logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 2 Sang Iblis

"Itu memang sudah seharusnya kau mencari biaya sendiri! kau bukan tanggung jawabku sama sekali. dari pada aku membiayai mu lebih baik aku memberi uangku kepada wanita di luar sana," ketus Alan dengan nada kesal.
"Kau adalah seorang pria yang tidak berguna, selama ini uang mu hanya dari keluargamu. kau tidak bekerja sama sekali. tanpa mereka kau juga bukan siapa-siapa," teriak Sophia dengan kesal.
Alan yang mendengar hinaan istrinya ia pun langsung mencengkeram leher istrinya itu dengan erat.
"Kau begitu berani menghinaku. Sophia Gonzales, kau juga tidak sehebat apapun, keluargamu semuanya sangat hina demi uang mereka menjual putri sendiri. dan putri mereka sama sekali tidak berguna bagiku," ketus Alan yang mengcengkeram leher istrinya dengan semakin erat.
"Aarrgh...," jerit Sophia yang berusaha meronta dan kemudian dia mencakar wajah suaminya.
Srek...
"Aarrgh...," teriakan Alan yang kesakitan dan melepaskan gengamannya.
"Uhuk...uhuk..."
"Wanita sia.lan," bentak Alan yang memegang wajahnya yang mengeluarkan darah.
"Alan Miller, aku tidak peduli kalau kau ingin mencari wanita manapun, tapi jangan membawa ke rumah ini dan melakukannya di kamarku!" teriak Sophia dengan nada tinggi.
"Kau tidak berhak melarangku! dan kamar itu wanita luar lebih layak mengunakannya dari pada dirimu. seharusnya kau tidur saja di tepi jalan," bentak Alan yang menarik lengan istrinya keluar dari rumah.
"Singkirkan tangan kotormu!" bentak Sophia dengan menendang kaki suaminya itu dan kemudian ia pun berlari masuk ke dalam rumah serta langsung mengunci pintunya.
"Buka pintunya!" teriak Alan sambil mengedor pintu.
Tuk...tuk...tuk...tuk...
"Buka pintunya! ini bukan rumahmu sama sekali dan aku berhak atas rumah ini," teriak Alan sambil mengedor pintu dengan kuat.
Tuk...tuk...tuk...tuk...
"Sophia, dengar baik-baik! aku sekarang ingin mencari wanita lain. dan aku akan tidur lagi bersamanya, dari pada harus melihat wajahmu setiap hari," teriak Alan dengan nada tinggi.
"Pergi saja kalau kau suka! aku juga tidak akan memintamu untuk tinggal. lebih baik kau segera ceraikan aku!" teriak Sophia yang berada di dalam rumah.
"Jangan berharap aku akan menceraikanmu, aku tidak mencintaimu dan bahkan aku sangat membencimu. jika bukan karena mu maka aku sudah hidup bahagia bersama Lola," teriak Alan dengan nada tinggi.
"Kau bisa bersamanya setelah kita bercerai, kau juga jangan terlalu percaya diri. karena aku juga tidak mencintaimu dan merasa jijik denganmu," ketus Sophia dengan nada tinggi.
"Selain aku di dunia ini tidak akan ada pria yang mau menikahi wanita miskin sepertimu," bentak Alan dan tidak lama kemudian pria itu beranjak pergi dengan wajahnya yang masih sedang berdarah.
Sementara Sophia merasa lemas dan terduduk di balik pintu sambil merasa kecewa dan hancur.
"Kenapa aku harus menikah dengan pria seperti ini, aku ingin sekali pergi tapi si baji.ngan itu sengaja tidak mau bercerai," gumam Sophia.
"Sebuah pernikahan yang tidak ada arti sama sekali, dua tahun yang ada hanya kekecewaan. bersabar dan bertahan harus sampai kapan," ucap Sophia dengan merasa kesal.
Lokasi penjara besar tempat narapidana menjalani masa hukumannya.
"Aaarrrghh...."
"Aaarrrghh...."
"Aaarrrghh...."
Teriakan tiga orang yang berada di dalam kamar mandi.
Tidak tahu apa yang terjadi di dalam sana. beberapa narapidana berada di luar dan tidak berani masuk dan mereka pun saling berbisik.
"Tiga orang itu pasti di siksa habis-habisan."
"Mungkin saja bola mata serta ususnya juga dikeluarkan."
"Siapapun yang berani menyinggungnya mereka harus menanggung akibatnya."
"Biarkan saja! mereka bertiga memang sering mencari masalah dengan semua orang di sini. dan sekarang mereka sudah mendapat balasannya."
Tidak lama kemudian seorang pria yang tidak mengenakan bajunya melangkah keluar dari kamar mandi itu. pria tersebut memiliki tatapan iblis yang mampu membuat semua orang yang menatapnya menjadi ketakutan. memiliki tato harimau yang memenuhi seluruh tubuh dan ke dua tangannya. darah korbannya menempel ke tubuh dan juga wajahnya, sementara dirinya bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun.
Tahanan lainnya yang melihat pria itu diam dan tidak berani bersuara serta gemetar di seluruh Tubuh mereka. pria itu dikenal sebagai Iblis. semua orang yang di dalam penjara sudah sangat kenal dengan sifat pria itu.
"Masih ada yang ingin maju?" tanya pria itu yang memandang ke semua tahanan yang berdiri di sana.
Hanya dengan tatapan mereka sudah ketakutan sehingga ada yang terkencing di celana.
"Ha-ha-ha-ha-ha...kalau tidak ingin seperti tiga orang itu maka kalian harus menjaga jarak dariku!" katanya dengan berdiri diam sambil menaikkan ke dua tangannya dan tidak lama kemudian dia menari merasa senang dan puas setelah menyiksa tiga orang yang di dalam sana.
Sesaat kemudian Sang Iblis kembali ke tempat kurungannya yang berbeda tempat dengan yang lain.
Setelah dia pergi semua orang yang di sana langsung melangkah masuk ke kamar mandi, karena merasa penasaran dengan apa yang telah terjadi.
Saat mereka melihat kondisi yang mengenaskan yang di alami oleh tiga orang itu, mereka langsung beranjak keluar dari sana sambil muntah karena merasa Jijik. bagaimana tidak, tiga orang itu harus disiksa habis-habisan dari dicongkel bola mata, memotong telinga, mencabut gigi serta organ dalam yang keluar dari tubuh mereka. kejadian ini bukanlah pertama kali terjadi, sehingga membuat semua tahanan menjadi ketakutan setiap melihat pria itu.
Iblis kembali ke dalam tempat kurungan dan menutup kembali pintunya. ia diberikan kebebasan di dalam penjara. apapun yang ia ingin lakukan maka tidak ada yang berani melarangnya.
Tempat kurungannya berbeda 100 derajat dengan tahanan lainnya, ia tinggal di tempat yang memiliki fasilitas mewah yang terdapat AC, kasur empuk, meja makan, televisi, dan kamar mandi yang dilengkapi dengan wastafel dan cermin.
Tidak lama kemudian petugas yang berjaga di penjara mengantar makanan untuknya.
"Howard Patterson, makananmu sudah sampai," kata petugas itu.
Howard Patterson lalu membuka pintu besi itu untuk mengambil makanannya.
"Apakah ini semua sesuai dengan pesananku?"
"Iya, silakan dimakan!" jawab petugas dengan sopan dan melangkah pergi.
Howard lalu menyantap makanan di meja makannya, saat ia sedang makan seseorang datang menyapanya dengan sopan.
"Tuan,"sapanya dengan hormat. pria ini adalah anggota Howard Patterson yang datang melihat bosnya itu.
"Hm...apa situasinya?"tanya Howard sambil menyantap makanan.
"Perusahaan masih stabil, sebelumnya hampir jatuh dan kemudian nyonya mencari bantuan dan setelah itu dia berhasil."
"Awasi setiap gerak-gerik mereka! mereka sangat bernasib baik tidak jatuh bangkrut." perintah Howard.
"Baik Tuan. Tuan, ada lagi yang ingin ku katakan."
"Ada apa?"
"Nyonya ingin bertemu dengan Anda."
"Bertemu? aku tidak ingin melihat wajahnya."
"Baik Tuan."

หนังสือแสดงความคิดเห็น (539)

  • avatar
    SandiRay

    bagus sangat bagus

    6d

      0
  • avatar
    AinFatin nur

    good luck jln cerita yg menarik 🥰 terus berkaryaa 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

    28d

      0
  • avatar
    nasephia

    poo

    21/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด