiri. Setidaknya biarkan dia menikmati masa masa muda nya." Jawab mama pelan dan terlihat wajahnya mulai murung. Jhon pun tak jadi melanjutkan protesnya dan makan malam pun berlalu dalam diam.
....................
Dikamar Angel sibuk membongkar semua pakaianya. Dia bingung mau memilih pakaian apa untuk esok hari. Akhirnya setelah capek memilih akhirnya dia pun tertidur.
Ke esokkan hari.....
Angel melihat kanan dan kiri mencari sosok pria yang masih belum terlihat juga. Dia pun duduk dibangku taman dekat air mancur.
"Kamu sangat cantik." Bisik seseorang ditelinga Angel membuatnya terkejut lalu berdiri dan melihat kebelakang.
"SENIOR" Ucap Angel kaget.
Ryan yang dibelakangnya tersenyum melihati Angel dari atas sampai bawah membuat gadis itu jadi tambah gugup.
"Senior, kenapa memandangiku begitu? Apa ada yang salah dengan pakaianku hari ini?" Tanya Angel pelan.
"Ya, ada. Kenapa kamu terlihat sangat cantik seperti Malaikat." Jawab Ryan masih memandangi penuh kagum. Yang dipandangpun tersipu malu mungkin sekarang wajah Angel sudah semerah tomat.
"Kamu ingin kemana?" Tanya Ryan memecah suasana hening.
"Hmm, terserah Senior saja." Jawab Angel yang masih tersipu malu.
"Bagaimana kalo kita nonton saja?" Ajak Ryan.
"Baiklah."
Kerna hari ini hari minggu otomatis bioskop pun ramai. Ryan dan Angel memandangi daftar film yang akan diputar pada hari ini.
"Kamu mau nonton film yang mana?" Tanya Ryan, yang ditanya pun bingung memilih.
"Terserah Senior saja." Jawab nya akhirnya.
"Bagaimana kalau kita nonton ..... hmm ... ini saja." Kata Ryan sambil menunjuk ke salah satu poster film. Namun, belum sempat Angel menjawab ada pria bersuara berat yang menjawab dibelakang nya.
"Kenapa harus nonton yang itu, tidak seru." Jawabnya disambut dengan tatapan kedua orang tersebut.
"Senior Robby" Sapa Angel terkejut. Ia tak menyangka bertemu dengan nya disini.
"Hi ma Angel. Hi ma brother." Sapa Robby disambut dingin oleh Ryan.
"Kalian sedang kencan?" Tanya Robby tiba tiba. Sontak saja Angel jadi tersipu malu lagi.
"Hei, Ryan. Kamu mendahului ku rupanya." Ucap Robby yang memasang wajah cemberut.
"Yeah, seperti yang kamu lihat. Kita sedang kencan dan kamu mengganggu kencan kami" Jawab Ryan ketus.
"Sudah lah Senior, hmm... Gimana kalau kita nonton film yang senior pilih tadi?" Ajak nya pada Ryan yang terlihat mulai bad mood.
"Hei Angel aku sudah nonton film itu." Ujar Robby menunjuk film yang akan Angel dan Ryan tonton.
"Film nya membosankan." Lanjut Robby setengah berbisik ke Angel.
"Benarkah?" Tanya Angel polos.
"Tentu saja. Percaya pada ku." Sambil menepuk pelan dadanya dan tersenyum.
"Kalau mau nonton lebih baik F9 The FAST SAGA atau yang ini Army of The Land." Promosi Robby.
"Tapi itu film apa senior?" Tanya Angel penasaran.
"F9 THE FAST SAGA film action, racing seru deh pokoknya dan Army of The Land tentang MEMBERANTAS Zombie dan ahh, aku jadi ingin memberantas juga." Jelas Robby sambil menekankan Memberantas ZOMBIE sambil melirik ke Ryan.
"Oh, menarik juga. Senior ayo kita nonton ini saja." Ajak Angel ke Ryan sambil menujuk salah satu poster film rekomendasi Robby tadi dan Ryan hanya diam mengikuti Robby dan Angel dari belakang.
Ryan mengeluarkan handphone dan mulai mengetik beberapa tesk
Ryan : Hei Robby kenapa kamu datang sendirian?
Drrrrt
Hp Robby bergetar. Dia segera memeriksa hp nya dan kemudian dia pun melirik ke arah Ryan kemudian mengetik sesuatu.
Robby : Kenapa? Kamu merasa terganggu? Kamu mencuri start dari ku. Aku sudah suka dia saat pertama bertemu.
Ryan : Apa? Pertama bertemu? Ha ha ha kamu lucu sekali. Hei Robby asal kamu tau ya, yang pertama bertemu dia adalah aku.
Balas Ryan tak mau kalah.
Alhasil Ryan dan Robby pun perang sms. Hanya Angel lah yang tetap menikmati seru nya film itu.
Setelah film selesai di putar.
"Ah, film tadi seru ya." Ujar Angel dengan semangat.
"Hmm" Jawab keduanya kompak.
"Kita mau kemana lagi senior?" tanya Angel pada Ryan.
"Kita makan es krim saja." Ucap Robby cepat membuat Ryan melirik kesal padanya tapi dia cuek saja malah mulai mempromosikan tempat es krim mana yang paling enak.
( Ah, aku sudah tidak tahan lagi, aku harus melakukan sesuatu." Ucap Ryan dalam hati.)
"Hey, Robby lihat! Bukankah itu gadis yang selalu mengejar ngejar kamu?" Kata Ryan sambil menunjuk arah kantin bioskop.
Robby langsung menoleh ke tempat yang ditunjuk oleh Ryan tapi dia tidak menemukan apa apa kecuali kerumunan orang yang tidak dia kenal.
"Hei, mana gadis yang ka............" Robby memandangi sekitarnya.
"Mana mereka? Aish, aku dikerjain si brengsek itu. Wwas kalau ketemu nanti." Ucap Robby kesal.
Sementara itu Ryan berlari sambil menarik tangan Angel membuat gadis itu kelelahan berlari.
"Senior, berhenti ....berhenti ...." Ucap Angel dengan napas ngos-ngosan. Mereka pun berhenti didepan sebuah toko buku yang sudah lumayan jauh dari gedung bioskop.
"Senior, kenapa kita harus lari?" Tanya Angel masih dengan napas yang ngos-ngosan.
"Aku hanya tidak suka ada pengganggu." Jawab Ryan dingin.
"Apa? Senior Robby kan temanmu juga, kenapa disebut pengganggu?" Tanya Angel tak mengerti. Mendengar itu Ryan hanya bisa menghela napas.
"Dengar, kencan ini adalah antara kamu dan aku. Bila ada orang lain diantara kita itu namanya bukan kencan tapi jalan jalan bersama teman. Aku ingin kencan pertama ini memiliki arti dan kesan untuk kita jadi apakah kamu masih mau melanjutkan kencan berdua saja dengan ku?" Tanya Ryan sambil menatap dalam ke mata Angel membuat gadis itu seperti terhipnotis.
"Ya, aku mau Senior"
Ryan pun tersenyum. Dia memegang tangan Angel dan memegangnya erat seolah tak mau pisah.
"Ayo, aku lapar. Kita ke cafe saja ya?"
Angel sangat gugup dia merasakan jantungnya berdebar sangat kuat, sibuk mengendalikan perasaannya itu membuatnya tidak mampu menjawab pertanyaan Ryan lagi.
Dia hanya bisa menganggukan kepalanya saja. Merekapun berjalan menuju Cafe terdekat.
Tapi tanpa mereka berdua sadari ada seseorang yang memandangi mereka dari dalam toko buku. Seseorang itu berdiri dijendela toko buku yang terbuat dari kaca. Dia memandang dengan penuh kemarahan.

Bab 4 selesai

หนังสือแสดงความคิดเห็น (51)

  • avatar
    HRImran

    Bagusss bngttt😍🫰🫶💓🥰

    29d

      0
  • avatar
    SportNisa

    seru

    14/08

      0
  • avatar
    Aja18Devi

    Riza QAILLA

    29/07

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด