logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

KEENAN: I Hate you, But I Love you

KEENAN: I Hate you, But I Love you

Pena Callysta


บทที่ 1 prolog

Kemalla Cantika Maharani, seorang wanita berparas cantik dengan rambut coklat sebahu. Dia bersekolah di sebuah SMA yg cukup terkenal di kotanya.
Ia dikenal sebagai sosok yg pendiam dan tak banyak bicara. Dia siswi yg cerdas, namun sikapnya membuat teman- teman nya di sekolah kurang dekat dengannya.
Malla hanya duduk di kursinya setiap hari. Sibuk berbaur dengan setiap kata yg ada di buku novel. Ia lebih suka membaca novel dibandingkan berbaur dengan teman- temannya.
Dan ciri khas yg ada padanya ialah, earphone yg tak tak pernah lepas dari kupingnya kecuali jika sedang jam pelajaran.
Brukkk..
" Ehh sorry gue gak sengaja" ujar seorang pria yg menabrak Malla dari belakang hingga membuat buku yg di pegang Malla berserakan di lantai.
Malla masih bergeming. Ia sibuk memungut buku- bukunya. Pria itu pun membantu membereskan barang- barang milik Malla.
" Hey, aku minta maaf" ulang pria itu seraya mengibas- ngibaskan tangannya di depan muka Malla. Namun Malla masih bergeming. Pria itu menyibakan sedikit rambu Malla melihat earphone yg terpasang di telinganya, sehingga membuat Malla terkejut.
" Apaan sih gak sopan banget" Tepis Malla reflex.
" Kamu sih, aku tadi minta maaf gak di denger" ujar pria itu merajuk. Malla memutar bola matanya malas. Lalu tanpa menjawab, ia langsung bangun dan pergi meninggalkan pria itu yg masih berlutut di lantai.
" Heyyy.. Nama kamu siapa??" tanya pria itu seraya terus mengikuti Malla sembari berjalan mundur karna ia terus menatap Malla yg fokus ke depan.
Malla tak menjawab.
" Uuuu. Jutek sekali mbak nya" Celetuk pria itu melihat Malla yg tak merespon. Malla menghentikan langkahnya, lalu melepas earphone yg menempel di telinganya.
" Terus?" ucap Malla singkat. Pria itu menggaruk tengkuknya yg tak gatal.
" Ahh ya.. Nama gue Keenan. Nama loe siapa?" tanya Kennan sekenanya. Malla lagi- lagi memutar bola matanya malas. Lalu kembali memasang earphone nya, dan melanjutkan langkahnya yg sempat terhenti.
Keenan menatap kepergian Malla dengan senyum yg menjadi rasa malu. Tapi, bukan Keenan namany kalo tidak menyebalkan.
" Ahh, aku aka mencarimu lagi nanti. Yaampun, pak Heru" Ujar Keenan lalu terkejut karna ia lupa jika ia di suruh oleh pak Heru mengambil paku.
" KEEENANNNNN...!!!!" pekik pak Heru yg kini di jemur di atas genteng karna sedang memperbaiki atap yg rusak.
" Aduhh.. maaf pak, saya lupa" ujar Keenan dari bawah tangga kayu. Ia meninggikan suaranya dan mengadah agar pak Heru bisa mendengarnya.
" Kamu ini, panas tau.!! saya udah kayak jemuran di jemur disini.!" teriak pak Heru marah.
" Lahh, bapak ngapain berjemur? kan bapak bisa turun dulu" jawan Keenan bingung.
" Oh iya,." gumam Pak Heru lirih. " Ahhhh, pokonya ini salah kamu.! mana sini pakunya.!" titah pak Heru.
" Lah,, bapak aja turun masa saya yg harus naik"
" Kurang asemmm..."
--
" Huhhh, apaan sih pak Heru, dia yg salah kok aku yg di hukum" Grutu Keenan yg kini di hukum hormat ke tiang bendera di lapangan. Ia yg kini di jemur kayak ikan asin.
" Aduh pak, udah dong, nanti kalo Keenan item gimana..??" Protes Keenan pada Pak Heru yg sedang berdiri mengawasi gerak- gerik Keenan dari kejauhan.
" Jangan banyak protes kamu.!!" sergah Pak Heru seraya menenggak minuman dingin miliknya. Keenan hanya menelan ludah melihat betapa segarnya minuman itu.
" Dasar aki- aki.. Udah tua nyebelin banget" grutu Keenan seraya membuang muka.
" Ngomong apa kamuuu.???" teriak pak Heru seakan mendengarkan ucapan Keenan barusan.
" Apaan sih pak.. Nggak ngomong apa- apa juga"
----
" Malla, kamu mau ikut mama atau papa? kita sudah sepakat akan bercerai" tanya ibunya saat Malla baru saja memasuki tempat yg di sebut rumah. Malla melirik sekilas ibunya dengan tatapan malas. Lalu melengos begitu saja.
" Kemalla.!! kamu jawab mama dong.!" teriak Mamanya saat Malla sudah berada di ujung tangga. Malla lalu berhenti sejenak. Lalu menoleh.
" Malla gak peduliiiiiii..." Balas Malla dengan suara tinggi. Ia sudah muak dengan orang tuanya.
" Jaga sikap kamu Malla.!" Malla tersenyum remeh menatap ibunya.
" Andai mama gak kenal dengan pria tua BANGKA itu. Semuanya gak akan jadi gini.!" sentak Malla penuh penekanan. Lalu setelah itu berlari menaiki tangga menuju ke kamarnya.
Malla membuka pintu kamar, lalu membantingnya dengan kasar. Tas sekolah di lemparnya ke sembarang arah, dan buku yg di pegang nya di lemparkan ke sofa.
Malla menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Meremas bantal lalu berteriak keras meluapkan emosi yg membakar jiwanya.
" Aaaarghhhhh... Aku benci kaliannnnn.!!" pekik Malla di iringi tangis.
" Malla, maafin mama nak" seru mamanya dari luar. Malla tersadar. Lalu berlari mengunci pintu kamarnya.
" Malla, kamu jangan gini dong sama mama. Kamu gak akan ngerti rasanya ada di posisi mama nak" bujuk mamanya.
" Malla gak pedulii..!! pergii.!!!" Sentak Malla keras kepala. Ia sudah terlalu muak dengan semuanya. Sehingga tak ada lagi rasa iba di hatinya.
Hidupnya berubah semenjak hubungan orang tuanya berantakan. Tak ada lagi Malla yg ceria, hanya ada Malla yg murung.
Drttt.. drtt..
Perhatian Malla teralih pada suara getaran yg berasal dari ponselnya. Tertera nomor yg tak di kenal.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (301)

  • avatar
    AsAn

    cerita sangat menarik dan seruh di baca

    08/08/2022

      1
  • avatar
    GamingLutfi

    itu sangat seru dan menyenangkan

    7h

      0
  • avatar
    Adara

    sangattt keren, cantik, dan kreatif sekaliiii

    12d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด