logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 7 AKHIRNYA BERSAMA

ION, KAMU LIAT BUKU KIMIA AKU GAK? KALAU GAK SALAH SEMALAM KAMU PEGANG PEGANG BUKU AKU!" teriak Alina menggelegar di penjuru kelas Devan.
"Semalam aku letakin di tas kamu yang warna putih itu."
"Aduh! Kamu ambil di tas hitam aku tapi kembaliinya di tas putih, gimana sih?" cerocos Alina memandangi Devan kesal. Mana tugas nya akan di kumpul hari ini, kalaupun dia pulang mungkin gak akan sempat
"Aku buatin aja, sini buku kamu." ujar Devan membuat Alina memandangi dirinya tak percaya.
"Kamu kan kelas 11 aku kelas 10 pasti beda pelajaran!"
"Iya, tapi aku masih ingat sama pelajaran kamu semalem tentang atom kan? udah cepetan sini bukunya!"
Dengan ragu Alina memberikan bukunya pada Devan, hanya butuh 6 menit saja Devan sudah menyelesaikan tugas Alina.
"Cepat banget." kagum Alina menepuk kedua tangannya bangga. Kekasih nya memang lah sangat pintar.
"Yaudah, aku antar kamu ke kelas dulu ya?" Devan mengelus puncak kepala Alina.  Membuat para siswi yang berada di dalam kelas berteriak histeris. Tentu saja mereka ingin jadi seperti Alina.
"Ke kelas doang aku bisa sendiri kali!" ketus Alina berusaha menghilang kan semburat merah di kedua pipinya. Jelas dia baper sekaligus malu.
Tanpa aba aba Alina langsung keluar dari kelas Devan, ia bercicit menutup wajahnya menggunakan satu tangannya. Banyak siswa siswi heran pada nya tapi mereka hanya acuh. Paling cupu lagi caper batin mereka tak peduli.
"Lin, dari mana aja Lo?" tanya Liza saat melihat Alina yang sedang berlari.
"Tugas kimia aku ketinggalan, untung Ion bantu ngerjain. Bukan bantu sih lebih tepatnya dia yang ngerjain." celetuk Alina terkekeh pelan.
"Pantes, Lo salting ya? aduh Alina Lo harus berusaha untuk gak salting kalau di perlakukan kek gitu. Biar Devan tuh gak ngira kalau Lo mudah baper atau salting gitu."
Alina mengangguk mantap, ia seperti nya harus belajar pada Liza. Kalau di liat liat Liza sudah sangat berpengalaman.
"Mentang mentang ada temen baru, temen lama di lupain. Hahaha najong." Dela tertawa keras membuat Liza memandangi nya sinis.
"Udahlah, temen kek gitu gak guna!" sahut Bianca memanasin Liza.
"Heh, yang gak guna itu Lo! Lo bisanya cuma nyuruh nyuruh aja! gue udah sadar sekarang kalau selama ini Lo gak pernah anggap gue sebagai teman melainkan babu! buktinya setiap kasus di sekolah Lo selalu ngehindar dan cuma gue sama Dela yang di hukum! Lo mau enak nya aja. Dan setau gue Lo temenin gue dulu karna Lo suka sama Devan kan? Pas banget pas itu gue pacaran sama Geral temen dekat Devan!" ucap Liza penuh penekanan. Ia gak akan mau di bodoh bodohin Bianca lagi.
"Za, tapi kan Bianca teman kita juga!' bela Dela tak enak hati pada Bianca.
"Temen Lo bukan temen gue! kalau Lo mau temenan sama dia silahkan! gue gak! gue udah sadar kalau selama gue temenan sama dia salah!" ketus Liza membawa Alina ketempat duduknya. Lebih baik ia duduk bersama Alina dari pada wanita licik itu, pikirnya.
"Za, kamu beneran gak mau temenan sama Bianca lagi?" tanya Alina takut takut.
"Udahlah Lin, gue gak mau lagi bahas dia."
"Em, oke."
"Selamat siang!" ucap bapak guru yang baru datang.
"Waalaikumsallam!" seru murid kelas itu berniat menyindir guru nya.
"Maaf, Assalamualaikum."
"Waalaikumsallam."
"Bapak mau bertanya, apa kita ada tugas?" tanya pak guru itu membuat seisi kelas kicep.
Hingga suatu siswi perempuan mengangkat tangan nya."Ada pak!" jawaban siswi itu membuat yang lain berteriak dalam hati nya. Mereka terus mengumpat wanita itu.
"Kalau gitu kumpulkan sekarang, yang gak ngumpulin tugas maju kedepan!"
Banyak siswa dan siswi yang maju kedepan, mungkin hanya ada beberapa siswa dan juga siswi yang hanya mengumpulkan tugas itu.
"Selalu saja begini! lebih banyak yang tidak mengerjakan dari pada yang mengerjakan!" kesal pak Tono selaku guru kimia. Ia memijat kepalanya pusing, nilai berapa yang akan ia berikan untuk siswa siswi ini?
"Yang gak ngumpulin tugas, keluar kamu!"
Mereka berlari senang keluar kelas. Ada untungnya juga mereka tak mengerjakan tugas. Sedangkan Alina ia menghela nafas lega karena bisa mengumpulkan tugas kimia. Pelajaran yang sangat ia cintai.
"Za, biasanya kamu gak ngerjain juga sama kek Bianca." Alina terkekeh geli melihat teman barunya ini. Kalau di lihat lihat Liza ini rajin dan juga pintar.
"Dulu, sekarang gak lagi." balas Liza ikut tertawa kecil.
"Lin, nanti kita ke cafe deket sekolah yuk." ajak Liza pada Alina. Sedangkan Alina ia diam seperti memikirkan sesuatu.
"Uang? udah gue yang teraktir. Anggap aja sebagai pertemanan kita."
"Gak usah deh Za, aku gak enak."
"Santai aja kali!"
"Hm, gimana ya?"
"Udah, pokoknya Lo harus ikut gue ke cafe!" Alina diam lalu mengangguk pasrah. Jam pelajaran kali ini habis. Dan para murid SMA Darmajaya boleh istirahat kedua.
"Lin, ke kelas Devan yok. Orang konser disana!" Liza menarik tangan Alina berlari menuju kelas atas. Ternyata sudah sangat rame.
"Gila, gabut nya rombongan Devan jadi tontonan siisi sekolah!" celetuk Liza menggeleng kepala heran.
"Van, mending Lo nyanyi. Liat tuh ada ayang Lo! cari perhatian dulu lah!" goda Fadil pada Devan sedangkan Devan ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Apa perlu ia menyanyi? tak apalah ia akan coba demi Alina nya.
"PERHATIAN, GUE AKAN NYANYIIN SEBUAH LAGU UNTUK ORANG PALING SEPESIAL DI HIDUP GUE."
Petikan gitar membuat para siswi berteriak histeris. Nyanyian Devan membuat mereka tersenyum dan berhayal kalau Devan bernyanyi untuk nya tak lupa mengikuti nyanyian itu.
You're all that I've needed
Completing my world
You
You're my love, my life, my beginning
And I'm just so stoked I got you
Girl, you are the piece I've been missing
Remembering now
All the times I've been alone, showed me the way
Led me here, led me home
Right through that door straight to you
You're my love, my life, my beginning
It's you
"Lagii dong Van!!" teriak salah satu siswi dengan beraninya.
"Kenapa setengah doang?" tanya Alina memelas. Devan menyanyi sangat tanggung.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (43)

  • avatar
    SusilawatiSusi

    terimakasi

    18/08

      0
  • avatar
    JulaehaNeneng

    bagus

    17/06

      0
  • avatar
    Ko Na

    seru

    05/06

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด