logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Part 4

Sudah beberapa hari berlalu semenjak berakhirnya hubungan Serena dan Ari, kini Serena sedang duduk di bangku taman kantornya seorang diri, dia meminum es capuccino kesukaannya, seraya memainkan batu kerikil yang sialnya berada di dekat kaki. Secara tiba-tiba Pras duduk di sampingnya. Serena menoleh ke arahnya seraya mendengus sebal.
“Enggak punya temen Mbak?” godanya seraya terkekeh terdengar sangat menyebalkan ditelinga, Serena menatapnya kemudian membuang pandangannya ke arah lain.
“Mau ngapain kamu ke sini? Aku lagi males ribut!”
“Kepedean kamu.” Pras mengeluarkan sebuah kertas persegi sepertitiket dari saku bajunya, dan memberikannya ke Serena.
“Nih ambil, dari klien ... free perawatan sampai kamu jadi glowing shining brightening dan sebagainya deh,” ucap Pras, Serena memajukan bibirnya sebal, namun tangannya tetap mengambil tiket itu.
“Tuh kan cari ribut lagi!”
“Aku hanya ingin kamu lebih merawat diri biar enggak diputusin pacar kamu lagi, tuh lihat si Ari sudah sama cewek lain,” ucap Pras mengedikkan bahunya ke arah halaman kantor, terlihat Ari sedang berbincang dengan seorang wanita berparas cantik yang mengenakan hijab modern menutup kepalanya. Serena menarik napas panjang. Mengapa gosip di kantor ini cepat sekali tersebar.
“aku enggak mau suntik putih, lagian aku enggak tahu tempatnya.”
“Enggak suntik kok, semua perawatan itu alami paling kamu hanya luluran, bleaching, spa, mandi susu kayak gitu deh sama dapat vitamin yang pasti sudah mendapat label resmi. Kalau mau nanti aku anterin ke tempat itu.” Serena memandang Pras dengan tatapan curiga, tiba-tiba Pras mengusap muka Serena dengan tangannya, lalu mendorong pelan seperti menoyornya.
“Jangan mikir yang enggak-enggak deh, aku tipe yang setia sama istri aku!” geram Pras. Serena hanya tertawa ringan, dia menatap kupon itu layaknya harta karun, setelah kemarin tabungannya dikuras Viana untuk belanja wardrobe dia dan adiknya tentu saja. Sekarang waktunya dia memanjakan diri. enggak ada salahnya toh kupon ini gratis kan?
Semenjak hari itu hubungan Serena dan Pras menjadi dekat, mereka sering ngobrol ataupun bercanda kadang Marco ikut nimbrung diantara mereka, entah mengapa Serena merasa nyaman dengan Pras? Meskipun Pras sudah menikah namun jika hanya untuk berteman seharusnya tak ada halangan kan?Pras juga memaksa Serena memanggil ‘Mas’ karena biar bagaimana pun usia mereka terpaut tujuh tahun. Cukup banyak yang mencibir kedekatan Serena dengan Pras, karena status Pras yang sudah menikah. Tapi mereka berdua benar-benar tak perduli akan hal itu.
Serena pun menyadari bahwa sebenarnya Pras dan Marco cukup ramah dan lucu, tidak seperti kesan pertama yang dia tangkap, yang angkuh dan menyebalkan. Meskipun sebenarnya sampai kini Serena masih belum tahu alasan Pras tiba-tiba baik dengannya, padahal mereka pernah melemparkan tatapan permusuhan dan membuat heboh satu kantor.
Nanda pun sudah kembali dari Pontianak, dia mengambil cuti yang panjang dan kabarnya Lisa sudah resign dari perusahaan itu, mereka tak pernah terlihat berdua, tapi kabar yang Serena dengar mereka jadi menikah, meskipun di akun sosial medianya tak pernah diupload foto pernikahan mereka.
Kini Serena lebih merawat dirinya, rambutnya dipotong rapih dan di smothing agar terlihat lebih lurus dan rapi, kulitnya sudah lebih bersih dan putih sekarang. Dia sering mengenakan make up natural di wajahnya sehingga membuatnya nampak lebih cantik. Banyak pria yang mendekatinya namun ditolak secara halus oleh Serena, dia masih ingin memperbaiki diri setelah hubungannya yang terjalin cukup lama harus kandas.
Hari ini badan Serena mendadak kurang fit, matanya berkunang-kunang dia pun segera menelpon Pras untuk ke ruangannya. Kebaikan hati Pras membuat Serena nyaman dengannya, bukan seperti kekasih namun lebih seperti kakak sendiri. Tak sampai lima menit Pras sudah berada di ruangannya.
“Kamu kenapa?” tanya Pras khawatir.
“Mas bisa anterin aku pulang enggak? Pusing banget nih enggak tahu kenapa?”
“Ya sudah, motor kamu biar di sini saja dulu ya.” Pras pun menggandeng Serena yang wajahnya memucat. Mereka pergi meninggalkan kantor itu untuk ke rumah Serena.
Sesampainya di rumah, Pras memarkirkan motornya dan memapah Serena untuk masuk ke dalam, mamah terlihat bingung anaknya pulang cepat dan wajahnya pucat sekali. Dan ternyata Ayah juga yang baru pulang dari luar kota sedang ada di rumah sekarang.
Sesaat Pras melihat wajah Ayahnya serena, matanya tiba-tiba berkaca-kaca seperti teringat sesuatu. Segera dia melepas pegangannya ke Serena dan membiarkan Ayahnya yang membawanya ke kamar. Namun Pras tetap mengikutinya. Setelah berbaring, Pras masih berdiri mematung memandangi wajah Ayah Serena, sehingga semua yang ada di sana dibuat bingung.
“Ada apa Mas?” Pras mengeluarkan sebuah foto dari dalam dompetnya dan menyerahkan ke ayah Serena.
“Apakah Bapak yang bernama Setyo?” tangan ayah Serena bergetar menerima foto itu, dia menutup mulutnya, ibu Serena semakin bingung melihat ekpresi terkejut suaminya itu.
“Kamu ... dapat dari mana foto saya?” tanya ayah Serena dengan wajah yang pucat pasi.
“Apakah bapak masih ingat wanita bernama Indah? Dia adalah ibu saya yang melahirkan saya tiga puluh tahun lalu.”
“Jadi kamu anaknya Indah dan Mulyo?” tanya ayah Serena berhasil mengingat nama ibu dan ayah lelaki di hadapannya.
“Bukan ... saya anak anda, darah daging anda,” ucap Pras dengan bibir yang bergetar menahan haru dan emosi, sementara ibu Serena langsung terduduk lemah di ranjang Serena, Serena pun beranjak duduk di ranjangnya memeluk wanita yang melahirkannya.
“Mas, kamu enggak lagi bercanda kan?” tanya Serena, dia tidak pernah menyangka kepulangannya dengan diantar Pras membuat atmosfir rumahnya mendadak suram dan panas.
“Bukannya tiga puluh tahun yang lalu Indah menikah dengan Mulyo?”
“Iya, mamah menikah ketika sedang mengandung saya. Bapak pasti tahu kalau mamah dan papah dijodohkan? Mamah memang tidak ingin bilang bahwa dia telah hamil dengan bapak, karena dia tak mau dipaksa menggugurkan kandungannya, opa dan oma adalah orang yang keras, dan tak mau dibantah jadi demi mempertahankan bayi dalam perutnya mamah terpaksa menerima pernikahan paksa itu.”
“Lalu apakah Mulyo tau hal ini?”
“Papah tahu, tapi karena papah mencintai mamah dia berjanji untuk selalu melindungi mamah, saya pun baru dikasih tau beberapa tahun lalu sebelum saya menikah namun nasi sudah menjadi bubur, saya tidak mau menyalahkan siapa pun, cukup saya tahu siapa ayah kandung saya saja saya sudah merasa cukup tenang.” Ayah Serena langsung memeluk Pras, anak biologisnya yang tak pernah dia tahu ada di dunia ini.
Mereka berpelukan dalam tangis. Ibu dan Serena ikut menangis sambil berpelukan. Akhirnya Serena tahu mengapa wajah Pras terasa familiar?Itu karena dia mewarisi garis wajah ayahnya. Tak disangka bahwa Pras adalah kaka kandungnya.
Tentu Serena senang, ibu Serena berdiri dan memeluk Pras dengan legowo, baginya anak suaminya adalah anaknya juga, tak ada terbersit cemburu sedikit pun karena ayah memang sudah menceritakan bahwa dia pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita bernama Indah. Meskipun Pras lahir dengan hubungan yang terlarang namun tidak ada yang bisa membantah takdir. Semua sesuai kehendak-Nya.
***
Setelah pertemuan yang mengejutkan antara Ayah serena dan Pras yang ternyata anak kandungnya, hubungan Serena dan Pras menjadi lebih dekat, juga Viana dengan Pras, apalagi dia yang matrealistis lebih enak sekarang punya dua dompet berjalan, bahkan Viana diberi atm oleh Pras yang tentunya ada isinya, bagaimana tidak senang anak remaja itu?
Beberapa waktu lalu Pras mengajak istri dan anaknya main ke rumah, tentu ibu dan ayah Serena senang kedatangan anak lucu berusia satu tahun itu, bocah laki-laki yang gendut dan tampan mewarisi ketampanan ayahnya dan mata teduh dari ayahnya serta kakeknya.
Istri Pras juga ternyata sangat cantik, dia mantan model iklan hand body yang pernah di kontrak oleh perusahaan tempat Pras bekerja, meskipun sekarang dia sudah tidak terjun di dunia modelling lagi melainkan jadi guru taman kanak-kanak seperti cita-citanya dahulu, pantas saja Pras setia, istrinya sangat anggun dan juga baik.
Terkadang Serena masih tak habis pikir dengan perjalanan hidupnya, dengan takdir yang digariskan Tuhan untuknya, pertemuan dengan Pras yang semula dianggap sangat aneh itu membuatnya bertemu dengan kakak biologisnya. Dia yang semula membalas dendam dengan mempermalukan pria yang ternyata adalah kakaknya sendiri. Di saat berdua terkadang mereka tertawa bersama mengenangnya.
Hari ini tak seperti biasa, Serena sedang melihat shooting di studio dua pasalnya, ada artis pemain sinetron terkenal yang dia suka. Serena hanya mengamati dari kejauhan jalannya shooting itu, hingga pada akhirnya pengambilan gambar itu harus istirahat karena sang artis yang harus berganti kostum, kebetulan yang menjadi kameramen adalah Nanda, lelaki itu terlihat semakin cool, namun ada yang aneh, dia sedang dirangkul dengan seorang wanita cantik yang Serena tahu dari bagian marketing. Dan astaga ternyata Nanda mengecup pipi wanita itu yang langsung membuat wanita itu tersenyum geli, sesaat Nanda melihat Serena namun sedetik kemudian dia membuang pandangannya dan menatap wanita itu lagi. Seluruh pikiran berkecamuk di benak Serena bukankah Nanda sudah menikah?
***

หนังสือแสดงความคิดเห็น (46)

  • avatar
    SintaNeng

    sangat seru

    06/08

      0
  • avatar
    RaAnggra

    lumayan juga

    20/07

      0
  • avatar
    RibetRibot

    senang skali

    09/07

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด