logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 4 spot jantung

Malam harinya aku benar-benar tidak bisa memejamkan mataku jam sudah menunjukan pukul 22.30 malam. sudah berbagai posisi kucoba namun tidak juga bisa kupejamkan mata.
"Aghhh,"aku mengeram sambil menutup mukaku dengan bantal.
"Sial kalo seperti ini bisa-bisa aku kesiangan besok,"ucapku bermonolog sendri untuk kesekian kalinya kucoba memjamkan mata perlahan lama aku masih belum terlelap tetap kutahan dengan mata terpejam. ahirnya aku benar-benar terlelap entah pada jam berapa tepatnya aku tidak tahu.
"Ana ana tok tok."kudengar suara mb desi mengetuk pintu kamar, aku berjingkat kaget secepat kilat aku segera belari menuju pintu.
"Ada apa mba apa aku mau dipecat,"tanyaku lagi.
"Ana aku mau mengingatkan kalo mulai hari ini kamu harus mengurus tuan muda, tidak ada alasan tidak ada nyumput-nyumputan."ucap mba desi, aku bener-benar lupa jika hari ini aku sudah mulai mengurus bos dave.
"Tapi mba aku takut,"ucapku pelan.
"Apasih yang kamu takutkan, nanti jika dikamar tuan dave jangan melakukan apapun yang membuat tuan dave marah."sontak saja ucapan mb desi membuatku kaget.
"Jadi aku berada satu kamar dengan bos dave, bagaimana jika aku diperkosa,"tanyaku, reflek tanganku terangkat menutupi dada.
"Haha ana-ana kamu ini pagi-pagi sudah melawak siapa yang mau perkosa kamu, sudah jangan banyak alasan waktumu hanya lima menit untuk siap-siap stelah itu segera temui bisum dia yang akan mengantarkan mu kekamar tuan dave."ucap mb desi panjang tanpa dijeda.Aku segera berlari kekamar mandi, tidak buruh waktu lima menit aku sudah beres. dengan memakai kaos hitam serta rok selutut berwarna hitam denga model sedikit mekar untuk memudahkan langkahku mengurus bos dave, tak lupa rambut kucepol supaya tidak mengganggu aktivitasku.
"Bi sum ayo, aku sudah siap,"ucapku, sejenak kulihat bisum dan juga mba desi memperhatikanku.
"Hei na wah kamu sudah siap ternyata ayo bisum antar kekamar den bagus,"ucap bisum, segera ku ikuti langkah kaki bisum dari belakang, rupanya kamar bos dave ada dilantai dua, langkah bi sum tepat disbuah pintu brwarna putih.
"Na ini kamar den bagus, nnti begitu masuk langsung matikan lampu tidurnya, singkap hordenya lalu buka jendelanya kamu paham ariana,"ucap bisum
"Paham bi sum,"jawabku segera kuulurkan tangan hendak memutar knop pintu namun lagi-lagi suara bisum terdengar.
"Satu lagi arina, ketika membangunkan den bagus kamu harus pelan karna jika kamu teriak den bagus pasti kaget."wanti-wanti bisum padaku.
"Iya bi iyaa, yasudah aku masuk dulu bi."jawabku, segera ku putar knop pintu pelan dan terbukalah pintu kamar bos dave, pemandangan pertama yang ana lihat adalah sesosok pria tampan dengan tubuh atletis serta perut sispax menambah kesan sexy. pandangan ana pindah naik keatas menatap wajah dengan mata terpejam tangan disedekapnkan kedepan dada sungguh amat sangat menggiurkan, hidung tinggi mancung, alis tebal, bibir sexy serta rahang yang tegas menambah kesan sempurna untuk dave. sangat jauh dari banyangan ana dave selalu dibayangkan ana adalah dave dengan muka menyerampakan. ana tersadar dan langsung berjalan menuju saklar lampu lalu mematikan lampu, kemudian menyingkap horden dan membuka jendela. perlahan ana mulai melangkahkan kaki menuju ranjang dimana dave masih terlelap.
"Bos bangun,"panggil ariana pelan, masih belum ada pergerakan dari dave.
"Bos bangun bos sudah siang,"panggil ana lagi, kali ini menaikkan volume suaranya, tetap sama belum ada pergerkaan dari dave.
"Bos bangun bos sudah jam delapan,"panggil ana, kali ini ana sambil berteriak namun tetap saja dave masih damai dialam mimipi.
"Bos bangun bos."bisik ana pelan, dan ternyata dave langsung membuka mata lalu menyenderkan punggunya diranjang.
"Siapa kamu, kenapa ada dikamarku,"tanya dave dengan suara serak khas bangun tidur namun keadaan itu justru semakin membuat dave tampan berlipat-lipat.
"Eh anu anu bos saya,"ucapan ana terhenti sunggug jantung ana serasa mau melompat keluar dari tempatmnya.
"Ehm bicara yang jelas."jawab dave ketus.
"Saya a a ri ana bos, pelayan baru anda."jawab ana sambil menunduk, diperhatikan dave dari atas hingga bawah membuat ana sungguh ingin mati saja.
"Oh."jawab dave singkat.
"Ada yang bisa saya bantu bos,"tanya ana, sontak membuat ana mendapat tatapan tajam dari dave.
"Eh oh iya bos, saya siapkan celana dalam bos, ah bukan maksud saya baju anda bos,"ucap ana, yampun bagaimana bisa ana tidak focus gara-gara melihat junior dave yang tercetak jelas dibalik celana boxernya.
"Apa yang kamu lihat,"tanya dave sedikit triak, karna tau juniornya tengah bangun dan dilihat ana
"Ehm tidak bos, besar ya bos, ehh tidak-tidak saya siap-siap dulu bos,"ucap ana sambil berlalu dari hadapan dave, namun baru bebrapa langkah sudah terdengar suara dave.
"Kamu mau siap-siap kemna,"tanya dave, sambil berjalan mendekati ana.
"Ehm bos mau apa, eh anu boleh tidak saya nyumput saja dibawah kursi itu boss,"ucap ana, sungguh suasana pagi ini sangat mencekam bagi ana.
"Saya siapkan air hangat bos, bos segera mandi nanti kesiangan."ucapku sambil berlalu meninggalkan dave, lalu segera menyiapkan air untuk mandi dave.
"Silahkan bos airnya sudah siap,,"ucapku sambil sedikit kubungkukkan tubuhku,setelah dave berlalu kekamar mandi aku segera berlari menuju lemari pakaian dave.
"Banyak sekali ini, jadi bngung mau pakai yang mana kalo aku curi satu stel lalu kujual untuk beli cireng pasti bos dave tidak tahu,"batinku dalam hati, namun saat tengah asyik melamun tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara dave.
"Apa yang kamu pikirkan, kamu berniat mencuri pakaian saya,"tanya dave dengan perlahan berjalan mendekat kearahku. dave yang hanya menggunakan handuk saja serta rambut basah dan masih ada tetes-tetes air yang jatuh keabwah hingga keprut dave.
glek susah payah aku menelan salivaku sungguh dave saat ini sangat menggairahkan, ingin rasanya kusentuh perut kotak-kotak dave lalu kukecup dada bidangnya, astaga ana.
"Hei apa yang kamu lihat,"tanya dave sedikit keras membuyarkan lamunanku.
"Eh ehm bos, kotaknya ada 6 ehh yampun maksudku sudah jam 6 sìlahkan duduk bos saya keringkan rambutnya,"ucapku pelan, perlahan dave duduk dikursi yang langsung menghadap kaca meja rias. pelan mulai kuusap rambut tuan dave setelah kurasa cukup segera kuhentikan lalu membuka lemari, kuambilkan stelan jas yang menurutku bagus saja.
"Bos ini baju gantinya,"ucapku sambil menunuduk.
"Pakaikan bajunya,"jawab bos dave ketus.
"Eh tidak tkdak saya masih polos bos, belum pernah melihat hal-hal yang seperti itu," sontak saja kupakai tanganku untuk menutupi dadaku.
"Dasar pikiran jelek."jawab bos dave sambil menarik handuknya hingga jatuh dilantai.
"Aaaa..."jeritku sambi menutup mataku rapat.
"Coba liat dulu saya ,"titah bos dave tegas.
"Tidak tidak, aku tidak mau melihat sesuatu yang panjang dan besar tidak bos aku tidak mau,"ucapku sambil teriak, perlahan bos dave maju lalu melepaskan tanganku yang kupakai untuk menutup mataku, sekuat tenaga namun aku kalah kuat dari bos dave.
"Hah kok bos pake celana, eh maksutku yampun mulut ini sungguh terlalu,"ucapku sambil reflek memukul mulutku pelan.
"Sudah cepat tidak usah bnyak drama, segera pakaikan bajuku,"perintah bos dave ketus, segera kuambil kemeja biru dongker dengan motip bunga keci-keci, lalu kupasangkan dasi dan yang terakhir kupasangkan jas untuk bos dave.
"Wah perfect, bos harusnya jadi model saja,"ucapku, sungguh aku tidak sengaja mengekuarkan kata-kata tersebut segera kututup mulutku dengan menggunakan telapak tangan.
"Tidak eh yampun bos anda cocok jadi apapun, badut sekalipun,"sontak bos dave melotot kearahku.
"Lupakan bos lupakan, saya tidak bicara apapun iya apapun saya tidak bicara,"ucapku dengab suara bergetar, bisa-bisanya aku mengucap seperti itu.
"Sudah-sudah cepat siapkan sepatu saya."titah bos dave lagi, hanya beberapa menit berada satu ruangan dengan bos, sungguh rasanya seperti ribuan tahun.
"Tapi bos, saya tidak sampai mengambil sepatu bos yang tinggi itu,"ucapku sambil menunjuk sepasang sepatu yang tergantung ditembok bagian atas.
"Hei yang benar saja kau, kau pikir aku akan main futsalbcoba kau lihat itu sepatu atau bukan,"tanya bos dave, sontak kuperhatikan sepasang sepatu yang tergantung ditembok atas.
"Sepatu bos, cuman sepatunya kyak di semen gtu menurut penglihatanku,"ucapku polos.
"Dasar bodoh itu bukan sepatu melainkan piala yang berbentuk sepatu, payah," ucap bos dave denga nada sedikit tinggi.
"Eh iya itu bos aku mau bilang itu aslinya, anu tapi."ucapku menggantung.
"Tap apa hah tapi kmu bodoh. dapat dari mna si mama orang seperti mu ko bisa kerja dsini,"ucap dave sambil memijat pelipisnya.
"Saya temanya mela bos, ibunya mela yang nyuruh saya kerja dsini."ucapku menjelaskan supaya bos dave tidak penasaran dengan asal usulku.
"Diam aku ga minta jawaban dari kamu, tapi dari mama saya."ucap dave sedikit membebtak.
"Eh yampun bos bikin saya kaget, jangan marah bos nanti tampanya hilang,"ucapku sambil sedikit nyengir, aku segera bersimpuh dibawah kaki bos dave untuk memakaikan sepatu.
"Kenapa kamu sangat cerewet,"tanya bos dave masih sangat ketus dan kaku.
",Ehm anu bos, sebenarnya perempuan punya mulut dua jadi wajar kalo crewet,"ucapku sambil memakaikan kaos kaki dikaki bos dave.
"Ada-ada saja, penemuan dari mana itu,"jawab dave dengan nada ketus.
"Bos masak gak percaya, apa aku buktikan saja yaa, ehh tidak tidak aku tidak mau."ucapku pada diriku sendri.
"Hei kau kenapa bicara sendri, aneh sekali sungguh aneh awas mama bisa-bisanya mencarikanku pelayan sepertimu."ucap dave ketus sambil menatap tajam kearahku.
"Bos jangan marah terus, ayo senyum awali pagimu dengan senyum,,"ucapku sambil mnarik sedikit bibir kanan dan kiri.
"Sudahlah saya capek bicara sama kamu, saya mau turun bawakan barang-barangku awas jangan ada yang tertinggal,"ucap bos dave sambil berlalu keluar dari kamar, sedangkan aku hanya mengikuti ssmbil membawa barang-barang bos dave.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (881)

  • avatar
    Inka Cahya

    bagus banget apalagi cerita nya jelas jelas dan juga menguntungkan

    12/07/2022

      3
  • avatar
    Sapii Pane

    isi cerita nya sangat baik megenal najwa sangat tertekan tinggal dengan pamannya

    12/07/2022

      1
  • avatar
    Shaza Mieyha

    the story very ii best

    18h

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด