logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Gus A

Gus A

Ltfartika


01

Aku tak pernah melarang siapa pun yang ingin datang, atau hanya sekedar singgah, tapi aku meminta tolong, jangan meninggalkan sampah atau membawa kunci.
_HiraNajla
Kala itu langit sedang tak senada Langit yang cerah namun turun hujan.
"Gimana nak keputusan mu?" Tanya ibu ku dengan nada seperti memohon, Hati ini belum selesai menangis ,tapi keadaan seperti memaksa agak jatuh kembali.
"Ibu sama ayah Ndak akan maksa kamu untuk melanjutkan di SMA negri pilihan ayahmu lagi nduk" Ingin ku katakan segala keinginan ku, tapi satu yang ku takutkan, bukan takut keputusan ku tak di hargai tapi takut ketika aku mengutarakan keinginan ku air mata ini jatuh di hadapan ibu.
"Nanti Hira fikir fikir lagi ya Bu, Hira mau istirahat dulu, selamat malam ibu" Ucapku sambil mencium kedua pipi ibu yang menjadi rutinitas tiap malam. Malam ini memang cukup lelah karna tadi siang aku dan teman teman kelas menyiapkan acara perpisahan yang akan di laksan kan 2 hari lagi.
Dev. Hira bener sama keputusan Yang Hira omongin sama Dev tadi?
Me. Inn sya Allah Dev, Hira mau belajar di pesantren
Dev Kita bakal jarang bareng2 lagi dong
Me. Ya seperti itu Dev
Dev Sebenarnya ada hal yang perlu Dev Omongin sama Hira. Boleh kan ?
Me Monggo Dev, kaya apa aja deh Izin izin segala
Dev Tapi besok aja deh, Besok Hira ke sekolah kan?
Me. Inn say Allah, kan Hira mau Latihan paduan suara juga.
Dev Yaudah besok Dev omongin ya.
Seusai menyelesaikan desain dekorasi panggung aku memutuskan untuk langsung tidur, tapi mata ini sulit terpejam. Fikiran ku masih tentang permintaan ibu ayah, dan keinginanku,
Memang keinginan ku masuk pesantren sangat jauh dari jangkauan keluarga ku yang memang tidak ada yang memiliki riwayat lulusan pesantren, dan kebetulan aku anak terakhir memiliki 2 Kaka yang sudah berkeluarga, jadi ibu ayah ingin aku tetap di rumah, tapi hati ini sudah terlanjur jauh hati dengan pesantren impian ku. Pesantren benar benar membuat aku jatuh hati dengan 15 detik, melalui insta story.
~~~
Seusai sholat subuh, seperti biasa aku membantu ibu membersihkan rumah memasak dll, karna kelas 9 sudah di nyatakan lulus, hanya tinggal melaksanakan pelepasannya saja besok jadi aku memutuskan untuk ke sekolah pukul 9 untuk latihan paduan suara.
Sedangkan ayah, beliau sibuk dengan ikan hias yang baru di kirim oleh kak Rey, Kaka pertamaku, ia seorang pilot, padahal dulu kak Rey tidak mempunyai mimpi menjadi seorang pilot, malahan kak Rey mempunyai cita cita menjadi chef, atau pelukis, sungguh jauh dengan realita saat ini, tapi Allah takdirkan kak Rey menikah dengan seorang pelukis cantik yang pandai memasak bernama Nabila, sungguh indah takdir NYA.
"Ibu besok harus Dateng ya sama ayah,"
"Pasti dong sayang, kak Rey juga Dateng insya Allah"
Tak lama terdengar suara motor yang tak asing lagi di telingaku, siapa lagi kalau bukan Rara, my Bestie, temen dari masih di taman kanak-kanak, dan kebetulan rumah kita pun berdampingan, Keluarga ku dan keluarga sudah seperti saudara, ibu ku menganggap nya seperti anak sendiri begitu juga dengan ibunya Rara, Dulu sempat di bilang anak kembar karena sering pakai baju yang sama pula, kemana2 bareng, dan masih banyak lagi.
"Ibu, hira pasti belum siap ya?" tebak Rara yang sudah mengerti kebiasaan ku, yaitu ngaret.
"Yo pasti "jawab ibu sambil tersenyum renyahh. "Selamat pagi my bestie" ucapku sambil memeluk Rara dari arah belakang.
"Duhhh geli sumpah ,yuk ah berangkat, udah telat 10 menit nih" celetuk Rara yang sudah kesal menunggu ku terlalu lama.
~~~
Aku dan Rara sudah mempunyai sebuah komitmen, bahwa kita tidak boleh ada yang memiliki pacar, sampai usia 20 tahun, mungkin bagi kebanyakan orang di sekitarku itu hal yang sulit, tapi tidak dengan aku dan Rara, Mencintai seseorang saja itu hal yang sangat sulit bagi ku, mungkin Rara pun sama. Percaya atau tidak belum ada satu laki laki yang aku cintai sejauh ini.
Walaupun aku dan Rara bukan terlahir dari keluarga yang ilmu agamanya tinggi, ada dari kalangan pesantren, tapi orang tua kami sangat melarang keras dengan yang namanya pacaran, tapi mereka tidak melarang kita untuk jatuh cinta, dan sampai saat ini pun kami sudah terbiasa dengan peraturan seperti itu.
"Kita di kelas mana nih?" Tanyaku
"Entah, coba chat Devan Ra, tanya kita di kelas mana" baru saja aku ingin membuka aplikasi line untuk menghubungi Devan dia sudah menelpon ku.
"Hira udah sampe sekolah?" Tanya Devan dengan suara yang lembut.
"Udah di sekolah Dev sama rara, latihanya di kelas mana?"
" bukan di kelas Ra, tapi ruang OSIS , " Aku dan Rara bergegas menuju ruang osis yang berada di sebelah kelas 12 Mia.
Ternyata hanya tinggal menunggu aku dan Rara, jujur sebetulnya ada rasa gak enak karna banyak kakak kelas. 1jam 30 menit sudah berlalu, hari ini adalah hari terakhir kita latihan dan bsk show nya. Seusai makan siang, kita tidak langsung pulang, ada yang ngdate, curhat, jajan di kantin, main handphone sambil menikmati WiFi gratis dll.
"Hira, aku mau ke kelas adek sepupuku dulu ya" ucap Rara, aku hanya mengangguk, mengiyakan Baru 5 langkah Rara meninggalkan ku Devan datang duduk tepat di sebelahku.
"Dev mau ngomong Ra" aku mengangguk sambil tersenyum mempersilahkan.
"Ra, Dev suka sama Hira" ucap Devan dengan suara polos, lembut dengan tatapan seperti memohon, aku membalas tatapan bingung, karna selama ini aku sudah menganggap nya sebagai teman tidak lebih.
"Jangan bercanda gitu Dev, gak lucu, Hira lagi bad mood" balasku sambil mengalihkan pandangan keluar ruangan .
"Tatapan Dev belum bisa meyakinkan perasaan dev ke Hira ya?"
"Ini mungkin ke ribuan kalinya Dev jatuh cinta sama Hira dari awal Hira sapa Dev pas pls"
"Hira mau kan jadi pacar Dev?" Ingin sekali menolaknya, karna selain aku Mempunyai komitmen dengan Rara, aku juga tidak memiliki perasaan lebih dari teman dengan Devan.
"Hira,.. berkali kali Dev coba buang perasaan ini, Dev coba jauhin hira, Dev gak hubungin Hira, tapi tetep gak bisa, Dev sayang banget sama Hira, hampir 3 tahun Dev Pendem perasaan Dev ini sendiri, karna Dev takut Hira menjauh, 3 tahun memang singkat ra, tapi itu bukan waktu yang sebentar buat Dev mendam rasa ini sendirian"
Ku coba menatap kedua bola matanya yang seperti berkaca kaca , aku tak bisa membedakan mana ketulusan mana kepalsuan, tulus atau bukan aku tidak ingin berpacaran dengan siapapun termasuk Devan.
"Dev maaf, Hira gak bisa terima Dev jadi pacar Hira, karna Hira udah berkomitmen kalau Hira gak mau pacaran," ucapku tak menatapnya, mengalihkan pandangan agak Tek terlalu menyakitkan perasaan Devan.
"Tapi Hira sayang kan sama dev?" Tanya Devan polos.
"Iya Hira sayang sama Dev, tapi rasa sayang Hira hanya sebatas teman, sama kaya Hira sayang dengan yang lain" jawabku tersenyum menatap Dev.
"Hanya sebagai teman ya Ra?" Aku mengangguk pelan.
"Gak ada sedikit aja perasaan lebih dari sekedar teman di hati Hira buat Dev?"
"Dev cinta dan sayang banget sama Hira" Kali ini tatapan Dev melahirkan butiran air mata, aku tak kuasa menatapnya.
"Sayang bgt Ra, Dev sayanggg bgt sama hira" aku menghapus pelan air mata Devan menggunakan tisu yang aku bawa di tas.
"Dev gak boleh nangis, Hira juga sayang Dev kok, tapi maaf Hira gak bisa balas perasaan Dev, maaf ya" aku tersenyum menguatkan Devan yang sekarang menunduk menggenggam erat kedua tangannya. Devan terdiam sejenak sampai akhirnya ia pasrah.
"Iya Ra gpp, Dev gak bisa maksa perasaan Hira untuk membalas rasa sayang Dev,"
"Hira Gak ada maksud sedikit pun untuk buat Dev kecewa kok" Devan mengangguk paham.
"Yudah Dev duluan mau ketemu Gus Arbani" aku pun hanya membalas dengan anggukan kepala. Aku tau Devan begitu kecewa dengan keputusan ku, tapi ini lah adanya, aku tak ingin terpaksa dengan alasan kasihan untuk menerima seseorang, karna ini adalah hati, tentang hati tak bisa sembarang obat untuk menjadi penyembuhannya.
Aku sekolah di Mts yang menyatu dengan yayasan pesantren, Gus Arbani adalah putra dari pemilik pondok pesantren Al qolam, jadi sedikit banyak aku mempelajari kitab kuning ketika di sekolah.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (84)

  • avatar
    FitriyahSyifaul

    masyaallah ❤️

    19d

      0
  • avatar
    Zainap Putry

    bagus

    11/07

      0
  • avatar
    Ridho yasinMuhammad

    enak ya membacaya

    10/07

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด