logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 19 Perasaan Yang Baru

Dasar perempuan brengs*k! Ethan memakin dalam hati, kemeja dan celananya habis terkena muntahannya, ini tak lagi lucu! Anna memandang baju Ethan yang penuh muntahannya. Dia menatap dengan penuh rasa bersalah.
Ethan segera keluar dari mobil, dan mencoba membersihkan pakaiannya dengan tangan, ugh dia jijik sekali, dasar wanita kampung*n, minum wine saja sampai muntah begini! Aish!
"Maaf pak, silahkan membersihkan diri di toilet," ucap satpam penjaga parkir di restoran. Ethan menatap Bang ucup dan menghela napas panjang, sepertinya marah-marah memang tidak ada gunanya. Ethan mengangguk lalu kembali masuk ke dalam dengan mendongkol.
Trudy separuh tertawa separuh kasihan saat melihatnya. Dia memberikan Ethan handuk kecil dan kaos hitam seragam dari pelayan disitu. Ethan menerimanya dengan kesal dan segera masuk ke toilet mencoba membersihkan diri. Setelah berusaha setidaknya sedikit lebih bersih dari sebelumnya, dia keluar dengan mengenakan kaos, yang langsung diberikan dua jempol oleh Trudy.
"Kursi mobil bapak sudah saya bersihkan sebisa saya pak, tapi maaf tidak bisa terlalu bersih, karena pacar bapak...,-" ucap Bang Ucup malu-malu, wajahnya memerah, ada apa dengan Anna? Ethan segera berlari menuju ke mobil, apa lagi yang wanita itu lakukan?
Ethan segera masuk, dan melihat Anna sudah membuka kemeja kerjanya, astaga Anna! Dia segera ke belakang dan mengambil jaket dan menyelimutinya. Dia terbangun dari tidurnya dan tersenyum kepada Ethan sambil mengacungkan jari ke pipinya.
"Hai lesung pipi, kamu sudah kembali?" tanyanya sambil menyentuh pipi Ethan sambil menyipitkan matanya. Hmph... entah kenapa kekesalannya berubah hanya karena sentuhan Anna di wajahnya. Ethan segera menyetir cepat menuju rumah, dia harus segera mandi.
Sesampainya di rumah, Ethan dengan kesal harus menggendong wanita mabuk itu kembali ke kamarnya. Ethan dalam hati berjanji tidak akan memberikan alkohol lagi kepadanya, Anna ternyata sangat menyusahkan kalau sedang mabuk.
Setelah meletakkannya di tempat tidur dia segera mandi, badannya walau sudah dibersihkan tetap berbau tak sedap. Saat selesai mandi dan berpakaian, Ethan melihat jaket yang dia pakaikan ke Eve sudah di lantai, juga celana panjangnya... astaga wanita ini?
Ethan menghampirinya dengan penasaran, dan ternyata Anna sudah melepaskan pakaian dalamnya juga. Ethan terpana melihat pakaian dalamnya di atas tempat tidur, sedangkan Anna tertidur dengan lelapnya di dalam selimut.
Ethan segera merebahkan dirinya di samping Anna, tergoda untuk melihat tubuhnya yang seperti bayi, tapi tiba-tiba Anna malah membuka matanya tapi seperti belum benar-benar sadar, dia meraih dada Ethan lalu tersenyum nakal, dia mendekat dan meletakkan kepalanya di dada Ethan sambil menepuk-nepuk dadanya. Seketika Ethan merasa mengantuk, dan teringat semalam memang dia hampir tidak tidur lalu tertidur di sampingnya.
Anna terbangun dengan kepala pusing berputar dia menyipitkan matanya yang masih belum bisa melihat dengan jelas, lalu merasakan dada bidang di sebelahnya apakah dia masih bermimpi? Anna memutar tubuhnya dan mencium aroma tubuh Ethan yang dia sudah hafal dan merebahkan kepalanya yang berat di dada Ethan yang hangat. Ah nyamannya, dia kembali tertidur dengan tersenyum.
Setelah entah berapa lama, Ethan terbangun karena kaki Anna yang naik ke atas badannya. Ethan melihat bokongnya, dan sebagian tubuhnya yang seperti bayi. Astaga Anna, betapa inginnya Ethan untuk menyentuhnya, Anna cantik sekali, dia benar-benar mengetes kekuatan iman Ethan. Dia segera bangkit dan kembali menutup tubuh Anna dengan selimut.
Ethan segera menuju kamar mandi lagi dan mengguyur tubuhnya dengan air dingin demi menenangkan jantungnya yang berdebar kencang. Bayangan tubuh putihnya yang mulus di atas selimut tidak akan pernah bisa lepas dari kepalanya.
Anna kembali terbangun, kali ini kepalanya sudah tidak terlalu pusing, Anna mencoba mencari sumber kehangatannya tadi, tapi tangannya hanya merasakan lembutnya linen di bawah tangannya yang dingin. Hah? Dia dimana? Anna segera membuka matanya, kamar hanya disinari oleh lampu pojok yang bersinar temaram.
Kali ini Anna tahu dimana dia berada, dia berada di rumahnya lagi, dan yang membuatnya lebih panik, kali ini dia tidak memakai baju sama sekali! Ayo Anna, sadarlah! kamu berada di rumahnya lagi dan tidak memakai baju sama sekali, apa yang telah kamu lakukan? Ingat, apa yang sudah terjadi! Tapi kepalanya terasa tumpul, dia tidak dapat mengingat apapun, ingatan terakhirnya adalah saat memakan potongan hati itu yang rasanya seperti darah beku. Tapi mengapa dia tiba-tiba berada disini? dan mengapa dia tidak pakai baju?
Saat Ethan keluar dari kamar mandi dia merasa lebih tenang. Anna melihat sekilas, dia memakai memakai kaos hitam dengan celana pendek abu-abu sebelum menarik selimut sampai ke matanya. Dari sudut mata Ethan dia melihat gerakan Anna yang tiba-tiba.

Ethan berjalan mendekatinya, Anna segera menutup matanya berpura-pura masih tidur, tapi Ethan tahu dia sudah bangun, nafasnya tiba-tiba memburu. Ethan menunduk memperhatikan wajah Anna yang tertutup separuh.
Jantung Anna berdebar semakin kencang. Dia tetap berusaha untuk bernapas wajar, ambil napas buang napas, tenang Anna, jangan sampai ketahuan kamu sudah bangun. Tapi seluruh indranya yang lain merasakan dia mendekatinya, Anna tahu aroma tubuhnya.
Ethan lalu menunduk, Anna merasakan desah napasnya yang hangat di wajahnya Dia sedang apa, kenapa dia menunduk menatap Anna lama sekali? Jantungnya berdebar kencang seakan mau keluar dari dada.
Anna masih berbau muntah, tapi dengan rambutnya yang tergerai di atas kepala dan bulu matanya yang lentik terlihat sangat cantik, Ethan tidak dapat menahan dirinya untuk tidak mengelus rambut di keningnya. Anna terkesiap akan sentuhan Ethan, begitu lembutnya sehingga Anna terbuai dan tersenyum tipis tanpa sadar menyatakan memang dia sudah bangun.
Ethan lalu mengecup keningnya dengan begitu lembut sehingga Anna membuka matanya pelan-pelan dengan jantung berdebar kencang. Ethan kembali terpesona melihatkan bola mata coklat muda Anna yang menakjubkan tanpa dia bisa tahan dan dia tersenyum padanya. Anna merasakan sesuatu yang baru dalam hatinya.
"Sudah bangun kan? Pakai bajumu, lalu makan malam, aku mau bikin sup." Ethan mengelus rambut Anna sekilas lalu pergi keluar kamar untuk membuat sup. Anna melepas napasnya yang dia tahan, ada rasa apa ini di hatinya? Ethan yang tiba-tiba lembut seperti itu membuatnya seketika lemas.
"Umm, Ethan?" Anna memanggil Ethan saat dia sudah sampai di pintu kamar.
Haduh Anna malu sekali, apa yang telah terjadi? tapi tidak ada orang lain yang bisa Anna tanya selain dia. Dia menoleh dan menatap Anna dan dia segera menarik selimut sebagai perisai.
"Bajuku?" Anna menatap Ethan masih di balik selimut, tak sanggup mengucapkan kata lain. Ethan kembali melihat kilasan tubuh Anna yang molek tadi di kepalanya, jantungnya mulai berdebar kencang lagi.
"Bajumu penuh dengan muntah, sudah aku masukkan ke tong sampah, aku tak tahan dengan baunya, aku akan ambilkan bajuku saja," jawabnya seenaknya, astaga Ethan benar-benar menyebalkan. Dia langsung menuju ruang bajunya.
"Ish... itu baju kerjaku!" jawab Anna mendesis pelan. Ethan mengambil kaos dan celananya, entah bagaimana caranya dia mengenakannya bukan urusan Ethan. Dia meletakkan pakaian dalamnya di dalam lipatan baju. Hanya dengan menyentuh pakaian dalamnya, jantung Ethan kembali mulai berdebar, ada apa dengan dirinya? Dia lalu meletakkan bajunya di atas tempat tidur.
"Pakai ini saja dulu," ucap Ethan menatap Anna yang semakin menarik selimut ke kepalanya. Anna berusaha menutupi apa yang tersisa bisa ditutup, rasa malunya membuat wajahnya terasa panas. Kali ini dia benar-benar lupa apa yang telah terjadi.
Ethan mendengus saat sadar Anna seperti itu, tadi dia bahkan memeluknya dengan tubuh bayinya itu. Dia segera mencoba menghilangan bayangan itu dari kepalanya.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (914)

  • avatar
    KapantowVanya

    plis deh pokoknya bagus IM so spechles

    10d

      0
  • avatar
    KerasSilalahi

    ceritanya bagus

    13/08

      0
  • avatar
    TaufaniAdin

    good job bagus

    10/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด