logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 2 Bukan Sebuah Mimpi

Eun Dan Oh sedang berada di suatu ruangan yang hanya dibangun oleh bebatuan besar. Dia sedang mencoba baju yang biasa dikenakan oleh penduduk sekitar desa. Pakaian seragam sekolahnya terlihat terlalu mencolok karena nampak sangat tidak umum di negeri ini. Atas saran dari Key, siswi SMA itu akhirnya setuju untuk menggunakan pakaian yang tidak akan menarik perhatian selama dia berada di planet ini. Dia masih tidak mengerti apa yang dia lakukan di tempat ini, apakah hal yang dia alami ini nyata atau hanya mimpinya saja.
"au!" dia menjerit kesakitan setelah mencubit pipinya sendiri. Dia merasakan nyeri di kedua pipi chubby nya. Terasa sakit, ini bukan mimpi.
Dan Oh dan para rombongan yang menyelamatkannya mendatangi sebuah penginapan kecil di desa Mare. Salah satu desa terpencil yang masih menjadi bagian dari kerajaan Hwon. Kerajaan Hwon memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas. Provinsi utama tempat berdirinya istana telah hancur luluh lantah tak tersisa. Hanya ada beberapa desa di daerah perbatasan terpencil yang masih tersisa dari kerajaan ini. Desa Mare tak banyak diketahui banyak orang, penduduknya pun hanya ada sekitar puluhan saja jumlahnya. Desa ini berada di atas pegunungan berbatu dan menjadi salah satu dari sedikit sekali desa yang masih selamat dari serangan bangsa Cheol yang membabi buta. Dan Oh dan teman baru seperjalanannya datang ke desa itu untuk beristirahat sejenak dari perjalanan yang melelahkan.
Siswi SMA itu keluar dari kamar ganti dan melihat rombongannya sedang duduk berhadapan di sebuah meja persegi panjang yang dipenuhi makanan. Dan Oh berjalan menghampiri "teman-teman" barunya itu dan berdiri di dekat mereka.
"baju ini sangat lebar" ucapnya sambil merentangkan kedua tangannya.
Dan Oh memakai sebuah baju berwarna merah muda palm dengan bahan dasar kain yang sedikit mengkilap dan memiliki tekstur lembut. Ada sedikit motif abstrak berwarna biru muda metalik di bagian bawahnya. Baju itu memiliki lengan yang lebar dan panjang. Apabila gadis mungil itu merentangkan tangannya baju itu terlihat seperti kain persegi yang jauh lebih besar dari bentuk badannya. Dia nampak seperti orang-orangan sawah yang imut. Panjang baju itu sampai menutupi lututnya. Sementara bawahannya dia mengenakan celana panjang hitam dan sepatu penduduk sekitar yang menutupi sebagian celana bawahnya setinggi 10 cm di atas mata kaki.
"bukan begitu cara mengenakannya, tapi begini" Key berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Dan Oh.
Panglima perempuan itu memasangkan ikat pinggang berwarna hitam yang memiliki lebar sekitar 3 cm di pinggang gadis mungil itu. Sekarang baju itu nampak indah dan pas sempurna dengan badan Dan Oh. Dia nampak seperti penduduk asli desa ini dengan pakaian barunya.
"Oh. . Begini...." gadis pemegang sabuk hitam karate itu merasa malu karena tidak mampu menyadari hal sederhana seperti ini. Dia menyentuh tengkuk lehernya dan menjulurkan lidahnya untuk bersikap konyol menutupi rasa malunya.
"Eun Dan Oh, duduklah.... Mari kita makan bersama" Siera memberikan komandonya kepada penduduk bumi itu.
Gadis berambut coklat bergelombang itu selalu nampak anggun dan berwibawa saat sedang berbicara maupun melakukan hal lainnya. Dia selalu nampak memancarkan aura kebangsawanan di sekitarnya. Dan Oh merasa bahwa Siera memiliki kedudukan yang tinggi darinya dan sulit baginya untuk tidak menuruti perintah gadis yang nampak berusia di tengah 20 tahunan itu.
Siera menggeser tempat duduknya dan memberikan celah bagi siswi SMA mungil itu untuk duduk di sampingnya. Siswi itu duduk berhadapan dengan Gwi yang memandanginya dengan mata dingin bulat mempesona. Dia ingat bahwa pria di hadapannya ini muncul pertama kali sebagai serigala. Ada banyak pertanyaan di benak Dan Oh tentang hal ini. Juga tentang hal yang telah menimpanya di planet ini.
Woon duduk di sebelah kanan Gwi, berhadapan dengan Siera yang ada di sebelah jendela. Sementara itu Key menyusul Dan Oh dan duduk di kursi kosong di sampingnya, sang prajurit wanita tersebut duduk berhadapan dengan Ryu, pria yang selalu nampak tersenyum dan ceria.
"waaah lezatnyaaa ...." Dan Oh mengalihkan pandangannya kepada meja makan di depannya.
Dia melihat ada banyak hidangan makanan lezat yang menggugah selera. Gadis itu menoleh kepada Siera untuk meminta izin dengan wajah polosnya agar dia bisa segera makan sajian dan menghilangkan rasa laparnya. Siera tersenyum tipis dan mengangguk. Dengan segera Dan Oh mengambil wadah piring dan membuat gundukan makanan di atasnya. Gadis mungil itu melahap makanannya dengan bersemangat.
" hei... Wanita mana yang makan seperti itu?" Gwi, lelaki dengan penampilan karismatik dan terkesan dingin itu memberikan komentar pedasnya menggunakan suara seksinya yang mampu membuat gadis manapun meleleh saat mendengarnya.
Dan Oh hanya tersenyum menanggapi. Dia tidak peduli dengan komentar orang lain karena dia benar-benar kelaparan..... Dan memang memiliki selera makan raksasa untuk postur badannya yang kecil. Semenjak pulang sekolah dia belum sempat mengkonsumsi makanan apapun, padahal gadis itu baru saja melakukan latihan rutin karatenya. Selain itu perjalanan yang ditempuhnya untuk sampai di tempat ini sangat melelahkan dan menguras tenaga. Mereka harus melewati jalan hutan yang panjang sekitar 10 km kemudian melakukan pendakian menaiki gunung bebatuan ini. Semua perjalanan dilakukan dengan jalan kaki. Apakah di tempat ini tidak ada kendaraan yang bisa meringankan beban perjalanan mereka?
Ryu, sang pria ceria yang nyaris tidak pernah melepaskan senyum dari wajahnya mengamati Dan Oh dengan penuh kekaguman. Menurutnya pemandangan di hadapannya adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Dia tidak pernah melihat gadis manapun melahap makanan seperti cara Dan Oh melakukannya. Sementara itu Key hanya terdiam melongo melihatnya makan. Siera sesekali melihat cara makan Dan Oh sambil menikmati hidangannya, dia memiliki cara makan yang jauh berbeda dengan gadis tomboy di sampingnya. Siera mengkonsumsi makananannya dengan cara yang anggun. Gadis itu beberapa kali menggelengkan kepalanya dengan ekspresi datar saat melihat Dan Oh. Woon adalah satu-satunya orang yang tidak memperhatikan gadis baru yang hadir dan bergabung dengan rombongannya. Dia menikmati makanannya sambil melihat keluar jendela dan sibuk dengan apapun yang ada di pikirannya.
"Apakah kalian tidak ingin menjelaskan keadaan yang terjadi padaku? Bagaimana aku bisa berada disini? Dan kenapa monster-monster mengerikan itu menyerangku?" Dan Oh akhirnya menyuarakan rasa penasarannya setelah dia telah menyelesaikan masalah perutnya. Siera mengambil segelas air putih dan meminumnya untuk menutup kegiatan makannya. Nampaknya semua orang juga telah selesai menyelesaikan makanannya masing-masing.
"kami juga tidak begitu paham kenapa kau bisa sampai ke tempat ini. Bagaimana kristal dari kerajaan Yeon bisa sampai ke tempatmu ?" Siera mengusap keningnya dengan jari telunjuknya. Gadis itu menampakkan wajah kebingungan untuk pertama kalinya.
" monster yang menyerangmu kemarin, kami menyebutnya bangsa Cheol, mereka adalah makhluk hidup buatan yang diciptakan oleh pamanku dari sihir hitam" Siera memberikan penjelasan singkat tentang monster menjijikkan yan pertama kali menyambut Dan Oh di planet ini.
"paman?" tanya Dan Oh kebingungan. Siera hanya mengangguk. Ingatannya mulai berkelana ke masa yang jauh lalu, ketika dia masih seorang gadis kecil berusia 15 tahun.
Masa Sebelum Kebangkitan Sihir Hitam
Siera kecil sedang mengintip ke dalam ruang rapat direksi kerajaan yang seharusnya sangat rahasia itu. Gadis kecil yang jarang menunjukan banyak ekspresi itu mencari celah rahasia agar mampu mendengarkan pembicaraan para tetua di kerajaan Hwon. Ayahnya sang raja adalah pemimpin rapat direksi ini.
"Bukankah sudah saatnya sekarang kita membicarakan pewaris tahta kerajaan Hwon? Kita tidak mungkin menyerahkan kerajaan besar ini kepada seorang gadis kecil yang hingga sampai saat ini tidak menunjukkan adanya kemampuan dalam mewarisi kekuatan kristal api yang memiliki kekuatan luar biasa itu" Binju.... Adik kandung dari raja Hwon yang berambisius mencoba memantik topik ini ke dalam rapat direksi yang dibahas hari itu.
Siera, sang putri keturunan raja Hwon mendengarkan semuanya. Dia adalah keturunan satu-satunya dari sang raja. Sejak kecil dia sudah menerima banyak pembelajaran tentang kerajaan dan bagaimana cara menjadi pemimpin negeri ini. Meskipun dia hanyalah seorang perempuan yang tidak semestinya memimpin tahta kerajaan, namun Siera sang keturunan tunggal selalu ingin menjadi penerus ayahnya yang luar biasa. Dia memiliki semua kemampuan yang kompeten dalam memimpin kerajaan sejak usianya masih belia, hanya satu saja kekurangannya .... Kristal api tidak pernah memilihnya.
Dia ahli bela diri, ahli strategi perang, ahli politik dan ekonomi. Dia memiliki semua keahlian itu, namun satu kekurangannya yang tidak mampu memantik kekuatan api kristal merah membuat Binju ingin memanfaatkan hal itu untuk merebut kepemimpinan kerajaan. Raja dan Ratu Hwon sudah tidak lagi muda, akan sulit bagi keduanya untuk mendapatkan keturunan lagi dan semua orang juga meragukan itu. Secara diam-diam Binju mulai menyebarkan desas desus ketidakmampuan Siera mengendalikan kekuatan kristal pelindung kerajaan Hwon dan hal ini membuat masyarakat merasa khawatir akan masa depan kerajaan mereka.
Suatu ketika seperti sebuah keajaiban Ratu akhirnya mengandung lagi. Hal ini menjadi berita yang tentunya mengancam posisi Binju untuk merebut alih tahta kerajaan. Masyarakat negeri Hwon mulai memupuk harapan akan adanya penerus kerajaan yang akan melindungi negeri mereka. Siera sebenarnya tak begitu bahagia dengan berita ini. Sang putri ingin menjadi pemimpin negeri Hwon. Dia merasa bahwa semua ini tidaklah adil. Dia telah mempersiapkan dirinya sedemikian rupa agar mampu diakui sebagai pemimpin selanjutnya. Namun calon adik yang bahkan tidak diketahui apakah dia cukup kompeten untuk menjadi saingannya tiba-tiba saja menjadi pusat harapan satu-satunya bagi para penduduk Hwon untuk menjadi penyelamat mereka. Siera tidak pernah menginginkan adiknya.
Kelahiran sang adikpun akhirnya tiba. Ketika sang Ratu meminta putrinya mendekat dan menggendong adiknya, Siera ragu. Namun gadis kecil itu tidak mampu menolak permintaan ibundanya. Siera pun memberanikan diri untuk memeluk bayi mungil dengan tangannya. Saat itu selama beberapa detik muncul tanda api di kening sang bayi. Yah... Keturunan kerajaan yang mewarisi kekuatan kristal ajaib telah dilahirkan. Awalnya Siera memang tidak menyukai adiknya, namun sesaat setelah dia melihat wajah mungil itu hatinya pun tersentuh. Sang putri mengelus pipi lembut bayi Woon yang disambut dengan genggaman mungil dari adiknya. Woon menggenggam jemari kakaknya. Hal ini memunculkan senyum di wajah putri Siera yang memiliki sedikit ekspresi wajah.
Raja telah mengumumkan bahwa Woon akan menjadi penerus tahtanya di masa depan. Binju tak mampu berkata-kata dan menolaknya. Dengan sangat terpaksa dia pun mengikuti titah raja yang merupakan kakak kandungnya . Sang ayah memberikan tugas khusus kepada putrinya untuk mendampingi Woon agar ia mampu tumbuh menjadi Raja yang kompeten seperti dirinya. Siera terus membersamai Woon hingga ia tumbuh dewasa menjadi lelaki yang memiliki kepribadian hangat, baik hati, memiliki empati yang tinggi dan kekuatan seorang satria. Ketulusan dan kebaikan hati Woon menyentuh dan meluluhkan es di dalam hati Siera. Gadis itu pun mulai mencurahkan seluruh kasih sayangnya kepada satu-satunya saudara yang dimilikinya.
Selama puluhan tahun kerajaan Hwon menjadi negeri yang damai da sejahtera. Tidak ada yang menduga bahwa selama ini kediaman Binju hanyalah upaya persembunyiannya di balik topeng. Dia telah mempelajari sihir hitam untuk membuat pasukan pribadinya. Sihir itu dia peroleh setelah merebut sihir putih yang dimiliki oleh Pysche, anak angkatnya. Binju telah menyalahgunakan kekuatan sihirnya untuk menghidupkan orang mati dan membuat dirinya sendiri hidup abadi.
Raja negeri Hwon akhirnya mengusir adiknya sendiri dari kerajaan karena tindakannya yang meresahkan. Binju diasingkan ke suatu hutan terlarang yang tidak pernah ditinggali oleh makhluk hidup manapun. Adik raja sangat marah dan menyimpan dendam yang besar kepada keluarga kerajaan Hwon. Setelah diasingkan selama 5 tahun, akhirnya dia kembali dan menyerang kerajaan yang mengusirnya dengan membawa pasukan yang dia ciptakan dari makhluk yang telah mati di seluruh planet. Raja dan Ratu negeri Hwon telah tewas dalam insiden itu. Istana kerajaan negeri Hwon telah diambil alih dan dijadikan sebagai benteng bangsa Cheol.
Kekejaman adik Raja Hwon tidak berhenti sampai disitu. Karena sifatnya yang haus akan kekuasaan, dia menyerang tiga kerajaan lainnya di planet Mirac. Ada lima kerajaan yang dahulunya hidup dengan damai di Planet ini. Masing-masing kerajaan memiliki suatu sumber kekuatan dalam kristal yang ingin dimiliki seluruhnya oleh Binju. Kristal-kristal tersebut sejatinya menyimpan kekuatan dewa elemen yang menciptakan planet ini. Binju ingin menguasai semua kekuatan yang ada karena dia ingin menjadi dewa yang tidak terkalahkan.
Kelima negara kerajaan di planet Mirac adalah kerajaan Hwon dengan kristal merah yang menyimpan kekuatan dari elemen api. Kerajaan Yeon dengan kristal biru yang menyimpan kekuatan dari elemen air. Kerajaan Dam dengan kristal putih dan kekuatan elemen udara. Dan kerajaan Yung dengan kristal hitam yang menyimpan kekuatan tanah. Salah satu keturunan setiap kerajaan mempunyai kekuatan mengendalikan elemen. Woon salah satunya yang bisa mengendalikan api.
Sebagian besar wilayah dari planet Mirac adalah hutan dengan segala jenis tumbuhan yang unik dan ajaib. Karena itu kristal kelima merupakan kristal hijau yang menyimpan kekuatan sumber kehidupan dari hutan yang dimiliki oleh bangsa kerajaan penjaga hutan yaitu kerajaan Sung. Keempat kerajaan lainnya telah berhasil dihancurkan oleh Binju kecuali kerajaan Sung. Kerajaan penjaga hutan itu tidak pernah benar-benar diketahui tempat dan wujudnya karena tersembunyi dan tidak banyak makhluk yang bisa melihatnya. Kerajaan misterius yang dibangun oleh para peri pohon.
Sejauh ini kristal yang dimiliki Binju adalah kristal udara dan bumi. Sementara ketiga kristal lainnya masih jauh dari jangkauan Binju. Woon dan Siera adalah satu-satunya keturunan keluarga kerajaan yang masih hidup. Ketika istana diserang oleh pasukan hitam Binju, Raja Hwon memaksa kedua anaknya untuk berlari dari istananya ditemani oleh keturunan pengawal terbaik dinegerinya yaitu Ryu dan Key. Serta panglima terkuat yang merupakan keturunan dari manusia serigala, Gwi.
Mereka berlima berhasil melindungi kristal merah dari jangkauan tangan Binju. Kristal biru adalah kristal yang ditemukan oleh Dan Oh sementara kristal hijau tidak ada seorangpun yang tahu keberadaannya. Misi kelima pemuda yang merupakan pasukan khusus satu-satunya dari kerajaan Hwon adalah untuk menemukan kristal hijau dan biru serta menggabungkan kekuatannya untuk mengalahkan kekuatan Binju yang memiliki kedua kristal lainnya. Tidak hanya itu, entah bagaimana mereka juga perlu mengumpulkan kekuatan tentara untuk melawan bangsa Cheol. Seberapapun kuatnya kekuatan kristal yang mereka miliki, mereka memiliki kekuatan dari segi jumlah yang sangat minim.
Tidak ada yang tersisa dari keempat kerajaan di planet Mirac selain reruntuhan dan menara hitam yang dibangun oleh bangsa Cheol pasukan Binju. Planet hijau yang indah ini sudah hampir mati. Setelah Penyerangan Binju yang sudah dilancarkan selama 11 tahun dan menguasai semua kerajaan itu. Tidak ada satupun makhluk hidup yang mampu hidup dengan tenang. Hanya ada sebagian kecil makhluk hidup yang masih bertahan di bagian-bagian planet Mirac yang belum didatangi pasukan Cheol. Tapi tetap saja mereka tidak bisa hidup tenteram karena rasa takut yang menghantui atas kemunculan bangsa Cheol yang mampu menyerang mereka dengan tiba-tiba.
Pasukan Cheol akan langsung membabi buta dalam melakukan pembantaian. Pasukan ini tidak akan pernah berkurang jumlahnya dan akan terus menjadi lebih banyak sebab Binju akan menciptakan bangsa Cheol dari bangkai-bangkai yang tidak lagi bernyawa.
================================
"jadi.... Kau adalah seorang putri dan Woon adalah pangeran?" Dan Oh membuat kesimpulan singkat dari cerita panjang yang disampaikan oleh kawan-kawan barunya.
Siera memberikan anggukan singkat. Tidak heran jika dia selalu memancarkan keanggunan seorang wanita bangsawan. Dia adalah seorang putri kerajaan. Namun Woon.... Dan Oh tidak pernah menduga jika dia adalah seorang pangeran.
"mm.... Apakah semua anggota kerajaan memang memiliki wajah yang kaku dan senang bersikap sinis?" Dan Oh heran. Setelah dilihat dengan seksama hanya dua hal itulah yang nampak mirip dari Siera dan Woon.
Sang putri tertawa ringan mendengar pertanyaan Dan Oh. Dia tahu bahwa dirinya memang bukan orang yang ramah dan senang bersikap baik. Dia memang cukup angkuh dan dingin. Namun dia tidak pernah mendengar seseorang membeberkan fakta ini dihadapannya dengan begitu terbukanya. Sementara itu Gwi yang ada dihadapan Dan Oh memandang gadis SMA itu dengan melotot. Pengawal setia itu tidak terima ketika ada masyarakat biasa seperti Dan Oh berbicara buruk tentang tuan yang dilayaninya. Terutama ketika ada orang yang mengkritik tuan putrinya, Siera.
"deskripsi itu memang cocok untukku... Tapi adikku Woon adalah pemuda yang ramah dan baik hati" sang putri membela adik kesayangannya. Woon menatap kakaknya dan tersenyum. Namun Dan Oh memandang Siera dengan tidak percaya.
"permisi.... Apakah kita membicarakan Woon yang sama?" Dan Oh memandang Woon. Lelaki itu membalas pandangannya dengan melotot sinis ke arah Dan Oh
Sejauh perjalanan mereka bersama beberapa hari ini, Dan Oh selalu melihat bahwa lelaki itu tidak pernah bicara. Dia hanya terkadang menanggapi ketika ada rekannya yang bertanya. Dia nampak acuh dan hanya fokus dengan apapun yang ada dalam pikirannya. Dan Oh yakin definisi keramahan sama sekali tidak cocok digunakan untuk pangeran ini. Diantara ketiga pria yang ada di dalam rombongan, hanya Ryu lah satu-satunya lelaki yang baik hati dan ceria. Gwi? Sejujurnya ada saat-saat dimana Dan Oh merasa ketakutan saat melihatnya. Lelaki itu selalu memancarkan aura dingin dan buas, layaknya serigala malam. Yah.... Dia adalah manusia serigala yang menakutkan.
"emmm.... Jadi kalian bertiga adalah panglima yang tersisa? Kalau begitu kalian yang terkuat?" Dan Oh mengalihkan pembicaraan dan mencoba menghindari pandangan sinis dari Woon. Dia memandang Gwi.... (sama menakutkannya). Dia memandang Ryu dan Key secara bergantian.
" benar, kami adalah panglima pengawal kerajaan, kami memang berasal dari keturunan panglima terbaik dalam 7 genarasi kerajaan" Ryu dengan begitu bangganya membanggakan identitas keluarganya.
"kecuali Gwi... Dia adalah manusia serigala tersesat yang ditemukan oleh putri Siera" Ryu menimpali ceritanya dengan membuat guyonan tentang pimpinan komandannya.
"aku tidak tersesat" Gwi segera mengoreksinya. Ryu memang orang yang senang bercanda sementara Gwi pria yang serius. Ryu memainkan mulutnya dan mengejek atasannya Gwi dengan wajah konyolnya.
"kau sungguh tidak mau mendengarkan...." Gwi memberikan penekanan pada nada bicaranya. Pria itu mengangkat tangannya kemudian mendorong kepala Ryu dan menekannya di meja dengan kuat. Ryu berteriak kesakitan dan meminta ampun. Setelah manusia serigala itu melepaskannya dia nampak cemberut dan mengelus kepala dan rambutnya yang berantakan. Key dan Dan Oh tertawa cekikikan melihat itu, sementara Siera dan Woon hanya tersenyum tipis.
"kalian pasti orang-orang yang luar biasa! Sangat keren!" Dan Oh kembali membahas topik tentang panglima terkuat yang tersisa. Gadis itu mengarahkan kedua jempolnya ke arah Ryu, Key dan juga Gwi. Key dan Ryu tersenyum lebar menerima pujian itu, Ryu bahkan menirukan gaya Dan Oh dan mengacungkan kedua jempolnya sambil tersenyum bangga. Sementara Gwi berusaha menutupi senyum malunya.
"bagi kami berdua mereka bukanlah sekedar pengawal namun juga sahabat dan saudara yang tersisa, benarkan Woon?" Siera menanyai adiknya. Woon memberikan jawaban singkat untuk mengkonfirmasinya dan memandang ketiga pengawalnya dengan wajah datar.
" kami telah bermain dan akrab sejak kecil, meskipun kami memiliki usia yang berbeda namun kami mampu bersahabat dengan baik... Gwi adalah yang tertua diantara kami, dia seperti saudara tertua yang selalu melindungi, usianya 137 tahun. Key adalah sahabatku sejak kecil dan lebih tua satu tahun dariku, usianya 121 tahun.... Woon dan Ryu adalah teman semasa kecil yang akrab. Keduanya berusia 104 tahun. " Siera melanjutkan penjelasannya dan membuat Dan Oh melongo.
" haaaaah??? Kalian sudah berusia ratusan tahun?? " dia tak percaya. Mereka mengangguk pelan.
" sangat tua??? Aku kira setidaknya kalian berusia 20 atau 30 an" Dan Oh masih tidak percaya.
"berapa usiamu Dan Oh?" Key mengkonfirmasi.
"aku menginjak 17 tahun" ucapnya menanggapi.
"ketika aku berusia 17 tahun, tinggiku sebesar ini...." Ryu mengangkat tangannya dan memberikan tanda bahwa tingginya hanya sekitar 1 m saja. Dan Oh menatapnya tak percaya. Banyak hal yang tidak mampu dia percaya tentang planet ini.
Nampaknya penduduk planet ini memiliki rentang usia yang berbeda dengan planet asal Dan Oh di Bumi. Semua memang tidak masuk akal, tapi sejak awal segalanya memang sudah tidak masuk akal. Akhirnya Dan Oh menyerah dan mencoba menerima kenyataan di hadapannya.
"Tapi.... Apakah aku akan selamanya berada di planet ini?" tanya Dan Oh penasaran, sisi dalam dirinya penasaran dan ingin tinggal di planet ini. Namun dia khawatir, bagaimana jika dia akan berada disini selamanya? Bagaimana dengan kehidupannya di bumi? Bagaimana dengan orang tuanya? Bagaimana dengan Kyung?
"maafkan kami.... Tapi tidak ada diantara kami yang mengetahui bagaimana kau bisa datang dan meninggalkan tempat ini...." ucap Siera menyesal. Dia merasa bersalah jika Dan Oh akan terjebak di tempat asing ini seorang diri. Anggota lainnya pun juga memandang siswi mungil itu dengan iba.
" oleh karena itu.... Kita akan mencari Elmo, makhluk tertua di Planet ini, dia sudah hidup selama 5000 tahun." Woon tiba-tiba bersuara.
"apakah Elmo bisa membantuku kembali?" tanya siswi itu penasaran kepada Woon.
"aku tidak tahu.... Namun dia mengetahui semua hal, termasuk cara mengalahkan Binju. Aku kira dia akan tahu bagaimana cara membuat mu pulang" Woon mengucapkannya dengan wajah datar.
"Baiklah.... Kalau begitu ayo kita temui dia!" Dan Oh memberikan komando dengan semangat. Gadis itu sampai berdiri dari tempat duduknya, mengepalkan tangan ke udara untuk mengumpulkan semua energi yang dimilikinya.
"Tidak semudah itu. Dia telah lama mengasingkan dirinya dari umum, kabarnya dia tinggal di utara di suatu gua yang tak terlihat" imbuh Woon menjelaskan.
"kalau begitu kita harus mencarinya dan menemukan gua itu" ucap Dan Oh tetap bersemangat.
"hei! Aku juga tau, kau pikir menemukannya bisa begitu mudah? Mencari Elmo tidak sama dengan mencari bunga lotus di danau berlumpur!" Woon mulai nampak kesal. Semua yang diucapkan Dan Oh adalah hal yang sudah diketahui semua orang. Gadis itu tidak perlu terus mengulangnya dengan semangatnya yang terlalu berlebihan.
" kenapa kau sangat sensitif? Kalau kau memang belum tau ya sudah! Lagipula istilah apa itu yang kau pakai? Bunga lotus di danau berlumpur? Sangat Kuno" Dan Oh menimpali, membuat ejekan atas apa yang diucapkan oleh sang pangeran. Lelaki itu semakin kesal. Dia menatap Dan Oh dengan lirikan kesal tanpa mengucapkan apapun lagi. Menyinari sikap Woon, satu-satunya penduduk bumi itu hanya terdiam sambil membungkam mulutnya. Dia memasukkan bibir depannya ke dalam mulut.
"itu memang bukan hal yang mudah.... Planet ini hampir di seluruh wilayahnya telah dipenuhi oleh bangsa Cheol. Artinya kita harus siap bertarung melawan mereka sewaktu-waktu" Gwi masuk dalam obrolan kedua orang yang bersitegang itu.
"apakah kita semua akan bertarung dengan bangsa mengerikan itu? Aku juga?" tanya Dan Oh penasaran.
"tentu saja!" Ryu mengangguk pelan sambil menepukkan tangannya. Dia menunjukkan senyuman cerianya seolah bergabungnya Dan Oh ke dalam regunya melawan Cheol adalah hal yang mengasyikkan.
"waah.... Bahkan hanya dengan melihatnya saja membuatku merinding. Aku tidak sehebat kalian, apa yang bisa kulakukan untuk melawan Cheol?" Dan Oh ragu. Bagaimana mungkin dia gadis SMA mungil mampu bertarung dengan makhluk yang hanya dengan sekali melihatnya saja sudah membuat Dan Oh merinding. Dia tidak merinding karena takut dengan wajah mereka yang seram namun merinding karena merasa jijik dengan lendir di seluruh tubuh monster itu.
"kami akan mengajarimu cara bertarung menggunakan pedang atau panah." Key menimpali.
"Benarkah?" Dan Oh menanyakannya dengan sangat antusias sambil menatap Ryu dan Key secara bergantian. Keduanya mengangguk dengan pasti.
Dan Oh tersenyum puas dengan tanggapan keduanya. Dia kembali duduk di kursinya. Selama ini dia tidak pernah bertarung menggunakan pedang ataupun panah. Dia pasti akan mendapatkan banyak pengalaman baru dalam hal bela diri. Hal ini sangat membuatnya senang.
"Ngomong- ngomong.... Kalian ini bangsa apa? Alien? Ah bukan... Apa istilah yang digunakan makhluk dari dimensi lain? Makhluk halus? Tidak juga... Kalian kan terlihat mata" Dan Oh mulai berceloteh dengan dirinya sendiri. Dia benar-benar sangat cerewet. Penduduk planet Mirac itu nampak bengong mendengarkan ucapan Dan Oh mengatakan istilah-istilah yang tidak pernah mereka dengar sebelumnya.
"apa itu alien dan makhluk halus?" Gwi merasa penasaran dan bertanya kepada Dan Oh.
"bagaimana ya menjelaskannya? Alien itu makhluk asing yang tinggal di planet lain tapi kalian bilang kalian tidak hanya dari planet lain melainkan dari dimensi yang juga berbeda. Kami biasa menyebut makhluk dari dimensi lain dengan makhluk halus karena mereka tidak terlihat. Tapi kalian terlihat, lalu aku harus menyebut kalian makhluk apa? " Dan Oh menjelaskan pertanyaannya dengan bahasa dan ucapan yang panjang.
" kami.... Hanya penduduk planet Mirac" Siera semakin bingung dengan penjelasan siswi itu.
"lalu apakah aku harus menyebut kalian Miracers? Atau Miracsweties? Apakah istilah fans girl band dan Boy bond seperti itu bisa digunakan untuk kalian?" Dan Oh bingung. Dia bergumam dan berbicara dengan dirinya sendiri menggunakan gerakan tangan yang begitu ekspresif.
" fans? Boy band? Girl band? Istilah apa lagi itu? " Ryu nampak penasaran. Gwi, Siera dan Key juga terdiam memandang Dan Oh dengan penuh penantian. Mereka menunggu penjelasan Dan Oh, sementara Woon hanya sesekali melirik.
Dan Oh memandang mereka dengan seksama sebelum memutuskan jawaban apa yang seharusnya dia berikan untuk mereka.
"begini..... Ini adalah hal yang dilakukan para grup band" Dan Oh beranjak berdiri kembali. Dia keluar dari meja makan dan berdiri di hadapan mereka semua. Gadis itu berdehem sebentar untuk mengatur suaranya, menggenggam tangannya dan meletakkannya di depan mulutnya. Seolah tangannya memegang sebuah mikrofon. Dan Oh mulai menyanyi dengan tenang. Namun kemudian dia menari, menggerakkan tangan dan kaki, melompat dan memutar badan seolah dia sedang melakukan gerakan dance dari boyband favorite nya.
"naego hajja! Naeganeun saranghae, oeh!" Dan Oh menyanyikan dan mengcopy lagu serta gerakan dari lagu boyband Infinite berjudul Be Mine.
"dan inilah yang dilakukan para fans! Wooh Wooh wooh!" Dan Oh berteriak sambil mengepalkan tangannya di udara dan menghentakkannya sambil melompat. Dia bertindak sebagai fans yang histeris.
Ryu mengikuti gerakan tangannya dan berteriak seperti Dan Oh. Keduanya sangat cocok dalam membuat keributan gila seperti ini. Merasa mendapatkan dukungan Dan Oh memulai lagi aksi gilanya dan berkonser dengan antusias sambil menari-nari. Key memberikan dukungan kepada keduanya sambil bertepuk tangan dari tempat duduknya. Gwi merasa malu dengan tingkah dua orang di kelompoknya, dia menutup wajahnya dengan sebelah tangannya dan menggelengkan kepalanya. Siera tersenyum kaku melihat mereka, tidak yakin jika dia menikmati tontonan ini atau merasa malu melihatnya. Sementara Woon hanya memutar matanya dan kembali melihat ke arah jendela. Sekarang grup mereka memiliki warna baru yang dibawa oleh Dan Oh, siswi SMA yang berasal dari Bumi.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (62)

  • avatar
    Dapin Sragen

    karna belum membacaya

    19d

      0
  • avatar
    FatmonaLisma

    bintang tiga dulu ya Thor nnti selesai baca baru tambah bintangnya gue baca karna ada foto Mamel😅👸

    01/07

      0
  • avatar
    AdiSurya

    bagus

    20/06

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด