logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 2 SMA

Malam itu Nadin pulang larut malam dengan diantarkan Andi. Ibunya terlihat menunggu di depan rumah dengan risau.
"Assallamualaikum bule, maaf pulangnya kemaleman, tadi abis renang sama Nadin, terus ban Andi bocor di jalan nyari tukang tambal ga nemu-nemu bule" alasan Andi pada ibuku dan langsung saja Nadin masuk ke kamar tanpa berkata apa pun lagi pada Andi.
"walaikumsallam ... Oh yawis gak popo ndi, kowe meh bobo kene apa mulih? Ki wis bengi lho." (*kamu mau tidur sini apa pulang? Ini udah malem loh).
"Ah iya bule, ntar telponin mamak ae Andi nginep sini ya bule" (ah iya bule, nanti telponin mama aja Andi nginep disini ya bule)
Akhirnya malam itu Nadin habiskan dengan menangis dikamar sambil menahan sakit yang luar biasa karna keprawanannya direnggut oleh Andi dan teman-temannya. Namun Nadin lebih menakutkan ibunya apabila mengetahui semuanya, pasti ia akan kecewa dan sedih melihat anak satu-satunya yang ia banggakan selama ini telah di nodai oleh sepupunya sendiri. 
*tok tok tok ...
"Din, ini Andi tidur dikamar mu ya, pake kasur lipet aja yang diatas lemarimu itu, kasian udah malem kalo pulang" suruh ibu Nadin dan langsung di iyakan oleh Andi.
Nadin pura-pura tertidur meski tahu Andi pasti sedang tertawa puas karna bisa tidur sekamar dengannya. Nadin tak bisa memikirkan apa yang akan terjadi lagi.
"Ndin, kamu belum tidur kan? Mas tau lho,, oiya yg tadi makasi loh ya.. hahaha" ucap nya puas.
"Eh iya, kalo kamu masih marah ama mas, coba deh buka wa mu, pasti kamu seneng dan gak jadi marah sama mas" perkataannya sangat membuat Nadin benci setengah mati padanya.
Nadin pun membuka whatsapp dan betapa terkejutnya ia saat melihat Andi mengirimkan beberapa foto-foto Nadin yang sedang mereka perkosa dan ada 2 video berdurasi 1jam yang tak ingin Nadin putar sama sekali.
"Bajingan kau mas, kenapa sih kamu jahat sama aku? salah aku apa mas ?apa?" Aku berteriak menangis sambil memukuli Andi.
"Eh eh eh, ssstttt jangan teriak-teriak nanti bule denger. Intinya kalo kamu macem-macem mas bisa sebarin foto sama video ini, makanya santai aja" perlahan dia meyakinkan Nadin dengan memeluk dan mengusap kepalanya yang masih menangis. Nadin seketika menepis tangan Andi dan langsung merebahkan diri di kasurnya. Malam itu Nadin terlalu capek hingga Nadin tertidur pulas. 
"Din, eh din bangunnn udah siang ayok mandi, sarapan sana" sambil menarik selimutku.
"Hhhuuaaahhh,, udah siang ya bu," aku melihat ke samping namun tak ada Andi di sana.
"Mas andi kemana bu?" tanyaku heran.
"Udah pulang tadi pagi-pagi katanya mau ada urusan. Lagian kamu di bangunin susah amat Din, pules banget tidurnya, jadi Andi gak pamit kamu" jelas ibuku.
"Aaaawwww, ssshhh" Nadin masih merasakan sakit di area kewanitaannya. 
"Kamu kenapa Din" tanya Ibu Nadin. 
"Engga kenapa-kenapa bu, ini kemaren kepleset pas pemanasan di kolam jadi kesleo kaki" ujar Nadin berbohong, tentu saja agar ibu nya tidak mengetahui tentang pemerkosaan yang ia alami kemarin. 
"Oalah, makanya ati-ati to, untung ada Andi yang anterin pulang, dia tu jagain kamu banget loh Din, ibu jadi gak kawatir kalo kamu sama dia" ujar Ibu Nadin. 
Seketika kebencian Nadin pada Andi makin mendalam, andai saja Ibunya mengetahui yang sebenarnya pasti ia akan membenci Andi sama dengan Nadin. Namun Nadin lagi-lagi menyembunyikan itu semua demi Ibunya agar tidak sedih dan kecewa. 
Hari itu awal dari perkenalan Nadin dengan dosa memalui Andi Sepupunya sendiri. Setelah Nadin lulus SMP ia melanjutkan ke SMA favorite didaerahnya. Meskipun Nadin tumbuh menjadi gadis yang mengalami trauma mendalam terhadap lelaki, tapi ia tak pernah melupakan kewajibannya belajar, terbukti ia menjadi lulusan terbaik dari sejak ia kecil. Karna itu ia tak mau mengecewakan ibunya selama ini, makanya ia menutupinya dengan prestasi.
"Hey Nadiinnn,, suit suuiitt..."
Sapaan pagi yang bosan Nadin dengar dari teman-teman lelakinya disekolah. Maklum sih Nadin terlampau memanjakan dan merawat tubuhnya hingga sering jadi bahan eksplorasi mata lelaki.
Pagi itu pelajaran pak Dayat mata pelajaran sejarah yang membuatnya menngantuk dan bosan. Nadin pun mencari alasan untuk meninggalkan kelas "pak, maaf saya mau ijin ke toilet ya" ucapnya sembari mengangkat tangan untuk intruksi.
"Oh,iya sana" suruh pak Dayat tanpa menengoknya.
Saat aku melewati meja guruku itu aku berkata "maaf pak agak lama, biasa urusan wanita" ucapnya pelan.
Seketika pak Dayat melirik dan memperhatikannya saat Nadin berjalan menuju keluar kelas.
Nadin pun menuju kantin yang di mana diujung ruangan itu ada sebuah ruangan seperti gazebo untuk nongkrong anak-anak saat istirahat, dan tak akan ketahuan guru pastinya.
"Bu, mau jus melon dong 1" pesannya pada bu kantin.
"Siap neng Nadin, tunggu ya" ujar ibu kantin. 
"Okay bu," sambil mencomot gorengan tempe yang baru selesai digoreng oleh bu kantin.
"Duh bete gini pengen jalan-jalan deh ah" gumamnya sembari membuka instagramnya.
Nadin mengecek instagram dari notif sampai pesan yang masuk di direct message nya, ternyata ada 1 pemintaan pesan yang membuatnya penasaran.
Saat ia buka ternyata dari cowok yang bernama Romi.
*hai Nadin, sorry nih aku dm kamu, cuma pengen kenalan aja. Aku mau nawarin kamu buat jadi model di management aku, job nya cuma foto shoot aja..kalo kamu minat boleh hubungi aku ya, ini wa ku 08213091xxxx.*
"Astaga...." Nadin kaget saat ada bu kantin mengantarkan jusnya.
"Neng ini jusnya, kok malah kaget gitu haha" ledek ibu kantin.
"Ih bu ngagetin aja sih, makasih bu"
Nadin masih terpikirkan akan job yang ditawarkan si Romi itu, apakah lelaki itu serius atau cuma cowok iseng yang cuman ingin berkenalan dengannya.
"Woy Nadinnnn" teriak Stela dikupingnya.
"Iiihhhh gila lo, budeg ni gue" bentak Nadin.
"Hahaha, lagian lu ngapain sih disini masih pagi gini" tanya Stela.
"Gue bete dikelas.. lu juga ngapain ke kantin pagi-pagi" tanya Nadin.
"Gue mau sarapan, pura-pura sakit ijin ke bu Susi gue haha" ujarnya.
Memang Stela ini anak yang bandelnya kebangetan, meski begitu Nadin senang berteman dengannya karna dia anaknya asik dan seru.
"Ni neng Stela mi gorengnya" ujar bu kantin yang membawa mi goreng pesanan Stela.
"Maacih bu" Stela pun langsung melahap mi nya tanpa ba bi bu lagi.
"Eh Stel, tadi ada dm dari cowo namanya Romi.." ucap Nadin membuka obrolan.
"Hah, ganteng ga ganteng ga?,,uhukkk" tanya stela dengan tersedak.
"Eh lu mah, minum nihh" Nadin menyodorkan jusnya.
Stela pun melanjutkan pertanyaannya.
"Eh ganteng gak tuh cowok? coba liat ig nya"
"Eh lu mah apa sih nerocos mulu, dengerin dulu napa,, nih gue tadi di dm ama doi, katanya mau ga jd model dia buat foto shoot" jelasnya.
"Wahh mayan Din, terima aja lah cuma poto doang" ucap Stela dengan antusias.
"Ah gue takut nipu, tar ujung-ujungnya modus doang" ucap Nadin ragu.
Stela pun merebut hp Nadin dan melihat instagram si Romi.
"Tuh Din, isi ig nya juga foto model semua, ini mah fix kaga nipu tuh laki" Stela menunjukkan ig nya didepan muka Nadin.
"Hmm, I don't think so" Nadin masih ragu.
"Ah yaudah kalo lu gak mau gue aja yang jadi modelnya ah" ucap Stela.
"Emang doi tertarik gitu ama cewek setengah mateng kek elu hahaha" ledek Nadin.
"Ih lu mah bikin gue down deh" sambil manyun, tapi masih melahap suapan mi terakhirnya.
"Hahaha becandaaaa, eh hari ini maen yuk? Gue pengen nyalon nih, rambut gue dah buluk" ajak Nadin.
"Iye, gue temenin, tapi bayarin dulu ni mi gue hehe" ucap Stela. 
"Huuu dasar , yaudah tar ketemu di gerbang sekolah jam pulang yah" jelas Nadin.
"Siappp boss.. gue balik kelas yak, takut disusulin bu Susi .. thank you Din mi nya ,mmuacchh" nyelonong pergi.
Masa SMA Nadin tidak ubahnya anak-anak ABG pada umumnya. Hanya saja Nadin lebih suka berteman dengan perempuan dibanding lelaki. Padahal disekolahnya banyak sekali lelaki yang mendekatinya, namun tetap saja Nadin tidak tertarik sedikit pun menjalin hubungan pacaran dengan salah satu di antaranya. Bukan karena Nadin ini tidak normal, tapi trauma masa kecilnya yang membuat Nadin enggan untuk menjalin hubungan dengan lelaki. Terlebih ia tidak menemukan sosok ayah dalam hidupnya membuatnya makin yakin bahwa lelaki itu sama buruknya dengan ayah dan Andi sepupunya. 
Semenjak itu pula Nadin benar-benar menjauhi Andi, terlebih di saat Andi lulus dari SMA ia meneruskan kuliah di kota yang mengharuskannya untuk mengekos di sana karena jarak yang lumayan jauh jika harus dipaksakan pulang pergi dari rumahnya. 
Nadin berharap perpisahannya dengan Andi membuatnya dapat mengobati trauma dan kebenciannya terhadap laki-laki. Sampai saat ini sahabat yang paling ia percaya hanyalah Stela. 
Sore itu di salon langganan Nadin 
"Haiii cyynnn, mo creambath ya" sapa mince pegawai salon langganan Nadin. 
"Halo inces minceee, makin cakep aja sekarang, punya gebetan baru ya?" tanya Nadin menggoda. 
"Aaaawww tau aja deh dese" jawab mince. 
"Gue pengen di masker deh pake plus-plus ya" ucap Stela meledek. 
"IIiisshhh ekeu ga suka apem cynnn hahaha" ujar Mince membalas. 
Sore itu seperti biasa dihabiskan Nadin dan Stela dengan mengobrol dan bercanda bersama Mince di salon itu. Dari hal pribadi hingga masalah percintaan Mince adalah gurunya Nadin dan Stela untuk menanyakan nasib. Tak ada jarak diantara mereka meski berbeda usia dan generasi. Bagi Nadin sahabat terbaik ialah ia yang selalu ada untuk mendengar dan ada untuk bersandar, tapi lagi-lagi Nadin selalu berdebat akan peran lelaki yang hanya membuat perempuan sedih dan sakit. Stela pun selalu meyakinkan Nadin bahwa tidak semua lelaki itu sama, Stela sering kali menanyakan mengapa Nadin begitu membenci lelaki, namun Nadin tak pernah bercerita soal Andi, hanya menceritakan ayahnya yang pergi meningalkannya. Jik sudah begini Stela pun memilih diam dari pada Nadin makin menjadi-jadi berpidato seperti orang berorasi saat demo menentang penjajahan diatas bumi. 

หนังสือแสดงความคิดเห็น (7449)

  • avatar
    Nouna Noviie

    ending'y sedih.. semua konflik yg ada dalm hidup pasti ada hikmah'y.. Nex .. setelah lulus kuliah Nadin bisa berjodoh dgn rama/Gilang pasti seruu tuh🥰

    05/01/2022

      1
  • avatar
    Hamira Hamade

    Ceritanya sampai banget. Aku juga baca kadang sampai jadi emosional.

    18/07

      0
  • avatar
    Rina Shahrin

    nice

    28/06

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด