logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 5 Pertengkaran Hebat Sophia Dan Alan

"Sophia," suara panggilan Alan yang sedang berjalan sambil menahan sakit.
Sophia menghentikan langkahnya saat melihat suaminya itu.
"Untuk apa kau datang ke sini?"tanya Sophia dengan menatap kesal ke arah suaminya itu.
Alan langsung berlutut di hadapan istrinya sambil menangis dengan histeris.
"Untuk apa kau berlutut?"
"Sophia, maafkan aku, maafkan aku. aku sudah sadar selama ini aku sudah melakukan kesalahan. maafkan aku. tolong maafkan aku, Sophia!" ucap Alan sambil menangis histeris.
"Apa kau sudah tidak waras karena tersiram air panas? manusia menjijikan sepertimu mana mungkin bisa sadar atas kesalahanmu. ini adalah lelucon," ketus Sophia.
"Aku mengerti kalau dirimu tidak bisa memaafkan ku, ini memang salahku. aku akui ini kesalahanku. aku bersumpah tidak akan melakukannya lagi. aku bersumpah hidupku hanya untukmu. mencintai mu dengan sepenuhnya dan melindungimu untuk selamanya," ucap Alan dengan menangis tanpa berhenti.
"Sudah cukup! tidak perlu menangis di hadapanku! kau telah menyakitiku selama dua tahun. rasa sakit ini sudah sangat dalam sehingga aku tidak merasa sakit lagi. pernikahan ini adalah satu kesalahan besar. kau membenciku dan aku juga tidak mencintaimu. oleh karena itu selama ini kita saling menyakiti. Alan, kita bercerai saja!" kata Sophia dengan tegas.
"Aku tidak ingin bercerai denganmu, aku ingin kita mulai dari awal. dan aku yakin kita akan bahagia," jawab Alan dengan memegang tangan istrinya
"Kata bahagia tidak pernah ku rasakan di seumur hidupku, bahkan aku tidak tahu bagaimana rasanya bahagia itu. aku akan pulang mengambil sisa barangku. segeralah urus surat penceraian. aku tidak mau ada hubungan denganmu lagi!" ujar Sophia yang melangkah pergi.
"Sia.lan, lihat saja nanti kau tidak akan bisa lolos begitu saja. sebentar lagi kau pasti akan berteriak meminta tolong denganku," batin Alan.
Sophia tiba di apartemennya dan langsung menuju ke kamar untuk mengambil sisa barangnya, saat ia berada di kamar seorang pria melangkah masuk ke kamarnya dan langsung mengunci pintu.
Ceklek.
"Kau siapa, kenapa masuk ke kamarku?" tanya Sophia yang terkejut dengan munculnya pria itu di kamarnya.
"Suamimu membayarku uang untuk bermain denganmu. katanya kau masih perawan dan aku sangat penasaran, wajahmu yang begitu cantik tapi kenapa suami mu tidak menyentuhmu," kata pria itu yang melepaskan pakaiannya satu-persatu sambil menghampiri Sophia.
"Jangan mendekat!" teriakan Sophia yang memundurkan langkahnya.
"Aku tidak ingin sia-siakan hadiah besar yang diberikan oleh suamimu. aku mendapat uangnya dan juga istrinya yang cantik, dan yang paling penting kau masih perawan," ucap pria yang menarik Sophia dan menghempaskan ke kasur dengan kasar.
Brugh..
"Lepaskan aku!" teriakan Sophia yang berusaha melawan pria itu.
Pria itu menindih dan mencium wajah Sophia dan turun ke leher serta ke tubuhnya yang masih ditutupi pakaian.
"Lepaskan aku! lepaskan aku!"teriakan Sophia dengan nada tinggi sehingga menembus keluar kamar.
Alan yang tiba di rumah itu sedang tertawa mendengar teriakan istrinya, lalu ia menghampiri pintu kamar yang terkunci dari dalam.
"Nikmati saja, Sophia. hahahahaha," teriak Alan dengan tertawa gembira.
"Alan, aku tidak akan melepaskanmu!" teriakan Sophia yang ke dua tangannya ditahan oleh pria itu.
Pria itu mulai ingin melepaskan baju Sophia sambil mencium area leher dengan penuh na*su. sementara Sophia mengeluarkan air matanya karena tidak bisa melawan tenaga pria itu yang lebih kuat dirinya.
Pria itu yang sedang memuncak hasratnya melepaskan celananya sehingga tanpa balutan apapun lagi di bagian bawah tubuhnya itu. Sophia yang melihat ketegangan senjata pria itu membuatnya ketakutan dan berusaha meronta akan tetapi ke dua tangannya ditekan oleh pria itu.
"Jika kau menyentuhku aku akan membunuhmu!" teriak Sophia dengan nada tinggi.
"Istriku tercinta, layani saja dia! kau tidak ada bedanya dengan wanita yang bekerja di club malam. nikmati saja!" kata Alan yang berdiri di depan pintu.
"Kau brengs*k, aku bersumpah akan membunuhmu..." teriakan Sophia dengan emosi sehingga wajahnya menjadi kemerahan.
"Wanita, aku akan mengajari mu melayani pria. kau akan merasa puas," kata pria itu yang ingin mengikat ke dua tangan Sophia.
"Lepaskan aku!" teriakan Sophia dengan meronta.
"Aku sangat senang saat melihat wanita berteriak, ini akan membangkitkan hasratku. teriaklah lagi!" kata pria dengan tertawa gembira.
"Kau yang akan berteriak!" bentak Sophia dengan menendang beberapa pusaka pria itu dengan lututnya.
Brugh...
"Aaarghh...."
Brugh...
"Aaarghh...."
Brugh...
"Aaarghh...."
Tendangan yang dilakukan oleh Sophia mengenai pusaka pria itu sehingga membuat pria yang hampir merenggut keperawanannya kesakitan dan memucat di wajahnya.
Sophia turun dari kasur dan mengambil gelas yang di meja samping kasurnya, dan kemudian ia melangkah menghampiri pintu kamar yang di mana Alan masih berdiri di luar sana.
Ceklek.
Mendengar bunyi pintu yang terbuka Alan langsung menoleh ke dalam.
"Kau adalah bina.tang," bentak Sophia yang menghantam kepala Alan dengan gelasnya.
Bruk...
"Aarrghh..."jerit Alan yang sedang kesakitan dan mengeluarkan darah di kepalanya.
"Kau benar-benar bukan manusia, kau adalah binatang kurang ajar!" teriak Sophia yang merasa kesal dan menampar suaminya itu.
Plak...
"Aarrghh...." jeritan Alan sambil memundurkan langkahnya karena sedang kesakitan.
"Aku akan menuntutmu, Jal*ng," bentak Alan dengan merasa kesal.
"Menuntut aku? kau membayar pria breng.sek itu untuk memperko.sa ku. kau bukan menusia," bentak Sophia.
"Sophia, aku juga tidak yakin jika dirimu masih perawan, kau tidak perlu berpura-pura suci," ketus Alan dengan menghina.
Plak..
Tamparan yang dilakukan oleh Sophia mengenai wajah Alan.
"Alan, sebagai pria kau sangat tidak tahu malu, sebagai seorang suami kau juga sangat gagal. di dunia ini tidak ada seorang suami yang mengupah seorang pria untuk memperko.sa istrinya sendiri. tapi kau melakukan hal yang menjijikan ini," bentak Sophia dengan merasa kecewa.
"Wanita sepertimu bahkan lebih rendah dari wanita yang bekerja di club, oleh karena itu pria yang ku bayar sangat cocok untukmu," ketus Alan dengan mengejek dan menjambak rambut Sophia dengan kuat.
"Aarrghh...lepaskan tanganmu!" bentak Sophia dengan mendorong tubuh suaminya.
"Aargh... "
Karena merasa sakit pada lukanya Alan pun melepaskan tangannya.
"Seluruh tubuhku hancur karena mu. aku ingin membalas dendam terhadapmu," bentak Alan yang mengcengkeram leher Sophia dengan ke dua tangannya.
Sophia berusaha melawan karena merasa sakit dan sesak tidak bisa bernafas.
"Aku ingin kau mati hari ini, ja.lang." bentak Alan dengan mencengkeram semakin erat.
Sophia merasa sakit pada bagian leher dan berusaha memukul pria itu, akan tetapi suaminya itu bagaikan kerasukan setan yang ingin merenggut nyawa istrinya.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (539)

  • avatar
    SandiRay

    bagus sangat bagus

    6d

      0
  • avatar
    AinFatin nur

    good luck jln cerita yg menarik 🥰 terus berkaryaa 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

    28d

      0
  • avatar
    nasephia

    poo

    21/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด