logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

6

Tidak terasa Hana sudah berusia 3 bulan gadis kecil itu, sudah bisa mengoceh walaupun, tidak jelas, dia bahkan selalu tersenyum manis jika mendengar suara Emily yang dia anggap sebagai Ibunya.
" Aduh si cantik baru bangun ? Yuk ,ikut Mama Emi ke toko kue. Are you ready Hana ? "
Anak itu tertawa manis, Emily begitu telaten memakaikan pakaian untuk buah hati sahabatnya tersebut. Tidak lupa, gadis itu memakaikan jilbab khusus anak, supaya, saat tumbuh besar nanti Hana tidak lupa akan kewajibannya sebagai muslimah.
" Tidak terasa sudah 3 bulan lamanya aku merawat Hana, dia sudah seperti anak kandungku sendiri. Entah mengapa, aku jadi gelisah akhir-akhir ini. Apa mungkin karena chat yang Rachel kirim semalam? Dimana dia memberitahuku akan kembali ke Indonesia, Minggu ini. Dia juga bilang akan kembali ke dunia entertain secepatnya, aku heran dengan jalan pikirannya. Mengapa dia mau melahirkan bayi, padahal, dia selalu menyangkal Perasaannya terhadap Erlangga. Kekhawatiranku adalah, bagaimana kalau besar nanti dia akan menanyakan ayahnya ? Aku bahkan tidak tahu pria itu, bagaimana bisa aku menemukan ayah kandung Hana ? Sungguh sayang, aku tidak meminta alamatnya pada Rachel! batin Emily.
",Assalamualaikum Nak ! "
",Waalaikumusallam, Bu ! "
" Hari ini kamu mau membawa Hana ? Oh iya, pesanan ibu Murni udah kamu kirim belum ?"
" Iya Bu, Emily akan mengantarkannya langsung ke alamat yang beliau minta ! "
Ibu Emily mengangguk,
" Hati-hati ya Nak. Maaf, Ibu tidak bisa bantu, Ayahmu sedang sakit! "
" Tidak apa-apa, ada Metha yang membantuku, dia bahkan sudah berangkat terlebih dulu. Kami berangkat dulu ya Bu. Assalamualaikum ! "
Emily mengambil tangan sang ibu, dan mencium punggung tangan tersebut.
" Waalaikumusallam ! ".
Senyum wanita paruh baya tersebut merekah, dia sangat bahagia melihat putri sulungnya mempunyai sikap yang dewasa. Gadis itu, tumbuh dengan sikap baik, dan tidak pernah mengeluh apapun yang dialami oleh keluarganya. Semenjak keluarga mereka bangkrut, Emily lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Gaji yang Emily dapat memang tak seberapa, akan tetapi mereka selalu bersyukur dengan semua karunia yang Tuhan berikan. Beruntung, kini Emily bisa mempunyai toko kue sendiri, mereka menjalankan usaha ini, untuk menyambung hidup.
Erlangga yang selalu disibukan dengan pekerjaannya, kini bisa bernapas lega. Karena, hari ini dia bebas. Dan berhasil mendapatkan profit yang besar, kali ini benar-benar sukses dan berjalan lancar. Sebab, malam ini akan di adakan perjamuan, dia memesan katering.
" Bagaimana persiapan nanti malam ? " tanya Erlangga.
" Alhamdulillah, lancar Pak ! "
" Alhamdulillah, oh iya Irwan, apa kamu sudah menyelidiki tentang Rachel ? "
Irwan mengangguk, kemudian dia memberikan sebuah map amplop coklat folio, dimana itu adalah hasil dari penyelidikannya.
" Saya sudah kumpulkan di sana informasi mengenai mantan kekasih anda ! ".
" Baik, terimakasih Irwan. Kalau begitu, saya pergi ke hotel xxx dulu untuk melihat bagaimana persiapan nanti malam. "
Irwan mengangguk, dia tersenyum manis.
",Baik Pak, sampai jumpa nanti ! "
Erlangga berdehem, dan segera meninggalkan Irwan.
Emily mengendarai motor matic nya dengan kecepatan sedang, dia mengantarkan pesanan kue yang di pesan untuk pesta pernikahan anak orang terkaya di kampungnya. Dia, memarkirkan motornya di tempat parkir. Setelahnya, dia berjalan menuju gedung dan pergi ke bagian resepsionis.
" Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu ! "
Resepsionis cantik itu tersenyum ramah, menyambut kedatangan Emily.
" Assalamualaikum, Saya Emily, mau mengantarkan kue atas nama Ibu Murni Sutijah, beliau mengadakan acara privasi lantai 7 ! "
" Oh, baik tunggu sebentar ya Nona ! "
Emily mengangguk, dia dengan sabar menunggu.
" Nona langsung saja ke lantai 7 no 345, mari saya antar ! "
" Masyaallah, maaf ya Nona jadi merepotkan anda ! "
" Tidak masalah, itu sudah menjadi tugas saya, tunggu sebentar ya ! "
Emily tersenyum menanggapi, sang resepsionis cantik.
" Lina bisa gantiin aku nggak? Kasian Nona Emily sepertinya baru pertama kali ke hotel ini ! "
" Okey, lagian Pak Fadli bilang kita harus ramah, dan sopan. Walaupun itu bukan tugas kita ! "
" Okey, Makasih ! "
Asri tersenyum manis pada sahabatnya, dia kemudian mengantarkan Emily ke tempat yang dituju gadis itu.
" Terimakasih Nona sudah mengantar saya ! "
Resepsionis cantik itu tersenyum menanggapinya
" Sama-sama Nona Emily, anda hafal jalan pulang kan ? "
" Insyaallah Hafal, terimakasih sekali lagi. Lain kali, jika saya bertemu anda, saya ingin memberikan kue gratis untuk Nona Asri ! "
" Tidak perlu, saya hanya menjalankan pekerjaan saja . Kalau begitu, saya pamit dulu ya, di sebelah sana ruangannya . ! "
" Sekali lagi terimakasih ! "
" Iya, sampai jumpa Nona ! "
Emily mengulum senyumnya, dan melambaikan tangannya. Resepsionis bernama Asri itu menundukkan kepalanya hormat, dan berlalu pergi untuk kembali bertugas.
" Assalamualaikum ! "
" Waalaikumusallam, Eh Emi, kamu sudah datang ? "
",Iya Bu, apakah saya datang terlambat ? "
" Tidak, kebetulan acaranya satu jam lagi kok Nak ! "
" Alhamdulillah, ibu dimana saya letakan ini ? "
" Tolong letakan, di sana ! "
Ibu Murni menunjuk sebuah meja yang masih kosong, kemudian Emily pun meletakan kue pengantin dengan desain sederhana tersebut, di atas meja.
" Masyaallah ya cantik banget kuenya, lain kali nanti saya akan pesan ke kamu Emi ! "
" Alhamdulillah kalau Ibu kalau suka, aku bersyukur tapi maaf agak lecet dikit, karena Emi mengantar menggunakan sepeda motor ! "
" Tidak apa-apa Nak, Ibu bersyukur, toko kue yang biasa kita pakai ternyata sedang berlibur jadi kita sangat berterimakasih untuk ini ! "
" Saya perbaiki dulu, ini masih bisa kok ! "
" Ah iya, kamu memang penuh persiapan ya Nak ! "
" Karena, ini adalah usaha pertama saya Bu, saya harus banyak persiapan dan terus belajar ! "
" Wah, cantiknya ! "
" Iya Bu, sudah selesai ! "
" Emi, ini uangnya, terimakasih loh ! "
" Ibu jangan begitu, saya loh yang seharusnya berterima kasih. Karena, sudah mau mengorder di toko saya. Nanti, kabarin saya, rasanya bagaimana enak atau tidak. Penilaian costumer sangat penting bagi saya ! "
" Baiklah Emily, kamu hati-hati ya di jalan ! "
" Iya Bu, Assalamualaikum ! "
" Waalaikumusallam ! "
Emily bergegas pergi meninggalkan, ruangan tersebut. Dia, kemudian menaiki lift dan menekan no 1. tidak di sangka justru berhenti di lantai 6. Dia dengan sabar menunggu, setelah itu masuklah seorang pria berjas, yang rupawan. Pria itu, begitu sibuk bermain dengan gawainya. Sehingga, tidak sadar dengan kehadirannya.
Bersambung***

หนังสือแสดงความคิดเห็น (145)

  • avatar
    RAMADANTI ISMAILCHELSEA

    wah bagus bangat ceritanya saya kasih bintang 5

    22d

      0
  • avatar
    Diah

    bagus banget novelnya

    25d

      0
  • avatar
    NgabiuFEBRIANTI

    ceritanya bgus bngt, aku suka 😍🥰

    22/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด