logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 4 Sombong

Pagi ini pun sangat cerah, seperti hari kemarin, serasi dengan hati Chika yang tengah berbunga-bunga. Gadis itu selalu ceria, terlebih semenjak kehadiran Kevin yang menghiasi hari-harinya kini.
Chika menyelipkan permen lolipop di dalam laci meja Kevin. Dalam permen lolipop itu terdapat sebuah puisi pendek yang dia persembahkan untuk Kevin. Setelah itu, Chika pun  kembali duduk tenang dan seolah-olah tak terjadi apa pun.
Sebenarnya dalam laci meja itu ada banyak sekali, coklat, kue, bunga dan lain-lain. Yang sengaja ditaruh oleh para fans-fans dari Kevin. Tetapi Chika sama sekali tak peduli, dia tetap yakin kalau lolipop miliknya akan dilirik oleh Kevin. Entah apa alasannya. Yang jelas dia sangat yakin.
Sekitar 5 menit berlalu, Kevin pun masuk ke dalam kelas. Dan dengan penuh riang gembira Chika menebarkan senyumannya kearah Kevin.
"Selamat pagi, Kevin!" sapa Chika dengan ramah. Dan Kevin tidak menyahutinya, Kevin malah memilih terdiam lalu duduk di bangkunya. Dia memasukkan tas miliknya ke dalam laci mejanya, dia mendapati ada banyak sekali hadiah di dalam laci itu.
Bukanya merasa bahagia, tapi Kevin tampak sangat kesal. Kevin menggelengkan kepalanya lalu mendorong hadiah-hadiah itu sampai menumpuk di pinggir laci, setelah itu dia kembali memasukkan tasnya ke dalam laci seraya mengeluarkan buku-buku pelajaran hari ini.
"Kevin, hadiahnya banyak banget, pasti kamu seneng banget, ya?" ledek Chika.
"Biasa aja tuh!" sahut Kevin dengan ketus.
"Emangnya di sekolah yang dulu, Kevin, juga sering dapet hadiah, ya?"
"Iya!"
"Terus hadiahnya diapain?"
"Di buang!"
"Hah?! Serius?"
"Ya!"
"Vin, gak boleh kayak gitu, itu kan pemberian orang, kamu gak boleh main buang-buang aja, mereka kan belinya pakek uang,"
"Yaiyalah, masa pakek daun!"
"Bukanya gitu, Vin. Tapi kasihan mereka rela mengeluarkan uang demi memberikan coklat untuk kamu."
"Itu salah mereka sendiri! Gue gak pernah minta tuh!"
Chika pun menggelengkan kepalanya seraya mengelus dada. 'Sabar, sabar, sabar,' batin Chika.
"Kevin, apa kamu akan melakukan hal yang sama dengan hadiah-hadiah ini?" tanya Chika sekali lagi.
"Iya!" jawab Kevin.
"Gak boleh begitu, Vin kamu—"
"Diem lu, jangan berisik! Bukan urusan lu!" ketus Kevin.
 
Seketika Chika terdiam, dia menggelengkan kepalanya. Sebenarnya Kevin adalah sosok yang sangat sombong dan menyebalkan, dia hanya memiliki kelebihan wajah yang sangat tampan dan nyaris sempurna. Tetapi kalau soal hati, Kevin  bukanlah sosok pria yang berhati baik seperti harapannya. Tapi entah mengapa, meski dia mengetahui Kevin bukanlah pria yang sesempurna kelihatannya, namun Chika tetap menyukai Kevin. Baginya dia tetap sosok pria yang sudah berhasil membuat hatinya luluh dan membuat jantungnya selalu nyaris copot setiap harinya.
'Ya Tuhan, Kevin, emang sombong, dingin, ketus, tapi kenapa dia ganteng banget? Dan kenapa Chika jadi tergila-gila dengan kegantengan Kevin?' batin Chika.
"Bisa enggak, berhenti ngelihatin gue! Bikin orang jadi merinding aja!" ketus Kevin.
"Eh, Chika gak lihatin, Kelvin, kok!" sangkal gadis itu.
"Terus kamu mandangin apa?"
"Mandangin, coklat-coklat itu!"
Lalu Kevin melirik ke arah coklat yang dimaksud Chika dengan raut aneh.
"Kenapa?" tanya Kevin.
"Yah, terlalu sayang aja kalau di buang!"
"Oh, jadi elu mau?!" tanya Kevin dengan ketus.
Lalu dengan segera Chika menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Iya."
"Yaudah, mana tas lu?!"
"Tas? Buat apa?"
"Buruan!"
Dan dengan sedikit ragu-ragu Chika menyodorkan tasnya.
"Lama amat sih!" Dengan kasar Kevin meraih tas milik Chika, lalu Kevin memasukkan seluruh hadiah dari para fansnya itu ke dalam tas milik Chika.
"Ini buat Chika?"
Kevin hanya menatap kearah Chika sesaat dengan tajam, tanpa menyahut pertanyaan gadis itu.
"Wah, makasi banyak ya, Kevin!" Chika terlihat sangat bahagia mendapatkan hadiah-hadiah itu. Apa lagi sebagian besar hadiah itu berupa coklat dan kue, ditambah lagi, Kevin sendiri yang memberikannya.
'coklatnya bisa dimakan barengan sama Cindy hehe' batin Chika.
***
Kevin selain rupawan, ia juga pria yang sangat misterius. Meski wajahnya cukup sempurna untuk membuat para gadis tergila-gila kepadanya, tapi anehnya tak satu pun ada seorang gadis yang berhasil membuat hati Kevin menjadi jatuh cinta.
Bahkan Chika sudah menyelidiki tentang pria pujaannya itu, dia sampai pergi ke sekolah lama Kevin dan hasilnya ternyata ....
Dari dulu sampai saat ini, Kevin masih jomblo dan belum pernah berpacaran sama sekali. Bahkan Chika sampai mengira kalau Kevin itu adalah pria penyuka sesama jenis.
"Masa iya sih, Chik, kalau Kevin itu sukanya sama cowok? Kamu yakin?" tanya Cindy yang terlihat tak percaya dengan ucapan Chika.
"Chika juga gak yakin sih, kalau dia homo. Secara Kevin, itu ... tampangnya cowok banget gitu!" ujar Chika sambil garuk-garuk kepala.
"Siapa yang homo?"
Terdengar suara yang tidak asing dari belakang mereka berdua.
"Kevin!" tukas Chika yang kaget.
"Gue mau tanya sekali lagi! Siapa yang homo?!" cantas Kevin.
Seketika Chika dan Cindy pun langsung terdiam tak berkutik.
"Kalian budek, ya?" Lalu Kevin meninggalkan mereka berdua begitu saja ,dan duduk di bangkunya. Tak lama guru mata pelajaran hari itu pun datang. Chika juga ikut duduk di bangkunya yang memang tepat berada di samping  Kevin.
"Kevin, kamu marah ya sama, Chika?" lirih Chika.
"Maafin Chika ya, karena udah mencari tahu tentang Kevin, Chika suka sama Kevin, makanya Chika pengen tahu semua tentang Kevin," jelas Chika tanpa diminta bicara oleh Kevin.
Sementara Kevin, hanya menggelengkan kepalanya. "Elu itu udah gila? Apa karena kurang kerjaan, sih?" tanya Kevin dengan wajah sinisnya.
"Chika kan udah bilang kalau Chika, suka sama Kevin, makanya Chika cari tahu tentang Kevin,"
"Dan karena hal itu, elu ngatain gue homo?!"
"Enggak kok, Chika masih gak yakin. Maka dari itu, Chika mau tanya sama Kevin langsung, apa benar kalau Kevin itu homo? Dan apa benar Kevin itu gak tertarik sama cewek?" tanya Chika dengan sangat polos.
"What?!"  Kevin terlihat sangat syok mendengar pertanyaan dari Chika itu.
"Chika! Kevin! Kenapa kalian malah ribut?! Apa kalian mau saya hukum?!" teriak Bu Maya yang mengingatkan kedua muridnya itu.
Seketika Kevin dan Chika langsung terdiam karena mendengar peringatan dari Bu Maya  itu.
***
Tring ....
Bel istirahat mulai terdengar, dan seluruh murid-murid pun keluar dari dalam kelas itu, tak terkecuali dengan Chika.
"Ayo, Chika!" ajak Cindy, seraya menarik tangan Chika. Tetapi tepat saat itu juga, Kevin turut menarik tangan Chika.
"Tunggu!" seru Kevin.
"Wah, kalau gitu, Cindy duluan ya, Chika!" ucap Cindy sambil tersenyum. Dia pikir sahabatnya itu sudah mulai berhasil mendapatkan hati pria pujaannya. Sementara itu Chika tampak ketakutan. Chika yakin sekali jika Kevin sedang marah kepadanya, akibat perkataannya yang tadi.
"Ke-kevin, mau ngapain?" tanya Chika yang terbata-bata.
"Gue, mau ngebahas soal yang tadi!" tegas Kevin.
Seketika jantung Chika berdetak sangat kencang, ini bukan karena perasaan cinta, tetapi karena perasaan ketakutannya terhadap Kevin.
"Jadi, selama ini, kamu kira aku ini Homo, ya?" tanya Kevin.
"Enggak, kok, Vin!" ujar Chika dan seketika kedua bola mata Kevin melotot tajam.
"Eh, iya deng, emang Chika mikirnya begitu, makanya Chika butuh penjelasan dari, Kevin. Chika, 'kan suka sama, Kevin!" jelas Chika sambil tersenyum manis dan mengangkat kedua jari. Kevin tampak mengerutkan keningnya lalu dia melihat ke arah Chika dengan ekspresi yang menghina.
"Kevin, kenapa lihat Chika, begitu?" tanya Chika.
"Lu pikir, selama ini gue ini beneran Homo, ya?" tanya Kevin dengan sorot mata yang tajam.
Chika menganggukkan kepalanya.
"Denger ya, Chika! Selama ini gue jomblo itu bukan karena gue Homo, tapi karena selera gue yang tinggi!" tegas Kevin.
"Terus kalau Chika, menurut, Kevin ... gimana?"
"Haha! Elu?!"
 
Bersambung....

หนังสือแสดงความคิดเห็น (434)

  • avatar
    AntikaPipit

    bagus

    6d

      0
  • avatar
    AlifahPutri

    saya suka

    18/08

      0
  • avatar
    Putri Mayang Sartika

    Ceritanya sangat bagus tentang percintaan para remaja yg membuat kita tuh jadi melayang- layang seakan berada didalam cerita ini.

    12/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด