logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 7 Pangeran Arash

"Kamu ingin menjadi dayang dan pengawal pangeran Arash?" Ah entah mengapa aku membenci wajah itu.
"benar yang mulai"
"Baiklah aku mengijinkanmu, berapa usiamu?" Ha, bagaimana bisa dia menanyai umur pada setiap pelayan dan dayang yang menyalonkan diri untuk menjadi pelayan di istana, lagi pula prosedur perekrutan disini aneh, pelayan yang biasanya hanya perlu persetujuan kepala pelayan kenapa karus meminta persetujuan raja? apakah perkerjaan raja pada dasarnya sesenggang itu.
"Usia Saya 18 tahun yang mulia" tentu saja itu suatu kebohongan, usiaku barusaja menginjak 10 tahun bulan lalu, namun ayah memberiku sihir dimana aku terlihat lebih besar dari anak seusiaku, ya singkatnya aku menjadi terlihat seperti seorang gadi yang berusia 18 tahun.
"Usia saya 21 tahun yang mulia" Wajah yang menyebalkan, ia bahkan tak tertari saat Shion mengatakan usianya ia hanya menatapku sambil tersenyum seperti pria mesum, ya kurasa memang begitulah sikap raja. Aku tak ingin berlama-lama disini.
"Tunjukan mereka istana pangeran Arash" Ah, akhirnya.
istana Derello berubah menjadi istana yang dipenuhi permata hampir diseluruh bagiannya, meninggalkan ciri Khas Kerajaan Darello yang dikenal akan hasil perkebunan dan pertaniannya, taman outdoor yang dulu sering ku gunakan untuk bermain dengan ibu kini berubah menjadi rumah kaca yang dipenuhi permata.
"Pangeran Arash saya membawa pengawal dan dayang anda yang baru, kalau begitu saya permisi" Ha? sikap tidak sopan apa itu, ia adalah kepala pelayan wanita tapi ia bahkan tak mengenalkan dayang dan pengawal baru pangeran? apa ini sikap deksriminasi yang dibicaran Shion semalam?
"Pergilah, aku tidak butuh pengawal dan pelayan" Seorang anak berambut hitam dan mata magenta itu mendekat kearahku dan Shion, sikap yang waspada dn tatapan yang tajam, entah mengapa ia sama sekali tidak memiliki kemiripan dengan Raja.
"Salam kepada yang mulai pangeran, saya adalah Aira yang akan menjadi pelayan sekaligus dayang anda"
"Saya Ian, yang akan menjadi pengawal anda"
" Sudah kubilang pergi, aku tidak butuh pelayan..Akh" Hem? dia terlihat sangat kurus untuk pangeran yang katanya berusia 12 tahun, hah menyedihkan.
"Saya tidak akan pergi, karena saya memiliki janji yang harus saya tepati pada seorang wanita bermata magenta yang saat itu menyelamatkan saya"
"Kamu mengenal ibuku?" Ah sudah kuduga, ia akan luluh jika aku membahas ibunya. Aku mengangguk, meskipun dalam perkataanku mengandung 100% kebohongan kurasa rencanaku akan menunjukkan jalan yang terang untuk kedepannya.
Karena Arash memiliki trauma, akan lebih mudah mendekatinya jika aku tahu sumbel traumanya dan sumber Traumanya adalah kematian sang ibu yang menghembuskan nafas terakhirnya tepat didepan matanya saat pesta teh salah satu selir kesayangan raja, mulau hari itu Arash tak pernah lagi pergi ke pesta teh maupun makan malam yang diadakan di istana.
Sudah kuduga, Theorian sangat membantu dalam misi ini, piihan terbaik aku meenyuruh Shion berhubungan baik dengannya. pertama jika aku menjadikan Arash sebagai pionku aku harus membuatnya sedikit lebih kuat dari apa yang kulihat sekarang.
Pangeran Arashen Gildha Darello, kamu akan menjadi pionku yang berharga. Kamu yang juga membenci ayah dan saudara-saudara tirimu akan kujadikan orang yang akan merebut tahta ayahmu, meskipun akan lebih baik jika aku merebut darello dari tangan kalian semua, tapi aku tidak seserakah itu.
Haruskah aku menjadi penjahat yang sebenarnya layaknya novel yang populer dikalangan bangsawan akhir-akhir ini, Penjahat yang berada dibalik layar? ah bukankah itu cukup menegangkan.
"Pangeran, Apakah anda tidak ingin berlatih pedang? bukankah itu kelas yang penting untuk pangeran?" benar juga aku tidak melihat satu tutor pun yang datang untuk mengajarkan kelas pada pangeran sejak aku datang.
"Raja tidak pernah mengirimiku guru" Ha? apa raja benar-benar gila? ia bahkan menjadikan anaknya sendiri tak berkemampuan dan hanya bisa membaca buku? apa raja itu benar-benar akan menjadikan arash pangeran Cinderella yang menunggu diselamatkan orang lain?
"Pangeran? mengapa anda tidak meminta? apakah anda tidak ingin bermain pedang?"
" Mulutmu lancang sekali ya?" Ah, aku tersenyum. berusaha tersenyum semanis mungkin untuk mengelabuhi lawan bicaraku jikaitu adalah senyum palsu.
"Mana mungkin ada orang yang mau mengajariku berpedang, kesatria rendah pun tak akan mau mengajarkan pedang pada pangeran yang dibuang" Hem, pantas saja istana pangeran lebih buruk daripada gudang asrama pelayan dikekaisaran.
"Saya bertanya apa Pangeran ingin bermain pedang?" Huh aku hanya mendekatkan wajahku tapi kenapa ia sampai memerah begitu?
"Jangan terlalu dekat dasar, tidak sopan" Aha, lihatlah ekspresinya bukankah itu mengemaskan.
"Saya kan bertanya apa pangeran ingin berpedang?" Ia menatapku lalu menikmati teh yang barusaja kusajikan untuknya.
"Bukankah itu sudah pasti, aku juga ingin melindungi diriku dan orang-orangku. mengapa pangeran yang tangguh hanya ada dalam buku? bukankah aku juga pangeran aku juga ingin seperti yang diceritakan didalam buku?" Ah apa dia berbicara tentang novel-novel yang sudah ia baca selama ini? mungkin karena sebelumnya aku mengatakan mengenal ibunya ia bisa berbicara lebih jujur dan tidak terlalu mewaspadaiku, ini awal yang bagus bukan.
"Anda boleh jujur jika anda menginginkan sesuatu, pangeran. Saya akan mewujudkan keinginan anda sebisa saya. jika anda ingin berlatih pedang anda bisa meminta sir Ian untuk mengajarkannya pada anda" Ia menatapku tak percaya namun juga penuh harap.
"Mana mungkin Sir ian mau mengajariku?"
" Pangeran Arash, Sir ian adalah kesatria pribadi anda sudah pasti ia juga mau jika mengajari pangeran"
"Benarkah?"
"Sebuah kehormatan bagi saya pangeran" Ah lihatlah wajahnya yang sesenang itu, Pionku yang manis kamu juga harus belajar pedang agar bisa melawan mereka, aku tidak keberatan menjagamu selama dua atau tiga tahun kedapan, karena setelah aku kembali kekaisaran saat itu mungkin kita adalah musuh, tergantung apa yang akan kamu pilih nanti.
selagi kamu masih semuda ini aku akan mengajarimu bahwa Kekaisaran ada diatasmu yang akan membantumu jika kamu merasa kesulitan, aku akan membuatmu tergantung pada kekaisaran dan membuatmu membalaskan dendamku, bukan sebagia putri kekaisaran Xaiera dan bukan sebagai pelayanmu yang menyaangimu tapi sebagai jiwa anastasya yang bersemayam dalam tubuh seorang putri kaisar.
aku akan mengingatkanmu bagaimana kakekmu merebut pa yang seharusnya bukan miliknya dan hidup tanpa beban setelah membunuh keluarga kerajaan yang sebenarnya, aku tidak sabar menerapkan bagaimana aku harus mendidikmu menjadi tiran yang menghabisi keluargamu.
"Apa Aira tidak akan mengatakannya pada Raja jika aku berlatih pedang, karena orang itu selalu melarangku memegang pedang" Ah, Arashku yang menyedihkan.
"Ya, pangeran saya tidak akan mengatakannya karena saya adalah dayang anda, saya hanya akan setia pada anda" Em, ini sedikit cangung karena wajahnya mudah sekali memerah sampau-sampai aku mengira ia demam, haruskah aku mengusilinya? kurasa iu bagus.
Aku menyentuk keningnya, berlagak seperti sedang memeriksa apakah ia demam atau tidak?
"Pangeran apa anda demam?" Ah wajahnya sangat merah ia seperti buah peach yang berwarna merah merona.
"Singkirkan tanganmu" Ah aku ingin tertawa, aku tidak menyangka diusiaku kini aku tengah menggoda seorang bocah berusia 12 tahun, tapi sekarang aku dalah aira Senwood yang berusia 18 tahun, bukan Xaviera yang berusia 10 tahun ataupun Anastasya yang telah mati.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (170)

  • avatar
    FebrianMuhammad

    i like it

    16/08

      0
  • avatar
    Livia

    Bagus

    16/07

      0
  • avatar
    Erniita II

    Bagus novel nyaa🫰

    01/07

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด