logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Bab 4

Saat ini Rafa sedang kelabakan ketika ada bodygound yang datang ke rumahnya. Sebetulnya bukan rumah Rafa, melainkan rumah Kaia. Rafa hanya menumpang di rumah itu, bodyguard itu adalah orang suruhan Kaia untuk mengusir Rafa dari rumah itu. Kaia tidak sudi jika rumah pemberian ayahnya di tempati oleh laki-laki macam Rafa.
“Permisi, kami di utus bu Kaia untuk mengusir anda dari rumah ini,” ucap salah satu bodyguard itu to the point. Kaia saat itu mengirimkan tiga bodyguard di rumahnya, tiga bodyguard sangat pas untuk menghadapi Rafa yang angkuh itu.
“Itu tidak akan pernah terjadi. Rumah ini adalah milikku dan Kaia tidak bisa mengusirku dari tempat ini!" balas Rafa berbicara dengan nada bicara yang tinggi. Cara angkuh Rafa membuat bodyguard itu sedikit terpancing dan mulai berselisih tegang.
“Jika anda tidak meninggalkan rumah ini, jangan salahkan kami untuk mengusir anda dengan paksa!” ujar bodyguard yang lain. Melihat badan kekar milik bodyguard itu membuat Rafa sedikit ngeri melihatnya.
“Saya tetap tidak akan meninggalkan rumah ini. Silahkan jika mengusir saya, tapi kalian tidak akan bisa!” tantang Rafa pada bodyguard itu. bodyguard yang melihat sikap Rafa tersebut hanya tersenyum sinis. Dan tanpa menunggu lama salah satu bodyguard itu menghantam wajah Rafa sampai ia tersungkur. Badan Rafa kalah kuat dengan mereka.
“Apa yang kalian lakukan, sialan,” teriak Rafa sambil mengecek bibirnya dengan tangan. Setelah tangannya mengusap bibirnya, Rafa melihat ada darah di tangannya. Pukulan yang tidak terlalu keras bagi bodyguard itu namun mampu membuat Rafa merintih kesakitan.
“Kami sudah mengatakan jika anda menolak, maka kami melakukan tindakan kasar. Sekarang lebih baik anda tinggalkan rumah ini sebelum kami melakukan kekerasan lainnya!” balas bodyguard itu dengan wajah yang garang.
“Saya tetap tidak akan meninggalkan rumah ini!” sifat keras kepala Rafa ternyata sudah mendarah daging. Ia tetap menolak pengusiran tersebut.
Bodyguard itu sudah tidak sabar menghadapi Rafa. Para bodyguard itu secara bergantian menghabisi Rafa dengan bringas. Pukulan di wajah, tendangan, dan pukulan pada perutnya membuat Rafa merintih kesakitan. Darah segarnya kembali keluar dari mulut dan wajahnya.
Rafa yang sudah tidak kuat dengan perlakuan bodyguard itu, akhirnya menyerah dan meninggalkan rumah itu. Rafa berjalan terluntai-luntai untuk mengambil beberapa barangnya. Gerakan yang lambat membuat bodyguard itu membantu Rafa memasukkan barangnya ke dalam koper dengan asal dan kasar.
Setelah barang-barang Rafa sudah berada di koper. Pria itu mulai melangkahkan kakinya menuju garasi mobil. Namun dengan gerakan cepat bodyguard itu mengambil kunci mobil yang berada di tangan Rafa.
“Hey apa yang kalian lakukan. Kembalikan kunci mobil itu!” Rafa terlihat muak dengan perlakuan bodyguard itu yang semaunya sendiri.
“Bu Kaia sudah memerintah kami untuk mengambil semua fasilitas yang anda gunakan,” dengan tenang bodyguard itu membalas perkataan Rafa. Semua fasilitas seperti mobil adalah pemberian dari Kaia. Kaia sangat pelit memberikan fasilitas mobil mewah untuk Rafa.
“Silahkan anda pergi sebelum kami melakukan tindakan kasar lagi pada anda,” usir bodyguard itu memberi peringatan pada Rafa. Rafa yang sudah tidak sanggup melawan bodyguard itu benar-benar meninggalkan rumah milik Kaia.
Sesampainya di depan rumah, Rafa mengambil ponselnya lalu menelfon Vera untuk menjemputnya. Rafa benar-benar tidak berdaya saat itu. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Rafa melihat mobil Vera datang untuk menjemputnya. Wajah Vera terlihat sangat cemas ketika mendapati luka di sekujur badan Rafa. Sekuat tenaga Vera membantu Rafa masuk ke dalam mobilnya. Tidak lupa koper berisi barang-barang Rafa juga Vera angkut saat itu.
“Sayang, apa yang terjadi dengan kamu. Mengapa badan kamu banyak luka seperti ini?” ujar Vera sambil memeriksa luka yang berada di wajah Rafa.
“Wanita sialan itu menyuruh bodyguard untuk mengusirku dari rumah. Karena aku menolak, bodyguard itu melukaiku. Rasanya aku sangat muak hari ini!” ucap Rafa sambil merasakan perih di sekujur tubuhnya.
“Sebaiknya aku obati luka kamu di rumah,” balas Vera lalu mulai menginjakkan gas mobilnya. Pilihan saat itu adalah membawa Rafa pulang ke rumah Vera.
Beberapa hari setelah kejadian itu, Rafa kembali beraktifitas. Setelah luka di wajahnya mulai sembuh, Rafa akan kembali ke rumah orangtuanya dan memberi kabar tentang pernikahannya dengan Kaia. Saat ini Rafa dan Vera sedang berada di supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan sehari-hari. Mereka membeli beberapa barang cukup banyak seperti buah, sayur, kebutuhan dapur, dan kebutuhan untuk mencuci. Dalam pikiran Vera, membeli barang-barang dengan jumlah banyak agar ia tidak bolak balik ke supermarket. Kebutuhan itu mungkin akan sampai satu bulan lamanya.
Setelah barang belanjaan mereka sudah memenuhi troli, Rafa dan Vera menghentikan belanjaannya lalu bersiap untuk membayar di kasir. Setelah di kasir, petugas itu membantu mengeluarkan barang belanjaan mereka untuk di hitung total belanjaan. Total belanjaan yang cukup besar yaitu sebesar tiga juta lebih.
Setelah mengetahui jumlah belanjaan yang harus di bayar, Rafa mengeluarkan dompetnya dan memilih kartu kredit sebagai alat pembayaran mereka. Petugas kasir yang menerima kartu kredit itu lalu siap menggesek pada alat khusus kartu itu. Namun setelah beberapa kali mencoba kartu yang di berikan Rafa, kartu itu tidak bisa di gunakan.
“Maaf pak apa ada kartu lain? Kartu yang bapak berikan tidak bisa di gunakan,” ujar petugas kasir itu sambil menyerahkan kartu kredit milik Rafa.
“Bagaimana mungkin tidak bisa mbak?” Rafa nampak terkejut dengan ucapan petugas kasir itu yang mengatakan jika kartu yang ia berikan tidak bisa di gunakan.
“Kartu bapak sudah di blokir,” balas kasir itu mengatakan sesuai dengan apa yang di lihatnya.
“Ah sial, ini pasti karena Kaia!” geram Rafa karena ingat kartunya di blokir karena Kaia. Selama ini Rafa menerima kartu kredit itu dari Kaia. Karena pembalasan dendam Kaia, kartu yang berada di tangan Rafa di blokir olehnya. Jadilah saat itu Rafa meminjam uang Vera untuk membayar belanjaan mereka.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (236)

  • avatar
    HapsariFreyda

    suka sama jalan cerita ny, cerita yg bikin greget. good job👍

    25/07/2022

      0
  • avatar
    Ganenda

    Gila novelnya seru bngt. Alur ceritanya bagus, bikin greget. Utk author update novelnya jngn lama2, gue nungguin. Lanjutin!

    07/05/2022

      2
  • avatar
    amatirGaluh

    baik

    1d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด