logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Di Tahun 2008.

Bartlesville, OK. 2008.
Di sebuah kamar, terlihat seorang pria muda duduk di kursi sambil memperhatikan komputernya. Dia membaca dengan seksama sebuah artikel berita online.
"Tidak mungkin! Wanita tua psikopat itu pasti telah berbohong pada Polisi!" gerutunya.
Dia terus menggeser halaman berita itu, membacanya dengan seksama. "Sudah pasti! Dia berbohong!"
Tok ... tok ...
Pintu kamarnya terdengar diketuk seseorang. Kemudian, seseorang itu membuka pintu sedikit.
seorang pria dewasa berdiri, lalu masuk ke kamar itu, "Ryan? Apa aku mengganggumu?" tanya pria itu.
"Mr Kim?" jawab pria muda tadi.
Pria muda itu adalah Ryan.
Kim mulai mendekati Ryan yang masih asyik di depan komputernya. "Apa kamu mau ikut denganku ke Oklahoma City? Aku akan membeli kebutuhan dapur untuk bulan depan." lanjut Kim, "Apa kamu tidak merasa rindu dengan gadismu itu?"
Ryan tersenyum sambil mengernyitkan alisnya, "Tidak Mr. Kim, aku menunggu di rumah saja," jawab Ryan.
Kim tertawa, "Ha ... ha .... Apa gara-gara kejadian kemarin, kalian tidak ingin saling bertemu?" Seperti biasanya, Kim meledek Ryan.
"Lebih dari itu! Dia gadis yang benar-benar mengerikan," Ryan kemudian menghela nafasnya, "Aku sudah menyerah," ungkapnya.
Kim yang melihat Ryan serius dengan ucapannya, lalu berkata, "Baiklah, aku mengerti. Aku juga pernah berada di posisimu,"
"Benarkah?" Ryan seakan tidak percaya pada Kim.
"Tentu saja!" Kim melanjutkan, "Ngomong-ngomong siapa nama gadismu itu?"
Ryan terdiam sesaat, kemudian dia menjawab, "Mr.Kim, dia bukan gadisku," lanjut Ryan, "Aku salah orang,"
"Ya ... ya .... Dia bukan gadismu lagi," Kim sedikit tertawa mendengarnya.
Ryan lalu menatap Kim dengan sinis.
Kim, menaikkan alisnya, "Baiklah, siapa nama gadis yang kamu temui itu?" Kim kemudian duduk di kursi yang berada di samping Ryan, dan mulai memperhatikan berita yang Ryan baca.
"Awalnya, dia mengaku bernama ... Sherlie," jawab Ryan sambil menatap komputernya.
Kim menoleh pada Ryan, "Awalnya?" Kim kembali tersenyum, "Sungguh misterius!" ucap Kim lagi.
Ryan kemudian menatap Kim, dan berkata, "Akhirnya, aku tahu nama gadis itu adalah Rose!"
Mata Kim langsung bergerak mengingat sesuatu, "Sherlie ... Padang Rumput yang Indah," lanjutnya, "Rose ... Bunga Mawar."
Ryan hanya terdiam mendengar ucapan Kim.
"Baiklah Ryan, aku akan pergi sekarang," Kim bangkit, lalu melangkah pergi ke luar kamar Ryan.
"Hati-hati, Mr.Kim!" Ryan setengah berteriak.
Kim mengangkat jempolnya, tanda mengiyakan perkataan Ryan barusan.
Ryan mengalihkan kembali pandangannya ke komputer. Dia melihat sebuah foto yang diberi keterangan sebagai tersangka.
Wajah lelah dan ketakutan sangat jelas tersirat di wajah gadis bernama Rose itu.
Ryan berpikir, entah bagaimana proses penangkapan mereka oleh pihak kepolisian. Namun, di foto itu Rose terlihat sangat ketakutan.
"Rose!" ucap Ryan, "Suatu saat kita akan bertemu kembali,"
...
Di sebuah Wallmart, Kim nampak sibuk dengan urusan mencari bahan makanan untuk dia beli. Musim dingin akan segera tiba. Kim bersiap dengn berbagai stok kebutuhan pokok.
"Pie Apel?" Kim menemukan sebuah Pie kemasan siap makan.
Kim tersenyum saat membaca sebuah kalimat di bungkus Pie Apel itu. "Makanan khas dari Woodstock."
"Ryan pasti terkejut melihat ini," Kim lalu mengambil beberapa bungkus Pie Apel itu, kemudian membayarnya di kasir untuk dia bawa pulang.
"Akhirnya selesai juga," ucap Kim.
Kim lalu menuju parkiran dan masuk ke dalam kabin mobilnya. Selanjutnya dia menuju Oklahoma City untuk bertemu sahabat lamanya.
Mobilnya mulai melaju meninggalkan Wallmart itu.
Dia menyalakan musik kesukaannya. Musik yang mengingatkan Kim pada kampung halamannya.
Dia sedikit bernyanyi lagu yang langsung hits, padahal lagu itu baru saja di rilis tahun ini.
"I want nobody, nobody ... but you!
I want nobody, nobody ... but you!
Nan daleun salam-eun silh-eo ...
Niga animyeon silh-eo ...
I want nobody, nobody, nobody, nobody!"
"Yeah!!" Sean menganggukan kepalanya.
Brttt ... brttt ....
Sebuah panggilan telepon masuk ke ponselnya. Nomor yang tidak dikenal.
"Siapa yang meneleponku," Kim mengambil sebuah handsfree dan menempelkan alat itu di telinganya.
"Hallo?" Kim menyapa duluan.
"Hallo!" Seseorang menjawab sapaan dari Kim. Suara seorang pria.
"Selamat siang!" ucap pria itu, "Apa Anda Tuan Kim?"
"Selamat siang, betul aku adalah Kim,"
"Tuan Kim! Perkenalkan aku adalah Joe!" lanjutnya, "Aku Detective dari Kepolisian Kota Oklahoma!"
Kim sedikit terkejut, telepon dari seorang Polisi bukanlah suatu hal yang wajar.
"Ya, Detective Joe ada perlu apa?" tanya Kim penasaran.
"Tuan Kim, aku meminta waktu Anda sebentar. Aku harap, Anda kooperatif!" Jawab Detective itu.
Kim hanya terdiam, dia lalu menelan ludah.
"Baik, aku akan meminggirkan mobilku dulu." Ucap Kim singkat.
Dia mematikan musik dan mulai mencari tempat parkir sementara.
...
"Apa yang terjadi, Pak Detective?" Kim memulai pembicaraan yang serius.
Joe mulai menjelaskan maksudnya, "Begini, apa Anda pernah melewati jalan Sw89th di Oklahoma City?"
Kim mengingat-ingat, "Aku pernah beberapa kali melewati jalan itu, ada apa?" Lanjut Kim, "Apa aku melewati batas kecepatan?" tanyanya ragu.
Joe menenangkan Kim, "Tidak, maksudku, kapan Anda terakhir melewati jalan itu?"
"Aku lupa tepatnya, mungkin kurang dari sepekan yang lalu," Jawab Kim.
"Ada urusan apa, Anda ke SW89th St?" Nada bicara Joe mulai mengintrogasi.
"Aku kesana mengantar seseorang." jawab Kim jujur.
"Siapa?" tanya Joe.
"Dia, salah seorang muridku di Universitas."
"Bukan adik Anda?" tanya Joe.
"Maksudnya, Ryan? Bukan ... dia adalah salah satu siswa di Universitas tempatku mengajar,"
"Apa Anda tahu, tujuan Ryan ke tempat itu?"
"Dia bilang ingin bertemu seseorang," jawab Kim dengan cepat.
"Siapa? Apa Anda mengetahuinya?" Joe terus mencecar Kim dengan pertanyaan.
"Seorang gadis bernama Sherlie, tapi ... aku lupa, siapa nama selanjutnya,"
"Baiklah Mr.Kim! Aku sudah mengerti, terima kasih atas waktunya." Lanjut Joe, "Silahkan Anda melanjutkan aktivitas anda,"
"Tunggu, Pak Detektive! Apa yang terjadi dengan Ryan?" Kim masih penasaran.
"Tidak ada, aku hanya mendapat sebuah laporan, bahwa ada percobaan perampokan oleh sekumpulan anak geng di jalan itu," ungkap Joe.
"Apa? Tidak mungkin, aku pastikan Ryan tidak terlibat!" lanjutnya, "Aku jamin itu, Anda salah orang," Kim mencoba melindungi Ryan.
Joe berkilah, "Aku hanya mengkonfirmasi saja,"
"Aku akan menutup teleponnya, terima kasih Mr.Kim!"
Telepon itu ditutup.
Kim terdiam dan masih bertanya-tanya, kenapa seorang Detective menyelidiki kasus percobaan perampokan?
Kim juga merasa was-was, karena saat ini nomor ponselnya sudah dilacak dan diketahui oleh pihak kepolisian.
Tapi, mau bagaimanapun, dia sangat yakin bahwa Ryan tidak terlibat pada kasus itu.
Akhirnya setelah lama berpikir, Kim memutuskan untuk merahasiakan percakapannya dengan Detective itu dan tidak akan memberitahukannya pada Ryan.
"Ryan harus fokus pada pendidikannya,"
"Biar waktu, yang menjawabnya. Kasus apa yang sebenarnya Detective itu selidiki." ucap Kim.
Kim kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Oklahoma City.
...
Sementara itu, di sebuah ruangan, seorang Polisi muda datng menghadap Joe.
"Pak, ini data yang anda minta," Ucapnya sambil memberikan sebuah kertas.
"Terima kasih!"
"Siap, pak!" Polisi muda itu melangkah meninggalkan Joe.
Joe melihat isi kertas itu, "Jadi, dia berasal dari Negara Bagian Vermont! Desa Woodstock."
"Dia ke sini untuk menemui gadis bernama Sherlie itu." Joe memegang dagunya, dan berpikir, "Aku mulai mengerti! Dia mengalami Dejavu!"
"Tapi untungnya, dia tidak terkena gangguan mental setelah mengalami Dejavu itu!"
Joe mengambil ponselnya, dan mencoba menelepon seseorang.
"Keluarkan Dahlia, bawa dia ke ruangan introgasi lagi!"
"Sampaikan pada Dahlia, urusanku dengannya belum selesai!"
"Baik, Pak!" Seseorang menjawab di ujung sambungan telepon itu.
Joe mematikan teleponnya, dan tersenyum. "Aku menemukan kasus unik! Ternyata, ada orang yang masih waras saat terkena Dejavu itu!" lanjutnya, "Apa yang akan kamu katakan, jika kamu mengetahui ini! Doktor Sean?"
...

หนังสือแสดงความคิดเห็น (29)

  • avatar
    salvatoresherry

    cerita yg sgt menarik so far

    30/06

      0
  • avatar
    Asis Rahim

    cerita ini sangat best

    29/06

      0
  • avatar
    opetrandy

    makasih

    23/06

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด