logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 6 NASIB PEECINTAAN

"Gue udah bilang jangan panggil Papah, gue bukan Bapak lo!" semprot orang yang Avril panggil papah itu. Berbicara dengan suara geram dan kesal.
"Ya gapapa dong itu panggilan kesayangan dari gue," ucap Avril santai.
"Pokoknya gue gak mau lo panggil-panggil gue dengan sebutan Papah-Papah itu."
"Harus mau."
"Gak mau."
"Mau,"
"Gak mau."
"Mau,"
"Gue bilang gak mau ya gak mau." Mereka berdebat mempermasalahkan nama panggilan.
"M ..., apa-apaan sih kalian. Gitu ajah dipermasalahin."
"Temen kamu duluan yang mulai," adu cowok itu yang tadi Avril panggil dengan sebutan papah. Cowok itu menarik Mega agar mendekatinya dengan tangan yang dililitkan dipinggang.
"Mulai posesifnya kumat," cibir Avril dan Putri.
"Iri bilang bos!"
"Siapa yang iri, gue udah punya pacar ya." jawab putri ngegas.
"Gue ngomong sama Avril, mangkatnya Ril sana cari cowok!" Suruh cowok itu.
"Eh, jangan maen-maen, gue udah punya banyak pacar."
"Pacar halu, halu ya kumat lagi," balas cibir cowok itu mengikuti ucapan Avril dan Putri tadi.
"Gapapa dari pada gue nanti nangis karena cowok gue selingkung."
Tiba-tiba ada yang ikut bicara. "Hai sayang," sapa seseorang dari belakang arah parkiran motor. Semuanya menengok ke arah suara itu.
"Udah dari tadi datengnya?" tanya Putri pada orang yang baru dateng itu.
"Gak kok, baru ajah sampe."
"Oh, jadi gini cara maen kalian, ajak pasangan gak bilang-bilang," cibir Avril dengan bibir yang dimajuin.
"Emang kalau kita bilang, lo bakal ajak pasangan lo?" tanya cowok yang dipanggil papah itu.
"Ya enggaklah, kan gue sendiri. Gila kali lo." jawab nge gas Avril.
"Yaudah gak punya pasangan ini," sahut enteng cowok yang tadi baru datang itu.
"Kalau tau kalian bawa pasangan kan gue gak ikut. Ya kali gue jadi nyamuk, males banget." Avril berkata dengan masih mempertahankan wajah sebal kepada temannya.
"Sama Satria aja, kan dia juga sendiri," celetuk Putri.
"Gak mau," jawab cepat Avril.
"Lo gak punya pacar kan Sat?" tanya Putri angkat suara.
Disaat mereka berantem, Satria menatap Mega dengan padangan kecewa karena dia sudah menaruh hatinya kepada Mega dan baru tadi bisa menyampaikan perasaannya tapi kenyataan menamparnya.
Satria yang sadar ada yang memanggil namanya menggalihkan perhatian yang tadi fokus ke Mega kini menatap Putri, Avril dan Mega bergantian.
"Apa?"
"Oh ya? Kita belum kenalan. Gue Satria," memperkenalkan namanya sembari mengulurkan tangannya kepada kekasih Mega dengan mengguatkan hati.
Tahan-tahan, sambung batin Satria ketika tangannya terulur untuk berkenalan dengan kekasih Mega.
"Gue Kaino." Mnyambut uluran tangan Satria dengan sedikit tidak suka.
"Gue Jery," menerima uluran tangan Satria juga, setelah tadi berkelan dengan Kaino.
"Yaudah yu pulang udah mau malem nih, nanti dicariin sama orang rumah!" ajak Mega dengan mengandeng tangan Kaino dan Kaino membiarkan Mega mengandengnya tanpa protes.
"Sat, boleh anterin Avril kan? Udah malem nih gue gak mau kenapa-napa kalau dia pulang sendiri," pinta Putri kepada Satria.
"Boleh kok,"
Avril menatap Putri tidak percaya, bisa-bisanya Putri membiarkan dirinya diantar Satria. Teman kelas Mega yang baru dikenalnya belum sampai 24 jam.
"Gak usah protes besti, gue lebih khawatir lo naik kendaraan umum entar susah carinya kalau Satria kan temen Mega jadi kalau ada apa-apa gue gampang cari di sekolah." Putri berkata menenagkan. Perkataan Putri memang benar tetapi Avril bisa tidak beradaptasi sama orang baru yang kenal nama saja.
Menurut, Avril tidak bisa menyuruh meminta jemputan rumah. Handphonenya kehabisan batrai menunggu bukan pilihan tepat apalagi Avril tidak suka hal itu.
Mereka pun berjalan ke arah parkiran dan menaiki motor berpasangan kecuali Avril yang numpang dengan Satria.
"Hati-hati dijalan, jangan sampe lecet temen gue!" ujar Putri, memberi peringatan kepada Satria. Satria hanya diam saja tak
begitu peduli dengan ancaman Putri.
"Kita duluan." ucap Mega dan Putri berbarengan.
Titt-titt, Kaino dan Jery menekan kelakson memberi tahu mereka berjalan duluan lalu di jawab anggukan oleh Satria.
Satria pun menjalankan motornya mengikuti kendaraan temen-teman Avril di belakang dengan sedang karena dia tidak sendiri. Di pertengahan jalan Satria tidak senggaja mendengar suara bunyi perut.
Duh ngapain sih pake perut bunyi, kan malu, runtuk Avril dalam hati
"Lo mau makan apa?"
"Hah?"
"Kita makan dulu, kayaknya lo laper banget."
"Eh gak usah, gue makan dirumah aja." Satria tidak membalas lagi ucapan Avril.
'Tak lama Satria menghentikan motornya dan memangkirkan motor di penjual kaki lima. Mekeka berjalan menghampiri gerobak sambil berbincang.
"Ketoprak, gapapakan?"
"Gapapa, gue juga suka."
Setelah mendudukan pantatnya di tempat duduk kosong yang tersedia, sembari menunggu pesenan mereka datang, Satria bertanya.
"Emm, Rill" panggil Satria ragu.
"Apa?"
"Gue boleh tanya gak?" tanya dengan hati-hati, Satria takut pertanyaannya tidak disukai Avril karena ini privasi orang. Dia juga sedikit canggung karena mereka baru kenal tadi.
"Kalau bisa gue jawab," jawabnya acuh.
"Mega sama Kaino udah lama pacarannya?"
"Hm, dari kelas 2 SMP."
"Berarti udah lamanya?" Satria bertanya dengan gumamman yang masih bisa Avril dengar, Satria pun terkejut dan sedikit kecewa.
"Lo suka sama Mega?" tebak Avril.
"Jujur aja kali, gak bakal gue apa-apain kok," sambung Avril ketika Satria 'tak kunjung menjawab pertannyaannya.
"Ini Mas, Mba pesanannya," potong mang ketoprak sembari menyimpan piring yang berisi ketoprak mereka tak lupa teh hangat.
"Makasih."
"Sama-sama Neng."
Setelah itu mang ketoprak undur diri, melanjutkan membuat ketoprak untuk pembeli yang lain.
"Iya, dari awal masuk sekolah gue udah suka sama Mega dan baru tadi gue berani ungkapin perasaan gue tapi tadi dia gak ngomong apa-apa, gak tau nolak atau nerima perasaan gue. Gue juga gak tahu kalau Mega udah punya pacar yang udah dia jalin lama." Satria melanjutkan ucapan yang tadi terpotong.
"Lo ditolaklah. Udah tahu dia udah punya pacar kan dan lo mikir dia gak bales perasaan lo? Lo mau ganggu hubungan orang lain?" sewot Avril langsung dengan nada yang ngegas. Satria tidak membalas lagi perkataan Avril.
Melanjutkan memakan makanan mereka. Satria kembali berbicara "Pacar lo gak satu sekolahan sama lo juga?" tanyanya dengan hati-hati karena setelah ucapan Avril yang mengira dirinya akan menjadi perusak hubungan temannya Mega dan Kaino, membuat tambah canggung dan Surabaya lebih mencegram.
"Gak punya."
"Gak punya pacar?" tanya Satria lagi, memastika pendengarannya.
"Lebih tepatnya gak ada yang cocok."
"Kalau misalnya sekarang ada yang cocok lo mau nerima dia?" Satria spontan bertanya.
"Tergantung, lagian gue gak mau pacaran. Mau fokus belajar biar sukses, jodoh gak akan kemana dan tertukar ini. Gue juga masih kelas tiga belom lulus apalagi gue mau nerusin pendidikan kuliah," jawab Avril panjang lebar.
"Lo kan belum pernah pacaran. Kenapa gak di coba, pacaran juga bisa saling support kok."
"Kok, lo kayak yang maksa gue pacaran sih? Kalau lo mau gue jadi pacar lo dan jadi pelampiasan, gue gak mau. Gue gak sebodoh yang lo kira!"
"Belum juga gue utarakan keingginan gue, udah ditolak mentah-mentah aja," cicit Satria.
"Lagian lo gila kali, gak usah cari pelampiasan, kalau lo emang sayang sama Mega biarin Mega bahagia sama yang dia pilih. Mungkin Mega bukan yang terbaik buat lo. Masih banyak cewek lain di luar sana yang lebih dari Mega dan mungkin masih sendiri belum memiliki pacar," ujar Avril memberi peringatan dan pengertian kepada Satria.
"Dan kalau boleh jujur gue nolak lo juga karena alasan lain, gue masih belom melupakan seseorang." sambungnya dengan nada pelan tapi Satria bisa mendengar ucapannya.
"its oke, udah kan makannya? Kita pulang udah malem nih," Satria mengalihkan pembicaraan dan mengakhiri obrolan mereka.
***
"Makasih ya Sat, maaf gue gak nawarin lo buat mampir ke rumah soalnya udah malem, pasti lo juga cape."
Setelah turun dari motor Satria dan sampai rumah, di depan gerbang. Avril mengucapkan terima kasih karena telah mengantarkannya.
"Gapapa kok, gue juga mau langsung balik."
"Makasih ya sekali lagi," dan diangguki kepala, Satria langsung menggaskan motornya menuju rumah.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumssalam. Kok pulangnya malem banget? Mama khawatir tahu. Tadi udah nanya sama temen-temen kamu, katanya udah pulang dari tadi. Ditelepon gak bisa-bisa," tanya Naina beruntun.
"Hehehe ... maaf Mah. Avril tadi singgah dulu di tempat makan. Lagi pula batrai Avril lowbet," balas Avril menjelaskan keterlambatan pulang ke rumahnya kepada sang empu yang khawatir.
"Yaudah, lain kali sebelum Handphone mati bilang dulu biar Mama gak khawatir. Yaudah cepet bersih-bersih udah malem!"
"Oke siap bos." Dengan tangan yang diagkat membentuk seperti hormat.
Selepas bersih-bersih Avril merebahkan badannya di kasur.
"Nat, lo sehat kan di sana?"
"Baik baik aja kan?"
"Pokoknya harus baik!"
"Bahagiakan sama pasangan yang lo pilih?"
"Semoga iya, karena gue udah relain lo dan mundur biar lo bahagia."
"Maaf gue gak bisa lupain lo."
Avril berbicara lirih, memperhatikan gambar potret seseorang yang ada di layar Handphone.
Avril merasakan sesak karena dia harus merelakan cowok yang dia sukai sampai 'tak terasa bulir air mata keluar begitu saja.
Setelah lama Avril meratapi nasib percintaanya Avril pun tertidur karena kelelahan menanggis.
Diwaktu yang bersamaan pula seseorang sedang merasakan nasib yang bertepuk sebelah tangan.
"Harusnya gue gak pernah penasaran dan tertarik sama lo."
"Harusnya gue gak usah menaruh perasaan gue sama lo."
"Harus bagaimana kalau besok gue ketemu Mega di kelas? Apakah tetep seperti biasa tidak terjadi apa-apa ataukah harus menghindar?"
Satria bingung harus bersikap bagaimana ketika bertemu dengan Mega apalagi dia sekelas dengan Mega otomatis bakal sering ketemu.
Satria terus memikirkan harus bagaimana bila bertemu dengan Mega, sampai dia tau jawabanya setelah menimbang-nimbang bagaimana yang harus dia lakukan.
"Pokoknya gue harus jaga jarak." tekadnya.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (14)

  • avatar
    SevtiyaBnarr

    mantap

    22/03

      0
  • avatar
    Joansyah Pratama

    Penulis yang sangat pintar

    20/02

      0
  • avatar
    Chu Nheen

    wawwww cerita ini sangat bgus aku kasih bingtan 5😋

    02/04/2023

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด