logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Part 3

“Ra, gue sedih banget deh.”ucap Bella raut wajah murung.
“Sedih kenapa?”tanya Ara sedang membaca buku.
“Gentong kapan balik sih gue rindu tau.”jawab Bella cemberut.
“Sabar ajah…”jawab Ara, Bella yang merasa sedih namun Ara yang terlihat asik dengan buku bacaannya.
“Ra, bacanya nanti ajah dikelas gue takutnya gara-gara baca sambil jalan loh nabrak tembok lagi.”ucap Bella melihat kearah Ara.
Dari arah yang sama seorang lelaki dengan tinggi 187 cm itu juga asik membaca buku sambil mendengarkan musik melalui airphone tiba-tiba Ara dan lelaki itu pun saling bertabrakan buku yang dibaca Ara terjatuh, melihat buku Ara terjatuh lelaki itu pun mengambilnya lalu memberikannya kepada Ara tanpa berkata apa-apa “Makasih yah.”ucap Arah mendonga keatas melihat pria itu sambil menggelus kepalanya, saat melihat lelaki itu Ara merasa seperti pernah melihat lelaki ini sebelumnya dia mencoba untuk trus mengingatnya “mati gue, diakan orang yang pernah gua tabrak waktu itu.”ucap Ara dalam hati, karena merasa malu Ara memutar arah tujuannya lalu kabur meninggalkan Bella dengan lelaki itu.
“Ehhh.. Ara mau kemana tunggu.”ucap Bella teriak, lelaki itu hanya terdiam melihat tingga mereka.
“maaf yah teman gue emang kayak gitu.”ucap Bella lalu pergi, lelaki itu juga hendak pergi namun ia melihat sesuatu sebuah gantungan boneka panda terjatuh di lantai dia pun mengambil boneka itu. Saat pertama kali mereka bertemu lelaki itu sempat merasa bahwa ia pernah bertemu dengan perempuan itu sebelumnya tapi dia masih ingin memastikan apakah perempuan itu adalah teman kecilnya.
Pertemuan kedua inilah baru ia menyadari bahwa perempuan itu adalah teman kecilnya yang selama ini ia cari-cari namun sayangnya Ara tidak menyadari kalau lelaki itu adalah teman kecil di masa lalunya.
“Ara, tunggu… tungguu…”ucap Bella menahan Ara, mereka berdua berhenti mengatur nafas
“loh kenapa kabur sih, pake acara ninggalin gue segala lagi.”ucap Bella kesal.
“loh tau ngga.”ucap Ara meletakkan kedua tangannya di atas bahu Bella dan mereka saling bertatapan
“cowo yang tadi itu, gue pernah ngga sengaja nabrak dia.”ucap Ara.
“gila loh, bisa-bisanya loh nabrak orang trus loh kabur gitu ajah.”ucap Bella tatapan sinis ke Ara.
“orang dia yang salah, siapa suruh coba berdiri di tengah jalan.”ucap Ara. Seketika suasana menjadi hening.
***
“Ara….. Bella….. yuuuuhuuu…”teriak seseorang dari jauh melambaikan tangan pada Ara dan Bella, mereka berdua pun berbalik raut wajah Bella yang tadinya kesal seketika berubah drastis.
“Ahhh…. Gentonggg….”jawab Bella teriak bahagia, Aldo ( gentong ) berlari menemui kedua sahabatnya itu mereka pun saling berpelukan melepas rindu.
“Gentongg… gue rinduuuu bangett… sama loh.”ucap Bella mengusap air matanya.
“dasar cengeng..”ucap Aldo menarik rambut Bella.
“iihhh.. gue serius.”jawab Bella menginjak kaki Aldo.
“ihh.. sakit tau…”jawab Aldo kesal.
“Ehhh.. udah… udah.. katanya saling rindu ehh pas ketemu malah ribut.”ucap Ara.
“ohiyaa.. Ra' loh apa kabar? Omyygaattttt… Ra’ demi apa gue kira selama gue pergi muka pucat loh jadi lebih berserih tau-taunya sama ajah, datar ngga ada bedanya.”ucap Aldo, Ara yang diberi julukan Si muka pucat karena di antara bertiga Ara yang paling kutu buku dan hemat bicara.
***
Handphone Agas berdering
“Hallo, iya Yah’ kenapa?”tanya Agas
“Gimana kerjanya aman?”tanya balik Ayah
“Alhamdulillah lancer kok Yah.”ucap Agas tersenyum
“Gimana Ayah sehatkan?”tanya Agas balik
“Alhamdulillah Ayah sehat, ohiya Ayah ngga ada waktu ngobrol banyak kapan-kapan kita ngombrol panjang yah nak’ Ayah cuman mau minta tolong kamu buat proposal nanti Ayah kirim lewat email kamu. Semuanya sudah Ayah jelaskan disitu nanti kamu tinggal baca-baca lalu pahami.”ucap Ayah nada suara lembut dan sopan
“iya Yah’ nanti Agas liat.”jawab Agas
“kalau gitu Ayah matikan telefonnya yah.”ucap Ayah.
Percakapan mereka pun berakhir, Agas kembali melanjutkan tugasnya tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar “masuk…”ucap Agas melihat kearah computer.
“Bapak, sudah di tunggu di ruang meeting.”ucap sekretaris Agas
“Ohiya, saya segera kesana.”ucap Agas, saat sekretarisnya meninggalkan ruangannya Agas mulai bersiap.
***
Mata kuliah jam terakhir pun selesai namun mereka semua masih berada di dalam kelas, Aldo melihat suasana kelas itu pun merasa aneh karena kelasnya tidak pernah sehening ini dari awal semester, Aldo melihat kesamping kanan kiri dan depan semua orang tampak begitu serius belajar, Aldo mendekatkan telinganya kearah telinga Bella yang sedang mendengar lagu karena merasa risih Bella melepas airphonenya.
"kenapa sih..?”tanya Bella
“Bell senjak kapan kelas ini menjadi hening cipta?”tanya Aldo heran.
“senjak kita menjadi mahasiswa semester akhir.”ucap Bella, karena semua teman mereka belajar Aldo dan Bella memutuskan untuk menonton hiburan seruh sambil menunggu Ara yang sedang asik belajar.
Tiba-tiba ada sebuah adengan lucu yang membuat Aldo tertawa begitu keras sontak satu ruangan itu pun melihat kearah Aldo, karena merasa bersalah Aldo meminta maaf lalu menunduk
“omyygattt.. ini momen paling langkah.”ucap Aldo dengan nada sedikit tinggi “Suutttt.. pelan-pelan ngomongnya.”ucap Bella dengan nada suara berbisik.
“gue lupa soryy, ohiyaa loh tau ngga tante Nana punya menu baru.”ucap Aldo dengan nada suara berbisik.
“wahh.. pokoknya habis ini kita langsung cussss kekantin ngga mo tau pokoknya.”ucap Bella bersemangat.
“Bell, gue sesek tau bicara kayak gini berasa mau mati.”ucap Aldo mencekik lehernya.
“iihh.. sabar ajah dulu bentar lagi Ara selesai.”ucap Bella sambil memainkan handphonenya.
Dua puluh menit kemudian Ara telah selesai belajar mereka bertiga pun pergi menuju kantin mencoba menu baru tante Nana,“Yuhuuu… tanteee… Nanaa…”ucap Aldo menggoda tante Nana.
“Gentong mau pesan apa?”tanya tante Nana
“Sepertiii biasaa.. tapi jangan lupa menu barunya..”jawab Aldo.
“oke siap, tapi ngga utang yah.”ucap tante Nana menyiapkan pesan mereka.
“tenang ajah tante kali ini seorang Aldo ngga akan pernahhhh… ngutang lagi.”ucap Aldo berbangga diri.
"tumben bangett..”ucap Bella.
“iyalah, soalnya gue baru jual mobil gue.”ucap Aldo dengan angkuh.
“mobil loh yang itu?”tanya Bella terkejut
“ihhh.. santai ajah kali mukanya.”jawab Aldo sinis.
“seriusan loh jual mobil?”tanya Bella serius
“mobil-mobilan adek gua.”jawab Aldo santai, mendengar lelucon Aldo membuat Bella kesal hingga tissue melayang dan mengenai wajah Aldo, Ara tetap fokus membaca buku yang harus ia selesaikan sesuai target. Setelah mereka selesai makan dan berbincang bersama Aldo dan Bella mengajak Ara pulang namun kata Ara ia akan menunggu Agas untuk menjeputnya Bella dan Aldo pun pergi meninggalkan Bella selang beberapa waktu Ara mengambil handphonenya.
Telefon masuk dari Ara.
“hallo.. Ra..”ucap Agas
“kamu jadikan jemput aku di kampus?”tanya Ara
“iya, ehh.. Ra’ udah dulu yah aku mau meeting.”ucap Agas terburu-buru.
Belum sempat Ara menginggatkan jangan lupa makanan namun Agas telah mengakhiri telefonnya sambil menunggu Agas Ara kembali membaca buku, “Agas..”ucap Karisa dari jauh melambaikkan tangan, Agas berbalik kearah Karisa.

“heyyy…”jawab Agas membaikan tanggannya, Rissa menghampiri Agas
“kamu udah makan?”tanya Rissa
“belum, emang kenapa?”tanya balik Agas
“kalau gitu kita makan bareng gimana?”tanya Rissa membujuk Agas.
“boleh juga.”ucap Agas tersenyum.
mereka pun pergi makan bersama mereka asikk berbincang bersama sampai lupa waktu Ara yang trus melihat kearah jam dan menunggu Agas, tiga jam berlalu kampus hampir tutup namun Agas belum juga datang Ara memutuskan pulang sendiri dan berpesan pada satpam kampus jika ada seorang lelaki datang mencarinya katakan saja bahwa ia telah pulang, Ara takut saat ia pergi Agas datang dan mencarinya.
Di perjalnan pulang Ara mengirimkan pesan kepada Agas bahwa ia telah pulang namun belum terbaca oleh Agas sampe saat ini.
“Ara pulang.”ucap Ara sambil melepas sepatu,
“non, Ara tumben pulangnya malam?”tanya Bibi sambil menyiapkan makan malam.
“biasalah Bi’ banyak urusan.”jawab Ara tertawa, Bibi menyuruh Ara membersihkan dirinya setelah itu turun untuk makan bersama saat Ara masuk kamar ia dikejutkan dengan Sintia yang tengah tertidur dikamarnya namun karena tak ingin membuat kakaknya terbangun Ara berjalan perlahan-lahan dan masuk kamar mandi, saat Ara selesai Sintia telah terbangun
“dek, kamu baru pulang?”tanya Sintia heran
“ngga juga sih mungkin sekitar dua puluh menit yang lalu.”jawab Ara sambil mengeringkan rambutnya yang basah.
"lah kak sendiri tumben jam segini ada dirumah?”tanya Ara.
“kerjaan kakak ngga banyak, ehh.. kakak laper nih kita turun makan yuk.”ucap kak Sintia
“udah kakak diluan ajah nanti aku nyusul.”jawab Ara menyisir sambil sambutnya, saat hendak turun Ara mengambil hpnya di dalam tas saat ia melihat chatnya dengan Agas ternyata Agas belum juga membaca pesan itu.
***
“ohiya Ra’ tadi Mama telfon kalau lima hari lagi Mama balik ke indo.”ucap Sintia, Ara membalas ucapan Sintia dengan senyum bahagia.
“Bi besok pas aku pulang dari rumah sakit kita ke supermarket yah, soalnya aku liat kulkas udah kosong.”ucap Sintia menuang air ke gelas
“ohiya Non, siap”jawab Bibi membereskan piring.
“kamu ngga mau ikut?”tanya Sintia melihat ke Ara.
“ngga, besok aku mau ke tokoh buku.”jawab Ara lalu pergi, setelah makan Bibi dan Sintia bersantai sejenak menonton tv bersama, Ara yang menunggu pesan Agas dari tadi hingga saat ini tak ada balasaan mendengar suara tawwa Sintia dan Bibi, Ara ikut bergabung bersama mereka untuk menghilangkan Rasa kekhawatirannya. Tepat pukul 21:03 Malam Sintia mematiakn tv dan masuk ke kamar Ara
“loh kok kakak tidur di kamar Ara.”ucap Ara kesal.
“kakak males tidur sendiri, udah kamu belajar ajah kakak ngga ganggu kok.”ucap Sintia setengah sadar, setelah berbaring Sintia tidur begitu pulesnya tiba-tiba telefon masuk dari Agas raut wajah Ara begitu bahagia.
“Hallo..”ucap Ara gembira
“kamu udah dimana?”tanya Agas
“udah dirumah.”jawab Ara melihat kearah foto mereka berdua
“ohh.."
" Ra' udah dulu yah gue ngantuk love you..”ucap Agas mematikan telefonnya.
"Love you to. "jawab Ara saat telefon telah terputus.
Sikap Agas itu membuat Ara merasa sakit hati, air matanya pun jatuh seketika namun dia berusaha menutup mulutnya agar tak terdengar oleh Sintia dia trus saja menangis tanpa suara, rasa sesak yang ia rasakan membuatnya keluar dari kamar itu saat berada diteras lantai dua dia meluapkan semua kemarahannya melihat sebuah botol bekas air minum Ara mengambilnya lalu melemparnya dengan penuh emosi.
“Aduhh…” terdengar suara seseorang Ara melihat kebawah namun tidak ada siapa-siapa, saat ia turun untuk memastikannya tiba-tiba Ara di kejutkan dengan seorang.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (169)

  • avatar
    CuttiestTisya

    good

    29d

      0
  • avatar
    Riaedi Yocher

    bagusssss bangetttt

    16/08

      0
  • avatar
    Alika Nayla

    Bagusss bngitzz

    04/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด