logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Bab 19

"Bagaimana?" tanya Ayden, tersenyum dan menghisap rokoknya kuat. Ia langsung menunjukan bukti dengan membawa seprai darah bekas keperawanan Delisha yang telah ia renggut dan si gadis bodoh itu tak tahu sama sekali. Bahkan Ayden bisa menjamin si bodoh itu sudah ketagihan sekarang. Dan tentu Ayden dengan senang hati akan memakainya hingga ia bosan.
Hanya saja Ayden sedang menahan hatinya jangan sampai ia jatuh cinta pada Delisha atau merasa simpati pada gadis itu. Karena sudah begini sudah lain ceritanya.
"Anjim bisa-bisanya. Bahkan aku belum dapat nomornya." maki Jovan menendang kursi di depannya sambil meludah. Varda bilang juga apa, jika salah di antara ke dua temannya akan dapat, dan tak menyangka jika Ayden secepat ini.
"Main berapa lama?" tanya Rian sambil memastikan puntung rokok.
Ayden meremas rambutnya.  Terlalu banyak ia bermain bersama wanita, walau lawannya yang lain pintar mengimbangi dan sudah tahu seluk beluk sex seperti apa, dan mereka main aman memakai kondom, bukan bersama Delisha yang bahkan ia langsung mencelupkan miliknya tanpa pengaman. Walau Ayden yakin, kemungkinan hamil itu kecil. Delisha masih kecil Ayden yakin masa suburnya masih jarang.
"Ya gitulah. Tapi kayaknya dia nggak tahu kalau main gitu."
"Anjim bisa-bisanya." sergah Rian.
"Anjing! Pasti kalau main sama yang polos bikin ketagihan, apalagi saat tembus perawannya. Aish! Aku butuh cewek!" keluh Jovan. Ia langsung, mengeluarkan ponselnya dan menelpon beberapa kontak perempuan yang ia simpan dan bersedia dipakai kapan saja.
Ayden diam. Entah dia merindukan Delisha atau merasa sedikit bersalah. Gadis itu terlalu bodoh. Padahal sekarang pengetahuan tentang sex itu bisa ia akses bebas kapan saja di mana saja. Tapi kenapa Delisha begitu buta? Sebenarnya apa saja yang ia lakukan di rumahnya? Tak mungkin Ayden harus mengedukasi Delisha jika tujuan dia untuk merusak anak itu.
Ayden sedikit merasa tenang, jika sekarang, Jovan takkan menggangu Delisha. Tapi bagaimana dengan dirinya? Apa ia akan langsung bertobat, atau terus memakai Delisha? Ia juga punya kebutuhan, dan Delisha seperti takkan pernah keberatan jika ia mengajak mereka bermain di mana saja. Nafsu bisa membut akal sehat orang tak berfungsi.
"Hotel Melati no.8. sekarang." Jovan meyambar kunci motornya dan pergi. Meninggalkan Ria, Varda, dan Ayden yang masih terdiam.
"Sebenarnya aku tak yakin, si Jovan bisa terima gitu aja. Mana mau dia kalah." Ayden yang sedang menunduk memandang Ryan. Sebenernya ia sedikit mengkhawatirkan hal ini, tapi bagaimana bisa ia lindungi Delisha jika ia juga merusak gadis itu. Jadi yang jahat ia atau Jovan?
"Entahlah, cuman buat sekarang, pastiin emang dia nggak dekat dulu. Sampai obsesi dia hilang."
Ketiga teman itu larut dalam pikiran mereka. Mereka sadar sangat sadar, masa remaja sudah rusak karena telah melakukan hal yang harusnys dilakulan oleh orang dewasa yang sadar dan mempunyai kontrol penuh. Tapi jika mereka sudah masuk dalam lingkaran ini makanya sulit untuk keluar. Rasanya sama seperti kamu mengkonsumsi narkoba dan jadi ketergantungan, dengan rehab maka kamu bisa lepas. Jika sudah terjerumus pada seks bebas satu-satunya cara adalah kembali bertobat pada Tuhan.
"Sebenarnya nggak bisa dibilang melindungi, jika aku juga buat dia rusak." ujar Ayden sendu sambil menerawang. Rasa takut, rasa was-was, tapi jika nafsu sudah menguasai seketika akal sehat hilang.
"Halah sok mikir. Pas na-ena nggak mikir kesana. Entar juga ketemu nancap lagi tuh batang. Nggak usah munafik bro, nikmatin dulu masa muda sekarang. Cuman mastiin jangan sampai hamil. Gila! Kalau hamil, masih muda semua mau makan apa. Kalian udah buat dosa, jangan sampai buang anak lagi." ceramah Varda. Ayden diam lagi, ia sama sekali memikirkan anak dan tak peduli anak. Mana mungkin Delisha hamil, jika gadis bodoh itu masih kecil, bahkan Ayden curiga Delisha belum puber. Tapi bukankah begitu, Ayden masuk pedofilia?
"Ini kalian ngapa jadi dadakan mau tobat? Padahal Dajjal belum turun." seloroh Rian asal. Ayden langsung memukul kepala Rian, membuat cowok itu mengadu dan memegang kepalanya yang terkena pukulan teman laknat.
"Tapi emang cantik sih Lisha. Anjirrr awalnya lihatnya nggak percaya ada manusia kayak gitu, pasti orang tuanya apalagi mamanya cantik bangat." Ayden diam lagi. Ia membenarkan ucapan Varda. Harus mengakui jika Delisha ada gadis tercantik yang pernah ia tiduri dan menembus dinding keperawanannya,
"Aku nggak tahu, kalau dia itu polos bangat. Bahkan cuman kasih coklat murahan tanya mau jadi pacar dia mau. Gila nih cewek. Pas suruh buka baju mau aja, apalagi pas udah pegang titik sensitif, dia manut semua anjim. Sebenarnya mau merusak, tapi aku jadi mikir ini orang tuanya nggak pernah kasih tahu batasan laki-laki dan perempuan?"
"Anjing bangat si Ayden. Muna, bikin muak aja lihatnya. Bilang aja, sekarang lagi terbayang mau na-ina lagi."
"Ah pulang lah, dunia ini isinya sange semua." Varda berdiri. Dan laki-laki itu beneran pergi.
"Bolehlah bro, cium bibirnya sekali. Kapan lagi ciuman sama cewek cantik." Bungkus rokok langsung melayang cantik dan kepala Rian. Walau menghindar awalnya tapi kena juga akhirnya.
"Jangan ah. Dia bodoh bangat, polos bangat. Dan lebih bodoh lagi, dia kayak nggak mau lepasin aku lagi."
"Kalau bosan tinggalin aja." Ayden tersenyum samar. Lagi-lagi seperti ini siklus hidup mereka. Kenal, rayu, rusaki, bosan, tinggalkan.
Ayden berdiri. Ia masih muda sangat muda, ia bisa memanfaatkan masa mudanya dengan bersenang-senang, dan menjadi track record bermain bersama wanita. Delisha hanya satu dari sekian wanita yang ia tiduri. Ayolah, seks itu sangat menyenangkan dan bikin ketagihan. Semua orang bisa melakukan di mana saja dan kapan saja asal ada lawan atau bahkan bisa sex solo.
Ayden hanya perlu bermain bersama Delisha hingga ia merasa bosan dan meninggalkan gadis bodoh itu.
🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋
Kalau alurnya mainstream maapkan. Aku harap ini jadi sex edu dan nggak jadi menjerumuskan ya🥺🥺🥺🥺🥺

หนังสือแสดงความคิดเห็น (373)

  • avatar
    argariniratih pangestika

    novel nya bagus. banyak sekali pelajaran yg kita ambil dari kisah novel ini. miriss memang dengan anak muda jaman sekarang, semoga anak anak kita dan para remaja lainnya tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. sangat disayangkan masa depan mereka harus hancur karna salah pergaulan.

    29/12/2021

      0
  • avatar
    SunifaMiftakhul

    ah aku seneng banget cerita ini😍

    05/08

      0
  • avatar
    YunusAshar

    Keren Kak, lanjutkan

    04/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด