logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Chapter 39 (Direktur, Seorang Anak Ingin Bertemu)

 Sudah lama sejak dia tidak bertemu dengan mantan suaminya. Tatapan mata yang dingin masihlah sama seperti di masa lalu. Seorang gadis cantik berada di belakang Edzar Gao. 
 Wanita cantik dan berbudi luhur berusaha menenangkan pria yang diselimuti awan gelap. "Fallin Ma, apa kau mencoba untuk memanfaatkan putraku? Kau telah membuangnya di masa lalu, bagaimana bisa kau tidak tahu malu untuk mendekatinya lagi demi mendapat dukungan keluarga Gao?" 
"Papa, jangan bicara kasar seperti itu pada mama! Akulah yang mendekati mama!" 
"Tuan Besar Gao, saya tidak ada niatan seperti itu. Jika anda tidak menyukainya maka saya akan pergi."
"Mama,"panggil Halbert Gao, tangannya kembali menggenggam tangannya. 
Fallin Ma melepaskan tangannya dengan kasar."Maafkan atas kekasaran saya, Tuan Muda. Saya permisi." 
Fallin Ma berbalik pergi, Halbert Gao berusaha mengejarnya, tetapi ditahan oleh papanya."Biarkan wanita itu pergi." Pria kecil tidak bisa melawan papanya. Dia akan mencari rencana lain untuk bisa membawa mamanya kembali padanya. 
  Fallin Ma masuk ke dalam mobil, dia melajukan mobil dengan kecanang untuk meluapkan perasaan kesalnya. Dia harus menerima penghinaan berturut-turut dan dia tidak bisa melawannya. Perasaannya lebih marah pada mantan suaminya itu. 
"Pria itu masih sama seperti di masa lalu. Dia selalu berperasangka buruk padaku. Hanya Ye Meyleen satu-satunya yang paling baik baginya." 
"Tetapi, kenapa Halbert justru mendekatiku?"
Fallin Ma menyadari ada jarak yang luas antara dirinya dan putranya. Sungguh aneh saat putranya justru menggenggam tangannya. Sudah sejak lama dia tidak merasakan sentuhan yang hangat padanya. 
Mungkin inilah bukti bahwa darah lebih kental daripada air. "Lebih baik baginya untuk tidak mengenaliku." Fallin Ma bukanlah ibu yang baik baginya. Dibanding dengannya Ye Meyleen lebih cocok menjadi sosok ibunya. 
  Halbert Gao langsung menuju ke kamarnya ketika mereka tiba di rumah. Tuan Muda marah kepada papanya yang sudah memisahkannya dengan mamanya. Pria kecil itu segera mengambil kalung yang dia simpan. 
"Apa takdir akan berubah?" 
 Halbert Gao berbicara pada kalung itu. Pria kecil berganti pakaian lalu tertidur.  Dalam mimpinya, dia kembali melihat kesedihan mamanya. Sekarang ini dia hanya bisa menjadi bayangan yang memperhatikannya. 
"Peri, apa semua akan tetap sama?" 
"Ya, karena Nona Fallin masih belum sepenuhnya membuka hati. Satu masalah besar yang terjadi masih akan mempengaruhi hidupnya." 
"Apa yang harus aku lakukan?" 
"Anda harus membantunya menghindari takdir. Nona Fallin membutuhkan orang yang kuat untuk melindunginya dari masalah." 
"Aku mengerti. Aku akan membuat papaku melindungi mama." 
"Tuan muda, anda harus membuat nona Fallin membuka hatinya terlebih dahulu dan menunjukkan bahwa anda peduli padanya." 
"Ya, aku akan melakukannya. Aku akan membuat mama tidak sendirian lagi." 
 Seminggu berlalu, bisni Fallin Ma minim pemasukan. Departemen store menolak untuk menerima rancangannya. Tidak hanya itu, butik ataupun kantornya juga sepi pesanan. Ancaman dari Nyonya Bai telah menghancurkan bisnisnya. 
"Fallin Ma, aku sudah mendengar semuanya. Bagaimana bisa kau melalukan hal yang akan menghancurkan dirimu sendiri?" 
"Maafkan saya, Desainer Hong."
"Untuk sementara kau hanya akan menjadi suppler perusahaanku. Aku akan membantumu memulihkan perusahaanmu." 
"Saya mengerti." 
"Tolong hati-hati lain kali! Aku tidak bisa membantumu selamanya." 
"Baiklah. Terima kasih atas bantuan anda." 
Desainer Hong meninggalkan ruangan. Meskipun telah mendapatkan dukungan, dia masih belum bisa merasa lega. Ada tanggung jawab yang harus dia penuhi untuk mengembangkan perusahaannya.
Ring Ring Ring 
Fallin Ma mengambil gagang telpon, dan langsung menanyakan keperluannya."Direktur Fallin, ada seorang anak yang ingin bertemu denganmu." Keningnya berkerut mendengar hal itu. 
"Apa kau tahu siapa?" 
"Dia bilang namanya Halbert Gao." 
"Minta dia kembali. Aku masih sibuk dengan pekerjaanku." 
"Baiklah!" 
Fallin Ma meletakkan telpon itu. Keheranan menyelimutinya, dia tidak mengerti untuk apa anak itu datang padanya. Jika dia menerimanya dan ketahuan Edzar Gao maka dia akan dalam masalah. Ketika dipesta saat itu, terlihat jelas ketidaksenangan Edzar Gao saat Halbert menemuinya, lebih baik untuk menghindari putranya. 
"Maaf, Tuan Muda. Direktur Fallin tidak bisa menemui anda." 
"Kalau begitu aku akan menunggu disini saja." Halbert Gao menolak untuk menyerah.
"Tuan Muda, bagaimana jika anda kembali besok saja?" 
"Besok ataupun sekarang sama sajakan? Aku akan tetap menunggu disini." 
Halbert Gao yakin bahwa mamanya akan keluar untuk makan siang. Pria kecil duduk dengan tenang di sofa. Wajahnya terlihat begitu antusias. 
 Ternyata Fallin Ma tidak juga keluar. Berulang kali Halbert Gao melihat jam tangan kecil. Sudah sangat lama dia menunggu. 
Jika dia terlalu lama maka papanya ataupun Ye Meyleen akan membuat kekacauan besar. Halbert Gao mengatakan pada resepsonist bahwa dia akan kembali besok. "Baiklah, saya akan memberitahu Direktur." 
"Dimana saja kau? Kenapa kau terlambat bahkan kau meninggalkan supirmu? Apa kau tidak tahu betapa khawatirnya Ye Meyleen saat kau tidak pulang tepat waktu!" 
Saat pulang Halbert Gao mendapatkan amarah langsung dari papanya. Pria kecil itu mengabaikan  papanya dan langsung berjalan menuju tangga. Ini semakin membuat api kemarahan semakin berkobar. 
"Halbert Gao, berhenti! Jawab pertanyaanku sebelum kau pergi." 
"Aku pergi ke rumah seorang teman." Pria kecil menghentikan langkah untuk menjawab. 
"Teman yang mana? Aku sudah menghubungi teman-temanmu,tidak ada yang bersamamu."
"Apa kau berpikir bisa membohongi papamu?" 
"Papa, aku sangat lelah. Aku mau istirahat." Halbert Gao melarikan diri. 
 Edzar Gao ingin mengejarnya, tetapi ditahan oleh Ye Meyleen."Jangan memaksanya, dia akan membencimu nanti." Ye Meyleen menenangkannya. 
"Paling penting dia pulang dengan selamat." 
 Edzar Gao berusaha menenangkan pikirannya. Dia berpikir untuk membuat orangnya mengikuti putranya. Ada kecurigaan bahwa Halbert Gao pergi menemui Fallin Ma. 
Edzar Gao tidak ingin putranya dimanfaatkan oleh wanita itu. Saat ini perusahaan milik Fallin Ma sedang dalam kekacauan. Pasti mantan istrinya mendekati Halbert Gao untuk membujukku membantunya. 
 Selama seminggu Halbert Gao mengunjungi tempat kerja mamanya, tetapi selalu saja ada alasan yang membuat mamanya tidak bisa menemuinya. Mamanya seolah sedang menghindarinya. Tuan Muda dari Gao ini merasa kecewa harus kembali dengan sia-sia.
"Bagaimana caraku untuk menemui mama? Jika aku langsung masuk ke dalam, mama akan berpikir aku tidak sopan." Fallin Ma selalu menekankan tentang pendidikan tata krama. 
Kali ini, dia akan menunggu sampai mamanya keluar. Jika perlu, dia akan menginap disini. Meskipun papanya akan memarahinya saat pulang. 
 Sudah waktunya makan malam, tetapi putranya belum pulang. Edzar Gao merasa geram, apalagi orangnya melapor bahwa Halbert sering mengunjungi kantor Fallin Ma. "Anak itu pasti pergi menemui Fallin Ma lagi. Aku akan menariknya dan membawanya pulang!" Edzar Gao tidak bisa hanya diam saat putranya telah dipengaruhi wanita itu. 

หนังสือแสดงความคิดเห็น (309)

  • avatar
    SusantiDesi

    sangat bagus

    21/07

      0
  • avatar
    LdyaaNr

    seruu bngett ini asyik

    01/07

      0
  • avatar
    RiftaZilka

    keren

    23/05

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด