logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 2 Mendapatkan Tugas Baru

Izekiel membuka kedua matanya secara perlahan. Di melihat hanya ruangan kosong berwarna hitam.
Gelap dan tidak bisa melihat apa-apa.
Dimana aku?
Pria itu berjalan tanpa arah. Entah kemana, lelaki itu akan selalu berjalan.
Apakah aku berada di neraka?
Apa aku di surga?
Izekiel terus berjalan sambil bertanya-tanya bahwa dimana dia sekarang.
Dengan kurung waktu yang sangat lama, Izekiel terus berjalan walaupun dirinya merasa capek. Hingga sebuah cahaya terbuka membuat Izekiel langsung tertuju ke arah pintu bercahaya itu.
Dia berjalan lagi menuju pintu cahaya itu. Dan ketika dia berada di depan pintu itu, Izekiel menghela nafas panjang.
Dia memegang kenop pintu dan membuka secara perlahan. Kedua matanya langsung dia tutupi karena silau.
Dia berjalan dengan kedua matanya tertutup dan ketika dia sudah memasuki ke ruangan cahaya itu, Izekiel langsung membuka kedua matanya. Dia melihat bahwa dirinya berada di sebuah rumah kaca yang sangat besar dan banyak jenis tumbuhan hijau yang menyegarkan mata.
"Akhirnya kamu datang juga, Izekiel." Izekiel langsung menoleh dengan terkejut dan melihat seorang wanita cantik tersenyum ke arah Izekiel.
"S-siapa kamu..."
"Nama saya adalah Ashtral." Kedua mata Izekiel langsung terbuka dengan lebar.
Ashtral adalah dewi yang sangat agung dan dihormati di 5 kerajaan besar.
Dia akhirnya bisa bertemu dengan sang dewi secara langsung.
Dewi Ashtral tersenyum lembut kepada Izekiel dan berkata, "Saya mendengar bahwa anda meninggal akibat berusaha membunuh sang penjahat, bukan?"
Izekiel kembali merenung. Dia teringat dengan Eric yang tentu saja duke itu sedih bukan main, ketika sahabat setianya meninggal lebih dulu darinya.
"Anda tidak perlu bersedih, Izekiel." sang dewi menyuruh Izekiel untuk duduk dihadapan sang dewi dan mereka berdua duduk bersama.
"Karena anda sudah merelakan hidup anda untuk melindungi negara ini, saya akan memberimu sebuah hadiah untukmu."
Izekiel langsung menoleh ke arah sang dewi. "Saya tau bahwa hidupmu penuh lika-liku dan tidak bahagia. Untuk itu, atas perjuangan anda, saya akan memberi anda kehidupan selanjutnya dengan reinkarnasi di kehidupan yang jauh lebih enak."
"Punya orang tua yang sayang sama anda, hidup kaya, dan lain-lain yang anda mau, saya kabulkan."
Izekiel langsung menelan ludahnya sendiri. Perkataan sang dewi itu langsung membuat dirinya tergoda.
Selama dia hidup, dia selalu hidup dalam kesengsaraan.
"Bagaimana? Apa mau?"
"Kalau tidak mau?" Dewi Ashtral tersenyum lembut lagi.
"Saya tidak memaksa anda."
Izekiel terdiam sambil berpikir sejenak. Dia sudah mengalami rasa pahit dan kejam di dunia sebelumnya. Selalu menjadi bayangan bagi Eric, selalu diejek sebagai anak miskin, anak yatim piatu, dan sebagaimana.
Akhirnya, Izekiel menyetujui kepada sang dewi.
"Bagus. Dan sebelum itu..." alis Izekiel langsung terangkat satu.
"Saya ingin meminta bantuan kepada anda. Kalau anda ingin hidup kembali dengan kehidupan yang enak, anda harus menjalani tugas dari saya."
Tugas apa lagi kali ini? batin Izekiel sedikit malas karena mendapatkan tugas dari sang dewi.
"Baiklah... Tugas apa itu?"
"Gampang, anda harus mengambil Batu Kristal Kehidupan dari Perusahaan Alam Baka."
"P-perusahaan Alam B-baka?" gagap Izekiel mendengar dari perkataan sang dewi.
"Sepertinya anda tidak tau tentang kata itu." Dewi Ashtral menjetikan jarinya dan seketika Izekiel langsung paham apa yang dimaksud dari Dewi Ashtral.
"Bagaimana? Apa anda sudah paham?" Izekiel mengangguk pelan.
"Bagus!! Sangat mudah sekali. Anda hanya bertemu dengan direktur dan menyerahkan ini kepada dia." Sang dewi langsung memberikan sebuah surat kepada Izekiel.
Izekiel langsung mengambil sambil melihat surat tersebut dengan bolak-balik dengan cermat.
"Apa anda sudah siap? Saya akan membukakan portal ke perusahaan."
"Tunggu dulu..." Dewi Ashtral yabg hendak membuka portal langsung menoleh ke arah Izekiel dengan tatapan kebingungan.
"Apakah saya akan hidup kembali dengan kehidupan yang saya mau?" Dewi Ashtral terdiam beberapa saat dan dia mengangguk sambil tersenyum.
"Kehidupanmu yang dulu bagimu sangat susah, bukan? Untuk itu saya membantumu sebisa saya."
Izekiel memandang surat tersebut dan dia menatap ke arah sang dewi lagi.
"Baiklah..." Izekiel mengangguk dan berjalan menuju ke arah portal.
Sementara sang dewi masih setia berdiri di samping portal tersebut. "Izekiel!!"
Ketika pria memakai baju zirah besi itu menoleh ke arah sang dewi, Dewo Ashtral berkata, "Gunakan tugasmu dengan sebaik-baiknya."
Izekiel mengangguk meskipun dirinya sendiri tidak paham apa yang dimaksud oleh sang dewi.
Dia berjalan menuju ke dalam portal dan terus berjalan menuju ke tempat tujuannya.
Perusahaan Alam Baka.
******
Pemakaman Izekiel dihadari oleh Eric, Putri Felicia dan para kerabat Izekiel saja.
Proses pemakaman cukup sedih dan gusar. Putri Felicia tidak kuasa menahan tangisan, Eric berusaha menahan tangisan karena dia sudah sering menangis atas kepergian Izekiel.
Ucapan salam terkakhir dari Izekiel terus terngiang-ngiang di kepalanya.
Iya, minggu depan Eric dan Putri Fekicia akan mengadakan pesta pernikahan secara resmi dari kerajaan.
Sekaligus pesta kemenangan atas melawan kelompok penjahat terkenal kuat itu.
Hingga acara pemakaman telah selesai dan semua orang telah meninggalkan makam Izekiel. Hanya ada Eric dan Putri Felicia yang ada di sana.
"Tuan..."
"Anda boleh pulang lebih dulu. Saya tidak ingin yang mulia raja khawatir kepada anda, tuan putri."
Putri Felicia hanya pasrah dan mau tidak mau langsung meninggalkan Eric sendirian berdiri di depan makam sahabatnya yabg gugur dari perang.
Eric terjatuh hingga berlutut. Kini, air matanya mulai jatuh dan menetes satu per satu ke bawah tanah.
Dirinya bisa kembali menangis setelah semua orang telah pergi dari makam Izekiel.
"Izekiel.... Maafkan aku..."
Tangisannya kembali kencang. "Maafkan aku tidak bisa menolongmu..."
"Selamat tinggal Izekiel... Suatu saat kita akan bertemu lagi di kehidupan selanjutnya..."
********
Izekiel membuka pintu berukiran besar dan ketika pintu tersebut terbuka, lelaki berpakaian zirah besi itu terpanga dengan interior yang sangat megah dan aneh baginya.
Dia berjalan-jalan sambil melihat sekelilingnya. Banyak orang-orang memakai pakaian serba hitam-putih aneh yang melintasi dirinya dengan cepat.
Seakan-akan terburu-buru.
Dia melihat sebuah penanda besar berbentuk digital dengan tulisan 'SELAMAT DATANG DI BRIDGE COMPANY'.
Sekali lagi, Izekiel benar-benar takjub dan terpana apa yang dia lihat selama ini.
"Apakah ini yang dinamakan dunia alam baka?" Gumam Izekiel saking takjubnya.
Dia menghirup udara lebih banyak dan beberapa menit kemudian, dia menghembuskan secara perlahan.
Oke, tugas sangat mudah. Hanya menyerahkan surat ini ke direktur dan mengambil batu yang di inginkan oleh Dewi Ashtral.
Izekiel berusaha mengingat tugas apa yang harus dia lakukan, meski sebenarnya tugasnya sangat gampang sekali.
Ya, sangat gampang sekali.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (172)

  • avatar
    MiiRed

    bagus ceritanya

    1d

      1
  • avatar
    BudyantoAgus

    bagus

    6d

      0
  • avatar
    YantoDaryanto

    ceritanya bagus

    7d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด