logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

bab 1

" wil, dari mana sih aku cariin loh, nggak ngajak aku nih, jalan sendiri-sendiri "
Wiliiam di kagetkan dengan kedatangan gerald di kamarnya, yang sedikit terbuka pintu kamar william.
" Ngapain loh kesini ? Gangguin aku terus. Aku dari mall belanja tadi".
Gerald adalah teman dekat william, sejak kecil mereka selalu bersama, ketika orang tua william meninggal, ia hanya tinggal dengan bibi nya.
William adalah anak bungsu dari 3 bersaudara, kakak nya tinggal di luar kota, satu perempuan dan satu laki-laki. William bekerja di salah satu toko milik bibinya. Salah satu toko furniture.
Sembari ia melepas jaket nya, william membuka tas ransel nya, berisi kebutuhan sehari-hari dan juga jam tangan yang ia beli.
" Widih jam baru nih, kok merah muda sih ? Serius punya kamu wil "
" Bukan !
Kepo banget sih ".
William lalu memasukkan kembali jam tangan itu kedalam ransel nya, lalu meletakkan tas nya di atas meja kerja nya. William agak sedikit terganggu dengan kehadiran gerald yang datang tiba-tiba masuk ke kamar nya.
Tempat tidur william yang tertata rapi jadi berantakan, pakaian william tersusun di lemari seperti habis terkena gempa, kebiasaan buruk gerald adalah suka meminjam barang milik william tanpa merapikan itu kembali.
" Ngapain kesini ? "
William duduk diatas tempat tidurnya, lalu sembari memainkan handphone nya.
" Ah loh wil, mau pinjem mobil kamu wil, boleh ya sama ni sekalian baju loh wil "
" Udah kuduga, kesini mau minjam sesuatu, mau kemana emang nya ?"
"Biasa wil, mau deketin cewek, cewek gini hari kan nggak mau di ajak jalan kalau nggak pakek mobil".
" Cari cewek yang terima loh apa adanya".
" Ah loh wil, kayak loh pernah pacaran aja"
William melempar kunci mobil nya, gerald langsung dengan cepat menangkap nya, gerald kegirangan karena dia dapat mendekati wanita pujaan nya, tanpa pikir panjang ia bergegas ke luar dan menghidupkan mesin mobil william.
William yang sedari tadi memandangi handphone nya melihat berbagai foto kenangan masa kecil nya. Niat hati william ingin mengunjungi makam ayah ibunya.
Beberapa foto membuat pria tinggi 175 cm itu berkaca-kaca.
Seperti mengingat sesuatu, beberapa foto di scroll satu persatu, sampai akhirnya terhenti di foto keluarga.
Memori itu mengingatkan william pada kakak perempuan dan laki-lakinya yang tanpa pernah mengabari william sama sekali.
Mereka menaruh wiliiam saat masih kecil dirumah bibinya.
Kepergian ayah dan ibunya membuat kakak perempuan nya frustasi.
Beberapa usaha furniture milik ayah dan ibu william gulung tikar, kakak laki-lakinya harus mencari uang dengan bergabung menjadi sindikat narkoba.
Sambil memandangi foto keluarga, william di kagetkan dengan satu panggilan masuk di handphone nya,
Gerald menelpon meminta bantuan, karena kecelakaan ringan yang dihadapinya.
Sontak william kaget, langsung pergi ke lokasi kejadian.
Beberapa bagian mobil rusak parah, bahkan gerald badan nya penuh luka-luka, di bagian kepala berdarah.
Polisi pun datang di lokasi kejadian.
Mobil yang dibawa oleh gerald menabrak tiang listrik di jalan.
Polisi menduga gerald mabuk.
" Bro aku minta maaf ya, aku nggak sengaja "
William hanya diam, sambil melihat kerusakan mobilnya, gerald terus meminta maaf. Kejadian ini membuat jalan raya menjadi macet.
" Kok bisa ger, kamu mabuk ya ?"
" Tadi minum dikit "
Gerald yang membawa perempuan kedalam mobil william, kaget mendengar ucapan gerald.
" Ini mobil siapa sih sayang ? "
Gerald tampak panik, dia tidak menjawab pertanyaan pacarnya itu.
" Kamu bohong ya kalau mobil ini punya kamu ".
Perempuan itu terus bersuara, memojokkan gerald.
Pengguna jalan raya semakin kesulitan untuk lewat, begitu juga william yang terlihat lebih memilih meninggalkan gerald.
" Ada apa sih rame bener ? "
Indah yang akan pulang kerja, terlihat kesal, jalan menuju rumah nya harus di buat sulit dilalui. Indah yang ada dalam bus, sempat celingak-celinguk didalam bus. Ia memperhatikan mobil yang menabrak tiang listrik.
Dan pria yang berdiri luka parah, bersama kekasih nya.
Indah terheran seperti mengenal nya, tiba-tiba saja bus terhenti ,lalu naik seorang pria, ketika bangku penumpang penuh, hanya bangku disebelah indah yang kosong, indah masih sempat memperhatikan kejadian kecelakaan.
Lalu indah menoleh ke arah sebelah nya, telah diduduki penumpang lain.
" Kamu ? "
Lagi-lagi pertemuan yang tak terduga dengan william. Membuat indah semakin yakin ini bukan kebetulan.
" Kok bisa ya kita ketemu lagi ? Belum 1x24 jam udah ketemu lagi , nggak nyangka jalan pulang kerumah kita samaan ".
Seperti biasanya william tak berkata apapun, membuat indah semakin kesal, tapi pertemuan itu membuat indah senang.
" Itu kamu dari lokasi kecelakaan, emang siapa yang kecelakaan ?
Kayak teman kamu yang di hotel kemarin ".
" Udah di jawab sendiri kan "
William bersuara sejenak, tanpa melihat indah sedikit pun, wiliiam hanya fokus kedepan.
Membuat indah merasa di abaikan.
Tak lama kemudian william turun dari bus.
" Hei hati-hati ya! "
Indah memberikan sedikit ucapan selamat tinggal kepada william
Tak satu kata pun keluar dari mulut william. Pria dingin seperti william tak pernah sama sekali memperhatikan perempuan.
Indah yang tersenyum manja kegirangan melihat william, merasa yakin ini pertemuan yang tak sengaja, dengan percaya dirinya yakin akan bisa mendekati william.
Semakin william bertingkah dingin, semakin indah tertantang untuk mendekatinya.
*****
" Hancur bi , bener-bener hancur ".
Singkat cerita william bercerita dengan bibi nya, melihat kondisi mobil hancur.
" Kok bisa wil ? "
" Gerald mabuk bik "
Bibinya hanya duduk terdiam mendengar mobil pembelian dirinya hancur rusak parah begitu saja.
" Terus gerald nya nggak apa-apa kan wil ? "
" Gerald sehat , cuman luka di tubuh & kepala, luka ringan bik "
" Sudah biarin aja mobilnya, nanti masuk bengkel aja".
Bibi neni menyiapkan makan malam untuk william. Bibi neni begitu perhatian dengan william, bibi neni adalah janda. Ia ditinggal suaminya saat bibi neni pergi kerja keluar negri.
Suaminya diam-diam menikah dengan perempuan lain.
Lalu bibi neni memutuskan untuk bercerai.
" Wil tadi kakak mu datang kesini ? "
" Siapa ? Sindikat narkoba itu ya bi ?"
" Kamu kok ngomong gitu sih ? Dia mau jenguk kamu loh, dia kayak nya kangen sama kamu wil ".
"Mantan nara pidana , mana ingat sama adik, cuma ingat sama benda haram aja, ingat sama uang aja, palingan kesini mau pinjam uang kan sama bibi ".
" Wil, dia itu kakak kamu loh, saudara kamu, suatu saat kamu pasti butuh dia"
" Najis! "
" Loh wil, kok najis, dia nitip ini buat kamu loh".
Sekotak cake tiramisu favorit william jadi kudapan di malam hari itu.tapi william sama sekali tak menyentuh kue itu. Terbayang di pikiran nya hanya kebencian, permusuhan.
*****
Cuaca cerah di minggu pagi, tapi tak begitu indah bagi indah, pekerjaan nya membuat nya tak pernah menemui hari libur di akhir pekan, karena justru di sabtu minggu adalah hari pengunjung ramai datang.
Seperti biasa nya indah berangkat kerja naik bus, akan tetapi datang lah rendi menaiki sepeda motor milik nya,
Pemandangan buruk bagi indah, pria berkacamata, dengan kemeja biru nya, sedang merapikan pakaian nya sebelum menemui indah, dirapikan nya rambut, beserta pakaian di pinggang nya, beberapa semprotan parfume di tangan nya.
Indah yang berusaha kabur, namun kepergok rendi,dengan cepat rendi menaik motornya lalu mengejar indah.
" Sayang, jangan tinggalin lagi dong, aku anter ya ? "
Indah yang terlihat kelelahan habis lari menjauh dari rendi duduk di trotoar.
" Ngapain sih, jemput-jemput segala".
" Sayang, kita kan pacaran,jadi harus anter kamu kerja ".
" Ih,,, nggak sudi! Pergi aja sana janggan ganggu aku".
" Kenapa sayang, aku kan pacar kamu, aku cinta sama kamu "
"Makan tuh cinta"!
Dengan cepat indah menaiki bus yang berhenti menurunkan penumpang nya, indah naik bus meninggalkan rendi, rendi teriak memanggil indah, sambil menangis seperti anak kecil di pinggir trotoar.
" Mbak , kenapa pacar nya ditinggal ?"
Kenek bus itu melihat rendi menangis lari-larian mengejar bus.
" Bukan pacar bang, tukang kebun ibu".
" Wah tukang kebun , style nya rapi kayak pekerja kantoran" .
" Abang mau ? "
" Mau apa mbak ? "
" Buat mainan dirumah, lumayan nakutin tikus".
" Ah mbak bisa aja".
Lalu kenek bus pun turun sembari melihat ada penumpang naik, petir menyambar di pagi hari itu, pertanda hujan mulai turun dengan deras nya.indah yang berada di bus panik, karena sebentar lagi ia akan sampai ditempat kerja. Hujan turun dengan deras nya.
Indah turun dari bus, sambil menutupi kepalanya dengan buku-buku yg dipegang nya. Indah belarian memasuki pintu mall, membuat pakaian seragam indah kotor dan basah.
Itu membuat indah harus mengeringkan pakaian nya, namun waktu menunjukkan pukul 08:00 pagi, ia harus bergegas masuk.
Pakaian indah tampak basah, udara dingin mulai berhembus dari AC mall.
Mulai rasa pusing di kepala, badan pun mengigil.
"Ndah, kamu basah ya ? "
" Kehujanan tadi mbak, nggak bawa baju ganti".
Teman kerja indah melihat indah yang mengigil kedinginan, ia mencoba untuk menawarkan indah membeli pakaian di counter baju.
" Ndah, beli baju kemeja putih aja, nanti masuk angin loh, bibir mu udah pucat gitu".
" Emang boleh mbak, nanti aku coba-coba lihat baju di counter baju".
Saat akan memilih baju, lagi-lagi indah di kagetkan dengan william yang sedang memilih boneka teddy murah muda.
Niat hati indah ingin menyapa, tapi indah sadar bahwa william cowok yang super pelit bicara. Terlalu mahal untuk menyapa.
Lebih baik indah pura-pura tak kenal.
Baju kemeja putih yang indah beli langsung akan di bayar nya, saat bersamaan ingin membayar, william menerobos antrean.
" Hei, aku duluan "
" Sorry aku mau cepet nih".
" Nggak perduli, aku duluan ".
" Nggak "jawab william.
Wiliam melangkah menerobos antrean kasir, membuat indah harus di belakangi william. Saat william membayar lalu keluar dari baris antrean, ia melihat indah tanpa kedip.
Membuat indah sadar bahwa ia sedang di perhatikan.
Indah pura-pura tak perduli, dengan percaya diri ia mengibaskan rambutnya, rambut yang terlihat basah dan lepek, beserta pakaian seragam nya yang basah terlihat berbeda dari pengunjung yg lain.
Indah tau, bahwa william memperhatikan nya, kini william sedang berada di belakang indah.
" Mbak, kecebur di kolam mana ? "
Celotehan william sontak membuat indah salah tingkah. Indah berbalik badan lalu meninggalkan kasir, namun satu langkah akan melangkah, william menarik tangan indah.
Indah kaget, dipikiran nya william akan memalukan dia.
" Nih jatuh, ikat rambut nya".
Ikat rambut indah jatuh dilantai, lagi-lagi barang-barang indah tercecer di jalan, membuat dia teringat akan kejadian di hotel saat berlibur.
" Nggak usah, udah rusak tuh ikat rambut nya, nanti aku beli aja".
Indah lalu pergi mengambil langkah seribu, keruang ganti baju karyawan,
Namun ia begitu kegirangan karena bertemu william.
Perasaan malu dan senang bercampur aduk, william suka belanja di mall ini,
Tapi pertanyaan menghantui benak indah, karena william membeli teddy merah muda,dan tempo hari membeli jam merah muda.
Senyum terpancar saat indah kembali ke counter kosmetik nya. Ada apa gerangan saat mood perasaan indah tidak karuan bertemu rendi, lalu berubah drastis seketika bertemu william.
Sepertinya telah tumbuh cinta di hati indah.
*******
Indah sama sekali tak menghabiskan makan siangnya, lamunan nya jauh, seperti kesetrum aliran listrik, ia hanya bengong dan senyum-senyum tidak karuan.
"Ndah kenapa makanan nya nggak habis ? Masakan aku nggak enak ya".
" Nggak sel, aku kenyang ".
Selfi, makan siang dengan indah, ia slalu membawa bekal, dan selalu berbagi dengan sahabat nya indah.
" Kenyang ? Sejak kapan, biasanya nambah kamu ndah, kamu kenapa sih ndah ? Sakit ? "
" Iya aku sakit "
" Sakit apaaan sih ?"
" Sakit jiwa , karena cinta ".
" Hah ? Jadi kamu udah beneran cinta sama rendi, jadi dari tadi kamu senyum-senyum males makan karena mikirin rendi".
" Nggak sudi!"
Jawab indah dengan memiringkan bibirnya.
" Terus ? "
Alis selfi sedikit terangkat.
" William!!!!"
" What ? Ngaco' kamu ndah, mana ada william disini".
" Udah dua hari aku ketemu dia di mall ini, bahkan jalan rumah nya samaan jalan nya dengan rumah aku, searah tau nggak".
" William tinggal di kota ini juga ? Kirain di inggris, nama nya aja yang kebarat-baratan ternyata tinggal di jakarta juga".
" Sel, kamu tau kan william tu jarang banget ngomong, tapi dengan aku dia ngomong, itu berarti dia ada perasaan sama aku".
Indah dengan bangga mengatakan seperti itu ke selfi, padahal william setiap berkata hanya ucapan yang memalukan. Kini indah di buai asmara.
*****
" Selamat malam".
Kata-kata lantang terdengar di depan pintu rumah bibi neni, membangunkan william dan bibi neni seketika pintu di ketuk dengan keras nya.
William bangun membuka pintu, seakan amarah memuncak karena tidurnya terganggu, semakin emosi lagi ia melihat siapa didepan pintu rumah nya.
Pria dengan baju kemeja kotak-kotak lengan pendek, tiba-tiba memeluk william.
" Apa kabar wil ? "
William mendorong nya sampai terguling dilantai.
" Wow si brengsek datang".
" Wil, ini kakak , ini kakak bimo wil".
"Oh ya saya tahu, mantan narapidana".
Keributan mereka berdua langsung dihampiri bibi neni. Bibi neni melihat bimo datang dengan membawa koper.
" Bimo,,,"
" Bibik neni, saya mau tinggal disini, saya diusir dari rumah".
" Apa,,,,,,, "
William marah mendengar ucapan bimo, datang kesini dengan tujuan menumpang hidup.
Bagaimana dia akan hidup tenang, jika dirumah ada bimo.
Kakak yang ia benci, karena meninggalkan ia dan kakak perempuan nya sendirian.
*****

หนังสือแสดงความคิดเห็น (47)

  • avatar
    AuliaFebby

    seru banget bang.

    21/08

      0
  • avatar
    DamanikTanjung

    bagusss

    24/07

      0
  • avatar
    ImutAnggraeni

    seruuu

    09/07

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด