logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

BAB 4

Azka dan Nissa berjalan menuju ruang makan yang sudah di tunggu oleh para orang tua, mereka berdua berjalan dengan anggun dan gagah, membuat Angela sedikit iri karena sampai sekarang masih menjomblo.
"ekhem, bisa tidak jangan menebar kemesraan di depan jomblo? " celetuk Angela.
"hum, tidak bisa... sebaiknya cepat kau cari pasangan aku kasihan melihat mu menjomblo terlalu lama, " balas Azka membuat Angela kesal.
"ck, seandainya jika dia tidak selingkuh aku juga tidak akan menjomblo selama ini, "
"ya, itu nasibmu sudahlah, ayok sayang yang lain sudah menunggu, "
tanpa memperdulikan yang lain Azka mengecup kening Nissa pelan dan mengajak Nissa langsung ke ruang makan, sedangkan Nissa terlihat gugup dengan akting Azka yang terlalu alami hingga membuat jantungnya berdetak lebih cepat.
"astaga ada apa. dengan jantungku? " batin Nissa berbicara.
sesampainya mereka di ruang makan, sudah banyak yang menunggu mereka, kedatangan mereka pun di sambut dengan siulan dan godaan dari para orang tua, namun tidak dengan Amelia yang menatap benci ke arah Nissa.
"maaf membuat kalian menunggu lama, " ungkap Azka mendudukkan diri setelah mempersilahkan Nissa duduk.
"ah, tidak apa-apa kami paham kok, "
"ya sudah sebaiknya kita makan sekarang, "
lalu mereka semua mulai makan malam, makan malam di hiasi dengan canda dan tawa serta godaan yang di berikan Azka dan Nissa yang saling suap-suapan saat makan malam ini.
"hum, romantis sekali ya? semoga kau berbeda Nissa dengan kaka mu itu, " ujar mama lusi.
"ya, kami juga berharap kau berbeda dengan wanita ular itu! "
Azka yang mendengar itu ingin emosi, ia memang masih mencintai Nessa namun, ia tidak akan sudi membela wanita itu sekarang, toh ia akan balas perbuatan Nessa ketika wanita itu kembali mungkin dengan adanya Nissa di sisinya bisa membantu dirinya untuk balas dendam.
"ah, mungkin dari segi sifat kami berbeda, namun terkadang kami juga suka mirip, " ujar Nissa jujur.
"tidak apa-apa, setidaknya kau tidak seangkuh wanita itu! "
Nissa hanya bisa tersenyum mendengar kenyataan jika saudarinya itu benar-benar di benci oleh keluarga dari kekasihnya sendiri, eh mantan kekasih maksudnya. Nissa menatap Azka ayng sudah mengepalkan tangan ia paham jika laki-laki itu tidak terima saat orang yang ia cintai di hina.
makan malam pun berjalan dengan lancar tidak ada yang membuat ulah, membuat Nissa lebih lega. dan sekarang Nissa dan Azka berada di dalam kamar, tidak lupa Azka mengubah sistem kamar menjadi kedap suara.
"jika kau ingin marah, marah saja tidak akan ada yang melarang,"
"memangnya kau tahu apa? kau dengan nya pasti sama saja, karena kalian adik kaka! "
"aku tidak sama dengan kaka ku! aku juga tidak menyukai kaka ku! jika kau membencinya silahkan kau benci dia tapi jangan benci aku!karena aku dan dia itu jauh berbeda! "
"cih, apa yang berbeda darimu dan dia? jika kau berbeda seharusnya kau menolak saat mamaku meminta mu untuk menikah dengan ku! "
"kau tidak tahu aku! bagaimana posisi ku saat itu, kau tidak tahu sama sekali! jadi jangan pernah beranggapan pendek jika aku menerima mu karena harta! aku menikah dengan mu juga karena keterpaksaan dan juga kuliah ku jadi sia-sia karena harus menikah muda sedangkan apa yang menjadi cita-citaku belum tercapai! "
"kau! "
Azka tidak bisa berkata-kata lagi mendengar ucapan Nissa yang benar-benar kesal dan emosi, ia memilih untuk menuju balkon dan membawa satu botol minuman alkohol, Azka jika sedang emosi pelariannya hanya minum atau merokok.
sedangkan Nissa terduduk di atas kasur, entahlah perasaan nya lebih lega kala sudah mengungkapkan unek-unek di dalam hatinya, apakah ia salah bilang seperti itu? tidak bukan.
dia belum mau menikah, tapi harus di paksa oleh kedua orang tuanya terlebih cita-citanya sejak kecil belum tercapai kuliahnya terhenti karena pernikahan ini, entah ia masih bisa bertahan atau tidak nantinya hanya Tuhan yang tahu.
Azka yang tengah minum di balkon entah kenapa merasa bersalah kala melihat wajah sedih Nissa saat mengungkapkan unek-unek nya, entahlah ada perasaan yang mengganjal di hatinya semenjak kehadiran Nissa di hidupnya.
hatinya bilang jika Nissa berbeda dengan Nessa tapi logikanya berkata jika mereka sama saja karena mereka adik kaka, hanya mengincar uangnya saja dan harta benda lainnya.
ting
saat sedang asik menikmati minumannya, handphone Azka berbunyi sekali tanda pesan masuk. ia membuka handphonenya dan melihat siapa yang mengirim pesan malam-malam seperti ini, saat di lihat ternyata sahabatnya.
tidak pikir panjang lagi Azka langsung membuka pesan itu dan terdapat satu file dan juga satu pesan jika ia sudah menemukan informasi tentang Nissa, sudah lengkap selama Nissa hidup.
Azka membuka file itu dan membaca kata demi kata yang ada di dalam file itu, sungguh ia terkejut saat mengetahui isi dari informasi itu bahkan di sana sudah ada beberapa foto yang membuktikan jika Nissa benar-benar tidak di anggap manusia oleh keluarga nya sendiri.
"apakah ini benar? jadi selama ini dia hidup dalam kesengsaraan? " gumam Azka agar Nissa tidak tahu.
Azka terus membaca informasi itu, hingga informasi terakhir di mana ia di ancam saat menolak jika tidak mau menikah dengannya, Azka menutup mulutnya tidak percaya entah kenapa tiba-tiba air matanya menetes begitu saja.
seakan-akan merasakan penderitaan yang di alami oleh Nissa, Azka masih betah di balkon sambil memikirkan kehidupan Nissa jika tidak menikah dengannya bagaimana sedangkan nisa sudah berganti pakaian dan bersiap untuk tidur.
sebelum ia tidur ia memilih untuk bermain handphone terlebih dahulu, berselancar di media sosial nya dan sesekali mencari lowongan pekerjaan karena tidak mungkin juga ia hanya diam di Mansion, suatu saat nanti ia akan di ceraikan jadi sebelum itu terjadi ia harus sudah punya simpanan uang yang cukup.
"huh, belum ada lowongan kerja, sebaiknya aku tidur saja besok masih bisa mencarinya, " gumam Nissa.
lalu Nissa memejamkan matanya hendak tidur dan tepat sekali Azka masuk kedalam kamar dengan keadaan setengah mabuk namun masih sadar, Azka langsung mendekati Nissa, Nissa bisa merasakan itu karena Nissa belum benar-benar tidur.
"seandainya jika kau tidak menikah dengan ku, apakah hidupmu akan bahagia? " tanya Azka kepada Nissa.
jelas Nissa mendengar itu semua namun ia tetap pura-pura tertidur untuk mengetahui apa maksud dari ucapan Azka, awalnya Nissa mengira jika Azka mabuk namun terlihat dari ia berjalan ia tidak terlihat seperti orang mabuk.
"entah kenapa hatiku berkata jika kau berbeda dengan wanita itu, namun aku tidak mempercayai hatiku sendiri haha, tidur yang nyenyak Nissa, "
setelah mengatakan itu, Azka kembali berdiri dan membuka semua pakaiannya hanya meninggalkan celana pendek saja, lalu ia memutari kasur untuk ke sisi lain dan ia merebahkan diri lalu menyusul Nissa ke alam bawah sadar. Nissa belum tertidur ia membuka mata dan melihat ke arah Azka yang sudah tertidur dengan pulas dengan memicingkan matanya.
"sepertinya kau mencari tahu tentang ku Azka, tapi kenapa? "

หนังสือแสดงความคิดเห็น (404)

  • avatar
    ArmaArmawati

    cerita nya sangat bagus

    16d

      0
  • avatar
    AzzahraIsra

    Bagussss

    22d

      0
  • avatar
    AmaliaNurul

    kerenn

    23d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด