logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

03

Sebuah pencapaian yang hebat, tak luput
Dari doa dan usaha orang tua, 
_hira dan rara
Dari kejadian perpisahan kemarin aku masih memikirkan ucapan gus Arbani tentang ungkapan perasaannya yang masih sangat aku tidak percayai, dari semenjak itu tidak ada kabar tentang gus Arbani aku sosial medianya pun ku pantau tak ada postingan atau story', dan kebetulan aku adalah salah satu followers gus Arbani,, tetapi tak ada jejak keaktifan beliau di sosial media, apapun yang menjelaskan keadaan beliau dimana, sedang apa atau yang lainya aku tak menemuinya.
Di chat WhatsApp pun hanya menyisahkan foto yg beliau kirim tanpa aku balas dengan ucapan apa pun, WhatsApp beliau tak ada keterangan kapan terakhir online. Profil dan bio pun kosong.
Beliau kemana ya???
Kok Ndak ada kabar?
Astagfirullah Hira, kok kamu jadi mikirin beliau, berkaca lah Hira kamu siapa dan beliau siapa, batin ku.
Malamnya aku melihat insta story Kaka sepupunya yang memposting Poto beliau dengan 2 koper, lalu tertera kata kata singkat di sana
“Sing betah di sana Yo mas Bani “ begitu captionnya
Entah kenapa aku sedih, tapi bukan berarti aku jatuh cinta, tapi ya sudah lahhh, aku terlalu terbawa oleh kata kata beliau dulu.
~~~
Matahari belum terlihat, seusai sholat subuh aku dan Rara memutuskan untuk bersepeda, karna 3 hari lagi aku akan berangkat ke tempat impian ku, dan Rara juga ingin melanjutkan studinya di luar kota, walaupun Rara tidak masuk pondok pesantren tapi ia bersekolah di madrasah Aliyah negeri khusus wanita. Dan kami tetep pada komitmen yang sudah di buat bertahun tahun.
“ Jatuh cinta boleh, tapi pacaran jangan”
Komitmen yang singkat sederhana namun tak semua orang mampu menjalankan hal itu.
Sedikit cerita bertapa beruntung nya aku mempunyai teman, sahabat, pacar, saudara bahkan Rara sudah seperti anak bagi ibu dan ayah.
Dia adalah sosok yang sabar, tapi cengeng, selalu nemenin kemana pun pergi, pinter di segala bidang, aktif, gak pernah marah sama aku, baik bgt keluarga nya pun sama sudah menganggap ku seperti keluarga ku menganggap Rara,.
Hal terkecil apa pun pasti aku cerita sama rara, aku sosok yg tertutup dengan keluarga, gak segalanya aku cerita dengan keluarga, tapi tidak dengan Rara, bukan aku menomor duakan keluarga, tapi Memang aku tak seterbuka itu.
Dia tuh motivator banget, aku dan Rara selalu balapan peringkat kadang aku 2 dia 1, aku 1 dia 2 selalu seperti itu, aku dan Rara anak rumahan bgt, jarang yg namanya hangout, treveling seperti kawan kawan yg lain, kita lebih suka bikin masakan sendiri liat tutorial di YouTube, atau jika ada ibu, beliau lah yg ngasih arahan, atau gak go food. Tapi sesekali kita keluar.
Bukan tidak ingin seperti yg lain, main, menikmati alam, ketempat yg Instagram mebel bgt, dll, tapi ibu dan ayah yg tidak mengizinkan, kata beliau.
“Wanita lebih baik di rumah saja, kalo ndak penting, dan pengen2 bgt lebih baik Ndak usah, Ndak baik anak cewe” sama dengan pernyataan orang tua Rara.
Tapi Alhamdulillah aku manut dengan peraturan itu, Ndak banyak protes, karna aku tau demi kebaikan juga, menjaga Muruah wanita itu penting,
Ada yg seperti aku dan Rara???
Kalo sama kita satu server
~~~
#Lsbk. (Lapangan sepak bola kebangsaan)
“Eh Ra itu Devan kan??” Baru saja aku selesai berbicara Devan dan 2 temanya , tapi Devan menatapku sinis, yang biasanya selalu menyapa ketika ketemu, beda dengan yg saat ini
“Ra ada yg kamu sembunyiin dari aku?” Memang tentang Gus Arbani yg mengungkapkan perasaan nya aku belum sempat ceritakan, karna menurut aku, hal yg belum jelas kebenarannya gak perlu di umbar.
“Ayooo lahh cerita, udah lama bgt kamu gak cerita"
“Cerita apa yaaaa???” Sahutku dengan santai sambil bertingkat seperti orang berfikir
“ Gus Arbani deh”
“Sebenarnya gak ada yang perlu di ceritain sih, karena beliau gak ada kabar, menghilang gitu aja semenjak habis acara perpisahan itu, di sosmed juga gak pernah muncul” Rara langsung tertawa kecil meledekk
“Asekkkk yg nyariin beliau” ledek Rara
“Coba nanti aku cari tau Ra, tanya sama kak Fadil , pasti kak Fadil tau, secara beliau kan anak ndalem"
Aku mengangguk sambil menggigit bibir bawah ku. Setelah bersepeda aku dan Rara mampir ke warung bubur ayam favorit keluarga kita, pinggir jalan dengan suasana yang sejuk dan lalu lalang orang berolah raga, hampir jalan ini setiap pagi jauh dari orang berkendara roda dua atau roda empat.
“Pakde 3 hari lagi Hira mau berangkat pondok loh” ucapku kepada pemilik warung yang sudah kenal dekat dengan aku dan Rara
“Loh mba Hira Ndak lanjut di MAN Deket sini aja toh?” Lanjut pakde Joko sambil meracik pesanan aku dan Rara
“Ndak pakde Hira lanjut mondok di syafinatun Najah , doain ya pakde, semoga aku kerasan disana”
“Duhhh pakde bakal kehilangan pelanggan cantik nihhh, insya Allah pakde doakan yg terbaik, kalo mba Rara masih lanjut sini kann?” Lanjut pakde yg bertanya kepada Rara.
“Heheh Rara juga Ndak lanjut disini pakde, Rara ke luar kota tapi Ndak mondok Rara masuk MAN”
“Sedih sekali dong pakde, tapi ya Ndak papa menuntut ilmu Dimana saja yang penting tidak salah jalan, tuntut ilmu setinggi mungkin, biar jadi orang sukses dunia akhirat,oke?” Ucap pakde sambil meletakan 2 mangkuk bubur ayam , dan duduk bersama aku dan Rara
“Aminn ya Allah” jawabku serempak dengan Rara.
Sedikit cerita tentang pakde Joko yaaaa,
Beliau itu salah satu motivator aku dan Rara, beliau sangat sederhana, cerdas, baik, selalu bisa buat aku dan Rara melupakan masalah kalau sedang mendengarkan cerita beliau.
Beliau mempunyai 4 orang anak yg sudah sukses, anak pertama dokter, ke 2 dosen dan pemilik butik muslimah, anak ke 3 PNS sekaligus pemilik rumah makan khas Nusantara di 12 kota daerah jawa , dan yg terakhir kepala sekolah dan pemilik sekolah luar biasa di 4 kota,
Kata pakde Joko banyak yg tanya termasuk aku dan Rara anak anak pakde udah sukses tapi knapa pakde masih jual buryam, pastikan anak2 pakde mampu menanggung kebutuhan pakde dan istri jawaban beliau membuat banyak orang tak melanjutkan pertanyaan lebih jauh.
Seperti ini jawabannya
"Salah satu yg membuat mereka sukses itu ya bubur ayam ini, bukan hanya membantu biaya sekolah anak pakde, tapi bubur ayam ini yg membuat pakde bertemu dengan wanita yg melahirkan anak2 yg sukses, intinya jangan melupakan jejak langkah meski sudah berlari jauh,”
~~~

หนังสือแสดงความคิดเห็น (84)

  • avatar
    FitriyahSyifaul

    masyaallah ❤️

    19d

      0
  • avatar
    Zainap Putry

    bagus

    11/07

      0
  • avatar
    Ridho yasinMuhammad

    enak ya membacaya

    10/07

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด