logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Part 4

Jam udah nunjukin pukul 23:33 aku belum tidur aku masih duduk di ruang tengah nunggu mas Vegas pulang tadi aku dapet chat dari mas Vegas buat nunggu dia pulang katanya dia lupa bawa kunci cadangan, jadi aku harus nunggu dia. Aku denger suara pagar yang di buka terus kedengaran suara mobil aku udah kenal sama suara mobilnya itu punya mas Vegas.
Aku buru-buru buka pintu dan mas Vegas baru keluar dari mobilnya, pakaian mas Vegas aga berantakan sih dari tangannya yang di gulung dasi yang udah longgar sama kancing yang udah kebuka 2 belum lagi jas yang udah nggak di pake sama dia. Mas Vegas keliatan susah bawa barang-barang nya jadi aku samperin mas Vegas buat bantuin kebenaran juga di sana ada satpam yang lagi patroli "Pak Vegas, malem pak ! Itu istri nya pak ?" Satpam itu berdiri di depan gerbang sambil ngeliatin aku sama mas Vegas bergantian mas Vegas juga liat kearah aku, yah gimana yah aku juga cuman bisa diem aja nggak bisa ngomong apapun.
"malam pak, hm" aku nggak tau apa maksud dari jawaban mas Vegas yang jelas satpam itu sengakan senyum penuh makna "udah lapor pak rt belum pak ?" Keliatan mas Vegas juga risih sih tapi dia tetep menghargai satpam itu.
"Belum, saya masih sibuk kayanya nanti aja pak yanto. Saya masuk duluan yah pak semangat patrol nya" mas Vegas ramah banget sih sama satpam itu sampai didalam mas Vegas ngeletakin jas nya di sopa dia juga duduk di sopa itu sambil senderan kepalanya "mas mau saya buatin minum ?" Mas Vegas yang udah merem matanya membuka kelopak matanya sedikit, dan mengangguk.
"Tolong sekalian siapin air hangat untuk saya mandi yah" Sebelumnya aku belum pernah nyiapin mas Vegas air buat mandi sih jadi aga bingung untung mas Vegas masih mau ngejelasin jadi aku masuk kedalam kamar mas Vegas tapi mas Vegas juga ngikutin aku di diem di kamarnya sedangkan aku di kamar mandinya.
"Udah siap mas" aku keluar dari kamar mandi lagi-lagi aku liat pemandangan yang akhhh kalian juga pasti suka mas Vegas setengah telanjang, rasanya perutnya makin seksi aja kalau mas Vegas nggak batuk mungkin aku bakalan membeku di situ sambil menikmati tubuh mas Vegas.
"ekhhmm tolong siapin piama buat saya" Gimana nggak kaget aku pas di suruh gitu, kok mas Vegas udah di kasih hati malah minta jantung yah tapi Zaura dia majikan kamu aku hanya bisa berguman seperti itu sampe akhirnya kau memilihkan piama berwarna nevy buat mas Vegas.
Aku mau keluar dari kamar itu tapi nggak jadi kalau nggak di panggil sama mas Vegas "mau kemana ?" Suara tegas nan serak milik mas Vegas itu membuat jantung ku berdetak kencang seperti dengan berlari saja.
"mau siapin makan buat mas Vegas" aku jawab seadanya sebenernya aku dilema harus balik badan atau jangan sampe akhirnya aku milih balik badan tapi aku nundukin kepala aku Biar nggak liat mas Vegas "tidak usah, saya sudah makan" terus kalau dia udah makan ngapain masih nahan aku sih dia kan tau keadaanya gimana akhhh buat orang lain gila aja.
"Kamu diam dulu, ada yang ingin saya bicarakan" abis ngasih tau itu mas Vegas masuk lagi ke kamar mandi kayanya buat pake baju, aku milih duduk di sopa yang ada di kamar itu nunggu mas Vegas keluar dari dalam sana. Nggak lama dia keluar juga abis itu ikutan duduk didepan aku "ekhmm" mas Vegas berdeham aku jadi gugup apa mungkin mas Vegas aku pecat aku ?.
"Kamu masih ingin kuliah ?" Pertanyaan macam apa itu ? Jadi benar nih aku bakalan kena pecat nih ? Kalau bener habislah hidup ku "Iya, emm pa-- eh mas" hampir aja keceplosan "kamu masih harus nyelesain 4 semester lagi kan ?" Mas Vegas nggak liat aku sih dia bangun dan mengambil sebuah teko teh dan membawa dua gelas, dia menuangkan teh disana memberikan nya satu pada ku.
"Jika saya tawarkan untuk kamu melanjutkan kuliah kamu bagaimana ?" Aku masih mau kuliah lagi sih tapi, gimana yah aku juga masih butuh kerjaan buat biaya hidup ku "mas, Bisa langsung to the poin aja" aku nggak suka kalau harus di buat penasaran makanya aku minta mas Vegas buat to the poin aja.
"Saya mau tidur, kamu tidur dengan saya hari ini" Akhirnya mas Vegas berjalan menuju tempat tidur, waktu dia liatin aku tajem banget asli di situ takut banget. "Kemari" panggilnya saat aku ragu-ragu buat ngikutin apa yang dia suruh "Apa ini termasuk tugas saya yang harus saya turuti mas ?" Aku nanya gitu yah siapa tau bisa nolak, aku kan nggak enak kalau harus tiduran satu ranjang sama mas Vegas emang aku cewe apaan gitu.
"Hmm" mas Vegas cuman berguman doang yang berarti Iya mending turutin aja deh di banding nanti ribet "besok sampaikan ke pihak kampus kamu, kalau kamu mau ambil kelas online saja" aku yang posisinya lagi natap langit-langit kamar langsung memalingkan wajahku untuk melihat ke arah mas Vegas, "maksud nya mas ?" Aku cuman mastiin aja sih apa yang aku denger itu bukan hal yang keliru.
"kamu boleh sambil kuliah, saya yang akan tanggung biaya kuliah kamu cuman kamu harus ambil kelas online sama satu lagi harus bisa memanajeman waktu" mas Vegas ngomong panjang banget, biasanya kan mas Vegas irit ucapan yah tapi sekalinya ngomong panjang malah nyenengin.
Tapi aku nggak bisa langsung seneng sih, yah karena aku salah satu orang yang memiliki pemahaman apapun yang di dunia ini nggak ada yang benar-benar tulus karena mereka juga pasti menginginkan timbal balik yang setimpal "mas Vegas yakin mau kuliahin aku ?" Gimana yah aku nggak bisa aja gitu langsung percaya karena pasti ada hal yang harus aku bayar sebagai gantinya.
"Kenapa ? Kamu takut saya bohong ?" Duh gimana yah jelasinnya, maksud aku kan bukan gitu. "Bukan gitu mas, hanya aja pasti ada sesuatu kan ?" Aku gugup banget sih buat ngomong itu.
"Saya ngerti, sama yang seperti yang ada di pikiran mu ini semua tidak gratis kamu hanya perlu tiap malam tidur di kamar saya itu saja" aku bingung mau deskripsiin kaya gimana yang jelas aku tuh bingung,takut, dan juga seneng sih tapi gimana gitu nggak tau deh.
"Saya hanya minta kamu tidur disini, saya tidak akan apa-apakan kamu saya janji" entah kenapa aku malah percaya sama mas Vegas jika dia bukan tipe orang yang akan melakukan hal semena-mena terhadap orang lain yang artinya aku bisa mempercayai apapun yang dia ucapkan.
Jadi malam itu aku tidur bersama mas Vegas, entah tengah malam aku terbangun dan saat itu mas Vegas memeluk aku "Maafkan saya, saya hanya ingin memeluk saja" suara parau itu seakan mengerti akan ke khawatiran ku, setelahnya aku tertidur lagi paginya aku bangun pagi-pagi sekali.
Aku turun dari tempat tidur pelan-pelan takut membangunkan mas Vegas, aku melakukan kegiatan ku di pagi hari seperti biasa baru membuat sarapan dan kopi untuk mas Vegas.
Mas Vegas udah keluar dengan setelan kemeja nya yah seperti biasa dia membawa dasi nya dan menyerahkannya padaku, aku memasangkan dasi dan dia membenarkan kerahnya "Bagaimana semalam, apa kau tidur dengan nyenyak ?" Eh, aku menatap mata mas Vegas tentu saja aku harus melihat keatas karena perbedaan tinggi ku dengan pria itu. "Iya" aku menjawab dengan tersenyum.
Setelah sarapan, aku mengantarkan mas Vegas sampai didepan pintu gerbang "Saya berangkat" pamitnya, aku tersenyum dan mengangguk aku menunggu sampai mobil itu menjauh dari perkarangan rumah ini.
Dibanding aku menganggap ini sebagai sebuah kerjaan, aku malah menganggap ini sebuah simulasi rumah tangga. Aku seperti peranan seorang istri dan mas Vegas sebagai suami, yah begitu isi pikiran ku aku ingin menghapus pemikiran itu tapi tidak bisa seakan itu sudah bersarang di otak ku dan aku membiarkannya saja.
_____________________________________
[Selasa, 04 Oktober 2022]
Author : Safira Aulia Hamidah
Ig : Sfiranjk341

หนังสือแสดงความคิดเห็น (217)

  • avatar
    MeisyaRaya

    bagus

    4d

      0
  • avatar
    WengkeJohana

    anjai

    11d

      0
  • avatar
    damdamgram

    cerita nyatakah keren seru lagi

    28d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด