logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Three

Xiao Chen kecil terus melayangkan pandang ke sekelilingnya dari tempat ia berdiri, dia berusaha mencari dari mana asal suara yang memanggil namanya tersebut.
Tidak lama muncullah di hadapannya seorang pria berpakaian serba hitam menutupi hampir semua bagian tubuhnya mulai dari wajah hingga kakinya. Hanya matanya saja yang tampak.
Xiao Chen kecil terperanjat dan ketakutan melihat sesosok pria asing berdiri tepat di hadapannya. Mata Xiao Chen kecil yang indah beradu pandang dengan mata pria asing tersebut.
Sedetik kemudian pria asing tersebut berlutut dan memberi hormat kepada Xiao Chen kecil.
“Hormat Nona, kumohon jangan takut. Aku adalah Jenderal Kiri Klan Siluman Rubah Kuno. Beberapa hari yang lalu aku menemukan Ketua Li yang sedang sekarat. Sebelum meninggal beliau memberitahuku jika Plakat Klan Siluman Rubah Kuno telah diserahkan kepada ketua yang baru, yaitu anda Nona Xiao Chen.” Pria asing tersebut memperkenalkan dirinya.
Wajah Xiao Chen kecil masih terperanjat tanda tidak percaya. Hanya dalam hitungan hari ia sudah menjadi Ketua Klan Siluman Rubah Kuno.
“Siapakah namamu paman? Plakat Kepala Naga milik Klan Siluman Rubah Kuno memang ada padaku. Tuan Li sendirilah yang memberikannya padaku.” Mata Xiao Chen memandang mata pria tersebut, ada perasaan tidak asing ketika memandang jauh ke dalam mata pria tersebut.
“Nona, namaku Jenderal Hou. Mulai saat ini Nona Xiao Chen adalah ketua kami yang baru,” ucapnya. Xiao Chen masih sedikit ragu, hatinya masih diliputi rasa tidak percaya jika ia yang masih begitu kecil telah menjadi ketua Klan Siluman Rubah Kuno.
“Paman, bolehkah aku tahu dimana letak markas kalian?” Sebuah pertanyaan yang begitu penting yang selama ini sangat ingin diketahui oleh Xiao Chen kecil.
Sedari kecil Xiao Chen sudah tidak asing mendengar nama Klan Siluman Rubah Kuno, karena Ayah dan Ibu Xiao Chen adalah anggota dari klan tersebut. Hanya saja orangtua Xiao Chen tidak pernah memberitahu letak markas klan mereka. Semuanya serba dirahasiakan oleh orang tua Xiao Chen kecil.
Jenderal Hou mengajak Xiao Chen kecil untuk duduk di bawah pohon rindang sambil mendengarkan penjelasan darinya. Xiao Chen kecil mematuhi permintaan Jenderal Hou dan mulai berjalan mengikuti sang Jenderal.
Lantas Jenderal Hou mulai menjelaskan kepada Xiao Chen kecil jika sekarang Klan Rubah Kuno sudah tidak mempunyai markas yang tetap, karena markas mereka yang lama telah dihancurkan oleh Kaisar Ji Li.
Kaisar Ji Li terus memburu Klan Siluman Rubah Kuno sampai kemana - mana. Ambisinya hanya satu yaitu menghancurkan seluruh klan siluman, baik itu siluman rubah maupun siluman lainnya. Bahkan Kaisar Ji Li tidak segan – segan untuk menghabisi seluruh klan siluman tanpa memandang apakah itu wanita atau anak – anak.
Karena markas Klan Siluman Rubah Kuno yang lama telah dihancurkan maka sekarang semua anggota tercerai – berai dan masing – masing dari mereka akhirnya pergi dan menetap di daerah yang berbeda – beda demi melindungi diri dan keluarga dari buruan Kaisar Ji Li.
Kaisar Ji Li sangatlah kuat, dia memiliki kekuatan terpendam yang tidak diketahui oleh siapapun. Kekuatannya semakin bertambah seiring dengan makin rajinnya sang Kaisar untuk berkultivasi.
Bahkan pasukan hantu yang dimiliki oleh raja neraka pun takluk pada Kaisar Ji Li. Sekarang pasukan hantu berada di bawah komando dari sang Kaisar.
Konon katanya, pasukan hantu didapatkan oleh sang Kaisar dari hasil bertarung dan bertaruh dengan Raja Neraka beberapa tahun silam.
Pada saat itu, sebenarnya kemenangan hampir berada di tangan Raja Neraka, semua saksi mata dapat menjelaskan jalannya pertarungan. Namun entah bagaimana tiba – tiba Kaisar Ji Li mengeluarkan ilmu andalannya pada detik – detik terakhir.
Raja Neraka yang mulai lengah tidak menyadari jika Kaisar Ji Li sedang mengeluarkan ilmu andalannya. Saat ilmu itu ditujukan ke arah raja Neraka, hanya sebuah kilatan cahaya putih yang terlihat melintas menuju ke Raja Neraka.
Boom .... duarrrr ....
Tubuh Raja Neraka terhempas jatuh ke tanah dan terseret hingga beberapa meter jauhnya dari arena pertandingan. Raja Neraka memuntahkan darah segar, dan dia mengerang sambil memegangi dadanya.
Pada saat itu, Raja neraka sudah tidak mempunyai kekuatan untuk melawan Kaisar Ji Li. Tubuhnya terluka parah dan sudah tidak dapat melanjutkan pertandingan.
Kaisar Ji Li tertawa puas. Dia berjalan mendekati Raja Neraka dan membantunya berdiri.
Raja Neraka menepati janjinya dengan memberikan pasukan hantu kepada Kaisar Ji Li. Jumlah pasukan hantu saat ini mencapai lima ribu pasukan. Dan masih merupakan pasukan terkuat sejagat raya.
Sepuluh ribu pasukan biasa sama dengan seribu pasukan hantu. Maka dari itu, Kaisar Ji Li sangat ditakuti. Kekuasaannya semakin lama semakin besar. Daerah yang ditaklukannya pun menjadi semakin luas.
Selain dikenal kuat dan berkuasa, Kaisar Ji Li pun dikenal senang bermain wanita. Dia sangat mengagumi kecantikan wanita. Setiap hari satu orang gadis belia dibawa masuk ke dalam istana untuk melayani sang Kaisar.
Kaisar Ji Li memiliki banyak selir, namun tidak satupun dari selirnya yang dapat memberikan keturunan kepadanya. Beruntung baginya sepuluh tahun yang lalu permaisurinya melahirkan baginya seorang penerus takhta.
Saat ini Kaisar Ji Li memiliki dua orang anak laki – laki dan seorang anak perempuan. Semuanya dilahirkan oleh permaisurinya. Maka dari itu, sang Kaisar sangat mencintai dan memanjakan permaisurinya.
Kelemahan sang Kaisar hanya satu yaitu wanita. Tapi untuk mengalahkannya dibutuhkan kemampuan yang melebihi rata – rata.
“Xiao Chen, klan kita hampir musnah di tangan Kaisar Ji Li. Kau harus berusaha menyatukan semua kekuatan siluman dan berjuang untuk memusnahkan Kaisar Ji Li. Karena sekarang kau masih kecil, kau belum dapat berlatih ilmu apapun.”
Jenderal Hou menjelaskan pada Xiao Chen setelah usianya menginjak 12 tahun maka Xiao Chen dapat berkultivasi dan melatih berbagai ilmu.
Jenderal Hou pun menjelaskan jika dua belas tahun kedepan, dia akan datang menemui Xiao Chen lagi dan membantunya berlatih hingga Xiao Chen dapat diakui dan dianggap pantas oleh semua klan sebagai ketua semua Klan Siluman.
Xiao Chen kecil menganggukkan kepalanya. Dia teringat akan kematian kedua orangtuanya. Dendam mulai memenuhi hati Xiao Chen. Dia bertekad untuk membalaskan dendam ini kepada Kaisar Ji Li dan semua keturunannya, hingga tidak ada yang tersisa.
Jenderal Hou memberikan Xiao Chen kecil sebuah pedang burung phoenix. Sejatinya pedang tersebut adalah pedang yang hanya dimiliki oleh Jenderal Kiri Klan Siluman Rubah Kuno.
Kini pedang tersebut berada dalam genggaman Xiao Chen. Jenderal Hou meminta Xiao Chen untuk menjaga pedang tersebut baik – baik.
Akhirnya saatnya tiba bagi sang Jenderal untuk pergi. Dia lantas berpamitan dengan Xiao Chen kecil.
Setelah Jenderal Hou pergi. Xiao Chen berlari menuju ke gerbang desa, dia teringat pada Ibu Song. Saat langkah kakinya mendekati gerbang desa, Xiao Chen mendengar teriakan Ibu Song.
Arghhhhhhhhhhh ... tolongggggg ... jangan sakiti aku.
Xiao Chen kecil ketakutan namun diliputi oleh rasa khawatir. Apa yang terjadi pada Ibu Song?

หนังสือแสดงความคิดเห็น (71)

  • avatar
    RidwanDeden

    good novel

    09/08

      0
  • avatar
    TonoIvan

    Ok 👍

    18/06

      0
  • avatar
    SafitriPresilia

    goodd

    06/02/2023

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด