logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 5 Makhluk Kegelapan, Ghoul!

Secara perlahan, aku menurunkan kedua tanganku yang menutupi pandangan mataku yang tak mampu melihat kengerian yang tak kunjung datang. Namun, aku mendengar dentuman. Atau, bukan! Tapi, gelombang kejut yang dihasilkan akibat benturan dapat kurasakan dengan sangat jelas, hingga membuat tubuhku bergidik ketakutan.
Aku sepintas melihat sebuah gelombang bagai ombak di lautan kembali menyatu dengan udara sesaat setelah gelombang kejut itu terjadi.
Lycan itu kini menampakkan keterkejutannya pada raut wajahnya yang jelek. Aku tersenyum penuh kemenangan. Bahwasanya, aku akan tetap aman saat berada di balik pelindung tak kasat mata ini. Sehingga, aku tak perlu mengkhawatirkan tentang bahaya selama aku berevolusi menjadi spesies yang lebih hebat daripada skeleton ini.
Dengan begitu, setelah cukup lama aku mempertimbangkan mengenai jalur evolusi mana yang hendak kupilih, akupun segera menekan tombol pilihannya.
[Ghoul]
Tiba-tiba, kegelapan yang sangat pekat menyelimuti gua yang gelap ini. Aura kegelapan itu nampak mengelilingi tubuhku.
Aku sempat melihat aura kegelapan tersebut dan aku merasakan sebuah kengerian yang lebih dahsyat dibandingkan dengan rasa takut alami pada tubuhku terhadap makhluk yang telah memanggilku.
Aura kegelapan tersebut lalu memasuki tubuhku secara perlahan, hingga nampak dari luar, tubuhku bagaikan sebuah kepompong yang berukuran sangat besar berwarna hitam pekat.
Pemandangan yang sangat mengerikan, terutama bila ada manusia, atau makhluk hidup lain yang menyaksikannya, mungkin takkan berlama-lama berdiri melihat pemandangan tersebut dan segera lari terbirit-birit.
Pada saat proses evolusi tersebut, kesadaranku menghilang. Namun aku dapat merasakan perasaan hangat terus-menerus masuk ke dalam tubuhku. Aku juga merasakan sebuah sensasi yang baru pertama kali kurasakan, yaitu perombakan tubuh. Bagian otot-otot telah dapat kurasakan, membuat udara hangat dari aura kegelapan dan dinginnya udara dalam gua ini menyatu menyentuh otot yang masih dalam taham pembentukan.
Selain itu, sebuah perasaan terkekang sebelumnya yang seolah-olah, tiap waktu ada sepasang mata yang memantauku dari suatu tempat, kini telah menghilang. Ditambah lagi, aku merasakan hal lainnya, yaitu jiwaku yang semakin terasa lebih kuat dibanding jiwa bawaanku.
Aku yang sebelumnya merasa bergidik dan tak nyaman dengan aura kegelapan itu, kini malah merasa nyaman. Apalagi perasaan hangat yang sedang kurasakan pada tubuhku ini, kesadaran terakhirku ini semakin memudar akibat rasa kantuk yang teramat sangat. Hingga akhirnya, aku benar-benar terlelap tidur dalam rasa nyaman.
...
Mataku berkedip-kedip, lalu secara perlahan terbuka.
Pada pandangan pertama, sepasang tangan yang sebelumnya hanya berupa tulang, kini telah dilapisi otot dan kulit yang nampak pucat seolah tak ada darah yang mengalir dalam pembuluh darah. Kulit yang melapisi otot ini terlihat kering, seolah akan dengan mudah robek bagai kertas.
Kuku panjang dan runcing pada jari jemarai tanganku masih kumiliki. Yang berarti, aku masih di tubuh yang sama.
Saat kuteringat pada kejadian sebelumnya, aku yang masih kebingungan ini segera bersikap waspada dengan pandangan menyusuri sekeliling. Namun yang nampak hanya tulang belulang yang tergeletak di atas tanah.
“Apakah pertarungannya telah selesai?” Gumamku tanpa sadar.
Berpikir bahwa skeleton-skeleton yang bersamaku ini mengalami kekalahan telak melawan para lycan itu, aku bernapas panjang karena merasa lega.
“Setidaknya, aku beruntung karena berada dalam pelindung tak kasat mata karena proses evolusi...”
Tiba-tiba, layar itu muncul kembali. Sebuah pemberitahuan diberitakan padaku bahwa aku telah berhasil berevolusi menjadi spesies ghoul. Terdapat beberapa keterangan yang lebih rinci mengenai spesies yang satu ini, tertera pada layar yang sama.
Tertulis, ghoul adalah sebuah makhluk yang selalu hidup dalam kegelapan. Saat berada dalam bayang-bayang, ghoul akan tak terkalahkan. Hal itu karena ghoul akan menyatu dengan kegelapan dan lawan yang berfokus pada serangan fisik takkan pernah mampu mengalahkan ghoul.
Kelemahan ghoul memang tak kebal terhadap serangan sihir, namun bukan berarti tak dapat menang saat berhadapan dengan pengguna serangan sihir.
Serangan sihir biasanya selalu memiliki persiapan sebelum memberikan kerusakan pada lawan. Hal itu disebabkan oleh pelafalan mantra dan proses penyerapan mana di udara untuk memasok mantra agar aktif.
Ghoul, selain kebal terhadap serangan fisik, saat berada di ruang lingkup yang gelap, ghoul akan dapat bergerak selayaknya angin yang berhembus dengan kencang. Selain sulit untuk dibidik, hampir mustahil bagi pengguna serangan sihir sekalipun mengalahkan ghoul saat menggunakan serangan sihir yang terpusat, bukan serangan sihir area.
Meskipun dari keterangan tersebut terkesan hebat, ghoul tetaplah makhluk tak berakal selayaknya skeleton yang hidup dalam bayang-bayang pemanggil.
Hanya saja, aku bukanlah ghoul yang seperti itu. Aku dapat berpikir selayaknya manusia dan memiliki ingatan di kehidupan sebelumnya. Dengan kata lain, saat kekuatan berpikir yang kumiliki dengan kelebihan ghoul bersatu, aku akan sangat tak terkalahkan saat melawan makhluk yang tak mahir dengan serangan sihir.
Aku tersenyum tanpa kusadari, senyuman yang tampak mengerikan.
Lalu saat aku sedang merasa senang, layar yang lain muncul. Kali ini, layar pemberitahuan adalah layar yang takkan pernah kusangka dan terpikirkan sebelumnya.
“Mengalahkan 82 lycan? Kapan aku melakukannya?” tanyaku kebingungan dengan kerutan di dahi yang membuatnya menjadi pecah-pecah, seolah sedang berinteraksi dengan layar di depanku.
Aku kembali memandang ke sekitar, apakah aku melewatkan sesuatu. Namun, apa yang kucari tak dapat kutemukan. Hal itu membuatku semakin merasa kebingungan dengan situasi yang kuhadapi saat ini.
“Apakah aku mengalahkan mereka saat aku tak sadarkan diri? Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, hanya itulah yang memungkinkan, meskipun terdengar tak masuk akal...” gumamku.
Saat kulihat beberapa pemberitahuan lainnya yang berada di barisan bawah pada layar, aku segera mendapatkan pelajaran penting bahwa aku harus memeriksa segala hal secara menyeluruh sebelum mengambil kesimpulan akhir.
“Ternyata, kegelapan yang merasuki tubuhku itu menguraikan seluruh tubuh para lycan di sekitar, termasuk jiwa-jiwa mereka dan skeleton juga. Nampaknya, karena bayaran tersebut jugalah, beberapa potensi yang dimiliki spesies ghoul ini terbuka. Jadi, memang tak semua ghoul membuka potensi-potensi tersebut...”
Pada saat aku memikirkan potensi-potensi yang tersembunyi dalam tubuhku dan seberapa kuat diriku sekarang, layar status pun muncul. Yang pertama kali kulihat poin-poin yang tertera pada STR, AGI, VIT, dan INT. Selain pada kecerdasan, poin yang lain meningkat sangat pesat yang awalnya hanya satu digit saja, kini menjadi dua digit.
“Kupikir, kecerdasan memang akan meningkat setelah mendapatkan sejumlah pengetahuan atau pengalaman yang berarti. Akan tidak masuk akal saat kecerdasan tiba-tiba meningkat...”
Poin kecerdasan memang tidak meningkat secara signifikan, tapi tetap mengalami beberapa penambahan poin. Karena memang, sejauh ini aku telah cukup mendapatkan pengalaman sejak terbangkitkannya sebagai skeleton. Selain itu, kecerdasanku sedari awal telah berada di angka dua digit, sehingga ketertinggalannya dengan poin yang lain tak terpaut jauh.
Setelah dirasa cukup mengetahui tentang perubahan pada tubuh, aku berniat menguji kemampuan baruku. Salah satunya adalah potensi yang membuatku merasa tertarik sejak awal, yaitu Tubuh Kegelapan. Dikatakan, potensi yang satu ini adalah membuat tubuh menyatu dengan kegelapan, saat kondisi yang dibutuhkan terpenuhi.
Kebetulan, saat ini di sekitarku masih gelap dan untuk ke depannya pun kegelapan akan selalu menyertai.
Tanpa berlama-lama lagi, aku segera mencoba potensi tersebut.
“Baiklah, mari kita coba. Tubuh Kegelapan!” Aku berseru dengan lantang, namun aku tak merasakan sesuatu yang hebat selain hembusan angin dingin dari arah belakang tubuhku.
“Hm...” Meskipun tidak ada yang menyaksikan aksi konyolku barusan, perasaan malu tetap kurasakan. Berpura-pura tidak mempedulikannya, aku kembali memikirkan cara mengaktifkan potensi tersebut.
Berbagai cara kulakukan, berbagai aksi konyol pun membuatku merasa terbiasa dan tidak merasa malu lagi. Dan setelah lama beraksi dan tak kunjung membuahkan hasil, aku yang sedikit merasa putus asa, membuatku menghela napas panjang untuk yang kesekian kalinya.
“Oke, aku memang harus memahami konsep dari potensi Tubuh Kegelapan ini. Saking antusiasnya, aku sampai tak terpikirkan hal itu. Dalam kehidupan nyata, tak ada yang instan seperti dalam sebuah game yang hanya tinggal memencet tombol, lalu boom! Menyatu dengan kegelapan begitu mudah. Berarti, meskipun aku memiliki potensi yang hebat, tetap saja aku harus berusaha keras untuk mendapatkannya...”
Menyadari kenyataan hidup tidak semudah memencet tombol sehingga langsung terjadi, aku segera beralih fokus pada langkah yang akan kuambil selanjutnya.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (34)

  • avatar
    BdgPersib

    bagus

    11d

      0
  • avatar
    AthayaRasya

    cerita yang sangat bagus

    25d

      0
  • avatar
    abangtopi

    ternyata asik jga ya

    03/08

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด