logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

bab 2 dira dan asdi kembali dari kampung dan merencanakan pernikahan

sesampai di perantauan kembali , asdi dan dira menjalani hari hari seperti biasa , melanjutkan pekerjaan dan mengurus pernikahan asdi dan dira .
mereka tiap hari bekerja dan di sisi lain dira sudah tinggal di rumah asdi , di rumah asdi juga ada mama dan adik asdi .
mereka kumpul dalam.satu rumah .
setelah itu mereka bagi waktu , saat istrahat kerja mereka mengikuti pembinaan di gereja untuk persiapan pernikahan .
tidak semudah yang dira bayangkan , karena pasti sangat capek , karena tidak mengenal istrahat .
tapi apa daya namanya perjuangan untuk menempuh hidup mereka .
di sisi lain dira selalu di ajak ke rumah keluarga asdi , sekalian kenalan lebih dekat , karena bisa di bilang asdi adalah keluarga besar .

dia belum mengetahui sifat dan karakter keluarga asdi , karena tante dan om asdi banyak ..
saat ini keluarga asdi sangatlah baik , mungkin karena masih baru kenal atau memang baik ya .
dira tidak bisa soudzon jga .
setiap pulang kerja asdi menjemput dira , dan pulang bersama .
saat pulang pun mama asdi selalu menyiapkan makanan untuk mereka berdua .
wah betaoa baiknya mama asdi , kata dira .
mereka pulang dan mandi lalu makan .
mama asdi memanggil kami berdua , dan membahas pernikahan nanti dan biaya biaya nya .
dira sangatlah tidak paham tentang biaya menikah begitupun asdi .
mama asdi : jadi gimana biaya pernikahan kalian berdua
asdi : aku gk tau ma , aku hnya mau nikah yang biasa saja atau sederhana , karena aku sma dira nggak pnya persiapan apa apa .
mama asdi : iya kamu dari skrang stor ke mama brpapun untuk di kumpulin biaya nikah seadanya .
asdi : iya ma perlahan lahan aku siapkan
aku dan asdi sangatlah pusing gimana cara mengumpulkan biaya ini .
karena memang pernikahan ini sangatlah mendadak karena aku tidak pnya tmpat tinggal , aku hrus tinggal bersama tpi harus melakukan pernikahan spaya tidak muncul cibiran sana sini , apalagi aku hanyalah perantau .
aku menghindari cibiran gosip di kampungku .
ke esokan harinya aku dan asdi masih tetap melaksanakan kerjaan sampai pembinaan yang di lakukan setiap sore .
makin hari , makin dekat hari pernikahan kita berdua .
aku ngobrol dengan berdua sma asdi untuk biaya pernikahan ini .
dira : gimana ni kita blm ckup untuk biaya , mama kamu juga sudah desak terus mereka takut gk ad apa apa pas di hari H
asdi : aku juga bingung , apa kita harus menjual motor ya untuk biaya
dira : lalu kita kerja bagaimana?
asdi : nanti aku bicarakan sama mama dlu
asdi pun menemui mamanya dan berbicara tentang motor yang harus dia jual .
kebtulan mama asdi mempunyai motor lagi .
mama asdi setuju karena tidak ada jalan lain , mama asdi juga tidak bisa bantu apa apa , karena mama asdi adalah seorang janda .
asdi pun tidak meminta apa apa dari mamanya .

setelah itu asdi mencari pasaran untuk menjual motornya itu , kebetulan ada teman asdi yang berminat , akan tetapi asdi menjual ke temannya dgn syarat asdi lah yang melanjutkan angsurannya .
aku tidak tau sama skli info terjualnya motor in ke temannya .
setelah aku tau bahwa asdi yang masih membayar angsuran mtornya , aku sangat murka .
tetapi apa daya mereka sudah deal. jadi tidak bisa apa apa lagi .
hari terakhir pembinaan , dan besoknya gladi bersih di gereja , aku dan asdi meminta ijin di tempat kerja ,
pas malamnya bos kami tlfon dan memberikan amplop yang isi uang , kata bos itu hadiah pernikahan .
waaaa senang sekali mendapat amplop itu yang sangat tebal .
pulang kerumah aku dan asdi membuka amplop itu dan berisi uang sebnyak tiga juta rupiah .
betapa bahagianya kami , akan tetapi aku berbuat bohong saat ini , aku memberikan satu juta ke calon mertuaku , aku bilang im hadiah pernikahan kami dari bos sbnyak satu juta .
jadi sisanya aku simpan jadikan pegangan saat itu.
besoknya adalah Hari pernikahanku , jadi malam ini semua keluarga sangat sibuk mengatur dan membeli persiapan pernikahan .
malamnya itu aku tidak bisa tidur , kepikiran ibuku di kampung , hanya bisa menelpon memberitahu bahwa sdh di proses pernikahanku .
aku satu satunya anak perempuan di keluargaku , dan menikahpun karena keadaan, dan hari pernikahanku pun tidak di dampingi ibu ataupun kluargaku .
betapa sedihnya , nasibku takdirku , sering bangat aku putus asa , tapi ini semua demi keluarga ku .
setelah subuh datang pukul 04.00 aku harus menuju salon untuk make up dan memakai gaun pengantin .
Di hari bahagiaku tanpa satupun keluargaku yang menghadiri , karena keluarga semua jauh .
sebenarnya bingung , di hari bahagiaku tapi sedih , tapi ya mau gmna lagi ini sudah jadi takdir .
setelah menjalani make up dan di rias secantik mungkin , aku tidak bisa foto untuk kirim di ibuku , karena saat itu aku dan asdi memakai handphone yang jadul .
selesai di rias , aku dan asdi di jemput untuk pulang ke rumah melakukan doa keluarga sebelum berangkat ke gereja , setelah selesai aku dan keluarga asdi berangkat ke gereja untuk melakukan acara pemberkatan nikah dalam katolik .
oh iya asdi ini awalnya beragama muslim , tetapi dia mengikuti agamaku . jadi saat itu asdi di baptis di dalam gerejaku .
Dan asdi pun menjadi anggota di gereja katolik saat itu .
selesai dari gereja kita menuju pulang ke rumah untuk duduk di dekorasi yang sangat sederhana , dan berhadapan dengan kue pengantin yang sederhana juga .
acara berlangsung , rekan kerja datang dan tamu undangan yang bisa terhitung jumlahnya hanya sedikit .
setelah sore hari acara pun selesai , aku dan asdi beristrahat , tetapi sebelum beristrahat mertua aku mengajak untuk menghitung jumlah uang yg dalam amplop tamu undangan tadi .
aku menghitung dan hasilnya lumayan , tapi saat itu aku dan asdi pun tidak mengambil uangnya seribupun , jadi yang pegang uang itu mertuaku , dan mertuaku berpesan kalau memerlukannya boleh di ambil .
Tapi apa daya aku masih canggung sama mertuaku jadi aku tidak meminta ataupun mengambil uang itu .
Anehnya besok harinya aku dan asdi sakit , atau karena kecapean atau gimana aku juga tidak paham .
kita sakit bersamaan saat itu sekitar 3 hari istrahat cuti menikah .
setelah hari kerja tiba , kita melanjutkan sperti biasa kerja setiap hari dan pulang di jemput mertua karena tidak mempunyai motor saat itu . Motor sudaj terjual untuk biaya nikah .
saat terima gaji tiba , aku benar benar belum tau harus mengelola uang itu sperti apa , sedangkan aku dan asdi saat itu benar benar mulai dari nol .
kita tidak mempunyai harta apapun bahkan tinggal pun numpang di rumah mertua .
kasur pun tidak punya , akhirnya asdi mengambil karton bekas dan karpet untuk di jadikan tempat tidur kami .
Sungguh harus bersabar , uang gaji asdi di potong utang tiket yang kami pakai pulang ke.kampungku , karena tiket itu di belikan bos dan di bayar nyicil dengan memotong gaji dan sisanya untuk membayar utang cicilan motor yg sudah terjual itu .
sedangkan gajiku ....
*** bersambung ****
lanjut bab 3 👉

หนังสือแสดงความคิดเห็น (35)

  • avatar
    Ris Syah

    luar biasa

    04/07

      0
  • avatar
    sylvieka

    oke

    18/06

      0
  • avatar
    MulyatiSryvera

    cukup menarik

    12/06

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด