logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Bab 6 Sesak

Setelah pulang dari kantor polisi aku kembali ke rumah bibi dan dia juga khawatir padaku. Aku mengatakan aku tidak apa-apa meskipun sepertinya Vincent memang sedikit mencurigaiku. Aku mencoba untuk melupakan hari ini tapi nyatanya itu tidak bisa bahkan beritanya sudah menyebar di stasiun tv dan juga internet. Motif dari pembunuhannya mirip dengan kasus sebelumnya polisi juga tengah melakukan penyelidikan lagi lebih lanjut tadinya ku pikir hari ini akan menjadi baik-baik saja seperti biasanya ternyata kejadian seperti ini menimpaku secara tiba-tiba. Aku sebenarnya ingin kembali ke asrama tapi aku tidak bisa meninggalkan bibi dan juga keponakanku begitu saja sungguh membingungkan.
“Kau tidak apa-apa?” tanya bibi
“Iya aku tidak apa-apa,” ucap ku
“Kalau begitu bibi pergi dulu,” ucap bibi
Benar juga meskipun hari minggu bibi tidak libur karena dia harus dinas siang di rumah sakit lansia itu. Di sisni hanya aku dan keponakanku saja dia juga akan berangkat les piano di akademinya. Kembali lagi kepada diriku yang sendiri. Tidak habis pikir apa yang akan ku lakukan aku teringat dengan game yang sudah lama tidak ku sentuh semejak tugas kuliahku mulai padat. Sekarang aku kembali memainkannya lumayan kaku untuk seorang senior seperti diriku. Siang hari ku habiskan dengan berdiam diri dan hanya bermain game kemudian makan itu lah yang terjadi sebelum akhirnya keponakanku pulang dari lesnya.
“Mr. Kau lagi apa?” ucap Hanna
“Bersantai saja,” ucap ku
“Aku ingin beli cemilan mau ikut?”
“Oke baiklah tunggu sebentar.”
“Apa Mr tidak pulang karena mengkhawatirkan kami?”
‘Rupanya anak ini sedikit peka,’ batin Gray
“Benar. bagaimana jika terjadi sesuatu aku tidak bisa bernafas lega.”
“Jangan khawatir karena kami bisa melindungi diri.”
“Benarkah?”
“Tentu saja. Begini-begini aku sabuk hitam karate.”
‘Meskipun begitu tapi aku tetap khawatir,’ batin Gray
Setelah itu kami membeli beberapa cemilan ternyata wisata kuliner daerah sini boleh juga. Berjalan-jalan di malam hari seperti ini terasa rileks. Rasanya aku lupa kejadian pagi tadi dan lagi bibi pasti pulang larut malam. Aku harus menjaga keponakanku untuk sementara.
“Mau pergi kemana lagi?”
“Pulang saja. Aku sudah cukup membeli makannya.”
“Oke.”
Setelah kami tiba di depan gerbang rumah ternyata bibi juga sudah pulang dan kami masuk ke rumah bersama. Sepertinya sangat melelahkan lagi pula lokasi rumah lumayan jauh dari jalan raya untungnya bibi membawa mobil itu tidak membuatnya kerepotan. Besok aku akan kembali ke asrama ini malam terakhir aku menginap seperti biasanya bibi selalu memasak makanan untuk kami meskipun sudah malam sebentar lagi harus tidur. Waktu tidur aku jadi merasa bosan bodoh sekali kenapa obat itu malah ketinggalan jadinya kan seperti ini tersiksa. Karena aku tidak bisa tidur kali ini aku membaca berita di internet. Ternyata isinya kasus yang itu dan juga kasus di temukannya mayat di tempat sampah. Bahkan sekarang berita ini menjadi trending di berbagai platform. Kekuatan netizen memang luar biasa. Kenapa semakin lama semakin banyak saja orang yang mati pembunuhan ini jelas sekali bukan sembarangan siapa sebenarnya pelakunya tunggu dulu kenapa aku jadi tertarik dengan berita seperti ini seharusnya ini bukan urusanku biarkan saja polisi yang menanganinya. Anehnya tidak di temukan petunjuk sama sekali dan lagi tidak mungkin untuk seorang detektif sekelas Vincent tidak bisa mengungkap kasus ini pasti ada sesuatu.
Di waktu yang sama di markas kepolisian. Malam ini mereka masih bertugas dan masih melakukan penyelidikan kasus ini dengan membuka beberapa dokumen kasus sebelumnya yang kemungkinan ada hubungannya dengan kasus ini. Berdasarkan hasil penyelidikan dan juga hasil otopsi mayat tersebut tidak lama karena masih di temukan jejak pembunuhan kemungkinan selang beberapa jam setelah kasus sebelumnya di temukan. Tapi ini aneh yang pertama di temukan badannya saja meskipun polisi berhasil megidentifikasi korban tidak di temukan bagian tubuh lainnya. Dan sekarang di tempat yang berbeda di temukan kepala seorang pria berumur 35 tahun yang di duga masyarakat setempat adalah pegawai negeri di distrik itu. Mayatnya di temukan di tempat sampah hanya kepalanya saja badannya tidak di temukan. Ini merepotkan sepertinya pelaku sengaja mempermainkan detektif dengan cara seperti ini dan lagi ini bukan kasus kejahatan biasa. Lebih mengarah kepada pembunuhan berantai. Pola dari pembunuhan ini sangat acak dan lagi pelaku mengincar warga sipil psikopat gila itu siapa dia sebenarnya dan utuk apa melakukan ini semua.
Sekarang semua orang tengah di sibukan dengan kasus ini dalam rekaman cctv juga tidak terdapat hal yang mencurigakan sungguh sangat rapi. Bagaimana ini jika terus begini kedepannya bisa saja memakan banyak korban.
“Kapten ini sudah larut malam anda tidak akan pulang?” tanya Tom
“Sebentar lagi aku akan pulang. Jadi jangan bertanya seperti itu.”
“Iya maaf.”
“Hari ini masih belum menemukan apa-apa menyebalkan sekali.”
“Sepertinya ini akan sulit.”
“Biarpun begitu aku akan menemukan bajingan itu.”
“Ini kopi nya.”
“Oke terimakasih. Dan lagi aku menemukan sesuatu yang janggal.”
Ini mungkin hanya perasaanku saja tapi sepertinya orang gila ini tidak main-main kalau begitu tidak perlu ragu. Lagi pula kepala polisi sudah memberikan tugas ini kepadaku dan tentunya aku tidak boleh gagal. Banyak yang harus ku selamatkan dan lagi psikopat sialan ini akan ku bunuh.
“Yo. Kalian masih di sini,” ucap Mr. Bram
“Masih betah di sini ada apa Mr,” tanya ku
“Sepertinya tim kita sangat kewalahan kau tahu kali ini kita harus sedikit memutar otak,” ucap Mr. Bram
“Kami tahu Mr. Karena itu kami sedikit berhati-hati,” ucap Tom
“Dilihat dari metode pembunuhannya sepertinya dia tidak bekerja sendiri,” ucap ku
“Apa?” ucap Tom dan Mr. Bram
“Sudah kubilang kan ini aneh tidak mungkin dia melakukan tindakan secepat itu di waktu yang bersamaan kemungkinannya dia tidak sendiri itu 50:50,” ucap ku
“Itu hanya opini mu saja,” ucap Mr. Bram
“Benar juga,” ucap Tom
Meskipun ini hanya sekedar asumsiku tidak mungkin jika dia hanya seorang diri dan melakukan hal gila ini dalam rentan waktu yang singkat ada kemungkinan dia memiliki anak buah. Situasi ini terasa membingungkan sudah empat korban yang mati. Aku rasa ini akan berlanjut sebelum akhirnya dia tertangkap.
“Sudah malam aku akan pulang permisi,” ucap ku kepada mereka
“Yo.”
Aku pergi dengan mengemudikan mobilku menuju apartemen tidak jauh dari tempat ini hanya memerlukan waktu 30 menit saja. Setelah sampai aku masuk ke kamarku dan merapikan diriku sebelum itu aku mengecek ponsel sebentar ruapanya Estella tidak jadi ke Roland ku dengar dia akan melakukan seminar kecantikan di kota ini.
Estella adalah adik perempuanku dia bekerja sebagai ahli kecantikan yang selalu melakukan seminar seputar dunia kecantikan umurnya tiga tahun lebih muda dariku. Kabarnya dia akan ke kota ini untuk melakukan seminar dan lagi di insta nya sudah di upload tanggal dan tempatnya bahwa dia akan kemari. Jika jadwalnya di batalkan itu bisa saja karena dia bayak sekali menerima tawaran job bukan sebagai makeup artis saja dia juga seorang konten creator kecantikan memang cocok dengan hobinya yang dari dulu menyukai dunia kosmetik dan sekarang dia menjadi publik figure di bidang itu.
Setelah aku selesai mandi aku melihat pesan di ponselku dan ternyata itu dari Estella dia mengatakan tidak jadi kemari minggu ini karena ada jadwal mendadak dia harus membatalkannya bagiku ini tidak masalah lagi pula jika dia kemari rasanya aku sempat khawatir. Berita itu semakin hari semakin tersebar rupanya wartawan bekerja cukup keras meliput semuanya sekarang aku harus istirahat.
Keesokan harinya pagi-pagi aku bergegas untuk pergi ke kantor rupanya ketika aku sampai di sana semua orang sudah datang. Saatnya kembali bekerja dan sekarang ada anggota baru bernama Jake dia detektif bagian cyber kemampuannya lumayan dia akan banyak membantu tidak ku sangka dia pindahan dari luar negeri.
“Salam untuk anggota baru kita,” ucap Mr. Bram
“Huuuhhhhh,” semua orang serentak. Memberikan salam penyambutan kedatangan Jake
“Kudengar kau pindahan dari luar negeri apa itu benar?” tanya Tom
“Ah sudah tersebar rupanya,” ucap Jake
“Wow kau hebat bro,” ucap Tom
“Tidak seperti itu aku hanya bekerja seperti biasa,” ucap Jake
“Oh halo kapten Vincent,” ucap Tom
“Halo saya Jake anggota baru,” ucap Jake
“Aku sudah tahu duduklah kalian. Hari ini kita akan melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kasus yang baru-baru ini terjadi selamat bekerja,” ucap ku
“Baik,” ucap semua orang
Kedatangan anak baru itu cukup membuat heboh. Di lihat dari cara dia berperilaku termasuk kedalam katagori anak baik. Aku tidak mengerti kenapa dia mau di tempatkan di kota ini. Rutinitas kembali ku jalani memang mood hari ini sedang bagus tapi sepertinya ada keadaan darurat. Tiba-tiba panggilan darurat kami langsung bergegas ke lokasi di sebuah sekolah ada anak yang melakukan bunuh diri. Semua orang yang menyaksikan kejadian itu histeris. Anak itu murid sekolah menengah atas kota Roland dia baru saja melompat dari atas gedung lantai 5.
“Jangan panik cepat evakuasi.”
“Panggilkan ambulan.”
Setelah korban berhasil di bawa oleh ambulan tetap saja nyawanya tidak bisa di selamatkan seorang siswi yang menangis di dekat mayat korban langsung kami bawa untuk meminta keterangan lebih jelas tentang kejadian ini. Awalnya anak ini hanya menangis saja sampai akhirnya dia berbicara. Dia mengatakan temannya itu yang bernama Fiona dia bunuh diri karena sudah lama merasa tertekan dengan hidupnya dimana dia sebelumnya seorang aktris yang terkena skandal sampai akhirnya dia di bully teman satu kelas nya dan nekat untuk melakukan bunuh diri. Sebelumnya Fiona sempat di cegah oleh anak perempuan itu yang menjadi saksi tapi hari demi hari dia tidak dapat mencegah Fiona hingga akhirnya dia bunuh diri tepat di hari ujian sekolah.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (103)

  • avatar
    Tiara Azwa Resize

    500

    22d

      0
  • avatar
    GantengHaidar

    us ke djk

    05/07

      0
  • avatar
    Nursolehah Sahidan

    goodluckkkkkkkk

    02/07

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด