logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 3 Bertahan atau Menyerah

Raina tak bisa fokus dengan materi yang di sampaikan oleh ibu Dewi. Pusat pikirannya berada pada permasalahan tadi.
“Sepertinya aku salah memilih diam selama ini, apa ini saatnya aku membuat mereka menyesal. Apa waktunya telah tiba, untuk membongkar semuanya” batin Raina.
“Sudah lah... biarkan waktu yang menjawab semuanya” putus Raina setelah mempertimbangkannya matang-matang.
Ya Raina memilih untuk diam, untuk saat ini. Ntah sampai kapan akan bertahan dalam kepalsuan yang dibuatnya.
Raina larut dalam lamunannya sehingga tak menyadari kepergian dari Bu Dewi dari kelasnya.
“Rai... Raina, lagi ngelamun apa” tanya Luna.
“Nggak ada kok, udah bell ya” balas Raina.
“Dari tadi, ke kantin yuk” ajak Luna.
“Ayolah... aku juga lapar nih” balas Raina.
Raina dan Luna pun berjalan ke kantin, setelah menemukan tempat duduk Luna pun pergi memesankan makanan untuk mereka.
“Ini di makan ya” ujar Luna.
“Makasih Lun” balas Raina.
Rainapun menyantap bakso di depannya. Sedang asik-asiknya menyantap bakso, sorakan lebay terdengar olehnya.
‘Gila Keano ganteng banget ih’
‘Gilang juga cool banget guys’
‘Abang Ailan juga, manis ya’
‘Si kembar juga gila, ganteng banget’
‘Beruntungnya jadi Keyra dan Hafsah ya’
“Kita boleh gabung nggak Rai” tanya Keyra dengan suara lembutnya.
Nggak ada tanggapan dari Raina, dia lebih fokus sama bakso yang ada di hadapannya.
“Eh... kalau ditanya itu ya di jawab. Nggak punya mulut emang” sarkas Gilang.
“Kalian budek ya” sambung Agi, abang kembar Raina.
“Duduk aja, meja ini punya ibu kantin kok bukan kami” balas Luna yang malas mendengar perkataan kasar laki-laki di hadapannya.
“Ailan yang pesan” ujar Keano.
“Kok gue sih, Agi pesan sono” bantah Ailan.
“Oke... kalian mau apa” tanya Agi.
“Bakso dan jus jeruk, samain aja biar nggak ribet” balas Keano.
“Baiklah” Agi pun menuju ke stan makanan.
5 menit kemudian, Agi pun kembali bersama dengan mbak Rina lengkap dengan pesanan mereka.
“Silahkan di nikmati aden dan nona” ujar Rina.
“Terima kasih mbak” balas Agi.
Mereka pun menyantap makanannya, tiba-tiba...
Prang...
“Aduh, maaf Rai... aku nggak sengaja” ujar Keyra pada Raina setelah menabraknya dengan sengaja saat Raina hendak meninggalkan kantin.
“Loe sengaja kan, ngaku deh loe” ujar Luna.
“Nggak kok, suer aku nggak sengaja” balas Keyra.
Raina yang jengah melihat ular yang ada di hadapannya ini pun mendorongnya sampai terjatuh.
Plak... plak...
Tentu saja tamparan yang menjadi hadiahnya. Hadiah yang diberikan oleh pawang-pawang ular Keyra.
“Kamu memang kejam Rai” ujar Keano.
“Kenapa loe dorong Keyra, dia nggak sengaja Rai” ujar Ailan.
“Nggak sengaja kata loe. Kalau gue bilang dia sengaja apa kalian percaya. Nggak kan” balas Raina sembari memegang pipi yang memerah karena tamparan yang dilayangkan Keano dan Ailan.
“Cewek murahan kaya loe, emangnya bisa di percaya. Ngaca Rai... ngaca” ujar Keano.
“Sudahlah kak, Raina nggak sengaja dorong aku. Dia...” ucap Keyra.
“Nggak, jelas-jelas kita semua lihat. Kalau cewek murahan ini dorong kamu” balas Keano.
“Kamu jadi cewek jangan terlalu baik key, nanti di manfaatin” sambung Aga.
“Lihat Rai, Key masih ngebela kamu. Padahal jelas-jelas kamu yang salah di sini, mana hati nurani kamu HAH” bentak Agi.
“Tidak ada” balas Raina acuh.
“begini cara kamu bersikap, apa orang tua kamu tak pernah mengajarkan kamu sopan santun RAINA ALMAHERA” ujar Keano.
Raina yang mendengar kata orang tua menjadi diam tak berkata-kata lagi. Orang tua adalah kata sensitif untuknya.
“Gue memang nggak pernah di ajari sopan santun sama orang tua gue. Bukan tak punya, tapi mereka membenci gue. Tak ada yang mengharapkan kehadiran gue di dunia ini bahkan orang tua gue sendiri pun tak menganggap gue ada” batinnya menjerit.
Luna yang melihat Raina diam pun angkat bicara.
“Kalian semua keterlaluan nggak. Raina salah apa sama kalian HAH” murka Luna.
“Loe nggak liat kondisi Keyra Lun, dia jatuh di dorong sama jalang kesayangan loe itu” balas Agi.
Plak... tamparan pun di layangkan Luna pada pipi Agi.
“Siapa yang loe panggil jalang HAH. Raina itu cewek baik-baik Agi, nggak sepantasnya loe memanggilnya dengan sebutan seperti itu” ujar Luna.
“Kalau dia bukan cewek murahan, kenapa dia memakai pakaian yang kekurangan bahan seperti ini Lun” balas Aga.
“Itu style dia, dan kalian semua nggak ada hak untuk mempermasalahkannya” jelas Luna.
Raina yang jengah pun menghentikan pertengkaran Luna dengan mereka.
“Sudah lah Lun... lebih baik kita pergi dari sini” ujar Raina.
“Ok” balas luna
“Kalian camkan ini baik-baik, jangan menyesal dengan yang apa kalian tabur hari ini. Semuanya akan kalian tuai pada akhirnya” lanjut Raina.
“Jangan kaget dengan perubahanku nantinya, ayo kita pergi” sambungnya, kemudian meninggalkan kantin.
Raina dan Luna berjalan menuju roftof sekolah. Udara di sini sejuk dan cukup menyenangkan untuk mereka berdua.
“Kamu kok masih sabar sih Rai, kamu nggak lihat mereka semakin menjadi-jadi saja” tanya Luna.
“Malas aja sih Lun, lagian aku udah biasa kok” balas Raina.
“Aku yang nggak terbiasa Rai, mereka selalu menghina kamu dan menyiksa kamu. Sampai kapan kamu bertahan Rai” ungkap Luna.
“Sampai waktunya tiba Lun, aku pastikan tidak ada lagi yang akan menyiksa atau pun menghinaku” balas Raina.
“Seperti kamu mau pergi jauh saja Rai” tanya Luna.
“Perasaan kamu aja kali Lun, emangnya aku mau ke mana” elak Raina.
“Maafkan aku Lun, tolong maafkan aku” batin Raina menjerit.
Bel masuk pun berbunyi...
“Udah bel Rai, ke kelas yuk” ujar Luna.
“Ok” balas Raina.
Mereka pun berjalan menuruni tangga, sepanjang jalan ada saja yang menghina Raina dengan perkataan tajam mereka.
‘Dasar nggak tau diri, kenapa nggak di keluarin aja sih’
‘Emang nggak punya harga diri tuh’
‘Luna mau aja sih sahabat dengan cewek murahan itu’
‘Mati aja lu, dasar benalu’
‘Kasihan ya Keyra, selalu disiksa’
Perkataan yang di lontar kan pun semakin pedas masuk ke relung hati Raina. Mengiris setiap rongga di dadanya.
“Nggak usah di hiraukan Rai, abaikan” bisik Luna.
“Iya Lun” balas Raina.
“Kamu salah Lun, semuanya sudah menghancurkan hati ini. Perkataan mereka bagaikan pisau tajam yang menikam” lanjutnya membatin.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (189)

  • avatar
    Tian Renhoar

    bagus banget 😁

    5d

      1
  • avatar
    RevaYuke

    lumayan

    25/08

      0
  • avatar
    DarmanQila

    aku ingin iphone

    20/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด