logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 4 Kabar Buruk

"Kamu nggak mau menemani aku liburan ke America sayang, aku mau berlibur. Kamu mau iya temani aku Adel," pinta Josep kepadaku.
"Maaf Joseph, aku nggak bisa menemani kamu. Aku harus melamar pekerjaan Joseph. Maafin aku Joseph, Joseph aku sangat ingin ikut dengan kamu. Tetapi apalah daya, diriku harus melamar pekerjaan. Maafkan aku Joseph," ucapku kepada Josep
"Yasudah baiklah sayang, jika kamu tidak mau menemani aku liburan. Tolong bantu aku Adel sayang, bantu aku mengemas pakaian aku." ungkap Josep kepadaku.
Aku membantu Joseph, merapikan pakaiannya kedalam tas. Setelah sudah rapih, aku mengantarkan Joseph ke Bandara.
Aku dan Joseph bagaikan sepasang kekasih, entah kenapa air mata menjatuhi wajahku. Joseph langsung menghapus air mata aku, memeluk aku dan mencium kening aku dengan penuh kelembutan.
Sungguh hatiku, sangat bahagia dan meleleh mendapatkan perlakuan yang baik dan manis dan penuh kelembutan seperti ini.
Joseph mampu membuatku melayang, ke langit ketujuh. Joseph sangat romantis, sangat perhatian aku sampai meleleh dibuatnya.
Joseph berlibur ke America, setelah ia melangkah jauh meninggalkan aku.
Kini aku kembali ke apartement kami berdua. Didalam apartement aku disibukan dengan membuat kue kering, memasak masakan kesukaan aku. Setelah jadi, aku memakannya sambil menonton tv.
Aku membuat surat lamaran, aku membuat sepuluh lembar lamaran pekerjaan. Aku menaruhnya di toko kue dan roti, di pabrik kue dan roti serta aku juga menaruh di hotel berbintang lima.
Tetapi aku belum mendapatkan pangilan, dari sepuluh lamaran yang sudah aku taruh.
Joseph menghubungiku, Joseph berkata, bahwa ia sangat merindukanku. Seandainya aku mau berlibur dengannya. Seandainya aku mau ikut dia berlibur, pasti akan jauh lebih menyenangkan. Jadi ia tidak perlu liburan sendiri.
Hari ini hari sabtu, tiba-tiba ponselku berbunyi.
Aku pun mengangkatnya dan ternyata Ivanka sahabatku yang menelephone, ya ampun cobaan seperti apa ini? Kenapa seakan musibah datang silih berganti.
Aku menemui Ivanka dan Lusi di kafe tempat kami janjian. Aku sangat sedih dan tak menyangka jika Joseph laki-laki yang merupakan sahabat sekaligus laki-laki yang aku cintai. Telah menghamili gadis yang merupakan kekasihnya.
Aku tidak menyangka, mereka sudah melakukan kesalahan dalam melangkah. Ya ampun, cobaan apa ini?
Lusi menangis dengan air mata yang berderai, ia mengatakan jika Joseph tidak aktif dan tidak menggubris pesan maupun telephone darinya.
Sebagai sesama wanita, aku mencoba menenangkan gadis itu, aku mencoba memeluk dan menghapus air matanya.
"Sudahlah lusi kamu jangan menangis lagi, aku pastikan Joseph akan bertanggung jawab atas kehamilanmu. Aku janji sama kamu." ucapku kepada Lusi sambil memeluknya.
"Terimakasih banyak Adel, tetapi Joseph sangat cuek kepadaku, aku takut dia tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan aku. Sekarang usia kandungan aku masih kecil, tetapi lambat laun kandungan ini akan membesar. Sedangkan Joseph, sama sekali tidak mengubris aku. Aku takut, ia akan meninggalkan aku. Kalau kejadian seperti ini, aku gugurkan saja anak yang ada didalam kandungan aku. Apa aku dan anak ini mati saja?" ungkapnya kepadaku dengan kesedihan yang teramat mendalam.
Ya ampun, ya allah kenapa seperti ini? Aku tak mungkin membiarkan Lusi kekasih Joseph mengugurkan anak yang ada di dalam kandungannya. Ya Allah Joseph, kenapa kau jadi seperti ini, angkat telephonenya. Aku tak mau, Lusi membunuh anak yang ada didalam kandungannya. Anak itu harus tetap hidup dan bernyawa.
Pada saat, Lusi ingin menegak racun. Aku membuangnya, aku memeluknya dan ia mulai menangis sejadi-jadinya didalam pelukan aku.
"Sudahlah Lusi, tenanglah kamu jangan panik. Jaga dirimu dan bayimu, aku akan pastikan Joseph akan bertanggung jawab. Atas bayi yang ada didalam kandunganmu," pintaku kepada Lusi, supaya ia tidak menggugurkan kandungannya.
"Terimakasih Adelia. Tetapi kamu pasti kan Joseph bakalan bertanggung jawab atas bayiku," ucap Lusi penuh harapan.
"Iya Lusi, aku janji sama kamu," ucapku sambil berusaha meyakinkan Lusi.
Setelah pertemuan aku dengan lusi, aku kembali ke apartement. Kepala aku pusing sekali, penuh kunang-kunang. Seakan melayang, aku seperti mau pingsan. Tetapi aku tahan, aku seperti mau pecah kepala aku. Ya Allah lindungilah Lusi dan bayi yang ada didalam kandunganya. Joseph semoga nomor kamu aktif. Tetapi aku hubungi nomornya, nomornya tidak aktif. Kamu dimana Joseph? Semoga saja, Joseph mengaktifkan nomor ponselnya.
Aku yang sangat lelah dan capek, mulai merebahkan diriku di atas tempat tidur.
***
Sedangkan, di sebuah club malam. Joseph sang casanova, sedang menari dan berdansa. ia berdansa dan bernari bersama dengan Indri. Indri adalah kekasih kakaknya yang bernama Jeremi.
Sungguh mereka berdua, sangat tega mengkhianati Jeremi. Jeremi adalah pemuda tampan dan baik hati, kenapa tega di khianati dan dicurangi oleh mereka berdua. Jeremi sangat mencintai kekasihnya Indri. Jeremi juga sangat menyayangi dan mencintai adiknya Joseph. Sejak kecil, mereka adalah anak yatim piatu semenjak kedua orang tua mereka berdua meninggal dalam kecelakaan tragis. Jeremi dan Joseph tinggal bersama dengan Tante Tania, Tante Tania adalah janda tanpa anak. Yang merupakan adik dari almarhumah mama mereka berdua.
Karena alunan dan hentakan musik, membuat Joseph dan Indri terlena. Mereka berdua saling berciuman dan ciuman mereka sangat memanas.
"Indri sayang, kita mau lanjut dimana sayang?" tanya Josep kepada Indri
"Joseph sayang, bagaimana kalau kita melanjutkannya di apartement aku saja?" pinta Indri kepada Josep.
"Baiklah sayang, kita akan bersenang-senang di apartement kamu saja. Kita harus merahasiakan ini dari si bodoh Jeremi, Apakah kau menyukai dan mencintai aku Indri sayang?" tanya Josep kepada Indri, dengan kalimat penuh menggoda.
"Tentu saja Joseph, aku lebih menyukai kamu dibandingkan Jeremi. Walaupun kalian berdua, kakak beradik, tetapi kamu sungguh mengairahkan. Aku menyukai kamu dari pada Jeremi. Kamu sangat muda dan berwawasan tinggi, sedangkan Jeremi terlalu kolot. Aku ketika jalan dengannya, seperti aku berpacaran dengan Ayah aku sendiri. Aku muak harus menjalin hubungan dengan kakak kamu Jeremi," ungkap Indri, yang mulai menjelekan Jeremy dihadapan Josep.
Joseph dan Indri mengendarai mobil Indri, menuju apartement Indri.
Ketika memasuki ruang keluarga, Joseph mulai mengecup lembut bibir ranum Indri. Joseph mulai membuka pakaiannya dan Pakaian Indri.
Joseph mulai meraba bukit kembar milik Indri, Joseph mulai memasukan rudalnya kedalam milik Indri. Mereka pun akhirnya saling menikmati ritme senggama mereka berdua. Hanya terdengar suara erangan dan desahan mereka berdua yang memenuhi apartement Indri.
Mereka berdua, sungguh sangat tega dan kejam mengkhianati Jeremi. Padahal Jeremi pemuda yang baik.
Mereka berdua, sangat menikmatinya hingga berganti posisi dan gaya, mereka berdua tidak mengetahui. Jika Bapak Adi Wijaya yang merupakan Ayah dari Indri, akan datang ke apartement.
Bapak Adi Wijaya yang melihat sang puteri dan Joseph sedang melakukan perbuatan tidak senonoh, sangat marah dan murka.
Ia membanting asbak ke lantai, Joseph dan Indri kini sedang berlutut dan dimarahi habis-habisan oleh Bapak Adi Wijaya.
Indri hanya menangis sesegukan, dan merutuki kesalahan dan kebodohannya.
Lagian mereka berdua salah sendiri, kenapa mereka tak tak tahan diri.
Apakah mungkin Bapak Adi Wijaya akan memutuskan mereka untuk segera bertunangan atau menikah?
Kita tunggu saja kelanjutan berikutnya, happy reading.
salam hangat, Xiao Mei Lin

หนังสือแสดงความคิดเห็น (149)

  • avatar
    Parhanrusali pasunda

    500

    13d

      0
  • avatar
    SoniAhmad

    kurang

    18d

      0
  • avatar
    Ricko Empattujuh

    good

    20d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด