logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

7. like an angel's heart

Mengabaikan sejenak tangis nya, Bi yanti segara menggendong Alesya dalam pelukannya, menuju kamar nya.
sesampainya Bi Yanti di kamar bersama Alesya, bi Yanti segera mengompres luka - luka Alesya, dengan telaten bi Yanti membersihkan luka tersebut, sementara Alesya terus merintih ke sakitan.
Flackback off
"Selamat pagi anak - anak Appa"
" pagi juga appa" jawab ke tiga anak abrar dengan serempak, dengan mendarat kan ciuman di pipi appa dan juga eomma mereka.
"Di mana Alesya eonnie?, tanya Caroline dengan mata melirik ke Abrar dan Sandra.
" Lebih baik kalian segera makan sarapan kalian, nanti kalian akan terlambat" ujar Sandra langsung.
"iya eomma, tapi Caroline akan ke kamar eonnie terlebih dahulu, kasian eonnie kalau tidak sarapan, pasti nanti kerjanya tidak fokus" Sanggah Caroline.
" Tidak perlu, Eonnie kalian sudah pergi ke kantor tadi, katanya banyak pekerjaan yang harus segera di selesaikan". Jawab abrar dengan lembut.
Setelah nya suasana diruang makan hening, hanya terdengan dentingan sendok.
Di lain sisi bi Yanti sedang di dapur menyiapkan
sarapan untuk Alesya di yang ada di kamar bi Yanti, setelah selesai bi Yanti menyiapkan makanan, bi Yanti segera menuju ke kamarnya.
"Nak Alesya"panggil bi Yanti, pasalnya bi yanti tidak melihat Alesya di kamar bi Yanti.
CKLEK!
Suara pintu kamar mandi terbuka, menampakkan seorang perempuan, yang mana perempuan itu lah yang di cari bi Yanti.
"Nak Alesya baru selesai mandi?".
"Nde bi, Alesya harus segera ke kantor, ada banya pekerjaan yang belum sempat Alesya selesaikan bi?". Jawab Alesya dengan menyisir rambutnya.
"Ande!". Teriak bi Yanti tiba - tiba, yang mana membuat Alesya terkejut.
"Nak Alesya belum pulih total, harusnya nak Alesya istirahat, dan juga apa luka di punggu nak Alesya tidak perih saat kena air tadi?, seharunya tidak boleh terkena Air dulu nak. Ucap bi Yanti panjang lebar. Tapi bukan nya menjawab Alesya hanya tersenyum melihat bi Yanti yang perhatian kepada nya.
"kenapa eomma tidak bisa perhatian seperti bi Yanti?, dan kenapa Eomma selalu saja menghindari Alesya?, coba saja bi Yanti eomma Alesya, pasti Alesya akan sangat bahagia, ohh Ande kenapa aku harus membandingkan Eomma dan bi Yanti, Maaf kan Alesya eomma, Alesya tidak bermaksud begitu". ujar batin Alesya dengan panjang lebar dengan kepala yang di gelengkan oleh Alesya.
"Nak Alesya, nak Alesya, nak Alesya". Bisa Yanti memanggil Alesya yang mana Alesya terlihat termenung, dan gen menggelengkan kepalanya, tapi saat di panggil Alesya tidak menyahut, dengan segera bi Yanti menghampiri Alesya dan mengguncang bahu Alesya.
" oh miane bi Yanti, Alesya melamun". Ucap Alesya setelah sadar dari lamunan nya.
"oh tidak apa - apa nak, sekarang lebih baik sarapan terlebih dahulu mumpung masih anget, jadi lebih nikmat di makan". Ujar bi Yanti dengan senyum tulus di bibir nya.
Tanpa bayak suara Alesya segera memakan sarapan yang di buat oleh bi Yanti, Alesya memakan nya dengan lahap, sementara bi Yanti tersenyum melihat Alesya.
Di lain sisi Ke tiga anak keluarga park ini sedang menuju ke sekolah mereka, tentunya mereka diantar oleh mobil yang sama dan sopir pribadi, biasanya Alesya lah yang mengntar mereka bertiga pergi ke sekolah dan kampus Caroline, tapi kadang juga Alesya tidak mengantar mereka disebabkan kesibukan kantor atau pun suatu hal rahasia yang tidak di ketahui ke tiga adik nya, sebenarnya mereka mempunyai mobil masing - masing, tapi mereka tidak ingin menggunakannya, karna mereka ingin lebih dekat satu sama lain, memang sebenarnya mereka sudah sangat dekat malahan, tapi mereka tidak ingin ada jarak sedikit pun antara satu sama lain, mereka selalu berbagi satu sama lain tanpa ada rahasia yang mereka tutupi, tapi hal ini tidak berlaku untuk Alesya, yang mana Alesya selalu merahasiakan bagai mana orang tua mereka memperlakukannya, bahkan kakenya sendiri.
"Eonnie kita duluan ya, daa!". ucap kedua anak kembar keluarga park itu, tak lupa pula sebelum turun dari mobil, mereka mengecup bibi kakak kedua nya itu dengan bergantian.
"Hati - Hati ya, belajar yang bener, jangan bolos, Arraso!". ujar Caroline dengan wajah yang tegas.
"Nde Arraso eonnie". Ujar kedua nya bersamaan.
Setelah kedua adik kembarnya masuk ke sekolah mereka, Caroline memerintahkan sopir nya untuk segera melaju kan mobil nya ke kampus Caroline.
Tidak butuh waktu lama, hanya 10 menit waktu yang ditempuh menuju ke kampus nya, kebetulan sekali jalanan tidak macet, sehingga bisa cepat sampai ke kampus Caroline.
"Terimakasih pak". ucap Caroline sebelum turun dari mobil.
"Iya non" ucap sopir tersebut dengan senyum tulus, yabg mana sopir tersebut bernama, Siwon.
Caroline segera menuju ke kelasnya, 3 menit lagi dosen akan masuk ke kelasnya, dengan terburu-buru Caroline menuju ke kelas nya, tapi sialnya Caroline malah menabrak orang yang sedang membawa banyak tumpukan buku.
BRAK
bunyi suara benda jatuh, sementara Caroline terduduk dilantai dengan memegangi pantatnya yang nyeri akibat tercium Lantai.
"Ah miane aku tidak sengaja". ujar Caroline dengan membantu orang tersebut mengambil buku - buku yang berjatuhan.
"Nde saya juga tidak terlalu memperhatikan jalan". jawab orang yang ditabrak tadi.
Setelah selsai memungut semua buku yang berserekan mereka berdiri berhadapan, " oh sekali lagi aku minta maaf ya, ak benar - benar tidak sengaja". ucap Caroline
" Ah ini juga salah ku, Miane". ujar pria tersebut.
Setelah selesai meminta maaf dan membantu membereskan kekacauan Caroline segera pergi ke kelasnya, sementara pria tadi masih temenung.
"Oh apakah itu bidadari". Gumam pria itu tanpa sadar.
"Yak! Kai, kenapa melamun, Nanti kw kesambet". ujar teman pria tersebut dengan berteriak yang mana, mampu menyadarkannya dari lamunan ya, yang mana pria tersebut bernama kai.
"Ah kau menggangu lamunan ku saja sehun". Jawab kai kepada teman pria ya tadi yang man bernama Sehun.
"ya Sudah Kajja kita ke kelas, sebentar lagi dosen killer akan masuk". ucap Sehun dengan tangan merangkul bahu kai.
Dengan sedikit berlari Caroline sampai ke kelasnya yang mana untungnya dosen belum datang, seger lah Caroline duduk di bangku nya, yang mana sudah ada sahabatnya yaitu Nayeon.
"eoh! kenapa kau Caroline". tanya nayeon pasalnya Nayeon nampak Caroline sedikit berkeringat, dan juga terdengar suara ngos-ngosan.
"Ani aku hanya sedikit berlari tadi, aku takut jika dosen sudah di kelas, bisa mati aku". ujar Caroline dengan mengelap keringatnya menggunakan tisu yang ada di dalam tasnya.
"ohh, mangkaya jangan datang mepet, kan kau juga yang repot". sahut Nayeon dengan nada mengejek.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (60)

  • avatar
    Aidil wahadaAidil wahada

    wow bagus Kak buat cerita taennie

    29d

      0
  • avatar
    WULANDARIJULLIA

    bagus

    13/08

      0
  • avatar
    MuclisohEuis

    trimakasih

    12/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด